Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Bioteknologi Terhadap Olahan Roti

Oleh Kelompok 3 :

- Davina Viernanda Dewi W


- Putri Nadia Az Zahra
- Alvriansyah Jamaluddin
- Christian Jehezkiel N
- Dhea Jesica Kristiani
- Muh Ilham Ariel Pratama
- Gracia Putri Iriani Mesak
- Hisanul Haq
PENDAHULUAN

Pada praktikum ini, kami akan menjelajahi penerapan bioteknologi dalam industri
pembuatan roti. Roti merupakan salah satu makanan pokok yang telah menjadi bagian
integral dari kehidupan manusia selama berabad-abad. Namun, dengan kemajuan dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi, industri roti terus mengalami transformasi yang
signifikan, salah satunya melalui penerapan berbagai teknik bioteknologi.

Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
bagaimana bioteknologi memengaruhi berbagai aspek pembuatan roti, mulai dari
fermentasi hingga peningkatan nutrisi. Melalui praktikum ini, kami berharap dapat
memperoleh pengetahuan praktis tentang teknik-teknik bioteknologi yang digunakan
dalam produksi roti, serta memahami implikasi dari penggunaan teknologi ini terhadap
kualitas, keamanan, dan keberlanjutan produk roti.

Kami akan melakukan serangkaian eksperimen praktis yang mencakup penggunaan ragi,
analisis mikrobiologi, dan evaluasi nutrisi untuk menggali lebih dalam tentang peran
bioteknologi dalam industri roti. Selain itu, kami akan mengeksplorasi tantangan dan
peluang yang terkait dengan penerapan bioteknologi dalam industri roti, serta
relevansinya dalam konteks keberlanjutan lingkungan.

Diharapkan melalui praktikum ini, kami dapat mengembangkan keterampilan praktis,


memperluas pemahaman tentang aplikasi bioteknologi dalam konteks industri makanan,
dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya inovasi teknologi dalam memenuhi
tuntutan konsumen yang semakin meningkat terhadap produk makanan yang lebih sehat,
lebih aman, dan lebih berkelanjutan.

Dengan demikian, laporan praktikum ini akan mencakup hasil eksperimen kami, analisis
data, serta diskusi tentang implikasi dan relevansi temuan kami dalam konteks industri
roti modern.
LATAR BELAKANG

Roti adalah produk makanan yang dibuat dari adonan tepung, air, dan bahan lainnya
seperti ragi atau bahan pengembang lainnya. Proses pembuatan roti melibatkan
fermentasi. Roti adalah produk makanan yang dibuat dari adonan tepung, air, dan bahan
lainnya seperti ragi atau bahan pengembang lainnya. Proses pembuatan roti melibatkan
fermentasi. Roti dapat memiliki berbagai jenis dan bentuk, termasuk roti putih, roti
gandum, roti tawar, roti gandum utuh, dan banyak lagi. Variasi roti juga tergantung pada
berbagai bahan tambahan yang digunakan, seperti gula, garam, susu, atau lemak. Roti
merupakan salah satu makanan pokok yang umum dikonsumsi di berbagai budaya di
seluruh dunia.

TUJUAN

1. Mengetahui mikroba yang berkerja dalam pembuatan roti ?


2. Mengetahui proses cara kerja ragi pada pembuatan adonan roti ?
3. Faktor yang mempengaruhi kerja mikroba dalam pembuatan roti ?

METODE EKSPERIMEN

Bahan

1. Tepung segitiga
2. Telur 2 biji
3. Fermipan 1 sachet
4. Baking soda
5. Margarine
6. Susu Dancow 1 Bks
7. Gula pasir

Alat

1. Panci kukus
2. Kertas aluminium
3. Mangkok besar untuk tempat adonan
4. Sendok
5. Gelas ukur

Cara pembuatan
1. Pertama, masukkan tepung 700g, 1 butir telur, 1/2 sdt fermipan, 1/2 sdt baking
soda, 2 sdm susu bubuk, 75g gula dan air 100 ml. Campuran secara perlahan lalu
di aduk hingga menggumpal dan tidak lengket.
2. Kedua, adonan di tutup kain selama 40 menit.
3. Setelah itu, adonan di buka lalu mulai bentuk adonan roti menjadi bulat kecil.
4. Lalu, setelah di bentuk menjadi bulat kecil, adonan di tutup kembali
menggunakan kain selama 30 menit.
5. Terakhir, kukus adonan roti selama 30 menit. Roti pun siap di sajikan

HASIL

PEMBAHASAN
Proses pembuatan roti melibatkan fermentasi, di mana ragi atau bahan pengembang
lainnya merombak gula dalam tepung menjadi gas karbon dioksida, yang menyebabkan
adonan mengembang dan menghasilkan tekstur yang berongga.

Mikroba utama pada ragi roti adalah Saccharomuces cereviceae. Ragi akan merombak
gula membentuk gas karbondioksida dan alkohol. Gas karbondioksida akan terperangkap
pada adonan yang menyebabkan adonan mengembahang dan menghasilkan roti yang
empuk.

Ada banyak faktor penentu kualitas roti salah satunya proses fermentasi. Proses
fermentasi terjadi karena adanya penambahan ragi/yeast pada roti. Ragi sendiri
merupakan mikro-organisme yang berperan dalam pengembangan roti seperti
Saccharomyces cereviciae. Pada pembuatan roti, yeast ditambahkan pada tepung terigu
yang telah ditambah air. Kemudian dilakukan pengadukkan hingga merata.

Pada proses pencampuran tersebut udara masuk ke dalam adonan sehinga akan digunakan
yeast untuk tumbuh. Hal ini akan mengakibatkan kondisi anaerob dan terjadi proses
fermentasi. Pada Kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi yeast (khususnya
gula) maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida
(CO2).

Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan
menjadi mengembang ketika dibiarkan dalam keadaan tertutup pada suhu ruang.
(Halalguide.info, 2008). Selama proses fermentasi selain dihasilkan gas juga dihasilkan
alkohol dan asam-asam organik. Asam-asam ini akan menyebabkan penurunan pH
adonan .
Adanya pembentukkan alkohol dan penurunan pH secara langsung akan berperan
sebagai pembentuk flavor dan rasa roti. Penentuan lamanya waktu pengembangan
sebenarnya tidak bisa dipatokkan oleh waktu, karena bisa lebih cepat dari waktu yang
ditentukan, dan juga bisa lebih lama. Menurut Mudjajanto dan Yulianti kondisi ideal pada
fermentasi harus diperhatikan seperti suhu ruangan yang berkisar 35oC dan kelembaban
udara 75%. Semakin panas suhu ruangan, semakin cepat proses fermentasi dalam adonan
roti. Sebaliknya, semakin dingin suhu ruangan maka semakin lama proses fermentasinya.
Kondisi-kondisi tersebut harus diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap bentuk,
flavor dan rasa pada roti. Pada umumnya kualitas roti yang baik memiliki volume yang
cukup, bentuk simetris dan permukaan kulit roti tipis serta bewarna cokelat keemasan.

KESIMPULAN
1. Roti adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu dengan
ragi atau bahan pengembang lainnya kemudian di panggang.
2. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembang biak dengan cara memakan
gula.
3. Proses fermentasi oleh ragi menghasilkan gas CO2, asam, dan alkohol.
4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses fermentasi roti adalah antara lain:
jumlah ragi, gula, garam, air, suhu serta derajat keasaman adonan.

Anda mungkin juga menyukai