Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA DASAR

“PULVIS”

Dosen Pengampu:
Anna L Yusuf, M.Farm, Apt

Disusun Oleh :

Amelia Hermawan (2204277006)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat membaca dan memahami resep

2. Mahasiswa dapat menghitung perhitungan bahan obat

3. Mahasiswa dapat menimbang bahan obat

4. Mahasiswa dapat meracik sediaan pulvis bedak tabur

B. Dasar Teori

Pulvis adspersorius serbuk tabur adalah serbuk bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk
obat luar. ( farmakope edisi III ). Serbuk adspersorius (serbuk tabur/bedak ) adalah serbuk ringan untuk
penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahhkan penggunaan pada kulit ( syamsuni,2006 ). Serbuk tabur atau serbuk adspersorius adalah
serbuk bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Pada umumnya serbuk halus harus
melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
Serbuk yang mengandung lemak harus diayak dengan pengayak nomor 44. Seluruh serbuk harus terayak
semuanya, yang tertinggal diayakan dihaluskan lagi sampai seluruhnya terayak. Setelah semua serbuk
terayak dicampur dan diaduk lagi, jangan digunakan serbuk sebelum tercampur homogen seluruhnya
( anief,1987 ).

Pulvis atau serbuk tidak terbagi-bagi adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar

Secara umum syarat serbuk :

1. Kering, tidak boleh menggumpal atau mengandung air


2. Halus, harus bebas dari butiran-butiran kasar
3. Homogen, setiap bagian campuran serbuk harus mengandung bahan-bahan yang sama dan dalam
perbandingan yang sama pula

1
4. Memenuhi uji keseragaman obat (seragam dalam bobot)

Syarat pulvis adspersorius :

a. Harus halus, tidak boleh ada butiran-butiran kasar. (Harus melewati ayakan 100 mesh)
b. Talk, kaolin dan bahan lainnya harus bebas dari bakteri
c. Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka

Aturan pembuatan serbuk tabur :

a. Serbuk tabur tanpa mengandung zat berlemak diayak dengan pengayak No. 60
b. Serbuk tabur yang mengandung zat berlemak diayak dengan ayakan No. 44
c. Seluruh serbuk harus ter-ayak semua, yang tertinggal diayakkan maka dihaluskan kembali
hingga seluruhnya ter-ayak.

 Alat dan Bahan :


 Alat
1. Timbangan halus dan kasar
2. Anak timbangan
3. Mortir dan stamper
4. Kertas perkamen
5. Pipet tetes
6. Sudip
Dr. Amelia Hermawan
7. Plastik klip obat
8. SIP:No.105/DU/05/2022 Ayakan
9. JL. Kapten Murod Idrus no.34A Cigembor Ciamis Etiket dan label
10. Pot No. Telp 081992698412 serbuk tabur
No:01 Ciamis, 5-12-2022
11. Kain lap
R/ Asam Salisilat 2%

 Bahan Talc.Venet ad 100

1. S. Bedak biang keringat ue Asam salisilat 2%


2. Talc venet

BAB II Pro :Ibu Farida (30 tahun)

Berat badan : 50 kg
2
Alamat : Jl. Karanggedang no.180 Ciamis

No. Telp : 083910793256


HASIL PENGAMATAN

A. Kelengkapan Resep

No. Kelengkapan Resep Keterangan


1. Nama dokter Ada
2. SIP dokter Ada
3. Alamat dokter Ada
4. Paraf dokter Ada
5. Tanggal resep Ada
6. Nama pasien Ada
7. Jenis kelamin pasien Ada
8. Umur pasien Ada
9. Berat badan pasien Ada
10. Alamat pasien Ada
11. Nama obat Ada
12. Jumlah obat Ada
13. Aturan pakai Ada

B. Monografi

3
 Asam Salisilat

Pemerian :Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk warna putih;hampir tidak
berbau;Rasa agak manis dan tajam

Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) P; mudah
larut dalam kloroform P dan dalam enter P; larut dalam larutan
amonium asetat P, dinatrium hidrogenfosfat P, kalium sitrat P dan
nartium sitrat P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Keratolitikum, antifungi

Sumber : Farmakope Indonesia edisi 3 hal. 56

 Talk

Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari
butiran;warna putih atau putih kelabu

Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Zat tambahan

Sumber : Farmakope Indonesia edisi 3 hal. 591

C. Penggolongan obat

Nama obat Golongan obat Indikasi obat


Asam salisilat Obat keras Keratolitikum, anti fungi
Talc zat tambahan zat tambahan

D. Perhitungan DM/DL

4
E. Perhitungan bahan

Asam Salisilat 2
= ×100=29
100

= 2+ ( 10 % × 2 )

= 2+0,2

= 2,2 g

Talk venet = 100+ ( 10 % × 100 )

= 100+10

= 110 g

Talk = 100−2=98 g

= 98 g+ ( 10 % × 98 )

= 98 g+9,8 g

= 107,8 g

F. Penimbangan bahan

Asam Salisilat = 2,2 g

Talk =107,8 g

G. Prosedur kerja

a) Siapkan alat dan bahan


b) Setarakan timbangan
c) Timbang bahan sesuai takaran masing-masing
d) Lapisi mortir dengan sedikit talk ad homogen
e) Masukkan asam salisilat 2,2 g ke dalam mortir tetesi etanol 95% gerus ad homogen,
keringkan dengan talk ad homogen
f) Masukkan sisa talk ke dalam mortir ad homogen
g) Ayak menggunakan ayakan
h) Masukkan ke dalam wadah bedak
i) Beri etiket

5
H. Etiket

I. Indikasi

 Asam Salisilat =Keratolitikum, antifungi

 Talk =Zat tambahan

Resep diatas dapat mengobati jamur, seperti kutu air, kurap dsb.

J. Informasi obat

 Dalam wadah tertutup baik, obat ini digunakan untuk pemakaian luar
 Terhindar dari sinar matahari, simpan ditempat yang kering
 Ditaburkan ke area yang sakit

6
BAB III

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini proses pembuatannya yaitu langkah pertama yaitu siapkan alat dan
bahan lalu timbang masing-masing bahan sesuai takaran, lapisi mortir dengan sedikit talk hingga
homogen kemudian masukkan 2,2 g kedalam mortir tetesi etanol 95% gerus sampai homogen dan
keringkan dengan talk hingga homogen, masukkan sisa talk kedalam mortir hingga homogen lalu
diayak seluruh serbuk sesuai dengan derajat kehalusan serbuk, setelah itu dimasukkan ke dalam
wadah dan beri etiket berwarna. Resep ini dimaksudkan untuk mengobati jamur, seperti kutu air,
kurap dan sebagainya

Serbuk tabur atau serbuk adspersorius adalah serbuk bebas dari butiran kasar dan
dimaksudkan untuk obat luar. Pada umumnya serbuk halus harus melewati ayakan dengan derajat
halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka. Serbuk yang mengandung
lemak harus diayak dengan pengayak nomor 44. Seluruh serbuk harus terayak semuanya, yang
tertinggal diayakan dihaluskan lagi sampai seluruhnya terayak. Setelah semua serbuk terayak
dicampur dan diaduk lagi, jangan digunakan serbuk sebelum tercampur homogen seluruhnya
( anief,1987 ).

BAB IV

7
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa serbuk tabur adalah serbuk ringan
untuk penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahkan penggunaan pada kulit.
Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar
tidak menimbulkan iritasi pada bagian peka. Talk, kaolin, bahan mineral lainnya yang digunakan
untuk serbuk tabur memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium tetami, Clostridium welchii, dan
Bacillus Anthracis.

DAFTAR PUSTAKA

8
Drs. H. A. Syamsuni, Apt ;Ilmu Resep; Jakarta;Kedokteran EGC

Departemen Kesehatan RI; 1979; Farmakope Indonesia edisi Ketiga; Jakarta

Departemen Kesehatan RI; 1995; Farmakope Indonesia edisi Keempat; Jakarta

9
LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai