Disusun oleh :
2021210189 WAFIQ NURJANAH
2021210191 RIFATUN FADILLAH
2021210192 SYARIFAH ANNISA P.A
2021210193 PUTRI ANJEN M.D
2021210194 AYUNI RATNASARI B
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2022
I. DATA PREFORMULASI
A. Zat Aktif
1. Prometazin HCl (FI VI hal 1440, Martindale hal 588)
Rumus molekul : C17H20N2S.HCl
Struktur molekul :
Berat molekul : 320,88 g/ molmol
Pemerian : Serbuk hablur,putih sampai kuning lemah; praktis tidak
berbau; jika dibiarkan lama di udara berwarna biru
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol mutlak panas
dan dalam kloroform; praktis tidak larut dalam eter ,
dalam aseton dan dalam etil asetat
Dosis : 20 mg, topical 2 % (Martindale hal 588)
Khasiat : Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka bakar tingkat I &
II
Stabilitas :Tidak kompatibel kompatibel dengan zat alkali, aminofilin
barbiturate, garam barbiturate, garam barbiturate, garam
benzilpenisilin, natrium karbenisilin, kloramfenikol natrium
suksinat.
Inkompatibilitas : tidak bercampur dengan larutan alkali
pH : antara 4.0- 5.0
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat , tidak tembus cahaya
B. Zat Tambahan
1. Asam Stearat ( HOPE hal 697)
Rumus molekul : C18H36O2
Bobot molekul : 3284,47 g/mol
Struktur molekul :
Pemerian : Keras, putih atau agak berwarna kuning, agak mengkilap,
padatan kristal atau bubuk putih/kekuningan, sedikit bau,
rasa lemak
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam benzene, karbon tetraklorida,
kloroform dan eter; larut dalam etanol 95%, heksan dan
propilen glikol, praktis tidak larut dalam air
Konsentrasi : 1-20% (HOPE hal 697)
Stabilitas : tidak stabil dengan Sebagian besar hidroksida logam,
basa, zat pereduksi dan zat pengoksidasi
Inkompatibilitas : Dengan logam hidroksida dan agen reduksi oksidasi
Kegunaaan : agen pengemulsi, pelarut, pelumas tablet dan kapsul
pH : Kurang dari 7
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan
kering
Struktur molekul :
Berat molekul : 282,5 g/mol
Pemerian : Cairan berminyak yang jernih, tidak berwaran atau
kuning, transparan
Kelarutan : Sedikit larut dalam etanol 95%, larut dalam eter,
kloroform,
Stabilitas : Dapat disaponifikasi oleh alkali hidroksida, rentan
terhadap oksidasi dan tidak sesuai dengan zat pengoksidasi
Inkompatibilitas : Pengoksidasi kuat
Kegunaan : Emolien
pH :-
Penyimpanan :Dalam wadah yang rapat dan terisi dengan baik, terlindung
dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
Rumus molekul :
Pemerian : Serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih; bau khas
lemah; rasa lemah.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam eter,
kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.
Konsentrasi : 2-5% (HOPE hal 155)
Kegunaan : agen pelapis, agen pengeras
Stabilitas OTT : Stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya dan udara
Inkompatibilitas :Tidak kompatibel dengan oksidator kuat, setil alkohol
bekerja untuk menurunkan titik leleh ibuprofen, yang hasil
dalam kecenderungannya selama proses lapisan flim
ibuprofen kristal
pH : 6-6,5
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tempat yang sejuk, kering
4. Trietanolamin (TEA) (HOPE hal 754)
Rumus Molekul : C6H15NO3
Bobot Molekul : 149.19 g/mol
Struktur molekul :
Pemerian : Kental berwarna kuning, tidak berwarna hingga kuning
pucat, cairan sedikit berbau amoniak, campuran beberapa
basa
Kelarutan : Larut dalam aseton, karbon tetraklorida, methanol, air
Konsentrasi : 2-4% (HOPE hal 754)
Kegunaan : Agen pengemulsi, agen alkali
Stabilitas OTT : Berubah jadi coklat pada pada paparan udara dan cahaya,
perubahan warna adanya garam logam berat
Inkompatibilitas : Akan bereaksi dengan asam mineral untuk membentuk
garam kristal dan eter
pH : 5,50
Penyimpanan : Harus disimpan dalam wadah kedap udara, terlindung dari
cahaya, ditempat sejuk dan kering
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental,
higroskopis,memiliki rasa manis, sekitar 0,6 kali lebih
manis dari sukrosa
Kelarutan : Sedikit larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam
benzene,kloroform, minyak, larut dalam etanol 95%,
methanol dan air.
Konsentrasi : >20% (HOPE hal. 283)
Kegunaan : Kosolven, emolien, pengawet antimikroba, pelarut
Stabilitas OTT : Perubahan warna hitam adanya cahaya atau kontak
dengan seng oksida/bismuth nitrat, dapat membentuk
kompleks dengan asam borat, asam gliseroborat
Inkompatibilitas : Eliserin dapat meledak bila dicampurkan dengan
oksidator kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat,
atau potasium permanganat. Dalam pelarut encer, proses
reaksi pada tingkat yang lebih lambat dengan beberapa
produk oksidasi yang terbentuk. warna hitam gliserin
terjadi karena paparan cahaya, atau kontak dengan seng
oksida atau dasar bismut nitrat.
pH : 6,00 - 7,00
Penyimpanan : Harus disimpan dalam wadah kedap udara, ditempat
sejuk dan kering
Rumus struktur :
Pemerian : kristal tidak berwarna, kristal putih bubuk, tidak berbau,
dan sedikit rasa terbakar
Kelarutan : etanol 1:2, etanol 95% 1:3, etanol 50% 1:6, eter 1:10,
gliserin 1:60, praktis tidak larut dalam minyak mineral, air
1:400, minyak kacang 1:200, propilen glikol 1:5
Konsentrasi : 0,02-0,3 % (HOPE hal 441)
Kegunaan : pengawet antimikroba
Stabilitas OTT : tidak kompatibel dengan bentonite, magnesium trisilikat,
talk, tragakan, natrium alginate, minyak essensial,
sorbitol, dan atropin
Inkompatibilitas : Metil paraben dan paraben lainnya sangat berkurang
aktifitasnya dengan adanya surfaktan
pH : 4-8
Penyimpanan : wadah tertutup baik dalam keadaan yang kering dan sejuk
Rumus Struktur :
Pemerian : Kristal putih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk
Kelarutan : sangat mudah larut dalam aseton, eter; air 1:2500
Konsentrasi : 0.01-0.6% (HOPE hal 596)
Khasiat : Pengawet antimikroba
Stabilitas OTT : tidak kompatibel dengan magnesium aluminium silikat,
magnesium trisilikat, oksidasi besi kuning mengurangi
khasiat pengawet
Inkompatibilitas : Sangat berkurang aktivitasnya dengan adanya surfaktan,
berubah warna dengan adanya besi dan mengalami
hidrolisis oleh alkali lemah dan asam kuat.
pH : 4-8
Penyimpanan : wadah yang tertutup baik, ditempat sejuk dan kering
9. Cera Alba (Farmakope Indonesia IV hal 186 ; Excipient 6th edition hal 558)
Rumus Struktur :-
Rumus Molekul :-
Berat Molekul :-
Dosis :-
pH :-
Bobot Molekul : 0,95
Pemerian : Padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam
keadaan lapis tipis, bau khas lemah dan bebas bau tengik
Kelarutan : Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dingi.
Larut sempurna dalam kloroform dan eter juga minyak lemak
Stabilitas : Stabil jika disimpan pada wadah tertutup dan terlindung
dari cahaya
Kegunaan : Basis krim, stabilizing agent (w/o)
Konsentrasi : 1-20%
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan zat pengoksidasi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
10. Adeps Lanae (Farmakope Indonesia edisi IV hal 57)
Rumus Molekul : C48H69NO2
Bobot Molekul : 756,0646
Struktur Molekul :
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, berwarna kuning, bau khas
Stabilitas : Dalam mengalami autooksidasi selama
penyimpanan. Untuk mencegah ditambahkan antioksidan
Kelarutan : Tidak larut dalam air dapat bercampur dengan air
lebih kurang 2x beratnya, agak sukar larut dalam eter dan
kloroform
Kegunaan : Emulsifying agent, basis salep
Dosis :-
pH :-
Konsentrasi : 5 % - 15 %
Inkompatibilitas : Dapat mengandung pro oksidasi selama penyimpanan.
Untuk mencegah ditambahkan antioksidan
Penyimpanan : Ditempat yang tertutup, terlindung dari cahaya,
sejuk dan kering
Struktur Molekul :
Pemerian : Putih atau krem sampai kuning pucat, kristal berwarna
atau serbuk
Kelarutan : Larut dengan mudah dalam air, praktis tidak larut dalam
kloroform dan eter
Stabilitas : Stabil dalam kondisi penyimpanan normal, dalam larutan
dengan pH 2,5 atau kurang akan mengalami hidrolisis
Dosis :-
pH :-
Kegunaan : Surfaktan anionik, emulsifying agent, penetrasi kulit, zat
pembasah
Konsentrasi : 0,5 – 2,5 %
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan surfaktan kationik, garam alkaloid,
dan garam potassium
12. Na Borat (Farmakope Indonesia edisi IV hal 605)
Rumus Molekul : Na2[B4O5(OH)4]-8H2O
Bobot Molekul : 381,37
Struktur Molekul :
Pemerian : Hablur, transparan, tak berwarna, serbuk hablur,
putih, tidak berbau, dan hamper tidak berasa
Kelarutan : Larut dalam air
Konsentrasi : 1 – 15 %
Kegunaan : Pengawet
Dosis :-
pH :-
Stabilitas :-
Inkompatibilitas :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Rumus Struktur :
Pemerian : Berbentuk kristal padat atau serbuk berwarna putih
atau kuning muda dengan khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilen
glikol, larutan hidroksida alkali dan mineral encer
Kegunaan : Antioksidan
Dosis :-
pH :-
Stabilitas :-
Inkompatibilitas : BHT bersifat feol dan mengalami reaksi bau seperti fenol.
Tidak stabil dengan bahan oksidasi seperti peroksida dan
permanganat
14. Aquadest (FI VI hal 69)
Rumus Molekul : H2O
Bobot Molekul : 18,02 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar
Kegunaan : Pelarut
Dosis :-
pH :-
Inkompatibilitas :-
Stabilitas : Stabil dalam keadaan kimia dan keadaan adat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
II. FORMULA
Formula I (M/A)
BAHAN KONSENTRASI (%)
Prometazin HCL 2
Asam stearat 6
Olive oil 3
TEA 1.5
Gliserin 3
Metil paraben 0.18
Propil paraben 0.02
Aquadest Ad 100
Formula II (A/M)
BAHAN KONSENTRASI (%)
Prometazin HCL 2
Cetaceum 15
Cera Alba 25
Adeps Lanae 15
Na. Lauril Sulfat 2
Na. Borat 5
BHT 0.01
Aquadest Ad 100
III. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
1. Perhitungan
a. Formula I
Dibuat 225 gram
● Prometazin HCl : 2% x 225 g = 4,5 g
● Basis Cream : 225 – 4,5 g = 220,5 g
- Asam stearate : 6% x 220,5 g = 13,23 g
- Olive oil : 3% x 220,5 g = 6,615 g
- Setilalkohol : 2% x 220,5 g = 4,41 g
- Trietanolamin : 1,5% x 220,5 g = 3,308 g
- Gliserin : 3% x 220,5 g = 6,615 g
- Metil paraben : 0,18% x 220,5 g = 0,397 g
- Propil paraben : 0,02% x 220,5 g = 0,044 g
● Aquadest ad 100% : 220,5 g -
(13,23 + 6,615 + 4,41 + 3,308 + 6,615 + 0,397 + 0,044)
= 185,881 ml
b. Formula II
DIbuat 225 gram
● Prometazine HCL : 2 % x 225 g = 4,5 g
● Basis Cream : 225 – 4,5 g = 220,5 g
- Cetaceum : 15 % x 220,5 g = 33,075 g
- Cera Alba : 25 % x 220,5 g = 55,125 g
- Adeps Lanae : 15 % x 220,5 g = 33,075 g
- Na. Lauryl Sulfat : 2 % x 220,5 g = 4,41 g
- Na. Borat : 5 % x 220,5 g = 11,025 g
- BHT : 0,01 % x 220,5 g = 0,02205 g
● Aquadest ad 100 % : 220,5 g -
(33,075 + 55,125 + 33,075 + 4,41 + 11,025 +
0,02205)
= 83,76795 ml
2. Penimbangan
a. Formula I
Bahan Bobot Teoritis (g) Bobot Praktek (g)
b) Formula II
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan-bahan yang akan digunakan
3. Dipanaskan mortir dan stamper
4. Dibuat fase minyak : Cera Alba, Cetaceum, dan Adeps Lanae di lebur dalam
cawan penguap di penangas air pada suhu 75’ C ad homogen
5. Dimasukkan BHT ke dalam fase minyak
6. Dibuat fase air : Na Borat dan Na Lauryl Sulfat dilarutkan dalam air
7. Dimasukkan fase minyak ke dalam lumping, lalu masukkan fase air sedikit demi
sedikit ke dalam fase minyak sambal digerus kuat hingga terbentuk basis cream
8. Dimasukkan Promethazine HCL yang telah digerus, kemudian dimasukkan basis
cream sedikit demi sedikit sambal digerus ad homogen
9. Dimasukkan ke dalam wadah sebanyak 25 gram, diberi etiket, dikemas, dan
diserahkan
V. EVALUASI
A. Uji Organoleptik (Drug stability Vol.17 Hal. 263)
● Cara : Diletakkan sediaan pada kaca arloji. Dimasukkan sediaan secukupnya.
Diamati bau, warna, tekstur
● Syarat : Krim tidak pecah, bau tidak tengik, tidak ada perubahan warna
Formula Homogenitas
Formula I
Formula II
Formula pH
Formula I
Formula II
D. Uji Viskositas (Lachman hal. 292-293)
Cara :
- Sediaan dimasukkan ke viskometer
- Dipasang spindel yang sesuai, dimasukkan sampai tanda batas
- Diputar RPM tertentu sampai jarum menunjukan pada skala dan
konstan
KV : 673,7 dyne/cm2
Alat: Viskometer Brookfield
Syarat: 4000-40.000 cPs
Formula M/A
Formula A/M
Alat : Mikroskop
Syarat : Sudan III = krim tipe A/M dasar berwarna merah
Methylen blue = krim tipe A/M butiran-butiran kecil berwarna biru
Rumus : F = 3,14 x r x r
r = jari-jari (cm)
F = kemampuan sebar (mm2)
Diameter
(cm)
Tipe
Horizontal Vertikal (mm)
(mm)
M/A
A/M
BROSUR PROKRIM®
KRIM DENGAN KANDUNGAN PROMETAZIN HCL
KOMPOSISI :
Prometazin HCL, asam stearat, olive oil, TEA, gliseri, metil paraben, propil paraben,
Aquadest
INDIKASI :
Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka bakar tingkat I dan II
KONTRA INDIKASI :
Hipersensitif anak usia < 2 tahun
ATURAN PAKAI :
Dioleskan pada kulit yang gatal 3-4 kali sehari
EFEK SAMPING :
Ruam kulit, gatal, peradangan kulit dan biduran
PERINGATAN :
Obat prometazin tidak diperuntukkan bagi anak dibawah 2 tahun
PENYIMPANAN :
Simpan ditempat yang sejuk dan terhalang sinar matahari
P. No.5
Diproduksi Oleh :
PT. HOPPELES FARMA
Jakarta - Indonesia
ETIKET
KOMPOSISI :
Prometazin HCL, asam stearat, olive oil, TEA,
Netto: 25g Netto: 25g
gliseri, metil paraben, propil paraben, No. Reg : DBL 2312710129A1
Aquadest PT. HOPPELES FARMA No. Batch : D320101
PT. HOPPELES FARMA
Jakarta - Indonesia Mfg. Date : Maret 2023 Jakarta - Indonesia
Exp. Date : Maret 2025
KEMASAN PRIMER KEMASAN TERSIER
PROKRIM®
KRIM DENGAN KANDUNGAN PROMETHAZINE HCL
KOMPOSISI :
Promethazine HCL, cetaceum, cera alba. Adeps lanae, na lauril sulfat, na borat, BHT,
aquadest
INDIKASI :
Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka bakar tingkat I dan II
KONTRA INDIKASI :
Hipersensitif anak usia < 2 tahun
ATURAN PAKAI :
DIoleskan pada kulit yang gatal 3-4 kali sehari
EFEK SAMPING :
Ruam kulit, gatal, peradangan, dan biduran
PERINGATAN :
Obat Promethazine tidak diperuntukkan bagi anak di bawah usia 2 tahun
PENYIMPANAN :
Simpan pada tempat sejuk dan terhalang sinar matahari
Diproduksi Oleh :
PT. HOPPELES PHARMA
Jakarta - Indonesia
BROSUR
ATURAN PEMAKAIAN : EFEK SAMPING DAN PERHATIAN:
Dioleskan pada kulit yang gatal 3 – 4 x PROKRIM® MRuam kulit, gatal, peradangan, dan
biduran. Obat promethazine tidak
sehari
Krim dengan kandungan diperuntukkan bagi anak usia dibawah 2
PENYIMPANAN : Promethazine HCL tahun
Simpan pada tempat sejuk da terhalang
INDIKASI :
matahari
Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka
bakar tingkat I dan II
KOMPOSISI :
Promethazine HCL, Cetaceum, Cera Netto: 25 g No. Reg : DBL 2312710129A1
Alba, Adeps Lanae, Na Lauril Sulfat, Na No. Batch : D320101
Borat, BHT, Aquadest Mfg. Date : Maret 2023
PT. HOPPELES PHARMA
Exp. Date : Maret 2025
Jakarta - Indonesia
ETIKET
KEMASAN SEKUNDER
KELAS PRAKTIKUM : G
KELOMPOK :4
TANGGAL PRAKTIKUM : 31 Maret 2023
ANGGOTA KELOMPOK :
1. WAFIQ NUR JANNAH 2021210189
2. RIFATUN FADILAH 2021210191
3. SYARIFAH ANNISA PUTRI ASEGAF 2021210192
4. PUTRI ANJEN MAHARANI DACHI 2021210193
5. AYUNI RATNA SARI FAUZIAH B 2021210194
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
I. JUDUL
“Pembuatan Sediaan Emulsi dengan Zat Aktif Parafin Liquidum”
II. DATA PREFORMULASI
A. Zat Aktif
1. Parafin Liq (Martindale 36th hal. 2031, HOPE 6th hal.474)
Struktur Molekul :
Rumus Molekul :-
Berat Molekul :-
Pemerian : larutan berwarna kuning pucat, bau menyerupai bunga
mawar, rasa khas, pada suhu 25℃ kental, jika didinginkan
perlahan-lahan berubah menjadi massa hablur bening yang
jika dipanaskan mudah melebur.
Kelarutan : sangat tidak larut air, sedikit larut dalam alkohol, larut
lemak dan kloroform.
Khasiat : Pewangi
Penyimpanan : Pada tempat sejuk, dalam ruang kedap udara dan
terlindung dari cahaya
Konsentrasi : 0,01-0,05%; (Martindale 38th Edition, p.2607)
pH :-
Stabilitas : Memadat pada suhu 18-27˚C menjadi massa kental.
Inkompatibilitas : -
8. Aquadest (Farmakope Indonesia Ed. VI, 2020, hal. 69-70)
Rumus Struktur :
7
Span 80 4,3 7 = 10,7 x 100% = 65,42%
34,58
- Tween 80 = x 12 gram = 4,1496 gram
100
65,42
- Span 80 = x 12 gram = 7,8502 gram
100
1,5
- HPMC = 100 x 300 mL = 4,5 gram
- Air untuk HPMC = 20mL x 4,5 gram = 90mL
0,05
- Propylparaben = x 300mL = 0,15 gram
100
0,1
- Methylparaben = 100 x 300mL = 0,3 gram
0,1
- BHA = 100 x 300mL = 0,3 gram
0,01
- Oleum Rosae = x 300mL = 0,03 gram
100
- Aquadest = 300 – (22,5+12+4,5+90+0,15+0,3+0,3+0,03)
= 170,22 mL ~ 170mL
b. Penimbangan
Bahan Teoritis Praktik
Parafin Liquidum 22,5 mL
HPMC 4,5 gram
Tween 80 4,1496 gram
Span 80 7,8502 gram
Propylparaben (Nipasol) 0,15 gram
Methylparaben (Nipagin) 0,3 gram
BHA 0,3 gram
Oleum Rosae 0,03 gram
Aquadest 170,22 mL
Formula II
a. Perhitungan
Dibuat sediaan sebanyak 200 mL
- Parafin Liq = 7,5% x 200 mL = 15 mL
8
- Emulgator 8% = 100 x 200 mL = 16 gram
3,7
HLB Tween 80 15 3,7 = 10,7 x 100% = 34,58%
7
Span 80 4,3 7 = 10,7 x 100% = 65,42%
34,58
- Tween 80 = x 16 gram = 5,5328 gram
100
65,42
- Span 80 = x 16 gram = 10,4672 gram
100
1,5
- HPMC = 100 x 200 mL = 3 gram
- Air untuk HPMC = 20 mL x 3 gram = 60 mL
0,05
- Propylparaben = x 200mL = 0,1 gram
100
0,1
- Methylparaben = 100 x 200mL = 0,2 gram
0,1
- BHA = 100 x 200mL = 0,2 gram
0,01
- Oleum Rosae = x 200mL = 0,02 gram
100
- Aquadest = 200 – (15+16+3+60+0,1+0,2+0,2+0,02)
= 105,48 mL
b. Penimbangan
Bahan Teoritis Praktik
Parafin Liquidum 15 mL
HPMC 3 gram
Tween 80 5,5328 gram
Span 80 10,4672 gram
Propylparaben (Nipasol) 0,1 gram
Methylparaben (Nipagin) 0,2 gram
BHA 0,2 gram
Oleum Rosae 0,02 gram
Aquadest 105,48 mL
V. CARA KERJA
Formula I
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Masing-masing bahan ditimbang
3. Botol dikalibrasi ad 60 mL.
4. Dikembangkan HPMC dengan air hangat suhu 60-70℃ di dalam beaker glass.
5. Fase air :
1) Tween 80 dilarutkan dengan aquadest dalam beaker glass, diaduk ad larut
(M1).
2) Metyhlparaben (Nipagin) dilarutkan ke dalam propilenglikol (M2), diaduk ad
larut.
3) Campuran (M1) dan (M2) dicampur dalam beaker glass yang sama diaduk ad
homogen, kemudian campuran dipanaskan, sampai mancapai suhu 60-70℃ di
atas penangas air.
6. Fase minyak :
1) Span 80, Propylparaben (Nipasol) dan parafin liquidum dimasukkan ke dalam
beaker glass, diaduk ad homogen.
2) Campuran di dalam beaker glass kemudian dipanaskan, sampai mencapai
suhu 60-70℃ diatas penangas air.
7. Oleum Rosae dilarutkan ke dalam fase minyak yang telah mencapai suhu 45℃.
8. BHA digerus di mortir lalu dilarutkan ke dalam fase minyak diaduk ad homogen.
9. Mortar dan stamper dipanaskan dengan air panas sampai suhu mortir dan stamper
panas, dibuang airnya dan dikeringkan.
10. HPMC yang telah dikembangkan digerus di dalam mortar.
11. Fase minyak ditambahkan sedikit semi sedikit ke dalam fase air, digerus ad
terbentuk corpus emulsi
12. HPMC dimasukkan ke dalam corpus emulsi, di gerus ad homogen.
13. Sisa air ditambahkan ke mortar dan diaduk ad terbentuk emulsi yang stabil serta
homogen.
14. Emulsi yang stabil dan homogen dimasukkan ke dalam botol hingga tanda
kalibrasi.
15. Diberi etiket, brosur, dan dikemas.
16. Sisanya digunakan untuk uji evaluasi.
Formula II
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang masing-masing bahan.
3. Dikalibrasi botol ad 60 mL.
4. Dikembangkan HPMC dengan air hangat dalam beaker glass.
5. Fase minyak :
1) Span 80, parafin liq, propylparaben dimasukkan ke dalam beaker glass,
diaduk ad homogen.
2) Campuran dipanaskan diatas waterbath pada suhu 70℃.
6. Fase air :
1) Tween 80 dan Methylparaben dilarutkan dalam gliserin, diaduk ad larut
2) Campuran dipanaskan diatas waterbath pada suhu 70℃.
7. Oleum Rosae dilarutkan ke dalam fase minyak yang telah mencapai suhu 45℃.
8. BHA digerus di mortir, lalu dilarutkan ke dalam fase minyak, diaduk ad
homogen.
9. Mortir dan stamper dipanaskan dengan air panasa sampai suhu mortir dan stamper
panas, lalu dibuang airnya dan dikeringkan.
10. HPMC yang telah dikembangkan digerus dalam mortir.
11. Fase minyak ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam fase air, digerus ad
terbentuk corpus emulsi.
12. HPMC dimasukkan ke dalam corpus emulsi, digerus ad homogen.
13. Dimasukkan sediaan ke dalam botol ad tanda kalibrasi.
14. Diberi etiket, brosur dan dikemas.
15. Sisanya digunakan untuk uji evaluasi.
VI. EVALUASI
1. Uji Organoleptik (Drug Stability vol 17 hal. 2631)
Alat : Kaca Arloji
Cara :
1) Disiapkan wadah kaca arloji.
2) Dimasukkan sediaan secukupnya pada kaca arloji.
3) Diamati bau, warna, bentuk sediaan.
Syarat : Bau, warna dan bentuk harus sesuai dengan ketentuan
Organoleptik Formula I Formula II
Bau
Warna
Bentuk
Waktu Vo Vu F Waktu Vo Vu F
3. Uji Tipe Emulsi (Martin Farmasi Fisika ed V hal. 641 dan Lachman hal. 1040)
Metode Zat Warna (Sudan III dan Metylen Blue)
Alat : Objek glass
Cara :
1) Disiapkan sediaan yang akan dilakukan uji tipe emulsi.
2) Disiapkan object glass dan cover glass (2 pasang).
3) Diteteskan sediaan pada tiap object glass.
4) Object glass 1 berisi sediaan dan sudan III, kemudian tutup dengan cover
glass.
5) Object glass 2 berisi sediaan dan methylen blue, kemudian tutup dengan cover
glass.
6) Diamati di mikroskop dan gambar hasilnya.
Syarat :
1) Metylen Blue : Larut dalam air (warna biru) tipe m/a
2) Sudan III : Larut dalam minyak (warna merah) tipe a/m
Formula Metylen Blue Sudan III Tipe Emulsi
II
II
5. Uji Viskositas dan Sifat Alir (Farmakope Indonesia ed VI hal. 2065 dan Martin ed
V hal. 718)
Alat : Viskometer Brookfield
Cara :
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Disiapkan cairan dan bahan yang akan digunakan.
3) Dimasukkan cairan sirup ke dalam viskometer dan dipasang spindle yang
sesuai hingga batas yang telah ada
4) Dinyalakan alat dan pastikan RPM viskometer berada pada angka nol.
5) Diputar pada RPM tertentu sampai jarum menunjukkan pada skala konstan.
6) Sifat alir ditentukan dengan cara yang sama dengan RPM yang berbeda.
Syarat : Rentang standar viskositas antara 2000-4000 cps
Rumus :
η = skala x faktor
F = skala x KV
KV = 673,7 dyne/cm3
Ket :
η = viskositas (cPs)
F = tekanan geser/gaya (dyne/cm3)
KV = 673,7 dyne/cm3
Formula I
No. Skala (r) RPM Tipe n (cps) n = f (dyne/cm 2 f
Spindel Faktor rxf = r x KV
Formula II
No. Skala (r) RPM Tipe n (cps) n = f (dyne/cm 2 f
Spindel Faktor rxf = r x KV
Formula I
Formula II
KEMASAN TERSIER
KEMASAN SEKUNDER
Diproduksi Oleh :
Diproduksi Oleh : PT. Hopeless Pharma No. reg : DBL2312713832A1
PT. Hopeless Pharma Jakarta-Indonesia No. Batch : D321329
Jakarta-Indonesia Tgl produksi : 25 Maret 2023
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024
ETIKET DAN BROSUR
ATURAN PAKAI PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
ATURAN PAKAI
Gunakan secara teratur. Sehabis Simpan dalam botol tertutup baik
2 kali sehari setelah makan Simpan di tempat yang sejuk pada
mandi dan bila diperlukan. Oleskan pada suhudandi terlindung
bawah 25dariderajat
> 12tangan
pada tahun...1
dansendok makan
seluruh badan suhu 25˚C
celcius dan terlindung dari cahaya.
EMULFIN ®®
BRONKOFILIN
secara merata perlindungan untuk cahaya
kulitmu
No. Regsebelum :beraktivitas
DKL1712345633A1
No.Reg
No. Batch : DBL2312713832A1
: 8 190211 KOMPOSISI
KOMPOSISI
TglBatch
produksi :D321329
: 19 Februari 2020
No. Theophylline Akuades,
Tiap 60 mL Teofilin, Asam Sitrat,
mengandung 7,5%
Kadaluwarsa : 19 Februari 2021
Tgl produksi : 25 Maret 2023
HET : Rp. 35.000
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024 IMULSIO
Suspension
Paraffin Liquid
Sirupus
parafin Simplex,
cair Natrium Hidroksida,
CMC-Na, Metil Paraben.
INDIKASI
KOCOK DAHULU Mengatasi kulit kering, membantu
Emulsion KONTRA INDIKASI
KOCOK DAHULU menjaga kelembapan kulit.
HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR Hipersensitif terhadap teofilin dan
senyawa golongan xantin, penderita
PT. Tribe
Hopeless Pharma Netto 60 mL
PT. Pharma tukak lambung, diabetes.
Jakrta-Indonesia
Yogyakarta-Indonesia Netto 100 mL
BRONKOFILI
N®
EMULFIN ®
IMULSIO
Paraffin Liquid Emulsion
Komposisi :
Tiap 60 mL megandung 7,5% Paraffin Cair
Indikasi :
Mengatasi kulit kering, membantu menjaga kelembapan kulit.
Aturan pakai :
Gunakan secara teratur. Sehabis mandi dan bila diperlukan. Oleskan pada tangan dan
seluruh badan secara merata perlindungan untuk kulitmu sebelum beraktivitas
Cara penyimpanan :
Simpan di tempat yang sejuk pada suhu 25˚C dan terlindung dari cahaya
KOCOK DAHULU
EMULFIN ®®
BRONKOFILIN
secara merata perlindungan untuk cahaya
kulitmu
No. Regsebelum :beraktivitas
DKL1712345633A1
No.Reg
No. Batch : DBL2312713832A1
: 8 190211 KOMPOSISI
KOMPOSISI
TglBatch
produksi :D321329
: 19 Februari 2020
No. Theophylline Akuades,
Tiap 60 mL Teofilin, Asam Sitrat,
mengandung 7,5%
Kadaluwarsa : 19 Februari 2021
Tgl produksi : 25 Maret 2023
HET : Rp. 35.000
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024 IMULSIO
Suspension
Paraffin Liquid
Sirupus
parafin Simplex,
cair Natrium Hidroksida,
CMC-Na, Metil Paraben.
INDIKASI
KOCOK DAHULU Mengatasi kulit kering, membantu
Emulsion KONTRA INDIKASI
KOCOK DAHULU menjaga kelembapan kulit.
HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR Hipersensitif terhadap teofilin dan
senyawa golongan xantin, penderita
PT. Tribe
Hopeless Pharma Netto 60 mL
PT. Pharma tukak lambung, diabetes.
Jakrta-Indonesia
Yogyakarta-Indonesia Netto 100 mL
BRONKOFILI
N®
EMULFIN ®
IMULSIO
Paraffin Liquid Emulsion
Komposisi :
Tiap 60 mL megandung 7,5% Paraffin Cair
Indikasi :
Mengatasi kulit kering, membantu menjaga kelembapan kulit.
Aturan pakai :
Gunakan secara teratur. Sehabis mandi dan bila diperlukan. Oleskan pada tangan dan
seluruh badan secara merata perlindungan untuk kulitmu sebelum beraktivitas
Cara penyimpanan :
Simpan di tempat yang sejuk pada suhu 25˚C dan terlindung dari cahaya
KOCOK DAHULU
KEMASAN TERSIER
KEMASAN SEKUNDER
Diproduksi Oleh :
Diproduksi Oleh : PT. Hopeless Pharma No. reg : DBL2312713832A1
PT. Hopeless Pharma Jakarta-Indonesia No. Batch : D321329
Jakarta-Indonesia Tgl produksi : 25 Maret 2023
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024
PROPOSAL PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR
“SIRUP”
KELAS PRAKTIKUM :G
KELOMPOK :4
TANGGAL PRAKTIKUM : Maret 2023
ANGGOTA KELOMPOK :
1. WAFIQ NUR JANNAH 2021210189
2. RIFATUN FADILAH 2021210191
3. SYARIFAH ANNISA PUTRI ASEGAF 2021210192
4. PUTRI ANJEN M D 2021210193
5. AYUNI RATNA SARI FAUZIAH B 2021210194
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
I. JUDUL PRAKTIKUM
Pembuatan Sirup Amonium Klorida
FORMULA 1
Bahan Formula 1 Kagunaan
FORMULA 2
Bahan Formula Kegunaan
Amonium klorida 3 gr
Larutan sorbitol 75 ml
Gliserin 15 ml
Aquadest 175,14 mL
Formula 2
Amonium Klorida = (100mg / 10ml ) x 300 mL =3g
Glukosa = 20% x 300 mL = 60 g
Na. CMC = 1% x 300 mL =3g
Air untuk Na.CMC = 20 x 3 g = 60 mL
Gliserin = 10% x 300 mL = 30 mL
Na. benzoat = 0,5% x 300 mL = 1,5 g
Orange essence = 1,5% x 300 mL = 4,5 mL
Sunset yellow = 0,2% x 300 mL = 0,6 g
Aquadest = 300 mL - (3+60+3+60+30+1,5+4,5+0,6)
= 137,4 mL
Bahan Teoritis Praktek
Amonium Klorida 3g
Glukosa 60 mL
Na.CMC 3g
Gliserin 30 mL
Aquadest 137 mL
V. CARA KERJA
Formula 1
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang masing-masing bahan.
3. Dikalibrasi botol 60 mL
4. Na CMC dikembangkan dengan cara masukan air panas sebanyak 20 kali bobot
Na CMC, masukan ke dalam beaker glass, Na CMC di taburkan secara merata
kedalam beaker berisi air panas dan didiamkan selama 24 jam sampai
mengembang
5. Dilarutkan Amonium Klorida dengan aquadest secukupnya di dalam erlenmeyer
ad larut, dimasukkan ke dalam beaker glass.
6. Dilarutkan Na. Benzoat dengan aquadest secukupnya di dalam beaker glass ad
larut. Dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi campuran obat, diaduk ad
homogen.
7. Dimasukkan Sorbitol ke dalam beaker glass yang berisi campuran obat, diaduk
ad larut.
8. Dimasukkan CMC Na yang sudah dikembang dalam mortir, digerus ad homogen,
ditambahkan gliserin ad homogen.
9. Dimasukkan campuran bahan lain ke dalam CMC Na. Lalu digerus ad homogen.
Kemudian dipindahkan ke beaker glass.
10. Dimasukkan FD&C Red dan Essence Strawberry ke dalam beaker glass tersebut,
diaduk ad larut.
11. Ditambahkan sisa Aquadest, diaduk ad homogen.
12. Dimasukkan sirup yang sudah siap ke dalam botol ad kalibrasi, diberi etiket,
dikemas, dan diserahkan.
13. Dilakukan Uji Evaluasi pada sisa sediaan.
Formula 2
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang masing-masing bahan
3. Dikalibrasi botol 60 mL
4. Na CMC dikembangkan dengan cara masukan air panas sebanyak 20 kali bobot
Na CMC, masukan ke dalam beaker glass, Na CMC di taburkan secara merata
kedalam beaker berisi air panas dan didiamkan selama 24 jam sampai
mengembang
5. Dilarutkan glukosa dalam air panas hingga larut sempurna.
6. Dilarutkan Amonium Klorida dengan aquadest secukupnya didalam erlenmeyer
ad larut, dimasukkan ke dalam beaker glass.
7. Dilarutkan Na. Benzoat dengan aquadest secukupnya didalam beaker glass ad
larut. Dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi campuran obat, diaduk ad
homogen.
8. Dimasukkan larutan glukosa ke dalam beaker glass yang berisi campuran obat,
diaduk ad larut
9. Dimasukkan CMC Na yang sudah dikembang dalam mortir, digerus ad homogen,
ditambahkan gliserin ad homogen.
10. Dimasukkan campuran bahan lain ke dalam CMC Na. Lalu digerus ad homogen.
Kemudian dipindahkan ke beaker glass.
11. Dimasukkan sunset yellow, dan orange essence ke dalam beaker glass tersebut,
diaduk ad larut.
12. Ditambahkan sisa aquadest, diaduk ad homogen.
13. Dimasukkan sirup yang sudah siap ke dalam botol ad kalibrasi, diberi etiket,
dikemas dan diserahkan.
14. Dilakukan uji evaluasi pada sisa sediaan.
VI. EVALUASI
1. Uji Organoleptik (Drug Stability Vol. 17 hal. 263)
Alat : Pancaindra
Cara : diperhatikan bau dan warna, bentuk melalui panca indera
Syarat : Bau, Warna, dan Bentuk sesuai dengan ketentuan
Organoleptik Formula I Formula II
Bau
Warna
Bentuk
4. Uji Viskositas dan Sifat Alir (Martin hal. 706 dan Lachman hal. 292-293)
Alat : Viskometer Brookfield
Cara :
1. Dimasukkan sediaan kedalam gelas viskometer.
2. Dipasang spindel yang sesuai.
3. Diletakkan gelas yang berisi sediaan dibawah spindel.
4. Diturunkan spindel sampai tanda batas.
5. Diatur RPM tertentu sampai jarum menunjunkan pada skala dan konstan.
6. Ditentukan sifat alir dengan RPM yang berbeda.
Perhitungan Viskositas (n) = skala ( r ) × faktor ( f )
Perhitungan Gaya (F) = skala ( r ) × Kv
Syarat : Hasil rata-rata nilai viskositas sirup berkisar antara 30-51,33 cPs
Formula Nomor RPM Skala (r) Faktor (f) Viskositas Gaya (F)
Spindel (cps) (dyne/cm2)
II