Anda di halaman 1dari 8

UAS Farmasi Rumah Sakit

* Required

PILIHAN GANDA
Pilih salah satu jawaban yang menurut anda benar

Pada algoritma Gyssens, bila dosis pemberian antibiotika tidak tepat termasuk pada
kategori . . . *
Kategori III B
Kategori II B
Kategori II A
Kategori II C
Kategori III A

Pasien A terdiagnosis Prolonged fever. Pasien tersebut mendapatkan antibiotik


Sefotaksim 3x700 mg iv secara empiris. Masalah: diagnosis infeksi tidak jelas. Kasus
tersebut termasuk kedalam kategori. . . *
Kategori VI
Kategori V
Kategori IV C
Kategori IV A
Kategori IV B

Rekomendasi apa yang dapat diberikan oleh Apoteker pada kasus no.2 tersebut . . . *
Tegakkan diagnosis infeksi
Antibiotik dihentikan
Dosis diturunkan
Dosis dinaikkan
Antibiotik diganti

Evaluasi penggunaan antibiotik dapat menggunakan metode DDD yaitu . . . *


asumsi dosis rata-rata per jam penggunaan antibiotik untuk indikasi tertentu pada orang dewasa.
asumsi dosis rata-rata per bulan penggunaan antibiotik untuk indikasi tertentu pada orang
dewasa.
asumsi dosis rata-rata per tahun penggunaan antibiotik untuk indikasi tertentu pada orang
dewasa.
asumsi dosis rata-rata per hari penggunaan antibiotik untuk indikasi tertentu pada orang
dewasa.
asumsi dosis rata-rata per minggu penggunaan antibiotik untuk indikasi tertentu pada orang
dewasa.

Dengan metode DDD, diketahui DDD seftriakson : 2 g dan menunjukkan penggunaan


antibiotik ceftriaxon yaitu 18,52 DDD/100 pasien-hari yang artinya. . . *
dari 100 orang, setiap minggunya 19 orang dewasa menerima seftriaxon 2 g per hari.
dari 100 orang, setiap jamnya 19 orang dewasa menerima seftriaxon 2 g per hari.
dari 100 orang, setiap bulannya 19 orang dewasa menerima seftriaxon 2 g per hari.
dari 100 orang, setiap harinya 19 orang dewasa menerima seftriaxon 2 g per hari.
dari 100 orang, setiap tahunnya 19 orang dewasa menerima seftriaxon 2 g per hari.

Kegiatan visite dapat dilakukan oleh apoteker secara mandiri atau kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan situasi dan kondisi. Keduanya memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu diperhatikan dalam melakukan
kegiatan visite dan menetapkan rekomendasi. Kelebihan dilakukannya visite mandiri
adalah : *
Dapat mempermudah informasi terkini yang komprehensif.
Dapat langsung mengkomunikasikan masalah terkait penggunaan obat dan
mengimplementasikan rekomendasi yang dibuat
Melakukan konseling, monitoring respons pasien terhadap pegobatan
Pemahaman Apoteker tentang patofisiologi pasien terbatas
Sebagai fasilitas pembelajaran bagi apoteker

Apoteker dalam praktik visite harus berkomunikasi secara efektif dengan


pasien/keluarga, dokter dan profesi kesehatan lain, terlibat aktif dalam keputusan
terapi obat untuk mencapai hasil terapi (clinical outcome) yang optimal, karena itu
sebagai pertanggungjawaban profesi, sebagai bahan pendidikan dan penelitian serta
perbaikan mutu praktik profesi, apoteker harus : *
Melakukan pemantauan implementasi rekomendasi dan hasil terapi pasien.
Melakukan pemilihan pesien berdasarkan skala prioritas
Melakukan koordinasi dengan dokter penanggungajwab pelayanan (DPJP) dan perawat.
Melakukan persiapan dengan memeriksa daftar regimen terapi obat semua pasien.
Melakukan dokumentasi semua tindakan yang dilakukan dalam praktek visite

Kegiatan Farmasi Klinik yang tidak dapat dilakukan saat Visite Apoteker ke pasien
rawat inap di ruang perawatan adalah : *
Pencampuran obat intravena yang akan digunakan pasien
Konseling dan Pelayanan Informasi Obat
Rekonsiliasi dan penelusuran riwayat pengobatan pasien
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan ESO

Seorang apoteker penanggungjawab pelayanan Ruang Anak sedang menyusun


rencana kegiatan pelayanan Farmasi Klinik, rencananya setiap hari akan melakukan
rekonsiliasi obat, penelurusan riwayat pengobatan pasien, edukasi penggunaan obat,
pemantauan terapi dan efek samping obat. Untuk itu apoteker harus melakukannya
pada saat : *
Dispensing Obat
PTO
Visite mandiri
ROTD
MESO

Dalam melakukan visite kepada pasien seringkali apoteker tidak dapat secara penuh
melakukannya untuk seluruh pasien, karena itu dilakukan pemilihan pasien /
penetapan prioritas pasien yang akan dikunjungi. Berikut adalah kriteria pasien yang
diprioritaskan untuk diberikan layanan visite seperti yang tercantum dalam Pedoman
Visite untuk Apoteker, kecuali : *
Pasien baru (dalam 24 jam pertama)
Pasien yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya mencapai nilai kritis.
Pasien yang membawa banyak obat sebelum masuk rumah sakit.
Pasien dalam perawatan intensif
Pasien yang mengalami penurunan fungsi organ terutama hati dan ginjal

Sebelum melakukan visite kepada pasien di ruang perawatan, apoteker melakukan


persiapan, yaitu antara lain dengan mengumpulkan informasi penggunaan obat yang
dapat diperoleh dari rekam medik, wawancara dengan pasien/keluarga, catatan
pemberian obat. Informasi tersebut meliputi hal berikut, kecuali : *
Riwayat penyakit saat ini merupakan riwayat keluhan/ keadaan pasien berkenaan dengan
penyakit yang dideritanya saat ini
Keluhan utama
Riwayat pekerjaan
Riwayat sosial
Data pasien

Saat visite bersama , seorang dokter akan memberikan instruksi pengobatan, tetapi
dokter tersebut tidak mengetahui obat yang tersedia di rumah sakit saat itu, maka
dokter akan bertanya kepada : *
Petugas gudang logistik
Apoteker Penanggungjawab Pelayanan
Kepala Instalasi Farmasi
Kepala Unit Pengadaan
Ketua TFT

Kunjungan / visite dapat dilakukan kepada pasien rawat inap baru atau pasien yang
sudah lama dirawat sebagai kunjungan ulang untuk pemantauan terapi obat. Untuk
pasien baru yang belum dapat dilakukan adalah : *
Penelusuran riwayat penggunaan obat dan ROM yang dialami
Membandingkan obat yang dikonsumsi pasien sebelum masuk rumah sakit dengan instruksi baru
dari dokter
Mengajukan pertanyaan apakah ada keluhan setelah pemberian obat selama di rumah
sakit.
Pengisian lembar edukasi pasien di rekam medis
Mengajukan pertanyaan tentang obat-obat yg sedang digunakan sebelum masuk RS (rekonsiliasi
obat)

Saat visite apoteker kepada pasien gagal ginjal dengan tindakan hemodialisa,
informasi yang harus diberikan oleh apoteker adalah : *
Dosis / perubahan dosis serta waktu konsumsi obat
Diet makanan
Cara pemberian heparin saat dilakukannya hemodialisa
Jadwal hemodialisa
Farmokokinetik obat yang berkaitan dengan hemodialisa

Pengisian rekam medis oleh apoteker didasarkan pada kebijakan Direktur tentang
kewenangan pengisian rekam medis. Secara terbatas, apoteker dapat menulis hal
yang berkaitan dengan obat pasien tersebut, tetapi ada hal yang tidak diperbolehkan
untuk ditulis dalam rekam medis, baik oleh tenaga medis, perawat dan apoteker, yaitu
: *
SOAP untuk pemantauan terapi obat pasien
Adanya kesalahan obat / pengobatan yang diberikan kepada pasien
Materi edukasi pasien berupa tujuan terapi, efek terapi dan ESO, cara penggunaan obat dan
jadwal penggunaan obat
Daftar obat yang digunakan pasien sebelum masuk rumah sakit
Adanya ESO yang dialami pasien dan cara penanganannya

Pernyataan yang benar mengenai teknik aseptis : *


Metode penanganan produk non steril
Metode penanganan produk steril dengan penambahan pengawet
Metode penanganan produk steril dengan sterilisasi akhir.
Prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat mengurangi
risiko paparan terhadap petugas.
Metode penanganan desinfeksi alat-alat yang digunakan dalam pembuatan steril

Di bawah ini adalah kegiatan dispensing sediaan steril di RS, kecuali : *
Pembuatan sediaan steril
Penyiapan nutrisi parenteral
Penanganan sediaan sitostatik
Pencampuran obat suntik
Pengemasan kembali (repacking) dosis besar menjadi dosis yang dibutuhkan untuk
digunakan langsung

Pernyataan yang paling tepat mengenai IV admixture adalah : *


Pencampuran parenteral melibatkan satu atau lebih obat ke larutan volume kecil
Pemberian parenteral sediaan injeksi secara intra vena
Pencampuran sediaan rekonstitusi dengan pelarut yang cocok
Pencampuran parenteral antara 2 larutan infus intravena
Pencampuran parenteral melibatkan satu atau lebih obat ke larutan volume besar
Di bawah ini adalah pernyataan yang benar mengenai Laminar Air Flow, kecuali : *
Sistem penyaringan ganda yang memiliki efisiensi tingkat tinggi
Menjaga aliran udara yang konstan
Penyaring bakteri dan bahan-bahan eksogen di udara
Laminar air flow tipe vertikal untuk pencampuran obat steril sitostatika
Laminar air flow tipe horizontal untuk pencampuran obat steril sitostatika

Persyaratan untuk ruang dispensing sediaan sitostatika adalah : *


Tekanan udara di dalam ruang pencampuran positif
Tekanan udara di dalam ruang pencampuran negatif
Tekanan udara sama di setiap ruangan
Aliran udara turbulen
Aliran udara berputar-putar

Pengadaan sediaan farmasi di rumah sakit dapat dilakukan melalui: *


Penerimaan, sumbangan, dan produksi
Pembelian, produksi, dan sumbangan
Pemesanan, pembelian, dan penerimaan
Pembelian, penerimaan, dan penyimpanan
Perencanaan, pengadaan, dan pemesanan

E-purchasing dilakukan untuk sediaan farmasi yang sudah tercantum dalam: *


Daftar harga
E-catalog
Pengadaan elektronik
E- tenders
E-procurement

Pembelian dapat dilakukan dengan beberapa metoda, yang tidak termasuk dalam
salah satu metoda tersebut adalah: *
E-purchasing
Tender
Penunjukan langsung
Pengadaan langsung
Konsinyasi

Yang tidak termasuk ke dalam kriteria sediaan farmasi yang diproduksi di rumah
sakit: *
Sediaan farmasi untuk penelitian
Sediaan farmasi yang harganya mahal
Sediaan farmasi yang harus selalu dibuat baru
Sediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran
Sediaan farmasi dengan formula khusus

Hal yang kurang tepat mengenai prapengemasan adalah: *


Jenis kemasan melindungi stabilitas obat
Prapengemasan termasuk pengemasan kembali
Untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi pelayanan
Dilakukan untuk sediaan yang harus selalu dibuat baru
Etiket mencantumkan nama dan kekuatan obat

Putaran persediaan yang terlalu tinggi dapat berpengaruh pada : *


Biaya penyimpanan meningkat
Persediaan berlebih
Liquiditas tergangggu
Investasi pada gudang
Gangguan waktu tenggang

Dalam pengendalian persediaan, cara pengendalian pemesanan yang dilakukan : *


Material required planning yaitu pemesanan dengan harga pesan dengan tetap
Fixed order periode yaitu memesan dengan melihat tingkat persediaan
Zero inventory planning yaitu pemesanan dengan menghubungkan program komputer ke
distributor
Fixed order quality yaitu pemesanan dengan jumlah sesuai penggunaan
Fixed order cycle yaitu pemesanan dalam waktu pesan tetap

Dalam menganalisa persediaan farmasi, persediaan dikategorikan vital bila : *


Penting untuk kondisi penyakit tertentu
Digunakan untuk pengobatan penyakit terbanyak
Efektif digunakan untuk melawan penyakit
Untuk pelayanan kesehatan dasar
Banyak digunakan dalam tindakan

Dibawah ini adalah metode-metode yang dipakai untuk melakukan perencanaan


didalam manajerial farmasi rumah sakit, kecuali : *
Konsumtif
Epidemiologi
Sentralisasi dan desentralisasi
A dan B benar
A, B, C benar

Untuk seleksi kebutuhan obat di rumah sakit, maka kriteria yang digunakan : *
Obat yang dipilih aman dan manjur
Obat yang banyak digunakan masyarakat
Khasiat maksimal, efek samping minimal
Pilih obat kombinasi
A, B, C benar

Penetapan penggunaan obat DOEN dalam pelayanan kesehatan untuk


meningkatkan : *
Ketepatan pemberian
Ketepatan keamanan
Informatif
Pemerataan jangkauan pelayanan
A. B. C Benar

Sasaran manajemen perbekalan farmasi adalah : *


Tersedianya persediaan farmasi dalam jumlah tepat
Terjaminnya pemberian obat dan dosis yang tepat
Tersedianya data perbekalan farmasi yang akurat
Tersedianya pengelolaan gudang farmasi yang optimal
A, B, dan D Benar

Rumah sakit memiliki bed 190, hanya memiliki 2 orang apoteker. Akhirnya banyak
obat yang ED di apotek dan banyak terjadi DRP pada pasien rawat inap. Berdasarkan
PMK no 72 th 2016 apoteker harus berjumlah berapa : *
6,1
3,6
5,2
4,5
2,3

Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan diare berat, konsistensi
cair seperti air cucian beras, muntah, hipotensi, dehidrasi. Hasil kultur tinja
menyatakan adanya bakteri Vibrio cholerae. Apakah antibiotik yang tepat untuk pasien
tersebut : *
Metronidazol
Doksisiklin
Amoxycillin
Cefadroxyl
Erithromycin

Seorang ibu berusia 45 tahun datang kepada dokter dengan keluhan nyeri pundak
hingga pusing didaerah kepala bagian belakang. Hasil cek darah membuntikan GDN :
100 mg/dL, Kolesterol Total : 225 mg/dL, Trigliserida : 160 mg/dL dan TD : 130/80
mmHg. Dirumah pasien sudah rutin mengkonsumsi obat ramipril 5 mg sehari 1 x 1
tablet. Untuk mengobati keluhannya, rekomendasi obat apa yang bisa digunakan : *
Simvastatin
Fenopibrat
Niacin
Parasetamol
Amlodipin

Back

Submit
Never submit passwords through Google Forms.
This content is neither created nor endorsed by Google. Report Abuse - Terms of Service - Privacy Policy

 Forms

Anda mungkin juga menyukai