D
I
S
U
XII MIPA-1
ALAT :
baskom besar
serbet
wajan
sutil
kompor
gas
timbangan
spatula kayu
saringan/peniris donat
baki
kertas nasi
sendok makan
IV. CARA KERJA
1. aktifkan ragi dengan memasukkan air hangat, 2 sdm gula, dan 2 sdm ragi.
2. diamkan selama 10 menit (jika larutan berbusa maka ragi yang digunakan aktif
dan siap untuk dipakaai)
3. campur semua bahan seperti tepung, air, 4 kuning telur, 2 sascet susu bubuk, gula
halus, dan sp (garam dan margarin dimasukkan nanti)
4. masukkan larutan ragi lalu aduk rata.
5. masukkan mentega dan garam. lalu uleni sampai kalis
6. tutup wadah dengan serbet/plastic wrapping (diamkan selama 1 jam)
7. adonan akan tampak seperti mengembang, kempeskan adonan dengan cara
meninju dengan pelan
8. bagi adonan menjadi kecil kecil, lalu bulatkan.
9. letakkan dalam baki yang sudah diolesi sedikit minyak.
10. tutup baki dengan serbet (diamkan selama 15 menit)
11. jika sudah mengembang, panaskan lah minyak goreng diwajan.
12. donat siap digoreng
13. olesi donat dengan toping sesuai selera.
V. HASIL
Dari hasil praktikum tentang pembuatan donat, maka didapatkan bahwa:
a. Konsep bioteknologi terbukti melalui praktikum pembuatan donat yaitu melalui
proses pengembangan donat dengan bibit roti.
b. Praktikum pembuatan donat merupakan contoh penerapan bioteknologi dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Adonan yang diberi ragi akan mengembang setelah didiamkan selama 60 menit
dalam keadaan basah. Selama 60 menit itu adonan mengembang ke atas. Proses
tersebut merupakan fermentasi terhadap tepung terigu dengan ragi.
d. Fermipan, sebagai bahan utama (ragi) yang biasa digunakan sebagai bagian dari
adonan roti, seperti kue donat, berperan besar dalam pengembangannya dan
membuat adonan lebih elastis.
VI. PEMBAHASAN
Bioteknologi ini sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu, tepatnya kurang
lebih 6000 tahun yang lalu. Dalam European Federation of Biotechnology (1989)
dijelaskan bahwa bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu "bio" yang berarti
makhluk hidup dan "teknologi" yang berarti untuk cara untuk memproduksi barang.
Dalam buku Pengaturan Baku Mutu Bioteknologi (2019) menerangkan jika
bioteknologi adalah penerapan teknik-teknik yang sesuai untuk mendayagunakan
organisme (sel, jaringan makhluk hidup) dalam rangka memperoleh hasil yang
diinginkan. Adapun menurut European Federation of Biotechnology (EFB),
pengertian bioteknologi adalah perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu
rekayasa. Perpaduan ini punya tujuan untuk meningkatkan pemanfaatan organisme
hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi,
menggunakan metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan
banyak disiplin ilmu. Ada sejumlah ilmu pendukung dalam bioteknologi, beberapa di
antaranya adalah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan
enzimologi. Bioteknologi konvensional dilakukan tanpa dilandasi prinsip-prinsip
ilmiah dan pada dasarnya dilakukan hanya didasarkan atas pengalaman yang turun
temurun. Dengan kata lain, dilakukan dengan secara sederhana. Umumnya,
bioteknologi konvensional belum dapat diproduksi secara masif dan massal.
Donat merupakan salah satu produk bioteknologi konvensional di bidang pangan
yang memanfaatkan mikroorganisme saccharomyces cereviciae agar terjadi proses
fermentasi. Donat adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi
yang pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan
proses penggorengan. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan donat dapat
digolongkan bahan utama dan bahan pembantu. Bahan utama yang digunakan dalam
pembuatan donat adalah tepung terigu, air, ragi, dan garam.
Tepung terigu mengandung dua macam protein yang memegang peranan penting
dalam pembuatan donat, yaitu protein gluten berfungsi menentukan struktur produk
donat dan memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitas ragi,
dan glutenin memberikan elastisitas dan kekuatan untuk perenggangan terhadap
gluten. Kandungan gizi tepung terigu yang baik akan mempunyai komposisi kadar
air 13%, kadar protein 12-13%, kadar hidrat arang 72-73%, kadar lemak 15%, pada
saat bercampur dengan air yang berfungsi sebagai kerangka donat, membuat adonan
tidak mudah pecah pada waktudibentuk dan menahan gas CO2 hasil
fermentasi.Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan donat adalah untuk proses
aerasiadonan dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga
mematangkan dan dalam adonan. Kondisi dari gluten ini akan memungkinkan untuk
mengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita rasaakibat
terjadinya proses fermentasi.
Fungsi garam dalam pembuatan donat adalah penambah rasa gurih,
pembangkit rasa bahan-bahan lainnya, pengontrol waktufermentasi dari adonan
beragi, penambahan kekuatan glutein. Syarat garam yang baik dalam pembuatan
donat adalah harus seratus persen larut dalam air, jernih, bebas dari gumpalan-
gumpalan dan bebas dari rasa pahit. Pembentukan gas pada proses fermentasi sangat
penting karena gas yang dihasilkan akan membentuk struktur seperti busa, sehingga
aliran panas ke dalam adonan dapat berlangsung cepat pada saat baking. Panas yang
masuk ke dalam adonan akan menyebabkan gas dan uap air terdesak keluar dari
adonan, sementara terjadi proses gelatinisasi pati sehingga terbentuk struktur frothy.
Fermentasi adonan didasarkan pada aktivitas-aktivitas metobolis dari khamir dan
bakteri asam laktat. Aktivitas mikroorganisme ini pada kondisi anaerob akan
menghasilkan metabolit fungsional yang penting pada pembentukkan adonan.
Dengan mengendalikan parameter proses fermentasi danmetode preparasi adonan
dapat dimungkinkan mempengaruhi aktivitasmikroorganisme dan enzim untuk
menghasilkan adonandonat yang dikehendaki seperti volume, konsistensi, dan
pembentukkan.Khamir jenis Saccharomyces cereviceae merupakan jenis khamir
yang paling umum digunakan pada pembuatan roti dan donat. Khamir ini sangat
mudah ditumbuhkan, membutuhkan nutrisi yang sederhana, laju pertumbuhan yang
cepat,sangat stabil, dan aman digunakan (food-gradeorganism).
Dengan karakteristik tersebut, S. Cereviceae lebih banyak digunakan dalam
pembuatan roti dibandingkan penggunaan jenis khamir yang lain. Dalam
perdagangan khamir inisering disebut dengan yeast atau ragi.Pengembangan adonan,
penggunaan mikroorganisme dalam pengembangan adonan masih menjadi fenomena
yang asing bagi masyarakat yang tidak familiar dengan pabrik donat. Udara
(oksigen) yang masuk ke dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan
(kneading) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi
kondisi yang anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO2 yang dihasilkan selama
proses fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel.
Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya
menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan.
VII. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan bioteknologi pembuatan donat adalah sebagai
berikut :
A. Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan
makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia.
Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia,
genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.
B. Donat adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap tepung terigu yang
menggunakan ragi. Ragi mengandung mikroorganisme yang menyebabkan
fermentasi.
C. Dalam proses pembuatan donat, ada proses-proses tertentu yakni menyiapkan
semua alat dan bahan, membuat adonan, membuat adonan menjadi kalis dan
halus, kemudian didiamkan selama beberapa menit dan dibuat layaknya sebuah
donat dan digoreng.
D. Hasil bioteknologi tepung dan permifan menjadi donat yang berhasil
menunjukkan donat bertekstur empuk dan enak.
6.2. Saran
Jangan masukkan ragi terlalu banyak, pastikan raginya aktif agar proses
fermentasinya berjalan lancar, pastikan takaran tepung sesuai, dalam proses fermentasi
usahakan adonan ditutup menggunakan kain atau sejenisnya.