Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMASETIKA

No. Resep : 2
Bentuk Sediaan : EMULSI

Penyusun :

Nama : I Wayan Rama Wijaya Putra


NIM : 201011
Golongan : B/II
Hari/jam praktikum : Kamis/07.30 – 10.00 WITA
Dosen jaga : 1. Apt. Agustina Nila yuliawat, M. Pharm.Sci.
2. apt. Heny Dwi Arini, M.Farm
3. Apt. I Komang Tri Musthika, M.Farm

LABORATORIUM FARMASETIKA
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA
DENPASAR
2021
Resep Nomor :2
Bentuk Sediaan : EMULSI

A. Dasar Teori
Emulsi adalah sediaan berupa campuran terdiri dari dua fase cairan dalam
sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase
cairan lainnya.
Emulsi adala suatu disperse dimana fase terdispersi terdiri dari bulatan-bulatan
kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak tercampur. Dalam
Batasan emulsi, fase terdispersi sebagai fase luar atau fase kontinu. Emulsi yang
mempunyai fase dalam minyak dan fase luar adalah air disebut emulsi minyak dalam
air dan biasanya diberikan tanda M/A. sebaliknya emulsi yang mempunyai fase dalam
adalah air dan fase luar minyak disebut emulsi air dalam minyak dan dikenal sebagai
A/M karena fase luar dari suatu emulsi bersifat kontinu. (Ansel,2005)
Umumnya untuk membuat emulsi yang stabil diperlukan fase ketiga yaitu zat
pengemulsi atau emulgator. Syarat emulgator adalah molekul-molekulnya mempunyai
afinitas terhadap kedua cairan yang membentuk emulsi. Daya afinitasnya harus parsia
latau tidak sama terhadap kedua cairan tersebut. Salah satu ujung emulgator larut dalam
cairan yang satu, sedangkan ujung yang lain hanya membentuk lapisan tipis (selapis
molekul) di sekeliling atau di atas permukaan cairan yang lain. Beberapa zat
pengemulsi yang sering digunakan adalah gelatin, gom akasia, tragakan, sabun,
senyawa amonium kwartener, senyawa kolesterol, surfaktan, atau emulgator lain yang
cocok. . (Sumardjo, 547)
B. Resep
1. Resep
Dr. Ampuh Pribadi
SIP : 123.456.789.000
Jl. Tukad Barito No. 57, Renon, Denpasar 80226 (0361-4749310)

Denpasar, oktober 2021


R/ Olium Ricini 30
PGA 10
Sach. Album 15
Essensi Yellow 10 gtt
Aqua ad 250
m.f.emuls
S.1.d.d.1.c.o.n

Pro : An. Dara


Umur : 3 tahun
Alamat : Jl. Raya No. 111, Denpasar

2. Resep Standar
Fornas hal. 13
- Oleum Ricini 30
- PGA 10
- Sach. Alb 15
- Aquae ad 250
3. Alat Bahan
a. Alat
- Timbangan
- Anak timbangan
- Mortir & stemper
- Cawan porselin
- Botol kaca
- Gelas ukur
- Kertas perkamen
- Beaker glass

b. Bahan
- Oleum ricini
- PGA
- Shaccharum album
- Essensi yellow
- Aquae
4. Pemerian Bahan
- Oleum Ricini : cairan kental, jernih, kuning pucat atau hampir tidak berwarna,
bau lemah, rasa manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan.
- PGA : hampir tidak berbau, rasa tawar seperti lender
- Shaccharum album : serbuk hablur, berwarna putih, tidak berbau, rasa agak
manis
- Essensi yellow : cairan kental, berwarna kuning, rasa dan bau seperti jeruk
- Aquae : cairan, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa
5. Perhitungan dan penimbangan
30
- Oleum Ricini = 250 x 30 gram=3,6 gram
30
- PGA = 250 x 10 gram=1,2 gram

Air untuk PGA = 1,5 x PGA = 1,8 ml


30
- Shaccharum album = x 15 gram=1,8 gram
250
30
- Essensi yellow = 10 gtt, 250 x 10=1,2 tetes=2 tetes

- Aquae = 30 gram – (3,6 + 1,2 + 1,8) gram – 1,8 ml


= 21,6 ml
6. Cara Kerja

Pembuatan Emulsi

Identifikasi perintah resep

Hitung dan timbang bahan yang diperlukan

Tambahkan PGA dab air 1,5 kali bobot PGA, aduk hingga
homogen

Tambahkan oleum ricini 2/3 bagian PGA, tambahkan


sedikit demi sedikit, sambil diaduk kuat dengan Gerakan
luar ke dalam hingga homogen

Tambahkan sach. Album, aduk hingga homogen

Tambahkan sisa aqua dan oleum ricini bergantian, aduk


hingga homogen

Masukan ke dalam botol, dan teteskan essensi yellow, tutup


bolol dan beri etiket.

7. Etiket

Apotek STF Mahaganesha


SIA. 01/ABC/18
Jl. Tukad Barito No. 57, Renon, Denpasar 80226

No. 2 Tanggal : 1 desembee 2021

An. Dara
1 x sehari 1 sendok makan
Tiap malam sesudah makan

Paraf
8. Khasiat Obat
- Oleum ricini : Laksativum
- PGA : emulgator
- Shaccharum album : pemanis
- Essensi yellow : pewarna
- Aquae : zat tambahan
C. Pembahasan
Sediaan Emulsi didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung bahan
obat obat berupa minyak dalam air atau air dalam minyak yang menggunakan
emulgator sebagai penstabil dari obat. Pada praktikum ini dilakukan pembuatan
sediaan Emulsi menggunakan bahan bahan aktif yaitu oleum ricini, PGA, Sach.
Album, essensi yellow dan terdapat bahan tambahan yaitu Aquades. Sebelum
penimbangan bahan dilakukan kalibrasi ke dalam 30 ml, tujuan dari kalibrasi ini
yaitu untuk membuat emulsi yang awalnya 250 ml menjadi 30 ml sediaan. Dari
hasil kalibrasi sediaan Emulsi dibuat dengan penimbangan Oleum Ricini sebanyak
3,6 gram, PGA sebanyak 1,2 gram, Sach. Album sebanyak 1,8 gram, Essensi
sebanyak 2 tetes dan jumlah Aquades yang diperlukan sebanyak 1,8 gram untuk
PGA dan 21,6 untuk membuat menjadi 30 ml. Pada proses penimbangan,
diperlukan proses penyetaraan timbangan menggunakan cawan porselin
dikarenakan bahan yang ditimbang terdapat bahan dalam sediaan cair.
Pada praktikum ini menggunakan gom basah dalam pembuatan sediaaan
emulsi. Perbedaan gom basah dan gom kering terdapat dalam pembentukan korpus
emulsi yang dimana pada gom basa dilakukan dengan pencampuran air dengan
PGA dan pada gom kering dilakukan pencampuran PGA dengan minyak. Langkah
pertama dalam pembuatan sediaan Emulsi ini yaitu dengan pencampuran air
sebanyak 1,8 gram dan PGA hingga Homogen atau membentuk korpus emulsi,
tujuan dari pencampuran air dengan PGA yaitu untuk membentuk korpus emulsi
sehingga mudah untuk mengiikat minyak sehingga air dan minyak dapat menyatu..
Setelah pembuatan korpus emulsi dilakukan penambahan Oleum Ricini pada
korpus emulsi sedikit demi sedikit, sambil diaduk dengan kuat dan konstan. Tujuan
ditambahkan sedikit demi sedikit, diaduk kuat dan konstan yaitu agar mengurangi
resiko sediaan emulsi menjadi pecah. Setelah itu dilakukan penambahan Sach.
Album ke dalam sediaan emulsi. Tujuan adanya Sach. Album yaitu sebagai
pemanis dalam sediaan. Setelah penambahan Sach. Album dilakukan penambahkan
kembali oleum ricini dan air sedikit demi sedikit hingga habis. Tujuan dari
penambahkan sedikit demi sedikit agak mengurangi resiko pecah pada sediaan
emulsi. Setelah semua bahan tercampur masukan ke dalam botol dan tambahkan
essensi yellow sebagai pewarna dari sediaan emulsi. Tutup botol dan beri etiket
berwarna putih karena untuk pemakaian dalam.
Pada percobaan ini didapatkan hasil sediaan Emulsi sebanyak 30 ml.
Berdasarkan praktikum ini didapatkan emulsi sesuai dengan yang ditentukan
namun hasil yang didapat tidak sesuai karena sediaan emulsi yang didapat
mengalami sedikit pecah atau tidak saling tercampur antara fase minyak dan air.
Hal ini dikarenakan terdapat beberapa kesalahan seperti kurang konstan nya dalam
proses pengadukan atau pencampuran.
Dalam melaksanakan praktikum ini terdapat beberapa kendala dan kesalahan
dalam proses pembuatan sediaan seperti sulitnya menyetarakan, kesalahan dalam
menuangkan aquades dan minyak yang seharusnya sedikit demi sedikit, dan
kesalahan dalam pencampuran bahan. Penyelesaian yang saya lakukan pada
masalah ini yaitu untuk menyetaralan timbangan dilakukan sebelum praktikum
dimulai sehingga sedikit mempermudah dalam praktikum sedangkan masalah
dalam pembuatan dilakukan pengadukan kembahi hingga fase minyak dan fase air
dapat agak sedikit tercampur kembali.

D. Kesimpulan
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan berupa Emulsi. Hasil dari
praktikum ini didapat sediaan emulsi sebanyak 30 ml, namun sediaan emulsi
mengalami sedikit pecah atau tidak saling tercampur Hal ini dikarenakan terdapat
beberapa kesalahan dalam pelaksanaan praktikum. Permasalahan yang sempat dialami
pada praktikum ini yaitu kesulitan dalam penyetaraan timbangan, kesalahan dalam
penambahan bahan, dan kurang konstan nya dalam pengadukan.
E. Daftar Pustaka
Ansel Howard C., 2005. Pengantar Bentuk Sediaan farmasi Edisi
Keempat.jakarta:Universitas Indonesia
Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta
Dapkes RI, 1978, Formularium Nasional Edisi II, Dapkes RI:Jakarta
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai