Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FARMASITIKA DASAR

Sediaan Pasta & Gel

Disusun oleh :

Nama : Putu Sari Ardhyanti Utami

Nim : 222001

Kelas/kelompok : D3 Reguler (kelompok 1)

Hari/tanggal praktikum : jumat 21 oktober 2022

Dosen pembimbing : apt. Heny Dwi Arini S.Farm M.Farm

PRAOGRAM STUDI DIPLOMA 3


SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Praktikum XI
SEDIAAN PASTA
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat memahami dan mampu menyiapkan sediaan pasta dan memahami inkompatibilitas
bahan dalam peracikan sediaan
B. Dasar Teori
Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditujukan untuk pemakaian topikal. Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal
mengandung air, misalnya pasta Natrium Karbometilselulosa. Kelompok lain adalah pasta
berlemak misalnya pasta Zink Oksida merupakan salep yang padat, kaku yang tidak meleleh
pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi.
Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibandingkan dengan salep
karena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air. Pasta ini cenderung untuk
menyerap sekresi seperti serum dan mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih
rendah dari salep. Oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut yang cenderung
membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan (Anonim, 1995).

C. Kegiatan Praktikum (40)


1. Dituliskan resep yang bersangkutan dan resep standar.
dr. SetiabudiHarahap
Jl. Teuku Umar 99X Denpasar
SIP : 5625/DKK-DU/III/2015
Telp : (0361) 2422256

Denpasar, 30 September 2017

R/ Calamin 20%

Camphora 0,5%

Glycerol 10%
Vaselin album q.s

m.f. l.a pasta 10 g

S.u.e

Pro : Riska (15 tahun)

Alamat : Jl. Gatot Subroto 114 Denpasar

Mengartikan singkatan latin dalam resep

No Singkatan Bahasa latin Arti


1 s.u.e Signa usus eksternus Tandai untuk pemakaian
luar
2 m.f.l.a Misce fac lega artis Campur dan buatlah sesuai
3 R Recipe ambillah
4 q.s Quantum statis secukupnya
5 pro Untuk

KARAKTERISTIK BAHAN (Pustaka, Halaman)

1. Calamin (FI edisi III hal 119)

Pemerian : serbuk halus,merah jambu,tidak berbau,praktis tidak berasa

Kelarutan :praktis tidak larut dalam air, larut dalam asam mineral

Khasiat : antiseptikum ekstern

2. Camphora (FI edisi III Hal 130)

Pemerian :hablur butir atau massa hablur, tidak berwarna atau putih, bau khas,
tajam,rasa pedas,dan aromatik

Kelarutan :larut dalam 700 bagian air,dalam 1 bagian etanol(95%) P, dalam 0,25
bagian kloroform P, sangat mudah larut dalam eter P, mudah larut dalam minyak
lemak.
Khasiat : antiiritisan

3. Glycerol (FI edisi III Hal 271)

Pemerian : cairan seperti sirop, jernih,tidak berwarna tidak berbau manis diikuti rasa
hangat. Higroskopik, jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat
membentuk massa habluk tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai
lebih kurang 20

Kelarutan : dapat campur dengan air dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak larut
dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak

Khasiat : zat tambahan

4. Vaselin album ( FI edisi III Hal 633)

Pemerian : massa lunak,lengket bening, putih, sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan
dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam
kloroform P, dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P, larut kadang kadang
beropalesensi lemak

Khasiat : zat tambahan


2. Alat dan Bahan yang digunakan
ALAT :
 Mortil dan stemper
 Pipet tetes
 Gelas beker
 Sendok
BAHAN :
 Calamin
 Camphora
 Glycerol
 Vaselin album
 Alkohol
3. Perhitungan dosis dan penimbangan bahan
20
 Calamin : ×10 g=2 g + 20% = 2,4gr
100
0,5
 Camphora : ×10 g=0,05 g =50 mg +20%= 60mg
100
10
 Glycerol : ×10 g=1 g +20%=1,2gr
100
 Vaselin album : 10 g – (2+1+0,05) = 10 – 3,66= 6,37 g
4. Cara kerja

1. Timbang bahan yang diperlukan


2. Masukkan camphora tetesi dengan alcohol hingga larut. Gerus.
3. Masukkan vaselin album, gerus ad homogen.
4. Tambahkan gliserol, aduk ad homogen.
5. Tambahkan calamine, aduk ad homogen
6. Masukkan wadah dan beri etiket
5. Etiket sediaan

APOTEK MAHAGANESA FARMA


JL. Tukad Barito Timur 60 Renon DENPASAR
(0361) 4749310
SIPA : 120/PER/XII/2017
No resep :1
tanggal : 21 oktober 2022

Riska (15 TAHUN)

SEHARI 3 x 1 SETELAH MANDI

6. Copy Resep
APOTEK MAHAGANESA FARMA
JL. Tukadbaritotimur 60 Renon Denpasar
(0361) 4749310
SIA :503.445/SIA/436.6.3/514/IX/2017.
APA :Indah Pertiwi S.Farm., Apt.
SIPA :19981111/SIP A-35.78.
APOGRAPH
NO RESEP: 01

DOKTER: DOKTER SETIA BUDI HARAHAP TGL:21/10/2022

UNTUK: Riska USIA:15 TAHUN


7. Khasiat obat yang terkandung dalam resep
Khasiat yang terkandung dalam pasta tersebut adalah antiiritisan pada kulit yang
terluka. Sebagai mengurangi gatal dan rasa sakit
D. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membuat sediaan semi solid yaitu pasta. Pada pembuatan pasta yang
menggunakan bahan aktif calamin merupakan kombinasi zinc oxide dengan besi (II) oxide
yang berguna untuk mengurangi iritasi yang berkaitan dengan kontak dermatis dengan cairan
kental.
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pembuatan pasta melakukan penimbangan bahan sesuai
perhitungan, bahan yang digunakan yaitu calamin sebanyak 2,4mg, camphora sebanyak 60 mg, glyserol
sebanyak 1,2 mg dan vaselin album 637g.

Pada hasil akhir pembuatan pasta yang diminta adalah 10g, tetapi hasil pembuatan tidak sesuai dengan yg
diminta yaitu 15g. Tapi berat tersebut berat salep dan pot salep, dimana pot salep memiliki berat 5,93g.
Jadi berat pasta yang saya peroleh adalah 13,55g Jadi saya kekurangan pasta seberat 1,45g itu disebabkan
saat memasukan pasta ke dalam potnya sisanya masih menempel di mortil dan stemper. Cara
mengatasinya adalah dengan menambahkan 20% bahan dan saat pemindahan pastikan semua sediaan
terangkat semua/ tidak menempel pada mortil dan stemper.

Kesimpulan

 Pasta adalah sediaan berupa massa lunak untuk pemakaian luar

 Saat pencampuran bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar
dengan vaselin atau bahan dasar yang tidak berlemak

 Sediaan pasta yang saya buat kurang, tapi kurangnya tersebut seberat
1,45g

 Pasta ini memiliki khasiat untuk mengurangi rasa sakit atau gatal pada
kulit

E. Daftar Pustaka
1) https://id.scribd.com/document/438968144/LAPORAN-PRAKTIKUM-PASTA
2) https://www.academia.edu/37869254/Kegunaan_dalam_formula
Praktikum XIII
SEDIAAN GEL
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat memahami dan mampu menyiapkan sediaan gel serta memahami inkompatibilitas
bahan dalam peracikan sediaan
B. Dasar Teori
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. gel
kadang – kadang disebut jeli (Anonim, 1994).
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV penggolongan sediaan gel dibagi menjadi dua
yaitu:
1. Gel sistem dua fase
Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar , massa gel
kadang-kadang dinyatakan sebagai magma misalnya magma bentonit. Baik gel maupun
magma dapat berupa tiksotropik, membentuk semipadat jika dibiarkan dan menjadi cair pada
pengocokan.Sediaan harus dikocok dahulu sebelum digunakan untuk menjamin homogenitas.
2. Gel sistem fase tunggal
Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar sama dalam suatu
cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi
dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik misalnya karboner atau
dari gom alam misanya tragakan.
Menurut Lachman, dkk. 1994 sediaan gel memiliki sifat sebagai berikut:
1. Zat pembentuk gel yang ideal untuk sediaan farmasi dan kosmetik ialah inert, aman
dan tidak bereaksi dengan komponen lain.
2. Pemilihan bahan pembentuk gel harus dapat memberikan bentuk padatan yang baik
selama penyimpanan tapi dapat rusak segera ketika sediaan diberikan kekuatan atau daya
yang disebabkan oleh pengocokan dalam botol, pemerasan tube, atau selama penggunaan
topical.
3. Karakteristik gel harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan sediaan yang
diharapkan.
4. Penggunaan bahan pembentuk gel yang konsentrasinya sangat tinggi atau BM besar
dapat menghasilkan gel yang sulit untuk dikeluarkan atau digunakan.
5. Gel dapat terbentuk melalui penurunan temperatur, tapi dapat juga
pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu tertentu. Contoh
polimer seperti MC, HPMC dapat terlarut hanya pada air yang dingin yang
akan membentuk larutan yang kental dan pada peningkatan suhu larutan
tersebut akan membentuk gel.
6. Fenomena pembentukan gel atau pemisahan fase yang disebabkan
oleh pemanasan disebut thermogelation.

C. Kegiatan Praktikum
1. Dituliskan resep yang bersangkutan dan resep standar
dr. SetiabudiHarahap
Jl. Teuku Umar 99X Denpasar
SIP : 5625/DKK-DU/III/2015
Telp : (0361) 2422256

Denpasar, 30 September 2017

R/ piroxikan 0,5%

CMC Na 1%

Tween 80 5%

m.f. gel 20 g

S.u.e

Pro : rendy (17 tahun)


Alamat : Jl. Mahendradatta 102 Denpasar

Mengartikan singkatan bahasa latin dalam resep

No Singkatan Bahasa latin Arti


1 m.f Misce fac Campur dan buatlah
2 R Recipe ambillah
3 s.u.e Signa usus eskternus Tandai untuk pemakaian luar
4 G Gramma gram
5 pro Untuk

KARAKTERISTIK BAHAN (pustaka, halaman)

1) Piroxicam ( FI edisi IV Hal 683)


Pemerian : serbuh putih kuning atau cokelat terang/kuning terang, tidak berbau bentuk
monohidrat berwarna kuning
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air asam encer dan pelarut organik, sedikit larut
dalam alkohol dan larut alkali berair
Khasiat : analgetik, antiinflamasi, antiradang, dan antipirestis
2) CMC Na ( FI edisi IV Hal 175)
Pemerian : serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopis
Kelarutan :mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloida, tidak larut dalam
etanol, eter dan pelarut organik lain
Khasiat : suspending agent, bahan penolong tablet peningkat viskositas
3) Tween 80 ( FI edisi III Hal 509)
Pemerian : cairan kental seperti minyak, jernih kuning, bau asam lemak,khas
Kelarutan : mudah larut dalam air,dalam etanol (95%)P, dalam etil etanol P dan dalam
metanol P, sukar larut dalam parafin cair P dan dalam minyak biji kapas P
Khasiat : zat tambahan
2. Alat dan Bahan yang digunakan
1) Alat
 Mortil dan stemper
 Batang pengaduk
 Gelas beker
 Gelas ukur
 Cawan porselen
2) Bahan
o Piroxicam
o CMC Na
o Tween 80
o Air panas
3. Perhitungan dosis dan penimbangan bahan
 Piroxicam : 0,5% ×20 g=0,1 g=100 mg +20 %=120 mg
 CMC Na : 0,1% ×20 g=0,2 g=200 mg+20 %=240 mg
 Tween 80 : 5% ×20 g=1 g=1000 mg+ 20 %=1200 mg
 Air untuk mealurutkan CMC Na 6%
4. Cara kerja
 Siapkan alat dan bahan lalu timbang bahan
 Timbang bahan
 Buat air panas
 Taburkan CMC Na diatas air panas, didalam beker aduk lalu
leburkan diatas waterbath
 Buat larutan tween 80 ke dalam air panas
 Masukkan campuran tween ke dalam CMC Na aduk ad homogen
(massa 1)
 Gerus piroxikam sampai halus, tambahkan massa 1sedikit demi
sedikit sambil gerus sampai homogen
 Masukkan dalam pot beri etiket
5. Etiket sediaan
APOTEK MAHAGANESA FARMA
JL. Tukad Barito Timur 60 Renon DENPASAR
(0361) 4749310
SIPA : 120/PER/XII/2017
No resep :1
tanggal : 21 oktober 2022

Rendy (17 TAHUN)

SEHARI 3 x 1 SETELAH MANDI

6. Copy Resep
APOTEK MAHAGANESA FARMA
JL. Tukadbaritotimur 60 Renon Denpasar
(0361) 4749310
SIA :503.445/SIA/436.6.3/514/IX/2017.
APA :Indah Pertiwi S.Farm., Apt.
SIPA :19981111/SIP A-35.78.
APOGRAPH
NO RESEP: 01

DOKTER: DOKTER SETIA BUDI HARAHAP TGL:21/10/2022

UNTUK: Rendy (17 TAHUN) USIA:17 TAHUN

7. Khasiat obat yang terkandung dalam resep


Khasiat yang terkandung dalam gel tersebut adalah anti inflamasi, dan
mengurangi nyeri.

D. Pembahasan
Pada praktikum membuat sediaan semi solid adalah membuat dua buah sediaan yaitu pasta
dan gel. Pada percobaan ini membuat sediaan gel dengan berat 20g dengan resep yang
sudah diberikan. Pada pembuatan sediaan gel ini menggunakan bahan aktif piroxikam yang
merupakan salah satu AINS dengan struktur baru yaitu oksikam, derivat enolat. Bentuk jel
lebih acceptable karena mempunyai efek dingin ketika digunakan. Gel kadang kadang
disebut jeli dan merupakan sistem semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel organik yang kecil atau molekul organik yang besar terpenetrasi oleh suatu cairan.

Pada hasil akhir pembuatan gel yang diminta adalah 20g, tetapi hasil pembuatan tidak
sesuai dengan yg diminta. Tapi berat tersebut berat gel dan pot dimana potnya memiliki
berat 6,50g. berat pot dan gel adalah 14,0 Jadi saya kekurangan gel seberat 12,5g itu
disebabkan saat memasukan gel ke dalam pot sisanya masih menempel di mortil dan
stemper.karena kurang bersih saat memasukkanya ke dalam pot. Cara mengatasinya adalah
dengan menambahkan 20% bahan dan saat pemindahan pastikan semua sediaan terangkat
semua/ tidak menempel pada mortil dan stemper.

E. Kesimpulan
 Bobot gel yang diminta 20g tapi gel yang saya buat kurang
 Gel merupakan sistem semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat
dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar
terpenetrasi oleh suatu cairan
 Pada praktikum ini digunakan piroksikam sebagai bahan aktif karena
piroxicam berfungsi sebagai analgesik antiinflamasi untuk sediaan
topikal

F. Daftar Pustaka
1) https://id.scribd.com/doc/249335526/laporan-praktikum-gel-piroxicam
2) https://www.academia.edu/23022285/laporan_semsol_sediaan_gel

Anda mungkin juga menyukai