Anda di halaman 1dari 5

Menerapkan Bioteknologi Tradisional

Dalam Pembuatan Donat

Disusun oleh :

KELOMPOK 5

ANGGOTA : SYAHRUL SEPTIAWAN


SOPHIE CHRISTINA LEWY
SRI RAHAYU
SONIA SAFIRA GULTOM
SYAFIQKRI SAUQI MARPAUNG
SINTA LIANA
TIFANI YAUMIL FARA
TIFFANY
TIMORIA NOVALINDA
KELAS : XII - IA4

SMA BRIGJEND KATAMSO 1 MEDAN


T.A.2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Teori Dasar
Bioteknologi berasal dari istilah Latin,yaitu ‘bio’ (hidup), ‘teknos’
(teknologi=penerapan),dan ‘logos’ (ilmu),yang secara harfiah berarti ilmu-ilmu yang
menerapkan prinsip-prinsip biologi. Sehingga pengertian bioteknologi yang lebih lengkap
adalah ilmu penerapan biologi,meliputi mikrobiologi,teknologi kimia,biokimia,dan rekayasa
genetika pada organism (sel hidup/sel mati/bagian sel) untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol,asam asetat,gula,atau bahan makanan,seperti
tempe,tape,oncom dan kecap.
Fermentasi merupakan proses pengubahan bahan organik menjadi bentuk lain yang
lebih berguna dengan bantuan mikroorganisme secara terkontrol.Mikroorganisme yang
terlibat diantaranya adalah bakteri,protozoa,jamur atau kapang atau fungi dan ragi atau yeast.
Contoh proses fermentasi adalah pembuatan tape,tempe,kecap,oncom,roti,brem,keju,dan
yogurt.seperti Fermentasi bidang pangan,khususnya pada pembuatan roti , Jika anda
memakan roti atau donat pernahkah anda berfikir bila pembuatan roti atau donat itu juga
sebenarnya juga melalui proses fermentasi? Proses fermentasi ini di bantu dengan bantuan
yeast atau khamir yaitu sejenis jamur.
Jika anda mempunyai kesempatan memperhatikan pembuatan roti atau donat,maka
adonan tepung akan mengembang. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan
menjadikan proses fermentasi,yaitu akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas
karbondioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti,sedangkan alcohol
dibiarkan menguap. Selanjutkan akan terlihat jika adonan tersebut di oven akan tampak lebih
mengembang dan ukurannya membesar,hal ini dikarenakan gas akan mengembang jika
temperature tinggi. Hasilnya seperti yang anda lihat roti akan berwarna kekuningan dan
lembut,tetapi jika tidak beruntungroti akan keras dan padat (bantat).

Page 2
BAB II

PEMBAHASAN

TUJUAN :
untuk mengetahui mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan donat .serta
mengetahui cara penerapan bioteknologi tradisional dalam kehidupan sehari – hari .

ALAT & BAHAN :


1
 Tepung terigu kg
2
 Telur 2 butir
 Kentang 5 butir
1
 Ragi bungkus
2
 Mentega secukupnya
 Tepung gula secukupnya
 Bubuk susu
 Seres
 Baskom
 Kuali
 Sendok penggorengan
 Kompor
 Minyak makan secukupnya

CARA KERJA :

 Kukus kentang beberapa menit. Setelah itu,angkat dan kupas kulit kentang serta
haluskan kentang yang sudah terkupas.
 Campurkan tepung terigu, kentang ,mentega ,bubuk susu dan tepung gula
. kemudian aduk rata.setelah itu, masukkan ragi yang sudah tercampur dengan air .
 Masukkan telur,uleni hingga rata dan kalis.
 Jika adonan sudah kalis maka di diamkan ± 30 menit
 Setelah mengembang bentuklah menjadi bulat seperti donat . dan jika ada cetakan
bisa menggunakannya agar bentuknya lebih bagus.
 Masukkan minyak goreng secukupnya di kuali dan dipanaskan, kemudian goreng
donat yang sudah dicetak .dengan api yang sedang , tunggu sampai kuning
keemasan.
 Angakat kemudian tiriskan. kemudian hias dengan seres.

Page 3
PERTANYAAN :

1. Apa fungsi mikroorganisme dalam pembuatan donat ?


2. Sebutkan nama mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan donat ?
3. Mengapa harus didiamkan ?
4. Mengapa harus di berikan atau ditutup dengan kain yang lembab ?
5. Apa keuntungan dan kelemahan dari bioteknologi secara tradisional ?
6. Fotokanlah hasil pembuatan donat !

Jawab :

1. Fungsi dari mikroorganisme yang terdapat pada adonan donat tersebut adalah untuk
membuat adonan menjadi mengembang .yang dimana dalam pembuatan donat terjadi
proses fermentasi,yaitu akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas
karbondioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti,sedangkan alcohol
dibiarkan menguap.
2. Mikroorganisme yang dipakai adalah saccharomyces cerevisiae.
3. Karena untuk membiarkan saccharomyces cerevisiae bekerja agar dapat mengembang
4. Karena dengan adanya kain lembab sebagai penutup maka mikroorganisme
saccharomyces cerevisiae dapat berkembang dengan baik sebab mikroorganisme
tersebut dapat berkembang dengan cepat jika pada keadaan lembab .
5. Kelebihan bioteknologi tradisional :
 Biaya relative murah
 Teknologi relative sederhana
 Pengaruh jangka panjang sudah diketahui
Kelemahan bioteknologi tradisional :
 Tidak dapat mengatasi kesesuaian genetic
 Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya
 Memerlukan waktu relative lama
 Perbaikan kenetika tidak terarah.

6.

Page 4
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi


modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol,asam asetat,gula,atau bahan makanan,seperti
tempe,tape,oncom dan kecap. Contoh proses fermentasi adalah pembuatan
tape,tempe,kecap,oncom,roti,brem,keju,dan yogurt.seperti Fermentasi bidang
pangan,khususnya pada pembuatan roti. pada adonan tepung akan menjadikan proses
fermentasi,yaitu akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas karbondioksida
tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti,sedangkan alcohol dibiarkan menguap.

Saran
Dalam pembuatan donat kita harus menggunakan ragi yang secukupnya karena apabila
kekurangan ragi dapat menyebabkan ketidakberhasilan dalam pembuatan donat . serta dalam
proses pengembangan harus di tutup dengan kain basah karena dalam proses pembuatan
donat menggunakan proses fermentasi serta menggunakan mikroorganisme karena dengan
adanya kain basah maka saccharomyces cerevisiae akan bekerja dengan baik.

Page 5

Anda mungkin juga menyukai