Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENELITIAN BIOTEKNOLOGI PANGAN PADA

PEMBUATAN DONAT
Laporan ini dibuat untuk memenuhi ujian praktik biologi
Guru pengampu : Sulistiyowati, M.Pd

Disusun oleh :
Betari Sekardini Yogiantare
XII MIA 4

Jl. H. Gandun No.60, RT.12/RW.8, Lb. Bulus, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12440

2021
A. Dasar Teori

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern, dengan
bertambahnya sumber daya manusia yang ada di muka bumi, maka munsul keinginan untuk
meningkatkan kualitas hidup melalui bidang pendidikan, sehingga menimbulkan manusia
dengan kualitas yang bagus.
Begitupula sering berjalannya waktu, banyak muncul manusia yang memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi dan mulai memunculkan ide-ide baru atau konsep-konsep baru baik
yang telah dibuktikan maupun yang belum dibuktikan. Dalam perkembangannya, saat ini
banyak orang mulai berfikir untuk membuat makanan yang menghasilkan beberapa jenis
makanan yang berbeda dengan bahan yang sama, begitu pula untuk mengawetkan makanan
sehingga lebih tahan lama.
Salah satu penerapannya yaitu bioteknologi, terdapat beberapa contoh penerapan
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, adapun yang kami buat adalah roti donat.
Donat adalah panganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung
terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat
berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang
rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard.
Pembuatan donat merupakan salah satu proses pengolahan dengan memanfaatkan
mikroba yaitu jenis khamir Saccharomyces cerevicae yang sering dikenal dengan ragi roti.
Saccaromyces cerevicae digunakan sebagai bahan pengembang pada pembuatan
donat atau jenis roti-rotian lainnya karena dapat menghasilkan enzym yang dapat merombak
gula menjadi alkohol dan gas CO2 yang terbentuk selama proses fermentasi mengakibatkan
adonan donat menjadi mengembang, hal ini juga bisa terjadi karena tepung yang telah
diadoni sifatnya elastis sehingga dapat mengurung gas CO2 yang telah terbentuk selama
proses fermentasi.
Tingkat pengembangan adonan sangat dipengaruhi oleh kekalisan atau kepadatan
adonan donat dan aktifitas rasi dalam adonan.

B. Tujuan

1. Membuktikan konsep bioteknologi;


2. Mengetahui contoh penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari;
3. Membuktikan bioteknologi melalui pembuatan donat.

C. Alat dan bahan


• Terigu protein sedang 200 gram
• Susu cair hangat 200 ml
• Gula pasir 20 gram
• Ragi instan 1 sdt
• Spatula
• Cokelat cair (optional)
• Mangkok
• Plastik segitiga
D. Cara kerja
• Siapkan alat dan bahan
• Campurkan terigu, susu, gula, ragi kedalam wadah
• Aduk adonan hingga tercampur rata menggunakan whisker atau spatula
• Tutup adonan dan diamkan sampai mengembang dua kali lipat
• Pindahkan adonan ke dalam plastik segitiga
• Masukkan adonan ke dalam wajan dengan minyak yang sudah dipanaskan
• Goreng hingga kecoklatan

E. Data Pengamatan
Dari hasil praktikum tentang pembuatan donat, maka didapatkan kesimpulan bahwa :
a. Konsep bioteknologi terbukti melalui praktikum pembuatan donat yaitu melalui proses
pengembangan donat dengan bibit roti
b. Praktikum pembuatan donat merupakan contoh penerapan bioteknologi dalam kehidupan
sehari-hari
c. Adonan yang diberi ragi akan mengembang setelah didiamkan selama 30 menit dalam keadaan
basah. Sekitar 30 menit itu adonan mengembang ke atas. Proses tersebut merupakan fermentasi
terhadap tepung terigu dengan ragi.
d. Fermipan, sebagai bahan utama (ragi) yang biasa digunakan sebagai bagian dari adonan roti,
seperti kue donat, berperan besar dalam pengembangannya dan membuat adonan lebih elastis.

F. Analisa Data
Setelah melakukan percobaan, dapat dilihat bahwa donat yang tadinya berukuran kecil
menjadi mengembang hingga dua kali lipat. Setelah proses fermentasi akan tercium seperti
bau alkohol. Dan ketika sudah matang, donat memiliki tekstur yang lembut dan mudah
dikunyah, saat dipotong dapat ilihat terdapat rongga rongga di dalam donat.

G. Jawaban Pertanyaan
Donat merupakan salah satu contoh bioteknologi pangan yang dapat dilakukan sehari-
hari karena bahan yang dibutuhkan termasuk mudah untuk dicari. Pembuatan donat
merupakan salah satu proses pengolahan dengan memanfaatkan mikroba yaitu jenis khamir
Saccharomyces cerevicae yang sering dikenal dengan ragi roti.
Saccaromyces cerevicae digunakan sebagai bahan pengembang pada pembuatan
donat atau jenis roti-rotian lainnya karena dapat menghasilkan enzym yang dapat merombak
gula menjadi alkohol dan gas CO2 yang terbentuk selama proses fermentasi mengakibatkan
adonan donat menjadi mengembang, hal ini juga bisa terjadi karena tepung yang telah
diadoni sifatnya elastis sehingga dapat mengurung gas CO2 yang telah terbentuk selama
proses fermentasi.

H. Kesimpulan
1. Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu
pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel,
teknik kimia, dan enzimologi.
2. Donat adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap tepung terigu yang
menggunakan ragi. Ragi mengandung mikroorganisme yang menyebabkan fermentasi.
Semakin lama fermentasi yang dilakukan maka adonan donat akan semakin
mengembang.
3. Dalam proses pembuatan donat, ada proses-proses tertentu yakni menyiapkan semua
alat dan bahan, membuat adonan, membuat adonan menjadi kalis dan halus, kemudian
didiamkan selama beberapa menit dan dibuat layaknya sebuah donat dan digoreng.
4. Hasil bioteknologi tepung dan permifan menjadi donat yang berhasil menunjukkan
donat bertekstur lembut dan enak.

I. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/22614596/LAPORAN_PENELITIAN_BIOTEKNOLOGI_DON
AT_KENTANG
https://www.academia.edu/40237481/LAPORAN_BIOTEKNOLOGI_KONVENSIONAL
http://dunia-generasi-muda.blogspot.com/2014/04/laporan-pembuatan-donat.html

Anda mungkin juga menyukai