Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID

PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN KRIM

Disusun Oleh :

ATINI SABILA HAKKIN (01022157)


DINDA AYU SAFITRI (01022165)
ERNISA OKTAVIA (01022168)
MILA ASRIANI (01022188)
NANA ADELIA (01022193)

RIRIN OKTAVIA ARISANTI (01022215)

YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS YPIB MAJALENGKA

KOTA CIREBON 2023


I. TUJUAN
Dapat memformulasikan sediaan salep dan melakukan evaluasi kualitas sediaan salep
yang dihasilkan.

II. DASAR TEORI


Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Krim mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam
minyak atau minyak dalam air. Sekarang batasan tersebut lebih diarahkan untuk
produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-
asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air
(Anonim,2010).
Selain itu, Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental
mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe
krim ada dua yaitu:
1. Krim tipe air - minyak (A/M) contohnya sabun polivalen, span, adeps lanae,
kolesterol dan cera.
2. Krim tipe minyak - air (M/A) contohnya sabun monovalen seperti triethanolamin
stearat, natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat (Anief, 2005).
Untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi, umumnya berupa surfaktan
surfaktan anionic, kationik dan nonionik (Anief, 2005).
Keuntungan penggunaan krim adalah umumnya mudah menyebar rata pada
permukaan kulit serta mudah dicuci dengan air (Ansel, 2005). Krim dapat
digunakan pada luka yang basah, karena bahan pembawa minyak di dalam air
cenderung untuk menyerap cairan yang dikeluarkan luka tersebut. Basis yang dapat
dicuci dengan air akan membentuk suatu lapisan tipis yang semipermeabel,
setelah air menguap pada tempat yang digunakan. Tetapi emulsi air di dalam
minyak dari sediaan semipadat cenderung membentuk suatu lapisan hidrofobik pada
kulit (Lachman, 2008).
Prinsip pembuatan krim adalah berdasarkan proses penyabunan
(safonifikasi) dari suatu asam lemak tinggi dengan suatu basa dan dikerjakan dalam
suasana panas yaitu temperatur 70'- 80°C. (Dirjen POM,1995). Krim
merupakan bat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke bagian kulit
badan. Obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut,
kerongkongan, dan ke arah lambung. Menurut defenisi tersebut yang termasuk
bat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat mata, obat tetes telinga,
obat wasir dan sebagainya. (Anief, 1999 ).
Dalam pembuatan krim diperlukan suatu bahan dasar. Bahan dasar yang
digunakan harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Kualitas dasar krim yang
diharapkan adalah sebagai berikut :
a. Stabil
b. Lunak
c. Mudah dipakai
d. Dasar krim yang cocok
e. Terdistribusi merata
Fungsi krim adalah:
a. Sebagai bahan pembawa substansi bat untuk pengobatan kulit
b. Sebagai bahan pelumas bagi kulit Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah
kontak langsung dengan zat-zat berbahaya. (Anief,1999)
Stabilitas krim akan menjadi rusak, jika terganggu oleh sistem
campurannya terutama disebabkan perubahan suhu, perubahan komposisi dan
disebabkan juga oleh penambahan salah satu fase secara berlebihan atau
pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama
lain. Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencer yang cocok
yang harus dilakukan dengan teknik aseptis. Krim yang sudah diencerkan
harus digunakan dalam waktu satu bulan. Dalam penandaan sediaan krim, pada
etiket harus tertera "Obat Luar" dan pada penyimpanannya harus dalam wadah
tertutup baik atau tube dan disimpan di tempat sejuk (Dekes RI, 1979).

III. PREFORMULASI
1. Asam Stearat
Pemerian : Bubuk putih keras, asam putih samar, agak mengkilap, kristal padat
atau bubuk putih atau kekuningan. Memiliki sedikit bau dengan rasa lemah.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th ED,P698.pdf)
Kelarutan : Mudah larut dalam benzen, karbon tetraklorida, kloroform dan eter.
Larut dalam etanol, heksana, propilenglikol. Praktis tidak larut dalam air.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED,P697.pdf)
Titik lebur : 69-70°C
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th ED.P697.pdf)
Penvimpanan : Bahan curah harus disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang
sejuk dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6'h ED,P698.pdf)
Khasiat : Zat tambahan(emulgator) (Depkes RI, 1979).
Stabilitas : Material yang stabil, antioksidan dapat ditambahkan pada asam stearat.
Dalam jumlah besar disimpan pada tempat terutup rapat dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th ED,P698.pdf)
Inkompatibilitas : Asam stearat tidak kompatibel dengan sebagian bear logam
hidroksida, zat produksi dan agen pengoksida.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED,P698.pdf)

2. Cera Alba
Pemerian : Tidak berasa (tawar), berwarna putih atau sedikit kuning
Kelarutan : Larut dalam kloroform, eter, minyak tertentu,
minyak mudah menguap, dan carbon
disulfide panas, sukar larut dalam etanol (95%), dan praktis
tidak larut dalam air
Penggunaan : Zat tambahan. basis krim. untuk meningkatkan konsistensi krim

3. Vaselin Album
Pemerian : Pekolaktum berwarna kuning pucat hingga kuning, transluesen. Tidak
berbau, tidak berasa, tidak lebih sedikit berpijar saat siang bahkan ketika leleh.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6h ED, p482.pdf)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%) panas, gliserin dan air
Larut dalam benzena, karbon disulfida, kloroform dan eter, sebagian bear dalam
minyak yang mudah menguap.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED, p482.pdf)
Titik lebur : 38-60°C
(USP30-NF25)
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED, p482.pdf)
Stabilitas : Dengan paparan cahaya, dapat teroksidasi dan berubah warna juga
menghasilkan bau yang tidak sedap.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED, p482.pdf)
Inkompatibilitas : Petrolatum adalah bahan inert dengan sedikit inkompatibel.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED, p482.pdf)

4. Trietanolamin
Pemerian : Cairan kental tidak berwarna sampai kuning pucat.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED,P754.pdf)
Kelarutan : Larut dalam etanol, aseton, benzena, eter, karbon tertraklorida, dan
heptena <0,1%, larut dalam kloroform.
Tidak larut dalam aseton, karbon tetraklorida, metanol dan air. Larut dalam etil
asetat (1:63), dan benzen (1:24).
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED,P754.pdf)
Titik lebur : 20-21°C
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6'h ED,P754.pdf)
Penyimpanan : Trietanolamina mungkin berubah menjadi coklat sat terpapar
udara dan cahaya. Tingkat 85% trietanolamina cenderung stratifikasi di bawah
15°C; homegeneitas dapat dipulihkan dengan pemanasan dan pencampuran
sebelum digunakan. Trietanolamina harus disimpan dalam wadah kedap udara
terlindungi dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6' ED,
P754.pdf)
Stabilitas : Triethanolamine dapat berubah warna menjadi coklat jika terpapar
udara dan cahaya. Dapat dikembalikan dengan pemanasan
dan
pencampuran sebelum digunakan.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6'h ED,P754.pdf)
Inkompatibilitas : Dengan asam mineral, karena akan membentuk garam kristal
dan ester. Dengan lembaga, karena akan membentuk garam kompleks, dengan
logam-logam berat karena akan terjadi perubahan warn dengan reagen seperti
tionil klorida.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th ED,P754.pdf)

5. Propilenglikol
Pemerian : Tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau, cair, dengan rasa manis,
rasa sedikit pedas menyerupai gliserin
Kelarutan : Larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%) gliserin, dan air; larut
pada 1 : 6 bagian eter; tidak larut dengan minyak atau tetap minyak mineral
Penggunaan ringan, tetapi akan larut beberapa minyak esensial
Stabilitas : Pada suhu dingin propylene glycol stabil dalam wadah tertutup dengan
baik, tetapi pada suhu tinggi dan tempt terbuka cenderung untuk teroksidasi,
menghasilkan produk-produk seperti propionaldehyde, asam laktat, asam piruvat
dan asam asetat. Propylene glycol secara kimiawi stabil bila dicampur dengan
etanol (95%), gliserin, atau air. Larutan dapat disterilkan oleh
autoclave. Propylene glycol higroskopis dan harus disimpan dalam wadah
tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang dingin, kering.
Inkompatibilitas : Dengan reagen pengoksidasi seperti potasium permanganat.

6. Aquadest
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar
Inkompatibilitas : Bahan yang mudah terhidrolisis, bereaksi dengan garam-garam
anhidrat menjadi bentuk hidrat, material-material organik dan kalsium koloidal.

IV. FORMULASI
R/ Hidrocortison asetat 1%
Basis cream qs
m.f. cream 25
Sue

Pro : Nabil (15 TH)

Catatan :
Basis cream yang digunakan Vanishing cream (tipe m/a):
R/ Asam stearat 15
Cera alba 2
Vaselin Alb. 8
Trietanolamin 1,5
Propilenglikol 8
Aquadest ad 100

V. PERHITUNGAN PENIMBANGAN
1
Hidrokortison asetat 1% -> x 25 = 0,25 gram
100
Basis cream :
Asam Asetat
15
x 25 = 3,75 gram
100

Cera Alba :
2
x 25 = 0,5 gram
100

Vaselin Album :
8
x 25 = 2 gram
100

Trietanolamin :
1,5
x 25 = 0,375 gram
100

Propilenglikol
8
x 25 = 2 gram
100

Aquadest :
=25 – (3,75+0,5+2+0,375+2)
=25-8,625 gram
=16,375 gram – 16,49 gram
=16,4 Ml

VI. ALAT DAN BAHAN


Alat :
Mortir dan Stemper
Piper tetes
Beker Gelas
Batang pengaduk
Gelas ukur
Pot salep
Cawan
Sudip
Kompor
Kertas perkamen

Bahan :
Hidrokortison
Asam Stearat
Vaselin album
Cera Alba
Trietanolamin
Propilenglikol
Aquadest
VII. CARA KERJA
1. Setarakan timbangan
2. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
3. Timbang semua bahan
4. Asam stearate + cera alba + vaselin dipanaskan hingga mencair (massa 1)
5. Trietanolamin + propilenglikol dipanaskan ( massa 2)
6. Kemudian campurkan massa 1 dan massa 2 aduk ± 20 menit
7. Masukkan basis krim kedalam mortir, tambahkan aquadest dan gerus sampai
homogent.
8. Masukkan kedalam wadah pot krim dan beri etiket biru.

VIII. DATA HASIL PENGAMATAN


Uji Organoleptis

Uji organoleptis Bentuk Warna Bau Tekstur


Krim Putih khas lembut
(semi padat)
Uji Homogenitas dan Uji pH
Uji Homogenitas Homogen
Uji pH 7

Uji Daya Sebar

Uji Daya Diameter Krim yang menyebar


Sebar awal 50 gram 100 gram 150 gram 200 gram 250 gram
Berat Kaca 3,7 cm 5,4 cm 5,7 cm 5,8 cm 5,9 cm 6,1 cm
Penutup=
gram

Uji Daya Lekat

Uji Daya Lekat Waktu yang di perlukan


4,74 detik

IX. PEMBAHASAN
X. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai