Anda di halaman 1dari 18

ACC 26/03/23

MAKALAH

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMI


PADAT DAN CAIR

“Emulsi Castor Oil”

Disusun Oleh

Kelompok 1 (F) :

1. Firliqa Salsabila 2021210081


2. Aulia Hunafa 2021210102
3. Tiara Zah Sadila 2021210105
4. Chika Puri Ananda 2021210106
5. Fara Hairunnisa 2021210107
6. Adinda Putri Aisyah 2021210108
7. Albert Tina Putri R 2021210109

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2023
I. Judul
“Pembuatan Emulsi Caster Oil”

II. Data Pre Formula


● Castor oil (FI Ed. VI hal. 1180; OOP Ed. ketujuh hal. 310;

Bobot jenis : 0,957-0,961


Pemerian : Cairan kental, transparan, kuning pucat atau
hampir tidak berwarna; bau lemah, bebas dari
bau asing dan tengik;rasa khas
Kelarutan : Larut dalam etanol; dapat bercampur dengan
etanol mutlak, dengan asam asetat glasial,
dengan kloroform dan dengan eter
Stabilitas : Minyak jarak stabil dan tidak berubah menjadi
tengik kecuali terkena panas yang berlebihan.
Inkompatibilitas : Minyak jarak dalam zat pengoksidasi kuat
yang tidak kompatibilitas
Kegunaan : Kesehatan kulit dan rambut.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, dan hindarkan
dari panas berlebih
Dosis : Dewasa 15-30 mL; anak-anak 4-15 mL

● Span 80 ( Handbook of pharmaceutical excipient ed 6th 2009, hal 676-678)

Rumus Molekul : C24H44O6


Bobot Molekul : 429 g/mol
Pemerian : Cairan kental seperti minyak jernih, kuning,
bau, asam lemak khas.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, etanol 95%, sukar larut
dalam paraffin cair dalam minyak biji kapas.
Khasiat : Emulgator terhadap minyak, emulsifying agent
Konsentrasi : 1-10% (m/a) (HOPE Edisi VI, 2009 hal 676)
1-15% (a/m) (HOPE EdisiVI, 2009 hal 676)
HLB : : 4,3 (HOPE Edis VI, 2009 hal 678)
Stabilitas : Pada suasana asam lemah/basa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup penyimpanan
OTT : Asam/Basa kuat

● Tween 80 (FI ed VI hal. 1412, HOPE ed 6th 2009, hal 549-551)

Rumus Molekul : C64H124O26


Bobot jenis : Antara 1,06 dan 1,09 g/cm3
Pemerian : Cairan seperti minyak, jernih, berwarna kuning
muda hingga cokelat muda; bau khas lemah;
rasa pahit dan hangat.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak
berbau dan praktis tidak berwarna; larut dalam
etanol, dalam etil asetat; tidak larut dalam
minyak mineral.
Kegunaan : Emulgator terhadap air, solubilizing agent
pH : 6,0-8,0
Bobot molekul : 1310 g/mol
Konsentrasi : 1-15%
HLB : 15 (HOPE Edisi VI, 2009 hal 551)
Stabilitas : Stabil di elektrolit, asam lemah dan basa.
Terjadi saponifikasi dengan asam kuat dan
lemah. Sensitif pada oksidasi.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Inkompatibilitas : Berubah warna ketika dicampur dengan fenol,
tanin dan tar. Fungsi sebagai antimicrobial
berkurang ketika ditambah polisorbat.

● HPMC (Hidroksipropil Metilselulosa), (HOPE Edisi VI, 2009 hal 326-328)

Rumus molekul : CH3CH(OH)CH2


Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk berwarna putih krem, tidak berbau dan


tidak berasa, serbuk yang stabil, meskipun
bersifat higroskopis setelah pengeringan
Kelarutan : Larutan hidroksipropil metilselulosa larut
dalam air dingin memiliki pH sebesar 5,5,
praktis larut dalam air dingin, praktis tidak
larut dalam kloroform, etanol, dan eter, tetapi
larut dalam campuran etanol-diklormetan,
metanildiklormetan, dan air-alkohol,
campuran diklometan dan propanol
Konsentrasi : 0,25%-5% (HOPE Edisi VI, 2009 hal 326)
Kegunaan : Thickening agent (pengental)
pH : 3-11 (HOPE Edisi VI, 2009 hal 328)
Stabilitas : Serbuk yang stabil, meskipun bersifat
higroskopis setelah pengeringan.
OTT : Beberapa agen pengoksidasi kuat.
Penyimpanan : Ditempat tertutup baik, terlindung dari cahaya
dari tempat yang kering

● Nipasol (Farmakope Indonesia Edisi VI, 2020 hal : 1448 HOPE Edisi VI,
2009 hal : 596
Rumus molekul : C10H12O3

Rumus struktur :
Nama lain : Propylparaben
Bobot molekul : 180,20 g/mol
Kegunaan : Pengawet antimikroba
Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil; tidak berwarna.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; sukar larut
dalam air mendidih; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter.
Konsentrasi : 0.01–0.6% (Topikal)
pH : 4–8
Stabilitas : Larutan propilparaben berair pada pH 3–6
dapat disterilkan dengan: autoklaf, tanpa
dekomposisi. Pada pH 3–6, berair larutan stabil
(kurang dari 10% dekomposisi) hingga sekitar
4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan
pada pH 8 atau lebih adalah tunduk pada
hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah sekitar
60 hari di suhu kamar).
` OTT : Suraktan non ionik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
● Propilen glikol (FI ed IV hal 1446 ; HOPE ed VI hal 592)
Rumus Molekul : C3H8O2

Rumus Struktur :
Bobot Molekul : 76,09 g/mol
Berat Jenis : 1.035 – 1,037 g/cm3
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa
khas, praktis tidak berbau; menyerap air pada
udara lembab.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton,


dan dengan kloroform; larut dalam eter dan
dalam beberapa minyak esensial; tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak.
Konsentrasi : 5%. (HOPE ed VI. hal 592.)
Kegunaan : Humektan dan pelarut pengawet
Titik lebur : 69 – 70°C.
Stabilitas : Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam
wadah tertutup baik, tetapi pada suhu tinggi, di
tempat terbuka cenderung teroksidasi, sehingga
menimbulkan produk seperti propionaldehida,
asam laktat, asam piruvat, dan asam asetat.
Propilen glikol secara kimiawi stabil bila
bercampur dengan etanol (95%), gliserin, atau
air.
Inkompatibilitas : Propilen glikol adalah inkompatibel dengan
reagen pengoksidasi seperti potasium
permanganat.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

● Butil hydroxytoluene/BHT (FI Ed VI Hal 340; HOPE Ed 6 Hal 75)

BM : 220,35
Rumus molekul : C15H24O
Pemerian : Hablur padat, putih, bau khas lemah
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam propilenglikol;
mudah larut dalam etanol, dalam kloroform
dan dalam eter
Kegunaan : Gelling agent
Konsentrasi : 0,0075 – 1,0%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

● Gliserin (FI Ed. VI Hal. 680, HOPE ed VI hal. 466)

Rumus Molekul : C3H8O3


Bobot Molekul : 92,09
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa
manis; hanya boleh berbau khas lemah (tajam
atau tidak enak). Higroskopik; larutan netral
terhadap lakmus
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan
etanol;tidak larut dalam kloroform, dalam eter,
dalam minyak lemak, dan dalam minyak
menguap.
Khasiat : Emulgator
Dosis : < 20%
Bobot jenis : Tidak kurang dari 1,249.
Stabilitas : Higroskopik, tidak tahan oksidasi atmosfer
pada kondisi penyimpanan biasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan agen pengoksidasi kuat.

● Oleum Rosae (Farmakope Indonesia III, 1979 hal 459, Martindale Edisi 36,
2009 hal 2381)

Bobot jenis : 0,848 sampai 0,863 g/cm3


Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning; bau
menyerupai bunga mawar, rasa khas.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroform. Larutan
jernih.
Konsentrasi : 0,01%.
Khasiat : Zat tambahan (Pewangi)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

● Aquadest (Farmakope Indonesia Edisi VI, 2020 hal : 70, Farmakope


Indonesia Edisi III, 1979 hal : 96 HOPE Edisi VI, 2009 hal : 766)

Bobot molekul : 18,02 g/mol


Rumus molekul : H2O
Bobot jenis : 0,0977 g/ml
Penggunaan : Solvent (pelarut)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Stabilitas : Stabil di semua keadaan fisik.
OTT : Aquadest dapat bereaksi dengan obat eksipien
basa yang rentan terhadap hidrolisis dalam
lingkungan suhu tinggi.
Konsentrasi : Sampai dengan 100%
Kegunaan : Pelarut campur.
pH :7
Wadah : Jika dikemas, gunakan kemasan wadah non
reaktif yang dirancang untuk mencegah
masuknya mikroba

V. Formula Lengkap
1. Formula 1
Castrol Oil 10%
Span 80 2%
Tween 80 2%
HPMC 1,0%
Gliserin 20%
Nipasol 0,1%
Propilen glikol 25%
BHT 0,1%
Ol. Rosae 0.01%
Aquadest ad 300 mL
2. Formula 2
Castrol Oil 10%
Span 80 4%
Tween 80 4%
HPMC 1%
Gliserin 20 %
Nipasol 0,2 %
Propilen glikol 25%
BHT 0,7 %
Ol. Rosae 0,2 %
Aquadest ad 300 mL

VI. Perhitungan dan Penimbangan


1. Formula 1
A. Perhitungan
10
Castrol Oil : 100 x 300 mL = 30 g

HlB castrol oil : 14


2
Emulgator : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 6 g
1
Span 80 : 4,3 1= 10,7
x 6 g = 0,5607 mL

\ /
14
/ \
9,7
Tween 80 : 15 9,7 = 10,7
x 6 g = 5,4393 mL

Air untuk Tween 80 : 2 x 5,4393 mL = 10,8786 mL


1𝑔
HPMC : 100 𝑚𝐿
x 300 mL = 3 mL

Air untuk HPMC : 20 x 3 g = 60 mL


0,1 𝑔
Nipasol : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 0,3 mL
20 𝑔
Gliserin : 100 𝑚𝐿
x 300 mL = 60 mL
25 𝑔
Propilen glikol : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 75 mL
0,1 𝑔
BHT : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 0,3 mL
0,01 𝑔
Oleum Rosae : 100 𝑚𝐿
x 300 mL = 0,03 mL

Aquadest ad : 300 mL – (30 + 0,5607 + 5,4393 + 10,8786 + 3+ 60+ 0,3


60 + 75+ 0,3 + 0,03) mL
= 54, 4914 mL = 54,50 mL
B. Penimbangan

NO BAHAN TEORITIS PRAKTIKUM


(mL) (mL)

1. Castrol Oil 30 g

2. Span 80 0,5607

3. Tween 80 5,4393

4. HPMC 3

5. Gliserin 60

6. Nipasol 0,3

7. Air untuk tween 10,8786

8. Propilen glikol 75

9. BHT 0,3

10. Ol. Rosae 0,03

11. Aquadest 54,50 mL

12. Air untuk HPMC 60

2. FORMULA 2
A. Perhitungan
10 𝑔
Castrol Oil : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 30 g

HlB castrol oil : 14


4𝑔
Emulgator : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 12 g
1
Span 80 : 4,3 1= 10,7
x 12 g = 1,12 g

\ /
14
/ \
9,7
Tween 80 : 15 9,7 = 10,7
x 12 g = 10,88 g
Air untuk Tween 80 : 2 x 10,88 mL = 21,76 mL
1𝑔
HPMC : 100 𝑚𝐿
x 300 mL= 3 g

Air untuk HPMC : 20 x 3 g = 60 g


0,2 𝑔
Nipasol : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 0,6 g
20 𝑔
Glycerin : 100 𝑚𝐿
x 300 mL = 60 g
25 𝑔
Propilen glikol : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 75 g
0,7 𝑔
BHT : 100 𝑚𝐿 x 300 mL = 2,1 g
0,2 𝑔
Oleum Rosae : 100 𝑚𝑙
x 300 ml = 0,6 mL

Aquadest ad : 300 ml – ( 30 + 1,12 + 10,88 + 21,76 + 3 + 60 + 0,6+


60 + 75 + 2,1 + 0,6)
= 34,94 mL

B. Penimbangan

NO BAHAN TEORITIS PRAKTIKUM


(g) (g)

1. Castrol Oil 30

2. Tween 80 10,88

3. Span 80 1,12

4. Air untuk tween 80 21,76

5. HPMC 3

6. Air untuk HPMC 60

7. Gliserin 60

8. Nipasol 0,6

9. Propilen Glikol 75

10. BHT 2,1

11. Oleum Rosae 0,6 mL

12. Aquadest 34,94 mL


VII. Cara Pembuatan Formula 1
● Disiapkan Alat dan bahan yang akan digunakan
● Ditimbang masing-masing bahan pembuatan yang akan digunakan
● Dikembangkan HPMC dalam beaker glass dengan air panas 20
kalinya, didispersikan selama 24 jam.
● Dibuat fase minyak dengan cara: Castor oil, span 80, dan BHT dicampurkan di
lumpang panas bersuhu 60oC (titik leleh Span 80).
● Dibuat fase air (Tween 80, nipagin, nipasol), diaduk ad homogen
● Dimasukkan fase minyak sedikit demi sedikit ke dalam lumpang yang berisi
HPMC, diaduk ad homogen
● Dimasukkan fase air sedikit demi sedikit ke dalam lumpang berisi HPMC dan
fase minyak, diaduk ad homogen
● Dimasukkan sediaan ke botol 60 ml.
● Dimasukkan sediaan ke dalam kemasan, diberi etiket dan brosur.
● Sisa sediaan untuk uji evaluasi.

Cara Pembuatan Formula 2


● Disiapkan Alat dan bahan yang akan digunakan
● Ditimbang masing-masing bahan pembuatan yang akan digunakan
● Dikembangkan HPMC dalam beaker glass dengan air panas 20
kalinya, didispersikan selama 24 jam.
● Dibuat fase minyak dengan cara: Castor oil, span 80, dan BHT dicampurkan di
lumpang panas bersuhu 60oC (titik leleh Span 80).
● Dibuat fase air (Tween 80, nipagin, nipasol), diaduk ad homogen
● Dimasukkan fase minyak sedikit demi sedikit ke dalam lumpang yang berisi
HPMC, diaduk ad homogen
● Dimasukkan fase air sedikit demi sedikit ke dalam lumpang berisi HPMC dan
fase minyak, diaduk ad homogen
● Dimasukkan sediaan ke botol 60 ml.
● Dimasukkan sediaan ke dalam kemasan, diberi etiket dan brosur.
● Sisa sediaan untuk uji evaluasi.

VIII. Evaluasi dan Tabulasi Data


1. Uji Organoleptik (Drug Stability Vol. 7 Hal. 64)
Uji evaluasi organoleptis dilakukan menggunaan pancaindra yaitu meliputi
bau, warna, tekstur sediaan serta adanya pemisahan atau tidak.
Cara kerja : 1. Disiapkan sebuah wadah kaca arloji
2. Dimasukkan sediaan secukupnya
3. Diamati bau, warna, dan bentuk sediaan
Syarat: Bau, bentuk, rasa, dan warna sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan
Formula warna bentuk bau

A/M

M/A

2. Volume Sedimentasi (Syamsuni, 2006 : 145)


Cara kerja : 1. Disimpan sediaan pada suhu kamar beberapa
waktu
2. Dihitung berapa volume sedimentasinya

Rumus :
Vo: volume mula-mula
Vu: volume sedimentasi
Syarat : Sediaan yang homogen

Waktu Vo Vu Volume
Sedimentasi

3. Penentuan Tipe Emulsi (Martin Farmasi Fisika Edisi V Hal. 64)


Cara kerja : 1. Diteteskan sedikit sampel menggunakan metilen blue
dan sudan III.
2. Diamati menggunakan mikroskop

Syarat : 1. Metilen blue larut pada M/A (biru)


2. Sudan III larut pada A/M

Sampel Metilen Blue Sudan III Tipe emulsi

4. Penentuan pH (Farmakope Indonesia Ed V hal. 1561)


Cara kerja : 1. Dicelupkan indikator pH pada masing-masing emulsi
2. Disesuaikan warna hasil yang terbentuk dengan
indikator.
Syarat : Standar pH larutan yaitu 5,3-6,5 (Ansel, 1989:101),
standar pH oral yaitu 5,5-7,5

Sampel pH

5. Viskositas dan Sifat Alir


Cara kerja : 1. Dimasukkan sampel yang akan diuji ke dalam beaker
glass
2. Dipilih nomor spindel yang sesuai dan dipasangkan.
3. Dipilih RPM untuk menghasilkan >10,
dicatat skala yang terbaca. bila skala yang
terbaca
<10 maka naikan RPM nya. Jika lebih dari 100,
diganti spindle
4. Diamati skala yang tertera 3 kali putaran
5. Dinaikan RPM dan dihitung viskositasnya
Rumus : η = r x F
F = r x Kv
Kv = 7.187,0 dyne/cm2

Syarat : Viskositas yang baik pada sediaan semi solid adalah


4000 - 40000 cPs

No. Spindel RPM (y) Skala (r) Faktor (F) η = r x F


F = r x Kv
(dyne/cm2)

6. Uji Ukuran Globul


Cara Kerja : 1. Dilarutkan sebanyak 5 gram sediaan dalam 5 ml
aquadest.
2. Dimasukkan ke dalam kuvet kaca yang akan diukur
serapannya untuk mengukur besar diameter globul
menggunakan alat particle size analyzer
3. Dilakukan penentuan pada sediaan yang disimpan
pada suhu kamar

Syarat : Kriteria ukuran globul sediaan emulsi berada pada


rentang 0,1 - 100 μm

Rentang Ukuran (μm) Jumlah Globul

7. Uji Daya Sebar


Cara Kerja : 1. Cetakan logam diletakkan di atas kaca, dilebarkan
sedikit krim pada bagian tengah cetakan berbentuk
bulat
2. Cetakan logam diangkat, lalu ditutup bagian atas
dengan kaca sesuai dengan kaca bawah
3. Diletakkan beban 200g pada bagian tengah selama
3-5 menit, diukur jarak panjang sebaran yang terjadi
pada sediaan dengan jangka sorong (secara vertikal
dan horizontal)

Syarat : Diameter daya sebar krim yang baik antara 5-7 cm

Ukuran Vertikal Ukuran Horizontal Jari - jari (r)

8. Uji Volume Terpindahkan (Farmakope Indonesia Ed VI hal 2121)


Cara Kerja : 1. Dituang perlahan-lahan isi dari tiap wadah ke dalam
gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali
volume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara
hati-hati untuk menghindarkan pembentukan
gelembung udara pada waktu penuangan.

2. Didiamkan selama tidak lebih dari 30 menit untuk


wadah dosis ganda dan 5 menit untuk wadah dosis
tunggal kecuali dinyatakan lain dalam monografi.

3. Diukur volume dari tiap campuran jika telah bebas


dari gelembung udara.
4. Dihitung volume untuk sediaan volume kecil yang
dikemas dalam wadah dosis tunggal sebagai berikut:
- Dikeluarkan isi dari wadah ke dalam wadah
yang sesuai dan telah ditara (dibiarkan mengalir
sampai tidak lebih dari 5 detik)
- Ditentukan bobot isi dari wadah
- Dihitung volume setelah penetapan bobot jenis

Syarat : 1. Sediaan wadah dosis ganda: volume rata-rata cairan


yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100%
dan tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari
95% yang tertera pada etiket.

2. Sediaan wadah dosis tunggal : volume rata-rata


cairan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang
dari 100% dan volume dari masing-masing 10 wadah
terletak dalam rentang 95% - 110%.

Formula Sebelum Sesudah


IX. Rancangan Kemasan
1. Kemasan Primer

2. Kemasan Sekunder
Formula 1
Formula 2
X. Daftar Pustaka
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Diterjemahkan oleh Ibrahim, F.
Cetakan I. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Kementerian Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta : \
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Farmakope Indonesia, Edisi VI. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Lachman L., Herbert, A. L. & Joseph, L. K. 2008. Teori dan Praktek Industri Farmasi
Edisi III. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Rowe, dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Association
Sweetman SC. Martindale. 36th Ed. London: Pharmaceutical Press; 2009.

Anda mungkin juga menyukai