Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATAKULIAH PENGANTAR
FARMASI KLINIK PRODI D-3
FARMASI
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Dosen : Dr. apt. Husnawati, M. Si.


Hari/Tanggal : Kamis/24 Juni 2021
Waktu Ujian : 40 Menit

Email *
deviseptiani@stifar-riau.ac.id

NIM *
1900007

Nama Mahasiswa *
Devi Septiani

KELAS *
A
B

Pernyataan Kejujuran
Saya mengerjakan ujian dengan memegang prinsip kejujuran
dan bersedia menerima konsekuensi ketidaklulusan dalam
matakuliah ini bila dikemudian hari ditemukan adanya unsur
kecurangan dalam mengerjakan ujian. *
Ya, Setuju!

Saya bersedia menerima sanksi bila melakukan kecurangan


dengan cara "Ambil Foto / Screenshot" Soal ujian ini tanpa izin
dan menyimpannya untuk kepentingan pribadi dan/
disebarluaskan. *
Ya, Setuju!

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya menjawab soal


dengan sebenar-benarnya tanpa mencontek, melihat
catatan/browsing internet, tanpa bertanya sama orang lain atau
melakukan kecurangan lainnya. Jika saja tidak jujur maka Tuhan
YME akan melaknat saya dan ilmu yang saya dapatkan tidaklah
berkah. *
Ya

SOAL UJIAN Pengantar Farmasi Klinik


Berikut ini adalah alasan perlunya dilakukan pemantauan terapi
obat, kecuali *
Sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan DRP
Bagian dari pharmaceutical care, responsibilitas farmasis
Sebagai bhn pertimbangan untuk rekomendasi terapi
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pasien boleh
pulang/tidak
Sebagai bahan pertimbangan untuk drug product selection

Pemakaian obat yang tidak benar termasuk penyebab DRP


jenis *
Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki
Pilihan Obat yang Kurang Tepat
Penggunaan Obat Tanpa Indikasi
Indikasi yang tidak ditangani
Dosis Terlalu Kecil

Fungsi dari pemantauan terapi obat adalah, kecuali *


Alternatif atau perubahan yang direkomendasikan dalam terapi apabila
situasi tertentu mengharuskan
Pengamatan pemakaian obat
Jaminan ketepatan dosis
Kepuasan kerja apoteker
Penilaian adverse effect

Kondisi refraktori thd obat termasuk penyebab DRP jenis *


Indikasi yang tidak ditangani
Penggunaan Obat Tanpa Indikasi
Pilihan Obat yang Kurang Tepat
Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki
Dosis Terlalu Kecil

Berikut ini yg termasuk dalam proses penyiapan pada teknik


pencampuran obat suntik, kecuali *
Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi sesui protap
Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan alkohol 70%
Melakukan pencampuran secara aseptis
Memilih jenis pelarut yang sesuai
Mengambil alat kesehatan dan obat-obat dari pass box

Keuntungan sediaan dry powder adalah *


tidak membutuhkan teknik khusus
tidak memerlukan personel khusus
dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama
aman digunakan
hemat waktu

Terapi non obat lebih sesuai termasuk penyebab DRP jenis *


Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki
Penggunaan Obat Tanpa Indikasi
Dosis Terlalu Kecil
Indikasi yang tidak ditangani
Terapi obat yang tidak diperlukan

Tujuan handling sitostatika yang kurang tepat adalah *


Lingkungan harus terhindar dari paparan bahan berbahaya
Efisiensi biaya
efisiensi waktu farmasis
Personal yang terlibat harus terlindung dari exposure bahan berbahaya
Efisiensi waktu perawat

Pemberian injeksi melalui sumsum tulang belakang disebut *


Injeksi intramuskular
Injeksi subkutan
Infus
Injeksi Intra tekal
Injeksi bolus

Yang merupakan kelemahan dari sediaan berbentuk dry


powder : *
jika sediaan menggunakan vial, tidak timbul kesulitan memasukkan
pelarut/obat yg telah direkonstitusi karena adanya etkanan dalam vial
jumlah udara yg keluar masuk ke dlm syringe tidak harus sama dg jlh
pelarut yg ditambahkan
Jika ampul dipecahkan, pecahan kaca ampul tidak dapat masuk ke
sediaan
dapat terkontaminasi oleh mikroba
Untuk obat yang mudah berbusa, tidak masalah

Berikut adalah kondisi-kondisi yang membutuhkan nutrisi


parenteral, yaitu 1. Malformasi Kongenital lntestinal 2.
Enterokolitis Nekrotikans 3. Distres Respirasi Berat. *
Hanya 2 dan 3 yang benar
Hanya 1 yang benar
Hanya 3 yang benar
1,2,3 benar
Hanya 1 dan 2 benar

Pernyataan yang tidak benar tentang aseptic dispensing *


ada sterilisasi akhir
Menggunakan proses yang divalidasi
Menggunakan sistem transfer steril
Kesuksesan tergantung kepada keahlian operator
Mencampur tanpa kontaminasi

Cara terpaparnya obat sitostatika ke dalam tubuh adalah *


Absorbsi, ingestion, inhalasi
Inhalasi, distribusi, absorbsi
Ingestion, distribusi, absorbsi
Inhalasi, distribusi, ingestion
Absorbsi, distribusi inhalasi

Seleksi staf untuk melakukan aseptic dispensing adalah sebagai


berikut kecuali *
Hygiene perorangan
Smart
Bebas dari penyakit meningitis
Konsentrasi yang bagus
Sehat mental

Pemberian nutrisi parenteral secara rutin tidak


direkomendasikan pada kondisi-kondisi klinis sebagai berikut,
kecuali *
Pankreatitis akut ringan.
Pasien-pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat.
Pasien-pasien kanker yang sedang menjalankan terapi radiasi dan
kemoterapi.
Penyakit-penyakit berat stadium akhir
Penyakit DBD

Berikut ini yang bukan merupakan indikasi pemberian nutrisi


parenteral adalah *
pankreatitis berat
diare berulang
status preoperatif dengan malnutrisi berat
Gangguan absorpsi makanan
konstipasi berkepanjangan

1g asam amino dapat memberikan energy sebesar *


4,6 kkal
1,6 kkal
2,4 kkal
3,2 kkal
1,2 kkal
Berikut ini adalah tahapan proses pemantauan obat 1. Tetapkan
tujuan terapi 2. Tetapkan parameter monitoring yang spesifik 3.
Integrasikan semua rencana monitoring . 4. Ambil data 5.
Lakukan motoring tentang respon pasien terhadap obat. Dari
langkah-langkah diatas, urutan yang benar adalah *
1,3,2,4,5
1,4,3,2,5
1,4,5,3,2
1,2,3,4,5
1,4,2,3,5

Kelebihan dari preparasi yang tersedia adalh, kecuali *


Tidak membutuhakn banyak personil
Mudah digunakan
Menghemat waktu
Kecilnya kontaminasi mikrobakteri
Tidak ada risiko kontaminasi lingkungan

Kriteria pasien yang masuk dalam prioritas pasien yang akan


dilakukan pemantauan adalah, kecuali *
Pasien yang masuk RS dg “Multiple Desease”
Pasien yang masuk RS lewat IGD
Pasien berusia lanjut atau balita yg mempunyai resiko pengobatan yg
meningkat
Pasien yg menerima obat dg resiko tinggi reaksi toksisitas
Pasien dg masalah kompleks dan ditangani polifarmasi

Kekurangan preparasi dari Larutan yang Memerlukan Pelarut


Tambahan Sebelum digunakan, *
Tidak Mudah mengalami gangguan/masalah pada vakum/tekanan (untuk
vial)
Tidak Menyebabkan risiko kontaminasi mikrobakteri
Tidak Dapat menyebabkan pecahan gelas (untuk ampul)
Tidak memerlukan waktu lama
Waktu penggunaan untuk eliminasi dan persiapan

Yang bukan merupakan teknik memindahkan obat dari ampul : *


Beri tekanan negatif dg cara menarik udara ke dalam spuit kososng
sesuai vol. yg diinginkan
Setelahs elesai, buang seluruh bahan yg telah terkontaminasi ke dalam
kantong buangan tertutup
Pegang spuit dengan bagian terbuka ke atas, tutup dengan luer lock cap
Untuk permintaan iv bolus, ganti needle dg ukuran yg sesuai untuk
penyuntikan
Tutup kembali needle

Persyaratan pakaian pelindung adalah, kecuali : *


Pakaian pelindung dibuat lengan panjang dengan manset elastik pada
tangan dan kaki
Pakaian luar dibuat dari bahan yang tidak melepaskan debu dan serat
Pakaian terdiri dari pakaian dalam dan pakaian luar
Bahan yang digunakan tidak tembus oleh cairan
Pakaian dalam dibuat dari bahan yang tidak melepaskan debu dan serat

Adanya obat yang lebih efektif termasuk penyebab DRP jenis


Pilihan Obat yang Kurang Tepat
Indikasi yang tidak ditangani
Penggunaan Obat Tanpa Indikasi
Dosis Terlalu Kecil
Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki

Tujuan dilakukannya pemantauan terapi obat adalah, kecuali *


Untuk memastikan bahwa pasien mendapat durasi yang paling tepat
Untuk memastikan bahwa pasien mendapat obat yang paling sesuai,
Untuk memastikan pasien mendapatkan obat yang sesuai dengan
keinginannya
Untuk memastikan bahwa pasien mendapat drug related problem yang
minimal,
Untuk memastikan bahwa pasien mendapat dosis yang paling sesuai,

Larutan NaCl 0,9% digunakan untuk penanganan keadaan


berikut ini *
Jika tumpahan mengenai tangan
Jika tertelan obat sitostatika
Jika tumpahan mengenai kulit
Jika tumpahan obat sitostatika pada mata
Jika kulit tertusuk jarum
Adanya konta indikasi termasuk DRP jenis *
Pilihan Obat yang Kurang Tepat
Dosis Terlalu Kecil
Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki
Indikasi yang tidak ditangani
Penggunaan Obat Tanpa Indikasi

Berikut ini adalah tindakan yg diambil jika terjadi tumpahan obat


sitostatika mengenai kulit, kecuali : *
Lapor ke supervisor
Bilas kulit dengan air hangat
Jika kulit sobek, pakai larutan H2O2 3%
Catat jenis obat dan kemungkinan disiapkan antidot khusus
Jika kulit sobek, pakai larutan chlorin 5%

Nutrisi parenteral toal bisanya terdiri dari, kecuali *


air,
protein,
karbohidrat,
trace elements
Karbondioksida

Tujuan aseptic dispensing adalah untuk menyiapkan obat dan


larutan yang ... *
Tidak harus individualized
Membutuhkan waktu pemberian yang lebih pendek
Membutuhkan proses pelarutan
Tidak stabil→ membutuhkan rekonstitusi
Tidak membutuhkan pelarutan sebelum digunakan

Soal UAS PFK Benar/Salah


Monitoring Efek Samping obat dikoordinasikan oleh PFT *
Salah
Benar

Apoteker, bidan, dokter gigi boleh melaporkan ESO *


Salah
Benar
Dalam pelaporan efek samping obat (ESO) , tenaga kesehatan
tidak dapat menggali informasi dari pasien atau keluarga pasien
untuk melengkapi informasi lain yang dibutuhkan *
Benar
Salah

Doksorubisin adalah salah satu contoh obat sitotoksis *


Salah
Benar

Untuk obat “baru”, laporkan seluruh efek samping obat yang


mencurigakan termasuk ESO yang ringan *
Benar
Salah

Angka prevelensi atau insiden ESO berguna untuk menentukan


tingkat keamanan obat dan pemilihan obat *
Benar
Salah

Efisiensi biaya dan waktu farmasis adalah tujuan dari safe


handling cytotoxic *
Benar
Salah

Penggunaan masker pada saat handling sitostatika hanya untuk


mengurangi kotaminan *
Benar
Salah

Pelaporan ESO di Indonesia masih bersifat voluntary reporting *


Salah
Benar
Sarung tangan yang digunakan pada handling sitostaika
double *
Salah
Benar
This form was created inside of STIFAR RIAU.

 Forms

Anda mungkin juga menyukai