FARMASETIKA DASAR
“SALEP”
Dosen Pengampu:
Nurhidayati Harun, M.Farm., Apt
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir (Farmakope Indonesia Edisi IV). Menurut Formularium Nasional salep adalah
sediaan berupa masa lembek, mudah dioleskan, umumnya lembek dan mengandung
obat,digunakan sebagai obat luar untuk melindungi atau melemaskan kulit, tidak berbau
tengik. Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep
yang mengandung obat keras atau narkotik adalah 10 %
c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan
berair dan rangsang kulit.
Persyaratan Salep Menurut FI ed III
b. Kadar, kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau narkotik
kadar bahan obat adalah 10 %
c. Dasar salep
d. Homogenitas, jika salep dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transaparanlain yang
cocok, harus menunjukan susunan yang homogen.
1. Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembapan dan selama dipakai harus bebas dari
inkompabilitas
3. Mudah di pakai
HASIL PENGAMATAN
SIP : Du-0763/17-19-14/04-23
R/ Adeps lanae 3
Stearil Alkohol 3
Cera Alba 8
Vaselin ad 100
Berat Badan : 45 kg
A. Kelengkapan Resep
Adeps Lanae
Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lekat; kuning muda atau kuning pucat, agak
tembus cahaya; bau lemah dan khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dala etanol (95%) P; mudah
larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya ditempat sejuk.
Pemerian : Butiran atau potongan, licin, putih; bau khas; rasa tawar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam etanol (95%) P dan dalam eter P
Cera Alba
Pemerian : Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan; bau khas lemah.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%) P dingin;
larut dalam kloroform P, dalam eter P hangat, dalam minyak lemak dan
dalam minyak atsiri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan
Sumber : Farmakope Indonesia edisi III hal 140
Vaselin Album
Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap setelah zat dileburkan
dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.
Berfluoresensi lemah, juga di cairkan; tidak berbau; hampir tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan dalam etanol (95%) P; larut dalam
kloroform P,dalam eter P dan dalam eter minyaktanah P, larutan kadang-
kadang beropalesensi lemah.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan
Sumber : Farmakope Indonesia edisi III hal 633
C. Usul
D. Penggolongan Obat
E. Perhitungan DM/DL
F. Perhitungan Bahan
1. Adeps Lanae = 3 gr
2. Stearil Alkohol = 3 gr
3. Cera Alba = 8 gr
4. Vaselin ad = 100 gr
100 ̵ (3+3+8) = 86 gr
G. Penimbangan Bahan
1. Adeps Lanae = 3 gr
2. Stearil Alkohol = 3 gr
3. Cera Alba = 8 gr
4. Vaselin ad = 100 gr
H. Prosedur Kerja
2) Setarakan timbangan
4) Masukkan adeps lanae, cera alba, vaselin kedalam cawan vap lalu leburkan hingga cair
5) Masukkan stearil alcohol kedalam mortir, tetesi alcohol (95%) gerus ad homogen
6) Tambahkan leburan vaselin, adeps lanae, cera alba kedalam mortir, aduk ad homogeny
ad dingin
PEMBAHASAN
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar. .Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen ke dalam dasar salep yang cocok.
Cara membuat salep pada resep praktikum kali ini yaitu yang terlebih dahulu menyiapkan
alat dan bahan, lalu setarakan timbangan, dan timbang masing – masing bahan sesuai takaran.
Setelah bahan-bahan di timbang masukkan adeps lanae 3gr, cera alba 8gr, dan vaselin
100gr kedalam cawan vap lalu leburkan hingga mencair. Lalu masukkan stearil alcohol kedalam
mortir dan di tetesi alcohol (95%) gerus sampai homogen. Dan yang terakhir tambahkan leburan
vaselin, adeps lanae, cera alba ke dalam mortir setelah itu aduk sampai homogen dan sampai
dingin.
Kemudian keluarkan campuran salep dari mortir menggunakan sudip masukan ke dalam
pot salep dan kemudian diberi etiket biru dengan aturan pakai untuk pemakaian luar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salep adalah sediaan setengah padat berupa massa lunak yang mudah dioleskan dan
digunakan untuk pemakaian obat luar.. Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan
lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotik adalah 10 %.
c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan
berair dan rangsang kulit.
DAFTAR PUSTAKA
FARMASETIKA DASAR
“PASTA”
Dosen Pengampu:
Nurhidayati Harun, M.Farm., Apt
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. Tujuan
B. Dasar Teori
Pasta adalah sediaan semi padat (masa lembek) yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Pasta ini serupa dengan salep hanya berbeda
dalam konsistensinya, yaitu bahan padat nya lebih dari 50% dan kegunaannya. Misalnya pasta
Zinci oleosa (pH Bld. V). Bahan dasar pasta yang sering dipakai adalah: vaselin, lanolin, adeps
lanae, Ungt. Simplex, minyak lemak dan parafin liq.yang sudah atau belum bercampur dengan
sabun.
Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal mengandung air misalnya pasta Na-
karboksimetilselulosa (Na-CMC). Kelompok lain adalah pasta berlemak misalnya pasta
Znoksida, merupakan salep yang padat, kaku, tidak melelehpada suhu tubuh, berfungsi sebagai
lapisan pelindung padabagian yang diolesi. Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput
lendiragar memperoleh efek lokal (misal, pasta gigi triamsinolon asetonida). Pasta Hamamelidis
saponata/Hazeline snow (C.M.N) sebetulnya bukan termasuk pasta tetapi krim.
Karakteristik dari sediaan pasta adalah:
pemakaian.
4. Mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian
luar/topikal.
6. Tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum. 7. Memiliki persentase bahan padat
lebih besar daripada salep yaitu mengandung bahan serbuk (padat) antara 40%-50%.
2. Lebih melekat pada kulit, sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama
HASIL PENGAMATAN
SIP : Du – 0567/A-20-15/05.29
R/ Asam Salisilat 2%
Vaselin Album 15
Mf pasta
SUC ue
A. Kelengkapan Resep
B. Monografi
Asam Salisilat
Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna putih; hampir tidak
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) P, mudah
Amylum Oryzae
Pemerian : Serbuk sangat halus; putih; tidak berbau; tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering.
Khasiat : Zat tambahan
Sumber : Farmakope Indonesia edisi III hal 93
Zinci Oxydum
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus; putih atau putih kekuningan; tidak berbau;
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam asam mineral
Vaselinum Album
Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap setelah zat dileburkan
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam
C. Usul
-
D. Dasar Teori
Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditunjukan untuk pemakaian topikal. Pasta ini serupa dengan salep yang mengandung lebih dari
50 % zat padat (serbuk), suatu salep tebal, karena merupakan penutup atau pelindung bagian
kulit yang diolesi.
Macam-Macam Pasta
1.Pasta berlunak
2. Pasta kering
3. Pasta pendingin
2. lebih melekat pada kulit sehingga kontraknya dengan jaringan lebih lama
F. Perhitungan DM/DL
G. Perhitungan Bahan
2
1. Asam Salisilat 2% = × 15=0,625 gr
48
20
2. Amylum Oryzae 20% = × 15=6,25 gr
48
30
3. Zinci oxydum 30% = × 15=9,375 gr
48
H. Penimbangan Bahan
1) Setarakan timbangan
4) Panaskan mortir menggunakan air yang mendidih sampai dinding mortir terasa panas
5) Masukkan vaselin album kedalam cawan, kemudian dipanaskan di atas water bath
7) Masukkan asam salisilat kedalam mortir lalu tetesi dengan etanol 3-5 tetes
9) Masukkan ZnO yang telah di ayak kedalam mortir, gerus halus ad homogen (m1)
10) Masukkan (m1) kedalam mortir yang telah dipanaskan lalu tambahkan vaselin album
J. Etiket
K. Fungsi
- Zno = Antiseptikum
L. Daftar Pustaka
- Ilmu Resep
PEMBAHASAN
Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditunjukan untuk pemakaian topikal. Pasta ini serupa dengan salep yang mengandung lebih dari
50 % zat padat (serbuk), suatu salep tebal, karena merupakan penutup atau pelindung bagian
kulit yang diolesi
Cara membuat pasta pada resep praktikum kali ini yaitu dengan cara siapkan alat dan
bahan terlebih dahulu, lalu setarakan timbangang, setelah itu menimbang masing-masing bahan.
Setelah menimbang masing – masing bahan kemudian panaskan mortir menggunakan air
yang mendidih sampai dinding mortir terasa panas. Masukan Vaselin album ke dalam cawan,
kemudian dipanaskan diatas water bath sampai mencair. Ayak ZnO dengan ayakan 100 mesh,
Masukan asam salisilat sebanyak 625 mg ke dalam mortir lalu tetesi etanol 3-5 tetes,masukkan
amylum oryzae ke dalam mortir gerus sampai homogen. Masukkan ZnO yang telah di ayak
kedalam mortir gerus sampai homogen. Setelah itu masukkan kedalam mortir yang telah
dipanaskan lalu di tambahkan vaselin album yang telah dicairkann lalu gerus sampai homogen.
Kemudian keluarkan campuran pasta dari mortir menggunakan sudip masukan ke dalam
pot obat dan kemudian diberi etiket biru dengan aturan pakai untuk pemakaian luar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasta adalah sediaan semi padat (masa lembek) yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Pasta ini serupa dengan salep hanya berbeda
dalam konsistensinya, yaitu bahan padat nya lebih dari 50% dan kegunaannya.
2. Lebih melekat pada kulit, sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama