1
c. SAKARIN
Sinonim : Sakarin Natrium (FI Edisi IV, Hal 748)
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih , tidak berbau atau agak
aromatic, rasa sangat manis .Walau dalam larutan encer . Larutan
encernya mengandung sepertiga jumlah teoritis air hidrat akibat
perekahan.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
d. GLISERIN
Sinonim : Glycerin( Depkes RI, 1979, 271)
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya
boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopik,
larutan netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol tidak larut dalam
kloroform, dalam eter , dalam minyak lemak. Dan dalam minyak
menguap.
Penyimpanan : Dlam wwadah tertutup rapat.
f. NIPAGIN
Sinonim : Methylparaben (FI Edisi IV )
Pemerian : Serbuk hablur berwarna putih hampir tidak berbau dan tidak
mempunyai rasa.
2
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air , dalam 20 bagian air mendidih, dalam
3,5 bagian etanol 95% dan dalam 3 bagian aseton. Mudah larut
dalam eter dan dalam larutan alkali hidriksida, larut dalam 60
bagian gliserol dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas,
jika didinginkan larutan tetap jenuh.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, Kering dan sejuk.
g. NIPASOL
Sinonim : Propil paraben (Depkes RI, 1979,535)
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol
(95%)P, dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P
dalam 40 bagian minyak lemahh, mudah larut dalam larutan
alkali hidroksida.
Khasiat : zat pengawet bakteriostatik.
61
1. Zink oxyd 61% = 100
x 100 gram = 61 gram
13.6
2. Na-lauril Sulfat 13,6% = x 100 gram = 13.6 gram
100
0.9
3. Sakarin 0.9% = x 100 gram = 0.9 gram
100
13.6
4. Gliserin 13,6% = x 100 gram = 13,6 gram
100
3
1.8
5. Oil papermint 1.8% = 100 x 100 gram = 1,8 gram
0.18
6. Nipagin 0.18% = x 100 gram = 0.18 gram
100
0.02
7. Nipasol 0.02% = x 100 gram = 0.02 gram
100
4
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Mortir dan Stamper
2. Cawan Uap
3. Timbangan dan Anak timbangan
4. Gelas Ukur
5. Kertas Perkamen
6. Sendok Tanduk
7. Sudip
8. Beaker Glass
9. Serbet dan Tissue
10. Tube
b. Bahan
1. Zinc Oksida
2. Na-Lauril Sulfat
3. Sakarin
4. Gliserin
5. Oil Pepermint
6. Nipagin
7. Nipasol
8. Aquades
5
VII. BAGAN KERJA
1. Penimbangan
Bahan
6
VIII. PROSEDUR EVALUASI
a. Uji Organoleptis
1. Dilakukan pengamatan warna dan bau
2. Diambil sediaan sedikit menggunakan spatel lalu diamati warna dan bau
b. Uji pH
1. Disiapkan kertas pH universal
2. Diambil sedikit pasta kemudian diencerkan terlebih dahulu
3. Dimasukkan pH meter universal kedalam sample yang telah dicairkan
4. Diamati dan dibandingkan dengan table indicator pH kemudian dicatat
hasilnya
c. Uji Homogenitas
1. Dioleskan pasta gigi pada kaca transparan
2. Diamati secara visual dengan posisi terbalik. jika terdapat butiran kasar
diatas gelas objek (tidak homogen)
d. Uji Viskositas
1. Digunakan alat viscometer dengan menggunakan spindle nomor 2
2. Spindel dipasangkan pada viscometer, kemudian dicelupkan kedalam
sediaan pasti gigi hingga sampel tercelup.
3. Hasil dapat diamati pada layar viscometer, nilai konstan yang muncul
pada layar dibaca pada skala dPaS.
7
IX. RANCANGAN KEMASAN
a. Kemasan Primer
Netto
120 gr
KAWAI
Formulasi Lebih Lembut Untuk Gigi Tetap Kuat PASTA GIGI
KAWAI
PASTA GIGI
Netto
Formulasi Lebih Lembut Untuk Gigi Tetap Kuat 120 gr
b. Kemasan Sekunder
KAWAI
PENCEGAH
GIGI
BERLUBANG
KAWAI
8
X. DATA PENGAMATAN
- Warna : putih
Uji ph 4,5
Pasta adalah adalah sediaan berupa massa lunak yang dimaksudkan untuk
pemakaian luar. Sedangkan, pasta gigi merupakan sediaan pasta yang digunakan
untuk membersihkan gigi.
9
a. Uji organoleptis : Pada uji organoleptis pasta gigi memberikan hasil setengah
padat dengan warna putih , bentuk pasta kental dan bau segar manis. Maka
sediaan pasta ini baik.
b. Uji ph : Selanjutnya pengujian ph bertujuan untuk melihat pH pasta gigi
apakah berada pada rentang 4,5-6,5. Karena hasil nya 4,5 artinya pH pasta gigi
memenuhi standar.
c. Uji homogenitas : Pada uji homogenitas pasta gigi ini sesuai dengan ketetapan
homogen karena tidak terdapat partikel setelah dioleskan pada objek glass dan
diamati susunannya tercampur homogen. Uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui kehomogenan zat aktif pada pasta gigi, sehingga setiap pasta gigi
digunakan dosisnya sama.
d. Uji Viskositas : Terakhir pada uji viskositas , pasta gigi di uji tingkat
kekentalannya, Viskositas merupakan kekentalan dari sediaan pasta gigi untuk
mengalir, dimana apabila viskositasnya semakin tinggi maka kekentalan pasta
gigi semakin besar untuk terbentuk.
XII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi sediaan pasta gigi, hasil yang didapat dari uji
organoleptis, sediaan pasta gigi berbau segar manis, bentuk pasta kental dan
berwarna putih. Uji ph 4,5 kemudian uji homogenitas sediaan tercampur merata
dan uji viskositas 50000 centipoise, menunjukkan hasil sediaan pasta cukup baik
10
DAFTAR PUSTAKA
11