Anda di halaman 1dari 42

KELOMPOK 1

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR


“SEDIAAN KRIM”
Nama Anggota:

1. GOFFAR IRVANI IHSAN


(2017210094)
2. BITYA AULIA WIJAYANTI
(2020210123)
3. FAIRUZ ZAHIRA ARMANI
(2020210124)
4. SRI RAHMAH FA JRIANTI
(2020210125)
5. BUNGA APRILLIA ADINIAWATI
(2020210126)
6. FAUZHIRA ARMAY
Krim
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mampu mengetahui rancangan formula dalam
pembuatan krim.
2. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan sediaan
krim.
3. Mahasiswa mampu memahami evaluasi pada sediaan krim.
Table of Contents
01 02
Dasar Teori Data Preformulasi Zat Aktif &
Formula

03 04
Perhitungan Cara Pembuatan
Penimbangan
05 06
Evaluasi Rancangan Kemasan
Tabulasi Data
01
Dasar Teori
Dasar Teori
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau lebih bahan terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai. Krim, diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air.
Krim dapat digunakan untuk pemberian obat untuk pemakaian luar. Formula umum sediaan krim terdiri dari
zat aktif, basis, dan bahan tambahan.

Sediaan krim merupakan salah satu bentuk sediaan setengah padat yang digunakan untuk pemakaian luar.
Sediaan krim yang dimaksudkan memiliki sifat yang tidak lengket dan dapat terdistribusi secara merata pada
permukaan kulit (Ansel, 2008).

Sediaan krim memiliki dua tipe yaitu, tipe minyak dalam air (M/A) dan air dalam minyak (A/M). Krim lebih
disukai karena mudah menyebar rata dan krim tipe minyak dalam air lebih mudah dibersihkan daripada salep.
Krim dikemas di dalam tube seperti salep (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Ansel hlm. 513)

Untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi, umumnya berupa surfaktan anion, kation atau nonion.
Pemilihan surfaktan didasarkan atas jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk krim tipe minyak-air
digunakan zat pengemulsi seperti trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat, poliglikol, sabun.
Untuk membuat krim tipe air-minyak digunakan zat pengemulsi seperti Lemak Bulu Domba, setilalkohol,
Stearilalkohol, Setaseum dan emulgida. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Formularium Nasional.
Edisi Kedua. Jakarta:Direktorat Jendral Pengawasan Makanan dan Obat;1978. p 312.
02
Data Preformulasi Zat
Aktif &
Formula
Data Preformulasi
A. Zat Aktif

1. Asam Askorbat
(Farmakope Indonesia Ed III hal. 47)
- Pemerian : serbuk atau hablur; putih atau agak kuning; tidak berbau
- Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%); praktis tidak
larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen
- Konsentrasi : 3 - 10%
- khasiat : Antiskorbut
- Berat Molekul: 176,13 g/mol
- Bobot Jenis : 1,65
- pH : 3 - 4,5
- Rumus : C6H8O6
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Data Preformulasi
B. Eksipien

1. Asam Stearat
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients Ed VI hal 697)
- Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur;
putih atau kuning pucat; mirip lemak lini.
- Kelarutan : tidak larut dalam air; larut dalam 20 bagian
etanol (95%)p, dalam 2 bagian kloroform p dan dalam 3 bagian eter p.
- Konsentrasi :1 – 20%
- Stabilitas : Zat stabil.
- OTT : Tidak bercampur dengan hamper semua logam
hidroksida dan zat pengoksidasi.
- Bobot Molekul : 284,47 g/mol
- Rumus Molekul : C18H36O2
- Kegunaan : Lubrikan, emulsifying agent.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Data Preformulasi
B. Eksipien

2. Vaseline Album
(Farmakope Indonesia Ed V hal. 1312)
- Pemerian : massa seperti lemak; putih atau kekuingan pucat; massa
berminyak transparan dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0 ℃
- Kelarutan : larut dalam heksana dan dalam sebagian besar minyak lemak
dan minyak atsiri
- Khasiat : basis, emoliens
- Konsentrasi : 10 – 30%
- Berat Jenis :-
- Berat Molekul :-
- Rumus Molekul :-
- Rumus Struktur :-
- pH :-
- Stabilitas : Stabil di suhu ruang
- Inkompatibilitas : vaselin alba ialah bahan inert dengan beberapa
ketidakstabilan
- Wadah dan Penyimpanan : dalam wadah tertututp baik, terlindungi dari cahaya,
Data Preformulasi
B. Eksipien

3. Cetyl Alkohol
(Farmakope Indonesia Edisi VI hal. 1584,Handbook Of Pharmaceutical Excipients 6th
p.155)
- Pemerian : Serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih; bau khas
lemah; rasa lemah
- Kelarutan : Tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam eter,
kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.
- Rumus molekul : C16H34O
- Berat molekul : 242,44 g/mol
- Khasiat : Emolien dan pengemulsi
- Titik leleh : 45ºC - 52ºC
- Stabilitas : Stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya, dan udara
sehingga tidak menjadi tengik
- Inkompatibilitas : dapat menurunkan titik leleh ibuprofen
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Data Preformulasi
B. Eksipien

4. Triethanolamine (TEA)
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients VI hal. 754; Farmakope Indonesia III hal. 612)
- Pemerian : cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; bau lemah
mirip amoniak; higroskopik
- Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam etanol 95%; larut
dalam kloroform
- Khasiat : alkalizing agent (pendapat) dan emulsifying agent
- Konsentrasi : 2-4% Berat Jenis : 1,120 – 1,128 g /cm 3
- Berat Molekul : 149,19 g /mol
- Rumus Molekul : C6H15NO3
- pH : ±8 Stabilitas : dapat berubah menjadi coklat saat terapar cahaya dan udara
- Inkompatibilitas : dapat bereaksi dengan asam mineral, membetnuk garam kristal
dan ester dengan asam lemah tinggi. TEA membentuk garam larut dalam air dan
membentuk akarakter busa. TEA berekasi dengan tembaga membentuk gram
kompleks
- Penyimpanan : dalam wadah kedap udara; terlindungi dari cahaya di tempat
kering dan sejuk
Data Preformulasi
B. Eksipien

5. Gliserine
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients Ed VI hal 283)
- Pemerian : Cairan; jernih seperti sirup; tidak berwarna; rasa manis; hanya boleh
berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopik; netral terhadap lakmus.
- Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan etanol; tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
- Kegunaan : Antimikroba.
- OTT : Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan oksidator
kuat seperti kromium atau potassium.
- Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis.
- Konsentrasi : < 20% (HOPE 6 hal 283)
- BM : 92,09 g/mol
- Rumus : C3H8O3
- Wadah : Dalam wadah tertutup baik
Data Preformulasi
B. Eksipien
6. Span 80
(Handbook Of Pharmaceutical Excipients Ed VI hal. 675)
- Pemerian : Cairan kental, kuning atau padatan berwarna kuning
dengan bau dan rasa yang khas.
- Kelarutan : Umumnya larut atau terdispersi dalam minyak, larut dalam
sebagian pelarut organik, dalam air umumnya terdispersi meskipun tidak larut.
- Konsentrasi : 1 – 15%.
- Bobot Jenis : 1,01
- Rumus : C3O6H27Cl17
- Kegunaan : Emulgator
- Stabilitas : Pembentukan sabun terjadi dengan asam kuat atau basa.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Data Preformulasi
B. Eksipien

7. Olive oil
(Farmakope Indonesia Ed VI hal. 1183, HOPE 6th hal. 470-471)
- Pemerian : Minyak berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan
terang; bau dan rasa khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas
- Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercampur dengan
eter, dengan kloroform dan dengan karbon disulfida
- Khasiat : Basis minyak
- Stabilitas : Ketika didinginkan, minyak zaitun menjadi keruh pada
suhu sekitar 10ºC, dan menjadi massa seperti mentega pada suhu 0ºC
- Inkompatibilitas : Minyak zaitun dapat disaponifikasi oleh alkali hidroksida.
Karena mengandung proporsi asam lemak tak jenuh yang tinggi, minyak zaitun
rentan terhadap oksidasi dan tidak sesuai dengan zat pengoksidasi
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas
berlebih.
Data Preformulasi
B. Eksipien

8. Oleum Cocos
(Farmakope Indonesia Ed III hal. 456)
- Pemerian : Cairan Jernih; tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas,
tidak tengik
- Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol (95%) p, sangat mudah larut
dalam kloroform p dan dalam eter p
- Khasiat : Penggunaan zat tambahan
- Bobot Jenis :-
- pH :-
- Stabilitas : Mudah teroksidasi dan terhidrolisis
- Inkompatibilitas : Dengan basis - basis zat organic,karbonat, basis kuat sulfide
dan zat pengoksidasi kuat
- Titik Lebur : 22ºC - 40ºC
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik di tempat sejuk dan
terlindung dari cahaya
Data Preformulasi
B. Eksipien
9. Methyl Paraben (Nipagin)
(Farmakope Indonesia Edisi III hal. 378)
- Pemerian : Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal
- Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih,
dalam 3,5 bagian etanol (95%) p dan dalam 3 bagian aseton p; mudah larut dalam
eter p dan dalam larutan alkali hidroksida
- Khasiat : Zat tambahan , zat pengawet
- Konsentrasi : 0,02 - 0,3 %
- pH :4-8
- Rumus : C8H8O3
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Data Preformulasi
B. Eksipien
10.Propyl Paraben (Nipasol)
(Farmakope Indonesia Ed III hal. 535)
- Pemerian : Serbuk hablur putih; tidak berbau; tidak
berasa
- Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5
bagian etanol (95%) p, dalam 3 bagian aseton p, dalam 140 bagian gliserol p
dan dalam bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida.
- Rumus : C10H12O3
- Konsentrasi : 0,01 - 0,6 %
- pH :4-8
- Khasiat : Zat pengawet
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Data Preformulasi
B. Eksipien
11.Aquadest
(Farmakope Indonesia Ed III hal. 96)
- Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
- Kelarutan : Bercampur dengan pelarut polar
- Khasiat : Pelarut
- Berat Jenis : 1 g /cm 3
- Berat Molekul : 18,02 g /mol
- Rumus Molekul : H2O
- Stabilitas : Stabil dalam suhu ruang
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Data Preformulasi
B. Eksipien

12. Propilen Glikol


- Pemerian : cairan jernih, tidak berbau, rasa khas,
praktis tidak berbau, menyerap pada udara lembab
- Kelarutan : dapat bercampur, dengan air, aseton dan
kloroform
- Konsentrasi : 5-80%
- Kegunaan : sebagai pelarut
- Stabilitas : pada suhu yang sejuk, propilen glikol stabil bila
berada pada wadah yang tertutup rapat & jika pada suhu tinggi dalam
keadaan wadah terbuka, propilen glikol cenderung teroksidasi.
- OTT : tidak dapat bercampur dengan
potassium permanganat
- Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Formula Formula 1 Formula 2
Tipe Krim M/A Tipe Krim A/M
BAHAN FORMULA BAHAN FORMULA
Asam Askorbat 10%
Asam Askorbat 10%
Asam Stearat 12%
Span 80 13%
Olive Oil 4%
Propilen Glikol 10%
Cetyl Alkohol 4%
Vaseline Album 25%
TEA 2%

Gliserin 4% Oleum Cocos 5%

Nipagin 0,2% Nipasol 0,2%

Nipasol 0,18% Nipagin 0,18%


Aquadest Ad 100 ml
Aquadest Ad 100 ml
03
Perhitungan
Penimbangan
Formula 1
Tipe Krim M/A Perhitungan
1. Vitamin C = 10% x 100 gram = 10 gram

2. Basis vanishing cream = 100 gram- 10 gram = 90 gram

3. Asam stearate = 12% x 90 gram = 10,8 gram

4. Oliv oil = 4% x 90 gram = 3,6 gram

5. Cetyl alkohol = 4% x 90 gram = 3,6 gram

6. TEA = 2% x 90 gram = 1,8 gram

7. Gliserin = 4% x 90 gram = 3,6 ml

8. Metil paraben = 0,18 % x 90 gram = 0,18 gram

9. Propil paraben = 0,02% x 90 gram = 0,162 gram

10. Aquadest = 90 gram – (10,8gr + 3,6gr + 3,6gr + 1,8gr +


3,6ml + 0,18gr + 0,162gr)

= 66,258 ml
Formula 2 Perhitungan
Tipe Krim A/M
1. Vitamin C = 10% x 100gram = 10 gram

2. Span 80 = 13% x 100 gram = 13 gram

3. Propilen glikol = 10% x 100 gram = 10 gram

4. Vaselin album = 25% x 100 gram = 25 gram

5. Metil paraben = 0,18% x 100 gram = 0,18 gram

6. Oleum cacao = 5% x 100 gram = 5 gram

7. Propil paraben = 0,2% x 100 gram = 0,2 gram

8. Aquadest = 100gr – (13gr + 10gr + 25gr + 0,18gr + 5gr


+ 0,2gr)

= 46,62 ml
Formula 1 Penimbangan Formula 2
Tipe Krim M/A Tipe Krim A/M
BAHAN TEORITIS PRAKTIKUM BAHAN TEORITIS PRAKTIKUM

Asam 10 gram Asam 10 gram


Askorbat Askorbat

Asam Stearat 10,8 gram Span 80 13 gram

Olive Oil 3,6 gram Propilen Glikol 10 gram

Cetyl Alkohol 3,6 gram


Vaseline 25 gram
Album
TEA 1,8 gram
Oleum Cocos 5 gram
Gliserin 3,6 ml
Nipagin 0,18 gram
Nipagin 0,18 gram
Nipasol 0,2 gram
Nipasol 0,162 gram
Aquadest 46,62 ml
Aquadest 66,258 ml
04
Cara Pembuatan
FORMULA 1 (Tipe Krim M/A)
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. Bahan-bahan ditimbang
3. Vitamin C digerus dalam mortar dengan ditambahkan beberapa tetes air ad larut
4. Fase minyak (As. Stearate, oliv oil, setilalkohol,) dilarutkan didalam air bersuhu 70
derjat C, dicampur dalam mortir, aduk konstan
5. Fase air (metil paraben, propil paraben, gliserin, TEA) dicampurkan bersama-sama
dan dilarutkan dalam air bersuhu 70 derjat C, suhu dijaga diatas penangas air
6. Fase minyak dicampurkan ke dalam fase air di beaker glass, diaduk menggunakan
stirrer hingga terbentuk basis krim
7. Vitamin C yang sudah dilarutkan dimasukkan dalam basis sedikit demi sedikit, sambil
diaduk dengan stirrer ad homogen
8. Dilakukan uji evaluasi pada krim (Uji Organoleptis, Uji Homogenitas, Uji
Penetapan pH, Uji Viskositas, Uji Penentuan Tipe Krim, Uji Daya Sebar)
9. Ditimbang 20 g dan dimasukkan ke dalam wadah, diberi etiket dan kemasan
FORMULA 2 (Tipe Krim A/M)
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. Bahan-bahan ditimbang
3. Fase minyak (Span 80, Vaseline Album, Ol. Cocos, Cetyl alkohol,) dicampur
dalam mortar yang sudah dipanaskan sambil diaduk konstan ad homogen
4. Fase air (Nipagin dan Nipasol) dicampurkan bersama-sama dan dilarutkan
dengan air panas bersuhu 70 derjat C, suhu dijaga diatas penangas air, ad
homogen
5. Dicampurkan fase air sedikit demi sedikit kedalam fase minyak dengan
pengadukan konstan
6. Setelah terbentuk konsistensi krim, dimasukkan Vitamin C gerus dengan
kecepatan konstan ad homogen
7. Dilakukan uji evaluasi pada krim (Uji Organoleptis, Uji Homogenitas, Uji
Penetapan pH, Uji Viskositas, Uji Penentuan Tipe Krim, Uji Daya Sebar)
8. Ditimbang 20 g dan dimasukkan ke dalam wadah, diberi etiket dan
kemasan
05
Evaluasi
Tabulasi Data
1. Uji Organoleptik
Syarat : Krim tidak pecah, bau tidak tengik, tidak ada perubahan warna

Alat : Beaker glass, Drople plate.

Cara : Diamati warna, bau, dan bentuk

Daftar Pustaka : Drug Stability (hal. 269)

Organoleptik Formula I Formula II

Warna

Bau

Tekstur
2. Uji Homogenitas
Syarat : Tidak ada butiran

Alat : Object glass

Cara

- Dioleskan krim pada object glass dan ratakan


- Diamati adanya partikel kadar serta homogenitas dan bahan aktif dalam krim

Daftar pustaka : Martindale (hal. 674)

Formula Zat aktif Homogenitas

II
3. Uji Penetapan pH
Syarat : pH 4,5 – 6,5

Alat : pH meter

Cara :

- Diambil pH meter
- Ditambahkan pada krim lalu liat pH yang terukur

Daftar pustaka : Farmakope Indonesia edisi V hal. 1039

Formula Zat aktif Hasil pH

II
4. Uji Viskositas
● Menggunakan Viskometer Brookfield dan Sifat Alir
● Krim dimasukkan ke viskometer
● Dipasang spindel yang sesuai, dimasukkan sampai tanda batas
● Diputar RPM tertentu sampai jarum menunjukkan pada skala dan konstan
● Diatur RPM dari yang terendah, tiap RPM 3 kali putaran, dan dicatat skala yang didapat

Formula 1 Tipe Krim M/A

No. spindel Skala (r) RPM Phi F


Uji Viskositas
Formula 2 Tipe Krim A/M No. spindel
Skala (r)
No. spindel Skala (r) RPM
RPM Phi F
Phi
F
No. spindel
Skala (r)
RPM
Phi
5. Uji Penentuan Tipe Krim

Cara

- Object glass dan cover glass disiapkan


- Diteteskan krim formula pada object glass dan dilakukan duplo
- Diteteskan pada masing-masing object glass at warna sudan III dan metilen blue
- Preparat ditutup dengan cover glass dan diamati di bawah mikroskop
- Metilen blue larut di dalam air sehingga terbentuk globul berwarna biru pada tipe
krim a/m, sedangkan sudan III larut di dalam minyak sehingga akan terbentuk globul
berwarna merah pada tipe krim m/a

Daftar pustaka : Martindale hal. 641


5. Uji Penentuan Tipe Krim

Formula Metilen Blue Sudan III Tipe Krim


6. Uji Daya Sebar
- Dioleskan krim pada cincin berada luas 55 mm dengan ketebalan 8 mm diameter 15 mm beralaskan
kaca.
- Dibagian dalam cincin, diisi penuh dengan krim lalu diratakan dengan spatula hingga permukaan rata
dan tidak ada gelembung udara.
- Diangkat cincin perlahan hingga dapat dioleskan dengan lempeng kaca, beri beban 200 gram 2 menit
- Pindahkan beban dan ukur diameter vertikal dan horizontal.

Daftar pustaka : R. Voight (halaman 381-387)

Horizontal Vertikal
Percobaan Formula
(mm) (mm)
I I

I II
06
Rancangan
Kemasan
Kemasan
Brosur
Etiket
Daftar Pustaka
1. Ansel, H.C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. UI Press, Jakarta.
2. Ditjen POM, 1972. FARMAKOPE INDONESIA EDISI III. Jakarta ; Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
3. Ditjen POM, 1995. FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV. Jakarta ; Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
4. Ditjen POM, 2014. FARMAKOPE INDONESIA EDISI V. Jakarta ; Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
5. Ditjen POM, 2020. FARMAKOPE INDONESIA EDISI VI. Jakarta ; Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
6. Rowe R. C,. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Sheskey, P. J.,
Queen, M. E. (Editor),London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists
Assosiation; 2009. Hal 459, 442,596 .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai