PRAKTIKUM TEKNOLOGI
SEDIAAN STERIL SEDIAAN SALEP MATA
DISUSUN OLEH:
HAIRULLAH (22484011210)
JUMAIDIANSYAH (2248401119)
KARTINI (22484011193)
M. DEDY RIZALDI AKBAR (22484011194)
MASRANSYAH NOOR (22484011195)
MEGAWATI (22484011195)
DOSEN PENGAMPU:
apt. Hayatus Sa’adah, M. Sc
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yang di maksud den gan salep mata adalah
salep yang digunakan pada mata, sedangkan menurut BP 1993, salep mata adalah
sediaan semisolida steril yang mempunyai penampilan homogen dan ditujukan
untuk pengobatan konjungtiva. Salep mata digunakan untuk tujuan terapeutik dan
diag nostik , dapat mengandung satu atau lebih zat aktif ( kortikosteroid,
antimikroba (antibakteri dan antivirus), antiinflamasi nonsteroid dan midriatik ) yang
terlarut atau terdispersi dalam basis yang sesuai (Voight, 1994).
Salep mata dapat mengandung satu atau lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi
dalam basis yang sesuai. Basis yang umum digunakan adalah lanolin, vaselin, dan
parafin liquidum serta dapat mengandung bahan pembantu yang cocok seperti anti
oksidan, zat penstabil, dan pengawet. Basis salep mata seperti Simple Eye Ointmen
BP1988 dapat digunakan untuk memberikan
efek lubrikasi.
Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril , dibuat dari
bahan - bahan yang sudah steril dalam keadaan bebas hama sepenuhnya atau
disterilkan sesudah pembuatan salep mata harus memenuhi uji sterilitas
sebagaimana yang tertera pada compendia resmi. Zat obat ditambahkan ke
dalam dasar salep, baik dalam bentuk larutan maupun dalam bentuk serbuk
halus sekali sampai ukuran mikron. Pada pembuatan salep mata harus
diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan
dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi uji sterilitas. Bila bahan
tertentu ya ng digunakan dalam formulasi tidak dapat disterilkan deng an cara
biasa, maka dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas
dengan pembuatan secara aseptik. Salep mata harus mengandung bahan atau
campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumb uhan atau memusnahkan
mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada
waktu penggunaan; kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau
formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik. Bahan obat yang
ditambahkan ke dalam dasar salep berbentuk larutan atau serbuk halus
- Sediaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh efek terapi
yang diinginkan dan sediaan ini dapat digunakan dengan nyaman oleh
penderita.
- Salep mata yang menggunakan semakin sedikit bahan dalam
pembuatannya akan memberikan keuntungan karena akan menurunkan
kemungkinan interfer ensi dengan metode analitik dan menurunkan bahaya
reaksi alergi pada pasien yang sensitif. (Lachman, 1994)
- Tidak boleh mengandung bagian - bagian kasar.
- Dasar salep tidak boleh merangsang mata dan harus memberi kemungkinan
obat tersebar dengan perantaraan air mata.
- Obat harus tetap berkhasiat selama penyimpanan.
- Salep mata harus steril dan disimpan dalam tube yang steril.
a. Kloramfenikol (DepKes,1979)
Nama lain : CHLORAMPHENICOLUM
Rumus molekul : C11H12Cl2N2O5
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng
memanjang; putih sampai putih kelabu atau putih kekuningan; tidak
berbau; rasa sangat pahit. Dalam larutan asam lemah, mantap.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5
bagian etanol (95%) P dan dalam 7 bagian propilenglikol P; sukar
larut dalam Kloroform P dan dalam eter P.
Stabilitas : Sediaan ini bertambah stabil pada suhu 35 0 C dengan
penambahan sodium metabisulfit dan disodium edetat. Umumnya
stabilitas akan berkurang pada suhu 25 0 C ( Lund , 1994). Menurut
Reynolds (1982), sediaan kloramfenikol stabil selama 2 tahun jika
disimpan pada suhu 20 o - 25 o C. pH stabil dari zat kloramfenikol
berkisar antara 4,5 sampai 7,5 ( Depkes RI , 1995 ; Lund , 1994).
pKa 5,5 (McEvoy, 2002)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya;
tube steril.
Penandaan : Pada etiket harus tertera daluwarsa.
Khasiat : Antibiotik.
Formula Standar
a. Kloramfenikol 2%
2/100 x 20 gram = 0,4 gram (400 mg)
c. Adeps Lanae 6%
6/100 x 24 gram = 1,44 gram
d. Paraffin Cair 40 %
40/100 x 24 gram = 9,6 gram
e. Vasseline Kuning
= 24 – (0,6+1,44+9,6)
= 24 – 11,64
= 12,36
b. Bahan
1. Chloramphenicol
2. Setil Alkohol
3. Adeps Lanae
4. Parafin Cair
5. Vaselin Kuning