Dosen :
Disusun oleh :
Kelompok 3
Shelfianti 1948311010
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
2. Zat Tambahan
STEARIC ACID (HOPE 6th HAL 697)
Rumus Molekul : C18H36O2.
Berat Molekul : 284,47.
Pemerian : Padatan kristal keras, putih atau agak kuning,
agak mengkilap,atau bubuk putih atau putih
kekuningan. Memiliki sedikit bau dan rasa
yang menunjukkan lemak.
Kelarutan :Mudah larut dalam benzena, karbon
tetraklorida, kloroform, eter, larut dalam
etanol 95%, heksana ,dan propilenglikol,
praktis tidak larut dalam air.
Khasiat : Emulsifying agent, solubilizing agent.
Titik Didih : 383oC
Konsentrasi : 1% - 20%
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,ditempat yang
sejuk dan kering.
Tiap 10 gr mengandung :
Hydrocortison acetat 1%
Stearic Acid 10%
Gliserin 15%
Triethanolamine 2%
Methylparaben 0,3%
Cera Alba 10%
BHT 0,1%
Vaselin Album 15%
Aqudest ad 100%
2.2. Perhitungan
1. Perhitungan formula untuk 1 tube\
Tiap 10 gr mengandung :
1
Hydrocortison acetat 𝑥10 = 0,1 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
10
Stearic Acid 𝑥10 = 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
15
Gliserin 𝑥10 = 1,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
2
Triethanolamine 𝑥10 = 0,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
0,3
Methylparaben 𝑥10 = 0,03 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
Aqua u/ metylparaben 1 − 30 x 0,03 = 0,9 𝑚𝑙 ~ 1 𝑚𝑙 (aqua panas suhu 80oC)
10
Cera Alba 𝑥10 = 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
0,1
BHT 𝑥10 = 0,01 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
15
Vaselin Album 𝑥10 = 1,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
100
Aqudest ad 𝑥10 = 𝑎𝑑 10 − 6,34
100
= 3,66 𝑚𝑙
2. Perhitungan Formula untuk 10 tube
Hydrocortison acetat 0,1 x 10 tube = 1 gram
Stearic Acid 1 x 10 tube = 10 gram
Gliserin 1,5 x 10 tube = 15 gram
Triethanolamine 0,2 x 10 tube = 2 gram
Methylparaben 0,03 x 10 tube = 0,3 gram
Aqua u/metylparaben 1 ml x 10 tube = 10 ml (aqua panas suhu 80oC)
Cera Alba 1 x 10 tube = 10 gram
BHT 0,01 x 10 tube = 0,1 gram
Vaselin Album 1,5 x 10 tube = 15 gram
Aqudest ad 3,66 x 10 tube = 36,6 ml
Speed : 3 RPM
Data : 33.400 mPa’s
Persentase : 16,7%
Speed : 6 RPM
Data :22.299 mPa’s
Persentase : 22,3%
rotasi perputaran 12 RPM
Speed : 12 RPM
Data : 16.399 mPa’s
Persentase : 32,8%
Speed : 30 RPM
Data : 14.560 mPa’s
Persentase : 72,8%
Speed : 60 RPM
Data : 8.680 mPa’s
Persentase : 86,8%
5 Uji Daya Sebar Tanpa beban : 3,4 cm a. Tanpa beban
b. Bobot 25 gram
Bobot 25 gram : 4 cm
c. Bobot 50 gram
3.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan praktikum pembuatan sediaan
cream. Dari komponen yang terdapat dalam formula diatas disebutkan bahwa zat aktif
yang digunakan yaitu hydrocortison yang berkhasiat untuk meredakan peradangan,
mengurangi reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, dan mengatasi kekurangan
hormon kortiso.
Pada formula diatas zat aktif yang digunakan adalah hydrocortison sebanyak 1
gram, selanjutnya zat tambahan yang terdiri dari stearic acid 10 gram yang berfungsi
sebagai emulsifying agent, gliserin 15 gram berfungsi sebagai humektan,
triethanolamine 2 gram berfungsi sebagai emulsifying agent, BHT 0,1 gram berfungsi
sebagai antioksidan, Methylparaben 0,3 gram berfungsi sebagai pengawet, cera alba 10
gram berfungsi sebagai stabilizing agent, vaselin album 15 gram berfungsi sebagai basis
cream dan aquadest panas 46,6 ml sebagai pelarut.
Setelah sediaan jadi dilakukan uji evaluasi diantaranya yang pertama yaitu uji
organoleptis yang menghasilkan tekstur halus sedikit bergerenjel karena zat aktif
hydrocortison tidak larut dalam air tetapi dapat dilebur bersama minyak dengan suhu
kurang lebih 200oC tetapi pada pembuatan yang kami buat hydrocortison di gerus
bersama basis cream dan menyebabkan sediaan kurang halus dan terdapat sedikit
grenjel,untuk mendapatkan hasil halus kami memindahkan beberapa kali sediaan ke
dalam mortir panas agar zat aktif dalam sediaan dapat larut dan homogen,sediaan tidak
berbau dan warna yang dihasilkan yaitu putih sesuai dengan standar yang kami buat.
Yang kedua yaitu uji pH, sediaan kelompok kami menghasilkan pH 7 menunjukkan
bahwa sediaan kami bersifat netral dan sesuai dengan syarat uji pH pada cream yaitu
dari 3,5 – 8. Hal ini bertujuan karena pH yang terlalu basa dapat menyebabkan kulit
kering sedangkan pH terlalu asam menyebabkan iritasi kulit. Yang ketiga yaitu uji
homogenitas dari sediaan cream yang kami buat di uji kehomogenan dari sediaan kami
menggunakan latar putih dan latar hitam, hasilnya menunjukkan bahwa sediaan cream
yang kami buat homogen.
Yang keempat yaitu uji viscositas dari hasil yang kami dapat dengan menggunaka
spindel 4 dengan speed 1,5 Rpm menghasilkan 52.800 mPa’s dengan presentase 13,2%,
speed 3 Rpm menghasilkan 33.400 mPa’s dengan presentase 16,7%. Speed 6 Rpm
menghasilkan 22.299 mPa’s dengan presentase 22,3%. Speed 12 Rpm menghasilkan
16.399 mPa’s dengan presentase 32,8%, speed 30 Rpm menghasilkan 14.560 dengan
presentase 72,8%, speed 60 Rpm menghasilkan 8.680 dengan presentase 86,8%. Yang
kelima yaitu uji daya sebar kami menggunakan beban dimulai dari 25 gram,50 gram,75
gram,100 gram,dan 125 gram dengan hasil yaitu tanpa beban 3,4 cm, beban 25 gram
menghasilkan 4 cm, beban 50 gram menghasilkan 4,3 cm ,beban 75 gram menghasilkan
4,6 cm,beban 100 gram menghasilkan 4,9 cm, beban 125 gram menghasilkan 5,2 cm.
Dengan hasil akhir beban akhir – beban awal yaitu 5,2 cm – 3,4 cm = 1,8 cm, hal ini
menunjukan untuk uji daya sebar tidak memenuhi syarat yang ditentukan karena syarat
uji daya sebar yang baik antara 5 cm – 7 cm. Yang keenam yaitu uji tipe cream dengan
menggunakan methylene blue yang dihasilkan oleh kelompok kami menunjukkan bahwa
terlihat warna biru merata pada mikroskop, hal ini menunjukkan tipe cream yang kami
buat yaitu tipe minyak dalam air.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan :
1. Pada formula diatas zat aktif yang digunakan adalah hydrocortison sebanyak 1 gram,
selanjutnya zat tambahan yang terdiri dari stearic acid 10 gram, gliserin 15 gram,
triethanolamine 2 gram, BHT 0,1 gram, Methylparaben 0,3 gram, cera alba 10 gram,
vaselin album 15 gram dan aquadest panas 46,6 ml.
2. Uji evaluasi sediaan dari hydrocortison cream :
Uji organoleptis, pada uji organoleptis didapatkan hasil sediaan berwarna
putih,tidak berbau dan memiliki tekstur halus sedikit bergerenjel
Uji pH, pada uji pH didapatkan hasil pH didapatkan pH 7 (memenuhi
syarat,karena syarat pH untuk sediaan cream adalah 3,5-8)
Uji homogenitas, pada uji ini di dapatkan hasil sediaan cream yang homogen
Uji daya sebar pada uji ini didapatkan hasil 1,8cm (tidak memenuhi
syarat,karena Sediaan yang baik memiliki diameter sebar antata 5-7cm)
Uji viskositas, pada uji ini dilakukan pada beberapa kecepatan. Hasil yang
dihasilkan dari masing-masing kecepatan yaitu speed 1,5 Rpm menghasilkan
52.800 mPa’s dengan presentase 13,2%, speed 3 Rpm menghasilkan 33.400
mPa’s dengan presentase 16,7%. Speed 6 Rpm menghasilkan 22.299 mPa’s
dengan presentase 22,3%. Speed 12 Rpm menghasilkan 16.399 mPa’s
dengan presentase 32,8%, speed 30 Rpm menghasilkan 14.560 dengan
presentase 72,8%, speed 60 Rpm menghasilkan 8.680 dengan presentase
86,8%.
Uji tipe cream, hasil yang di dapat yaitu tipe cream minyak dalam air karena
terlihat warna biru merata sediaan yang dilihat menggunakan mikroskop.
4.2. Saran
Dalam memformulasikan suatu sediaan hendaknya harus benar – benar
memperhatikan karakteristik bahan, konsentrsi bahan,sifat dari masing – masing bahan
serta interaksi antar bahan yang besar kemungkinan sangat dapat terjadi. Pada sediaan
cream yang kami buat cara pembuatannya kurang tepat seharusnya zat aktif di lebur
bersama fase minyak tetapi kami menggerusnya dengan basis cream sehingga
menyebabkan sediaan kurang halus tetapi dapat diatas dengan cara lain yaitu
menggunakan mortir panas.
Label Cream Hydrocortison
Hydrocort
Hydrocortison
Cream
Isi Bersih : 10 g
Komposisi :
Tiap 10g Hydrocort mengandung :
Hydrocortison asetat 1%
Keterangan Lengkap :
Lihat brosur
Komposisi :
Tiap 10g Hydrocort mengandung :
Hydrocortison asetat 1%
Komposisi, Indikasi, Kontra indikasi, Efek samping, Dosis, Kemasan Peringatan dan
perhatian : Lihat brosur
Simpan pada suhu dibawah 30oC. Terlindung dari cahaya
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
No Reg : DKL9322214710A1
No Batch : 03HC1022A
Exp. Date : NOV 2025
DI PRODUKSI OLEH :
AKTIVA FARMA
DEPOK - INDONESIA
Leafleat Cream Hydrocortison
Hydrocort
No.Reg : DKL9322214710A1
No.Batch : 03HC1022A
Exp.Date : NOV 2025
Depkes RI., 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Depkes, R. (Ed.). (2020). Farmakope Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Tjay T.H. and Rahardja K., 2015, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek – Efek
Sampingnya, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.