Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMI SOLID & CAIR

“KRIM PROMETAZIN HCL”

Disusun oleh :
2021210189 WAFIQ NURJANAH
2021210191 RIFATUN FADILLAH
2021210192 SYARIFAH ANNISA P.A
2021210193 PUTRI ANJEN M.D
2021210194 AYUNI RATNASARI B

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2022
I. DATA PREFORMULASI

A. Zat Aktif
1. Prometazin HCl (FI VI hal 1440, Martindale hal 588)
Rumus molekul : C17H20N2S.HCl

Struktur molekul :
Berat molekul : 320,88 g/ molmol
Pemerian : Serbuk hablur,putih sampai kuning lemah; praktis tidak
berbau; jika dibiarkan lama di udara berwarna biru
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol mutlak panas
dan dalam kloroform; praktis tidak larut dalam eter ,
dalam aseton dan dalam etil asetat
Dosis : 20 mg, topical 2 % (Martindale hal 588)
Khasiat : Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka bakar tingkat I &
II
Stabilitas :Tidak kompatibel kompatibel dengan zat alkali, aminofilin
barbiturate, garam barbiturate, garam barbiturate, garam
benzilpenisilin, natrium karbenisilin, kloramfenikol natrium
suksinat.
Inkompatibilitas : tidak bercampur dengan larutan alkali
pH : antara 4.0- 5.0
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat , tidak tembus cahaya

B. Zat Tambahan
1. Asam Stearat ( HOPE hal 697)
Rumus molekul : C18H36O2
Bobot molekul : 3284,47 g/mol

Struktur molekul :
Pemerian : Keras, putih atau agak berwarna kuning, agak mengkilap,
padatan kristal atau bubuk putih/kekuningan, sedikit bau,
rasa lemak
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam benzene, karbon tetraklorida,
kloroform dan eter; larut dalam etanol 95%, heksan dan
propilen glikol, praktis tidak larut dalam air
Konsentrasi : 1-20% (HOPE hal 697)
Stabilitas : tidak stabil dengan Sebagian besar hidroksida logam,
basa, zat pereduksi dan zat pengoksidasi
Inkompatibilitas : Dengan logam hidroksida dan agen reduksi oksidasi
Kegunaaan : agen pengemulsi, pelarut, pelumas tablet dan kapsul
pH : Kurang dari 7
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan
kering

2. Olive Oil (HOPE hal 470, Martindale 36th hal 2356)


Rumus molekul : C18H34O2

Struktur molekul :
Berat molekul : 282,5 g/mol
Pemerian : Cairan berminyak yang jernih, tidak berwaran atau
kuning, transparan
Kelarutan : Sedikit larut dalam etanol 95%, larut dalam eter,
kloroform,
Stabilitas : Dapat disaponifikasi oleh alkali hidroksida, rentan
terhadap oksidasi dan tidak sesuai dengan zat pengoksidasi
Inkompatibilitas : Pengoksidasi kuat
Kegunaan : Emolien
pH :-
Penyimpanan :Dalam wadah yang rapat dan terisi dengan baik, terlindung
dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.

3. Setilalkohol (HOPE hal 155)


Rumus Molekul : C16H34O
Bobot Molekul : 242.44 g/mol

Rumus molekul :
Pemerian : Serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih; bau khas
lemah; rasa lemah.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam eter,
kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.
Konsentrasi : 2-5% (HOPE hal 155)
Kegunaan : agen pelapis, agen pengeras
Stabilitas OTT : Stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya dan udara
Inkompatibilitas :Tidak kompatibel dengan oksidator kuat, setil alkohol
bekerja untuk menurunkan titik leleh ibuprofen, yang hasil
dalam kecenderungannya selama proses lapisan flim
ibuprofen kristal
pH : 6-6,5
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tempat yang sejuk, kering
4. Trietanolamin (TEA) (HOPE hal 754)
Rumus Molekul : C6H15NO3
Bobot Molekul : 149.19 g/mol

Struktur molekul :
Pemerian : Kental berwarna kuning, tidak berwarna hingga kuning
pucat, cairan sedikit berbau amoniak, campuran beberapa
basa
Kelarutan : Larut dalam aseton, karbon tetraklorida, methanol, air
Konsentrasi : 2-4% (HOPE hal 754)
Kegunaan : Agen pengemulsi, agen alkali
Stabilitas OTT : Berubah jadi coklat pada pada paparan udara dan cahaya,
perubahan warna adanya garam logam berat
Inkompatibilitas : Akan bereaksi dengan asam mineral untuk membentuk
garam kristal dan eter
pH : 5,50
Penyimpanan : Harus disimpan dalam wadah kedap udara, terlindung dari
cahaya, ditempat sejuk dan kering

5. Gliserin (HOPE hal 283)


Rumus Molekul : C3H8O3
Bobot Molekul : 92.09 g/mol

Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, kental,
higroskopis,memiliki rasa manis, sekitar 0,6 kali lebih
manis dari sukrosa
Kelarutan : Sedikit larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam
benzene,kloroform, minyak, larut dalam etanol 95%,
methanol dan air.
Konsentrasi : >20% (HOPE hal. 283)
Kegunaan : Kosolven, emolien, pengawet antimikroba, pelarut
Stabilitas OTT : Perubahan warna hitam adanya cahaya atau kontak
dengan seng oksida/bismuth nitrat, dapat membentuk
kompleks dengan asam borat, asam gliseroborat
Inkompatibilitas : Eliserin dapat meledak bila dicampurkan dengan
oksidator kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat,
atau potasium permanganat. Dalam pelarut encer, proses
reaksi pada tingkat yang lebih lambat dengan beberapa
produk oksidasi yang terbentuk. warna hitam gliserin
terjadi karena paparan cahaya, atau kontak dengan seng
oksida atau dasar bismut nitrat.
pH : 6,00 - 7,00
Penyimpanan : Harus disimpan dalam wadah kedap udara, ditempat
sejuk dan kering

6. Metil Paraben (HOPE hal 441)


Rumus Molekul : C8H8O3
Bobot Molekul : 152,15 g/mol

Rumus struktur :
Pemerian : kristal tidak berwarna, kristal putih bubuk, tidak berbau,
dan sedikit rasa terbakar
Kelarutan : etanol 1:2, etanol 95% 1:3, etanol 50% 1:6, eter 1:10,
gliserin 1:60, praktis tidak larut dalam minyak mineral, air
1:400, minyak kacang 1:200, propilen glikol 1:5
Konsentrasi : 0,02-0,3 % (HOPE hal 441)
Kegunaan : pengawet antimikroba
Stabilitas OTT : tidak kompatibel dengan bentonite, magnesium trisilikat,
talk, tragakan, natrium alginate, minyak essensial,
sorbitol, dan atropin
Inkompatibilitas : Metil paraben dan paraben lainnya sangat berkurang
aktifitasnya dengan adanya surfaktan
pH : 4-8
Penyimpanan : wadah tertutup baik dalam keadaan yang kering dan sejuk

7. Propil Paraben (HOPE hal 596)


Rumus Molekul : C10H12O3
Bobot Molekul : 180,2 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Kristal putih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk
Kelarutan : sangat mudah larut dalam aseton, eter; air 1:2500
Konsentrasi : 0.01-0.6% (HOPE hal 596)
Khasiat : Pengawet antimikroba
Stabilitas OTT : tidak kompatibel dengan magnesium aluminium silikat,
magnesium trisilikat, oksidasi besi kuning mengurangi
khasiat pengawet
Inkompatibilitas : Sangat berkurang aktivitasnya dengan adanya surfaktan,
berubah warna dengan adanya besi dan mengalami
hidrolisis oleh alkali lemah dan asam kuat.
pH : 4-8
Penyimpanan : wadah yang tertutup baik, ditempat sejuk dan kering

8. Cetaceum (FI III, hal 141 ; HOPE edisi 6 hal. 104)


Rumus Struktur :-
Rumus Molekul :-
Berat Molekul :-
Dosis :-
pH :-
Bobot Jenis : 0,95
Pemerian : Putih hablur, bening, bau dan rasa lemah
Kelarutan :Larut dalam kloroform, etanol mendidih (95%) dan
minyak menguap, praktis tidak larut dalam etanol 95% dan
air
Stabilitas : Dari pemanasan diatas suhu 40 C
Kegunaan : Emolien
Konsentrasi : 1-15%
Inkompatibilitas : Asam atau basa kuat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan kering

9. Cera Alba (Farmakope Indonesia IV hal 186 ; Excipient 6th edition hal 558)
Rumus Struktur :-
Rumus Molekul :-
Berat Molekul :-
Dosis :-
pH :-
Bobot Molekul : 0,95
Pemerian : Padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam
keadaan lapis tipis, bau khas lemah dan bebas bau tengik
Kelarutan : Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dingi.
Larut sempurna dalam kloroform dan eter juga minyak lemak
Stabilitas : Stabil jika disimpan pada wadah tertutup dan terlindung
dari cahaya
Kegunaan : Basis krim, stabilizing agent (w/o)
Konsentrasi : 1-20%
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan zat pengoksidasi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
10. Adeps Lanae (Farmakope Indonesia edisi IV hal 57)
Rumus Molekul : C48H69NO2
Bobot Molekul : 756,0646

Struktur Molekul :
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, berwarna kuning, bau khas
Stabilitas : Dalam mengalami autooksidasi selama
penyimpanan. Untuk mencegah ditambahkan antioksidan
Kelarutan : Tidak larut dalam air dapat bercampur dengan air
lebih kurang 2x beratnya, agak sukar larut dalam eter dan
kloroform
Kegunaan : Emulsifying agent, basis salep
Dosis :-
pH :-
Konsentrasi : 5 % - 15 %
Inkompatibilitas : Dapat mengandung pro oksidasi selama penyimpanan.
Untuk mencegah ditambahkan antioksidan
Penyimpanan : Ditempat yang tertutup, terlindung dari cahaya,
sejuk dan kering

11. Na Lauryl Sulfat (HOPE edisi 6 hal 448)


Rumus Molekul : CH3(CH2)10CH2(OCH2CH2)nOSO3Na
Bobot Molekul : 288,38

Struktur Molekul :
Pemerian : Putih atau krem sampai kuning pucat, kristal berwarna
atau serbuk
Kelarutan : Larut dengan mudah dalam air, praktis tidak larut dalam
kloroform dan eter
Stabilitas : Stabil dalam kondisi penyimpanan normal, dalam larutan
dengan pH 2,5 atau kurang akan mengalami hidrolisis
Dosis :-
pH :-
Kegunaan : Surfaktan anionik, emulsifying agent, penetrasi kulit, zat
pembasah
Konsentrasi : 0,5 – 2,5 %
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan surfaktan kationik, garam alkaloid,
dan garam potassium
12. Na Borat (Farmakope Indonesia edisi IV hal 605)
Rumus Molekul : Na2[B4O5(OH)4]-8H2O
Bobot Molekul : 381,37

Struktur Molekul :
Pemerian : Hablur, transparan, tak berwarna, serbuk hablur,
putih, tidak berbau, dan hamper tidak berasa
Kelarutan : Larut dalam air
Konsentrasi : 1 – 15 %
Kegunaan : Pengawet
Dosis :-
pH :-
Stabilitas :-
Inkompatibilitas :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

13. Butylated Hydroxytoluene (BHT) (HOPE edisi 6 hal 75)


Rumus Molekul : C15H24O
Bobot Molekul : 220,35

Rumus Struktur :
Pemerian : Berbentuk kristal padat atau serbuk berwarna putih
atau kuning muda dengan khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilen
glikol, larutan hidroksida alkali dan mineral encer
Kegunaan : Antioksidan
Dosis :-
pH :-
Stabilitas :-
Inkompatibilitas : BHT bersifat feol dan mengalami reaksi bau seperti fenol.
Tidak stabil dengan bahan oksidasi seperti peroksida dan
permanganat
14. Aquadest (FI VI hal 69)
Rumus Molekul : H2O
Bobot Molekul : 18,02 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar
Kegunaan : Pelarut
Dosis :-
pH :-
Inkompatibilitas :-
Stabilitas : Stabil dalam keadaan kimia dan keadaan adat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

II. FORMULA

Formula I (M/A)
BAHAN KONSENTRASI (%)
Prometazin HCL 2
Asam stearat 6
Olive oil 3
TEA 1.5
Gliserin 3
Metil paraben 0.18
Propil paraben 0.02
Aquadest Ad 100

Formula II (A/M)
BAHAN KONSENTRASI (%)
Prometazin HCL 2
Cetaceum 15
Cera Alba 25
Adeps Lanae 15
Na. Lauril Sulfat 2
Na. Borat 5
BHT 0.01
Aquadest Ad 100
III. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
1. Perhitungan
a. Formula I
Dibuat 225 gram
● Prometazin HCl : 2% x 225 g = 4,5 g
● Basis Cream : 225 – 4,5 g = 220,5 g
- Asam stearate : 6% x 220,5 g = 13,23 g
- Olive oil : 3% x 220,5 g = 6,615 g
- Setilalkohol : 2% x 220,5 g = 4,41 g
- Trietanolamin : 1,5% x 220,5 g = 3,308 g
- Gliserin : 3% x 220,5 g = 6,615 g
- Metil paraben : 0,18% x 220,5 g = 0,397 g
- Propil paraben : 0,02% x 220,5 g = 0,044 g
● Aquadest ad 100% : 220,5 g -
(13,23 + 6,615 + 4,41 + 3,308 + 6,615 + 0,397 + 0,044)
= 185,881 ml

b. Formula II
DIbuat 225 gram
● Prometazine HCL : 2 % x 225 g = 4,5 g
● Basis Cream : 225 – 4,5 g = 220,5 g
- Cetaceum : 15 % x 220,5 g = 33,075 g
- Cera Alba : 25 % x 220,5 g = 55,125 g
- Adeps Lanae : 15 % x 220,5 g = 33,075 g
- Na. Lauryl Sulfat : 2 % x 220,5 g = 4,41 g
- Na. Borat : 5 % x 220,5 g = 11,025 g
- BHT : 0,01 % x 220,5 g = 0,02205 g
● Aquadest ad 100 % : 220,5 g -
(33,075 + 55,125 + 33,075 + 4,41 + 11,025 +
0,02205)
= 83,76795 ml

2. Penimbangan
a. Formula I
Bahan Bobot Teoritis (g) Bobot Praktek (g)

Prometazin HCL 4.5


Asam stearat 13.23
Olive oil 6.615
TEA 3.308
Setil alkohol 4.41
Gliserin 6.615
Metil paraben 0.397
Propil paraben 0.044
Aquadest 185,881 ml
b. Formula II
Bahan Bobot Teoritis (g) Bobot Praktek (g)

Prometazin HCL 4,5


Cetaceum 33,075
Cera Alba 55,125
Adeps Lanae 33,075
Na Lauryl Sulfat 4,41
Na Borat 11,025
BHT 0,02205
Aquadest 83, 76795 ml

IV. CARA KERJA


a) Formula I
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan yang akan digunakan
3. Dibuat fase minyak : olive oil, asam stearate, setil alcohol, dicampur dalam
mortar dengan diaduk konstan pada suhu 70’C (titik leleh asam stearate)
4. Dibuat fase air : gliserin, TEA, dan aquadest dicampurkan dan dipanaskan pada
suhu yang sama seperti fase minyak, dengan pengadukan konstan Prometazin
HCl Basis Vanishing Cream (Dhase, et al., 2014) • Asam Stearat 6% • Olive oil
3% • Trietanolamin (TEA) 1,5% • Gliserin 3% • Metilparaben 0,18% • Propil
paraben 0,02% • Aquadest ad 100%
5. Dicampurkan fase air ditambahkan setetes demi tetes ke dalam fase minyak
dengan pengadukan konstan
6. Ditambahkan ZA prometazin HCl setelah konsistensi krim mulai memadat
7. Ditambahkan bahan pengawet propil paraben dan metil paraben saat dingin pada
suhu 40’C, gerus ad homogeny
8. Dilakukan uji evaluasi
9. Dimasukkan dalam wadah sebanyak 25 gram, diberi etiket, dikemas, dan
diserahkan

b) Formula II
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan-bahan yang akan digunakan
3. Dipanaskan mortir dan stamper
4. Dibuat fase minyak : Cera Alba, Cetaceum, dan Adeps Lanae di lebur dalam
cawan penguap di penangas air pada suhu 75’ C ad homogen
5. Dimasukkan BHT ke dalam fase minyak
6. Dibuat fase air : Na Borat dan Na Lauryl Sulfat dilarutkan dalam air
7. Dimasukkan fase minyak ke dalam lumping, lalu masukkan fase air sedikit demi
sedikit ke dalam fase minyak sambal digerus kuat hingga terbentuk basis cream
8. Dimasukkan Promethazine HCL yang telah digerus, kemudian dimasukkan basis
cream sedikit demi sedikit sambal digerus ad homogen
9. Dimasukkan ke dalam wadah sebanyak 25 gram, diberi etiket, dikemas, dan
diserahkan
V. EVALUASI
A. Uji Organoleptik (Drug stability Vol.17 Hal. 263)
● Cara : Diletakkan sediaan pada kaca arloji. Dimasukkan sediaan secukupnya.
Diamati bau, warna, tekstur
● Syarat : Krim tidak pecah, bau tidak tengik, tidak ada perubahan warna

Organoleptik Formula I Formula II


Warna
Bau
Tekstur

B. Uji Homogenitas (Martindale hal. 674)


● Alat : object glass
● Cara kerja :
- Dioleskan krim di atas object glass dan diratakan
- Diamati adanya partikel-partikel kasar serta homogenitas dan bahan aktif
dalam basis krim
● Syarat : Krim yang diuji harus homogen dimana tidak lagi terdapat partikel kasar
bahan atau zat aktif serta pemisahan antara dua fase.

Formula Homogenitas

Formula I

Formula II

C. Uji pH (Farmakope Indonesia ed. V hal. 1039)


● Alat : pH meter
● Cara :
- Diambil pH meter (elektroda standar)
- Ditambahkan pada krim tipe A/M dan tipe M/A, kemudian lihat pH yang
tertera
● Syarat : pH krim sesuai dengan pH kulit + 4-7

Formula pH

Formula I

Formula II
D. Uji Viskositas (Lachman hal. 292-293)
Cara :
- Sediaan dimasukkan ke viskometer
- Dipasang spindel yang sesuai, dimasukkan sampai tanda batas
- Diputar RPM tertentu sampai jarum menunjukan pada skala dan
konstan
KV : 673,7 dyne/cm2
Alat: Viskometer Brookfield
Syarat: 4000-40.000 cPs

Formula M/A

No. Spindel RPM Faktor Skala η = r x f (cps) F (dyne/cm2)


F = r x Kv

Formula A/M

No. Spindel RPM Faktor Skala η = r x f (cps) F (dyne/cm2)


F = r x Kv
E. Uji Tipe Emulsi
Cara :
- disiapkan sediaan yang akan dilakukan uji emulsi
- disiapkan cover glass dan object glass
- diteteskan sediaan pada tiap object glass
- object glass 1 berisi sudan III dan sediaan kemudian ditutup oleh cover glass
- object glass 2 berisi methylen blue dan sediaan kemudian ditutup oleh cover glass
- diamati melalui mikroskop

Alat : Mikroskop
Syarat : Sudan III = krim tipe A/M dasar berwarna merah
Methylen blue = krim tipe A/M butiran-butiran kecil berwarna biru

Zat Warna M/A A/M

F. Uji Daya Sebar (R. Voight hal 381 - 387)


Alat : Objek glass dan anak timbangan
Cara :
- oleskan krim pada cincin berada lusa 55 mm dengan ketebalan 8 mm diameter 15 mm
beralaskan kaca
- di bagian dalam cincin, diisi penuh dengan krim lalu diratakan dengan spatula hingga
permukaan rata dan tidak ada gelembung udara
- diangkat cincin perlahan hingga dapat dioleskan dengan lempeng kaca, beri beban 200 g
2 menit
- pindahkan beban dan ukur diameter vertikal dan horizontal

Syarat : 50 - 70 mm2 dalam waktu 2 menit


F < 50 mm2 = krim semi kaku
F 50 - 70 mm2 = krim semi cair
F > 70 mm2 = krim cair

Rumus : F = 3,14 x r x r
r = jari-jari (cm)
F = kemampuan sebar (mm2)
Diameter
(cm)
Tipe
Horizontal Vertikal (mm)
(mm)

M/A

A/M
BROSUR PROKRIM®
KRIM DENGAN KANDUNGAN PROMETAZIN HCL

KOMPOSISI :
Prometazin HCL, asam stearat, olive oil, TEA, gliseri, metil paraben, propil paraben,
Aquadest

INDIKASI :
Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka bakar tingkat I dan II

KONTRA INDIKASI :
Hipersensitif anak usia < 2 tahun

ATURAN PAKAI :
Dioleskan pada kulit yang gatal 3-4 kali sehari

EFEK SAMPING :
Ruam kulit, gatal, peradangan kulit dan biduran

PERINGATAN :
Obat prometazin tidak diperuntukkan bagi anak dibawah 2 tahun

PENYIMPANAN :
Simpan ditempat yang sejuk dan terhalang sinar matahari

P. No.5

AWAS! OBAT KERAS

TIDAK BOLEH DITELAN

HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR

No. Reg : DBL 2312710129A1


No. Batch : D320101
Mfg. Date : Maret 2023
Exp. Date : Maret 2025

Diproduksi Oleh :
PT. HOPPELES FARMA
Jakarta - Indonesia
ETIKET

ATURAN PEMAKAIAN : EFEK SAMPING DAN PERHATIAN:


Dioleskan pada kulit yang gatal PROKRIM® Ruam kulit, gatal, peradangan kulit
3-4 kali sehari dan biduran, Obat prometazin tidak
Krim dengan kandungan
diperuntukkan bagi anak dibawah 2
PENYIMPANAN :
Prometazin HCL
tahun
Simpan ditempat yang sejuk dan
INDIKASI :
terhalang sinar matahari
Alergi pada kulit, gigitan serangga,
luka bakar tingkat I dan II
KOMPOSISI :
Prometazin HCL, asam stearat,
olive oil, TEA, gliseri, metil Netto: 225g No. Reg : DBL 2312710129A1
No. Batch : D320101
paraben, propil paraben, Mfg. Date : Maret 2023
PT. HOPPELES FARMA
Aquadest Exp. Date : Maret 2025
Jakarta - Indonesia
KEMASAN SEKUNDER

ATURAN PEMAKAIAN : EFEK SAMPING DAN PERHATIAN:


®
Dioleskan pada kulit yang gatal 3-4 kali
sehari
PROKRIM Ruam kulit, gatal, peradangan kulit dan biduran,
Obat prometazin tidak diperuntukkan bagi anak
PROKRIM®
KRIM DENGAN KANDUNGAN dibawah 2 tahun KRIM DENGAN KANDUNGAN
PENYIMPANAN :
PROMETAZIN HCL INDIKASI :
PROMETAZIN HCL
Simpan ditempat yang sejuk dan terhalang
Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka bakar
sinar matahari
tingkat I dan II

KOMPOSISI :
Prometazin HCL, asam stearat, olive oil, TEA,
Netto: 25g Netto: 25g
gliseri, metil paraben, propil paraben, No. Reg : DBL 2312710129A1
Aquadest PT. HOPPELES FARMA No. Batch : D320101
PT. HOPPELES FARMA
Jakarta - Indonesia Mfg. Date : Maret 2023 Jakarta - Indonesia
Exp. Date : Maret 2025
KEMASAN PRIMER KEMASAN TERSIER
PROKRIM®
KRIM DENGAN KANDUNGAN PROMETHAZINE HCL

KOMPOSISI :
Promethazine HCL, cetaceum, cera alba. Adeps lanae, na lauril sulfat, na borat, BHT,
aquadest

INDIKASI :
Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka bakar tingkat I dan II

KONTRA INDIKASI :
Hipersensitif anak usia < 2 tahun

ATURAN PAKAI :
DIoleskan pada kulit yang gatal 3-4 kali sehari

EFEK SAMPING :
Ruam kulit, gatal, peradangan, dan biduran

PERINGATAN :
Obat Promethazine tidak diperuntukkan bagi anak di bawah usia 2 tahun

PENYIMPANAN :
Simpan pada tempat sejuk dan terhalang sinar matahari

No. Reg : DBL 2312710129A1


No. Batch : D320101
Mfg. Date : Maret 2023
Exp. Date : Maret 2025

Diproduksi Oleh :
PT. HOPPELES PHARMA
Jakarta - Indonesia

BROSUR
ATURAN PEMAKAIAN : EFEK SAMPING DAN PERHATIAN:
Dioleskan pada kulit yang gatal 3 – 4 x PROKRIM® MRuam kulit, gatal, peradangan, dan
biduran. Obat promethazine tidak
sehari
Krim dengan kandungan diperuntukkan bagi anak usia dibawah 2
PENYIMPANAN : Promethazine HCL tahun
Simpan pada tempat sejuk da terhalang
INDIKASI :
matahari
Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka
bakar tingkat I dan II
KOMPOSISI :
Promethazine HCL, Cetaceum, Cera Netto: 25 g No. Reg : DBL 2312710129A1
Alba, Adeps Lanae, Na Lauril Sulfat, Na No. Batch : D320101
Borat, BHT, Aquadest Mfg. Date : Maret 2023
PT. HOPPELES PHARMA
Exp. Date : Maret 2025
Jakarta - Indonesia

ETIKET
KEMASAN SEKUNDER

EFEK SAMPING DAN PERHATIAN:


ATURAN PEMAKAIAN :
Dioleskan pada kulit yang gatal 3-4 kali sehari
PROKRIM® Ruam kulit, gatal, peradangan kulit, dan biduran.
Obat ini tidak diperuntukkan bagi anak usia
PROKRIM®
Krim dengan kandungan Promethazine HCL diabwah 2 tahun Krim dengan kandungan Promethazine HCL
PENYIMPANAN :
Simpan pada tempat sejuk dan terhalang sinar INDIKASI :
matahari Alergi pada kulit, gigitan serangga, luka bakar
tahap I dan II
KOMPOSISI :
Netto: 25g Netto: 25g
Promethazine HCL, Cetaceum, Cera Alba, Adeps No. Reg : DBL 2312710129A1
Lanae, Na Lauril Sulfat, Na Borat, Aquadest No. Batch : D320101
Mfg. Date : Maret 2023
PT. HOPPELES PHARMA Exp. Date : Maret 2025
PT. HOPPELES PHARMA
Jakarta - Indonesia Jakarta - Indonesia
sia

KETERANGAN LEBIH LENGKAP LIHAT BROSUR


KEMASAN PRIMER KEMASAN TERSIER
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR
“EMULSI PARAFIN LIQ”

KELAS PRAKTIKUM : G
KELOMPOK :4
TANGGAL PRAKTIKUM : 31 Maret 2023
ANGGOTA KELOMPOK :
1. WAFIQ NUR JANNAH 2021210189
2. RIFATUN FADILAH 2021210191
3. SYARIFAH ANNISA PUTRI ASEGAF 2021210192
4. PUTRI ANJEN MAHARANI DACHI 2021210193
5. AYUNI RATNA SARI FAUZIAH B 2021210194

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
I. JUDUL
“Pembuatan Sediaan Emulsi dengan Zat Aktif Parafin Liquidum”
II. DATA PREFORMULASI
A. Zat Aktif
1. Parafin Liq (Martindale 36th hal. 2031, HOPE 6th hal.474)
Struktur Molekul :

Rumus Molekul : C14-C18


Berat molekul :-
pH :-
Pemerian : Hablur tembus cahaya atau agak buram; tidak berwarna
atau putih; tidak berbau; tidak berasa; agak berminyak
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; mudah larut
dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak menguap,
dalam hampir semua jenis minyak lemak hangat; sukar
larutdalam etanol mutlak.
Bobot per ml : 0,870 g - 0,890 g
HLB Butuh : 10-12 untuk tipe M/A, 5-6 untuk tipe A/M
Konsentrasi : 1-32% (HOPE 6th hal.474)
Khasiat : Emolient (Pelembab)
Stabilitas : Dapat teroksidasi oleh panas dan cahaya.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan bahan yang dapat mengoksidasi
(oksidator kuat)
Titik lebur : > 360˚C
Penyimpanan : Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya
B. Zat Tambahan
1. HPMC (HOPE ed 6 hal 326)
Rumus Struktur :

Rumus Molekul : CH3CH(OH)CH2


Bobot molekul : 324,2848 gr/mol
Pemerian : Tidak berbau dan tidak berasa, berwarna putih atau putih
krem bubuk berserat atau granular.
Kelarutan : larut dalam air dingin membentuk koloid kental, praktis
tidak larut dalam kloroform, etanol (95%) dan eter, tetapi
larut dalam campuran etanol dan diklorometana, dan
campuran metanol dan diklorometana.
pH : 3-11
Stabilitas : Larutan stabil pada pH 3–11.
Kegunaan : Thickening agent
Konsentrasi : 0,25-5% (HOPE ed 6 hal 326)
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan beberapa zat pengoksidasi.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup, di tempat sejuk dan kering.
2. Span 80 (HOPE ed 6th 2009, hal 675-677)
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 429 g/mol Rumus


Rumus Molekul : C24H44O6
Pemerian : Cairan berwarna krim sampai kekuning-kuningan, atau
padat dengan bau dan rasa yang khusus cairan kental
kuning
Kelarutan : Secara umum larut dalam sebagian besar pelarut organik,
dalam air walaupun tidak larut, secara umum terdispers
Stabilitas : Stabil dalam asam lemah atau basa lemah
Kegunaan : Emulgator
Konsentrasi : 1-15% HOPE ed 6th 2009, hal 675
HLB : 15
pH : 6,0-8,0
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat serta simpan di
tempat sejuk dan kering
Inkompatibilitas : -
3. Tween 80 (Farmakope Indonesia Ed. V hal 1038, HOPE eds 6 hal 550)
Rumus Struktur :

Rumus Molekul : C64H124O26


Berat Molekul : 1,310 gr/mol
Pemerian : Cairan seperti minyak, jernih, berwarna kuning muda
hingga coklat muda; bau khas lemah; rasa pahit dan hangat.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak berbau dan
praktis tidak berwarna; larut dalam etanol, dalam etil asetat,
tidak larut dalam minyak mineral.
Konsentrasi : 0,1-3% (HOPE eds 6 hal 550)
Kegunaan : Emulgator, surfaktan non ionik.
Stabilitas : Stabil pada elektrolit dan asam lemak dan basa.
Berangsur-angsur akan tersaponi dengan asam kuat dan
basa.
OTT : Akan berubah warna atau mengendap dengan phenol dan
tannin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Inkompatibilitas : ketika bereaksi dengan fenol dan tanin akan mengalami
perubahan warna dan presipitasi
pH : 6,8
4. Propylparaben atau Nipasol (FI Ed. VI hal. 1448; HOPE 6th. P596-597)
Rumus Molekul :

Rumus Molekul : C10H12O3


Bobot molekul : 180,20 g/mol
Pemerian : Serbuk putih, hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; sukar larut dalam air
mendidih; mudah larut dalam etanol dan dalam eter
pH : 3-6
Stabilitas : Dapat disterilkan dengan autoklaf
Kegunaan : Antimikroba
Konsentrasi : 0,02 - 0,18% (HOPE 6th. 596)
Inkompatibilitas : Surfaktan ionik membentuk misel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik pada suhu kamar
5. Methylparaben atau Nipagin (FI ed. VI hal. 1144; HOPE 6th. 442)
Rumus Struktur :

Rumus Molekul : C8H8O3


Bobot molekul : 180,20 g/mol
Pemerian : Serbuk putih, hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; sukar larut dalam air
mendidih; mudah larut dalam etanol dan dalam eter
pH : 3-6
Stabilitas : Dapat disterilkan dengan autoklaf
Kegunaan : Antimikroba
Konsentrasi : 0,02 - 0,18% (HOPE 6th. 442)
Inkompatibilitas : Surfaktan ionik membentuk misel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik pada suhu kamar
6. Butylated Hydroxyanisole (BHA) (FI ed VI hal. 341; HOPE 6th Edition,
hal. 78)
Rumus Struktur :

Rumus Molekul : C11H14O3


Berat Molekul : 194,23 g/mol
Titik lebur : 70°C
Pemerian : serbuk kristalin putih atau hampir putih, bau aromatik
Kelarutan : larut dalam lebih dari atau sama dengan 50% etanol-air,
propilen glikol
Kegunaan : antioksidan
Konsentrasi : Formulasi Topikal : 0.04 - 0.4%
pH : 3,0-6,0
Penyimpanan : Disimpan di wadah tertutup rapat, di tempat kering, sejuk
dan terlindung dari cahaya
Inkompatibilitas : Berubah warna dengan adanya besi dan tunduk hidrolisis
oleh basa lemah dan asam kuat.
Stabilitas :-
7. Oleum Rosae (FI Ed III, h.459; Martindale 38th Edition, p.2607)
Rumus Struktur :

Rumus Molekul :-
Berat Molekul :-
Pemerian : larutan berwarna kuning pucat, bau menyerupai bunga
mawar, rasa khas, pada suhu 25℃ kental, jika didinginkan
perlahan-lahan berubah menjadi massa hablur bening yang
jika dipanaskan mudah melebur.
Kelarutan : sangat tidak larut air, sedikit larut dalam alkohol, larut
lemak dan kloroform.
Khasiat : Pewangi
Penyimpanan : Pada tempat sejuk, dalam ruang kedap udara dan
terlindung dari cahaya
Konsentrasi : 0,01-0,05%; (Martindale 38th Edition, p.2607)
pH :-
Stabilitas : Memadat pada suhu 18-27˚C menjadi massa kental.
Inkompatibilitas : -
8. Aquadest (Farmakope Indonesia Ed. VI, 2020, hal. 69-70)
Rumus Struktur :

Rumus molekul : H2O


Bobot molekul : 18,02 g/mol
pH : 5-7
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : Dapat bercampur dengan sebagian pelarut polar
Kegunaan : Pelarut
Konsentrasi : Nilai khususair yang digunakan untuk aplikasi tertentu
hingga 100% (HOPE 6th. Hal 766)
Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kemasan wadah non reaktif yang
dirancang untuk mencegah masuknya mikroba.
Inkompatibilitas : Logam alkali, bahan eksipien yang mudah terhidrolisis
Stabilitas : Stabil disemua bentuk
III. FORMULASI
1. Formula I
Bahan Formula Khasiat/Kegunaan
Parafin Liquidum 7,5 % Emollient
HPMC 1,5 % Thickening agent
Tween 80 2% Emulgator
Span 80 2% Emulgator
Propylparaben (Nipasol) 0,05 % Antimikroba
Methylparaben (Nipagin) 0,1% Antimikroba
BHA 0,1% Antioksidan
Oleum Rosae 0,01% Pewangi
Aquadest 200 mL Pelarut
2. Formula II
Bahan Formula Khasiat/Kegunaan
Parafin Liquidum 7,5 % Emollient
HPMC 1,5 % Thickening agent
Tween 80 4% Emulgator
Span 80 4% Emulgator
Propylparaben (Nipasol) 0,05 % Antimikroba
Methylparaben (Nipagin) 0,1% Antimikroba
BHA 0,1% Antioksidan
Oleum Rosae 0,01% Pewangi
Aquadest 200 mL Pelarut

IV. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN


Formula 1
a. Perhitungan
Dibuat sediaan sebanyak 300mL
- Parafin Liq = 7,5% x 300 mL = 22,5 mL
4
- Emulgator 4% = x 300 mL = 12 gram
100
3,7
HLB Tween 80 15 3,7 = 10,7 x 100% = 34,58%

7
Span 80 4,3 7 = 10,7 x 100% = 65,42%
34,58
- Tween 80 = x 12 gram = 4,1496 gram
100
65,42
- Span 80 = x 12 gram = 7,8502 gram
100
1,5
- HPMC = 100 x 300 mL = 4,5 gram
- Air untuk HPMC = 20mL x 4,5 gram = 90mL
0,05
- Propylparaben = x 300mL = 0,15 gram
100
0,1
- Methylparaben = 100 x 300mL = 0,3 gram
0,1
- BHA = 100 x 300mL = 0,3 gram
0,01
- Oleum Rosae = x 300mL = 0,03 gram
100
- Aquadest = 300 – (22,5+12+4,5+90+0,15+0,3+0,3+0,03)
= 170,22 mL ~ 170mL
b. Penimbangan
Bahan Teoritis Praktik
Parafin Liquidum 22,5 mL
HPMC 4,5 gram
Tween 80 4,1496 gram
Span 80 7,8502 gram
Propylparaben (Nipasol) 0,15 gram
Methylparaben (Nipagin) 0,3 gram
BHA 0,3 gram
Oleum Rosae 0,03 gram
Aquadest 170,22 mL

Formula II
a. Perhitungan
Dibuat sediaan sebanyak 200 mL
- Parafin Liq = 7,5% x 200 mL = 15 mL
8
- Emulgator 8% = 100 x 200 mL = 16 gram
3,7
HLB Tween 80 15 3,7 = 10,7 x 100% = 34,58%

7
Span 80 4,3 7 = 10,7 x 100% = 65,42%
34,58
- Tween 80 = x 16 gram = 5,5328 gram
100
65,42
- Span 80 = x 16 gram = 10,4672 gram
100
1,5
- HPMC = 100 x 200 mL = 3 gram
- Air untuk HPMC = 20 mL x 3 gram = 60 mL
0,05
- Propylparaben = x 200mL = 0,1 gram
100
0,1
- Methylparaben = 100 x 200mL = 0,2 gram
0,1
- BHA = 100 x 200mL = 0,2 gram
0,01
- Oleum Rosae = x 200mL = 0,02 gram
100
- Aquadest = 200 – (15+16+3+60+0,1+0,2+0,2+0,02)
= 105,48 mL
b. Penimbangan
Bahan Teoritis Praktik
Parafin Liquidum 15 mL
HPMC 3 gram
Tween 80 5,5328 gram
Span 80 10,4672 gram
Propylparaben (Nipasol) 0,1 gram
Methylparaben (Nipagin) 0,2 gram
BHA 0,2 gram
Oleum Rosae 0,02 gram
Aquadest 105,48 mL

V. CARA KERJA
Formula I
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Masing-masing bahan ditimbang
3. Botol dikalibrasi ad 60 mL.
4. Dikembangkan HPMC dengan air hangat suhu 60-70℃ di dalam beaker glass.
5. Fase air :
1) Tween 80 dilarutkan dengan aquadest dalam beaker glass, diaduk ad larut
(M1).
2) Metyhlparaben (Nipagin) dilarutkan ke dalam propilenglikol (M2), diaduk ad
larut.
3) Campuran (M1) dan (M2) dicampur dalam beaker glass yang sama diaduk ad
homogen, kemudian campuran dipanaskan, sampai mancapai suhu 60-70℃ di
atas penangas air.
6. Fase minyak :
1) Span 80, Propylparaben (Nipasol) dan parafin liquidum dimasukkan ke dalam
beaker glass, diaduk ad homogen.
2) Campuran di dalam beaker glass kemudian dipanaskan, sampai mencapai
suhu 60-70℃ diatas penangas air.
7. Oleum Rosae dilarutkan ke dalam fase minyak yang telah mencapai suhu 45℃.
8. BHA digerus di mortir lalu dilarutkan ke dalam fase minyak diaduk ad homogen.
9. Mortar dan stamper dipanaskan dengan air panas sampai suhu mortir dan stamper
panas, dibuang airnya dan dikeringkan.
10. HPMC yang telah dikembangkan digerus di dalam mortar.
11. Fase minyak ditambahkan sedikit semi sedikit ke dalam fase air, digerus ad
terbentuk corpus emulsi
12. HPMC dimasukkan ke dalam corpus emulsi, di gerus ad homogen.
13. Sisa air ditambahkan ke mortar dan diaduk ad terbentuk emulsi yang stabil serta
homogen.
14. Emulsi yang stabil dan homogen dimasukkan ke dalam botol hingga tanda
kalibrasi.
15. Diberi etiket, brosur, dan dikemas.
16. Sisanya digunakan untuk uji evaluasi.

Formula II
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang masing-masing bahan.
3. Dikalibrasi botol ad 60 mL.
4. Dikembangkan HPMC dengan air hangat dalam beaker glass.
5. Fase minyak :
1) Span 80, parafin liq, propylparaben dimasukkan ke dalam beaker glass,
diaduk ad homogen.
2) Campuran dipanaskan diatas waterbath pada suhu 70℃.
6. Fase air :
1) Tween 80 dan Methylparaben dilarutkan dalam gliserin, diaduk ad larut
2) Campuran dipanaskan diatas waterbath pada suhu 70℃.
7. Oleum Rosae dilarutkan ke dalam fase minyak yang telah mencapai suhu 45℃.
8. BHA digerus di mortir, lalu dilarutkan ke dalam fase minyak, diaduk ad
homogen.
9. Mortir dan stamper dipanaskan dengan air panasa sampai suhu mortir dan stamper
panas, lalu dibuang airnya dan dikeringkan.
10. HPMC yang telah dikembangkan digerus dalam mortir.
11. Fase minyak ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam fase air, digerus ad
terbentuk corpus emulsi.
12. HPMC dimasukkan ke dalam corpus emulsi, digerus ad homogen.
13. Dimasukkan sediaan ke dalam botol ad tanda kalibrasi.
14. Diberi etiket, brosur dan dikemas.
15. Sisanya digunakan untuk uji evaluasi.
VI. EVALUASI
1. Uji Organoleptik (Drug Stability vol 17 hal. 2631)
Alat : Kaca Arloji
Cara :
1) Disiapkan wadah kaca arloji.
2) Dimasukkan sediaan secukupnya pada kaca arloji.
3) Diamati bau, warna, bentuk sediaan.
Syarat : Bau, warna dan bentuk harus sesuai dengan ketentuan
Organoleptik Formula I Formula II

Bau

Warna

Bentuk

2. Uji Volume Sedimentasi (Martin Farmasi Fisika ed V hal. 633)


Alat : Tabung Sedimentasi
Cara :
1) Dimasukkan sediaan ke dalam tabung sedimentasi (25 mL).
2) Diamati pada selang waktu 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit.
Syarat : F = 1 atau F mendekati 1
𝑉𝑢
Rumus : F =𝑉𝑜
Formula I Formula II

Waktu Vo Vu F Waktu Vo Vu F

3. Uji Tipe Emulsi (Martin Farmasi Fisika ed V hal. 641 dan Lachman hal. 1040)
Metode Zat Warna (Sudan III dan Metylen Blue)
Alat : Objek glass
Cara :
1) Disiapkan sediaan yang akan dilakukan uji tipe emulsi.
2) Disiapkan object glass dan cover glass (2 pasang).
3) Diteteskan sediaan pada tiap object glass.
4) Object glass 1 berisi sediaan dan sudan III, kemudian tutup dengan cover
glass.
5) Object glass 2 berisi sediaan dan methylen blue, kemudian tutup dengan cover
glass.
6) Diamati di mikroskop dan gambar hasilnya.
Syarat :
1) Metylen Blue : Larut dalam air (warna biru) tipe m/a
2) Sudan III : Larut dalam minyak (warna merah) tipe a/m
Formula Metylen Blue Sudan III Tipe Emulsi

II

4. Uji pH (Farmakope Indonesia ed VI hal. 2066)


Alat : pH meter
Cara :
1) Diambil alat pH meter.
2) Dimasukkan ke dalam sediaan yang akan diuji.
3) Dilihat berapa pH yang terukur.
Syarat : pH = 4-6
Sediaan pH

II

5. Uji Viskositas dan Sifat Alir (Farmakope Indonesia ed VI hal. 2065 dan Martin ed
V hal. 718)
Alat : Viskometer Brookfield
Cara :
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Disiapkan cairan dan bahan yang akan digunakan.
3) Dimasukkan cairan sirup ke dalam viskometer dan dipasang spindle yang
sesuai hingga batas yang telah ada
4) Dinyalakan alat dan pastikan RPM viskometer berada pada angka nol.
5) Diputar pada RPM tertentu sampai jarum menunjukkan pada skala konstan.
6) Sifat alir ditentukan dengan cara yang sama dengan RPM yang berbeda.
Syarat : Rentang standar viskositas antara 2000-4000 cps
Rumus :
η = skala x faktor
F = skala x KV
KV = 673,7 dyne/cm3
Ket :
η = viskositas (cPs)
F = tekanan geser/gaya (dyne/cm3)
KV = 673,7 dyne/cm3
Formula I
No. Skala (r) RPM Tipe n (cps) n = f (dyne/cm 2 f
Spindel Faktor rxf = r x KV

Formula II
No. Skala (r) RPM Tipe n (cps) n = f (dyne/cm 2 f
Spindel Faktor rxf = r x KV

6. Uji Ukuran Globul (Martin Farmasi Fisika II ed III hal. 1993)


Alat : Mikroskop Optik
Cara :
1) Emulsi diletakkan di atas kaca objek dan ditutup dengan gelas penutup.
2) Diamati menggunakan mikroskop optik dengan perbesaran 100 kali (10 x 10)
terlebih dahulu dilakukan penyesuaian skala.
3) Dihitung diameter partikel rata-rata globulnya.
Syarat : Ukuran diameter globul (emulsi) adalah 0,1-50 mm.
No. Formula I Formula II

Skala Diameter Skala Diameter


7. Uji Daya Sebar (topikal) (Voight hal. 381-387)
Alat : Jangka Sorong
Cara :
1) Diletakkan emulsi ditengah kaca bulat berskala.
2) Diletakkan diatas emulsi kaca bulat lain dan pemberat dengan berat total 125
gram, didiamkan selama 1 menit.
3) Diukur penyebaran dengan jangka sorong dan dicatat diameter penyebarannya
Syarat : Daya sebar sediaan emulsi adalah 5-7 cm.

Formula I

Beban (gram) Horizontal (cm) Vertkal (cm) Rata-rata (cm)

Formula II

Beban (gram) Horizontal (cm) Vertkal (cm) Rata-rata (cm)

VII. RANCANGAN KEMASAN


TERLAMPIR
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta: Departemen kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia edisi Kelima. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI. 2020. Farmakope Indonesia edisi Keenam. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
Sweetman, S. C., 2009. Martindale: The Complete Drug Reference. 36th ed. London:
Pharmaceutical Press
American Pharmacists Association. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edited
by Paul J. Sheskey and Raymond C. Rowe, Pharmaceutical Press, 2009.
Lachman L., Herbert, A. L. & Joseph, L. K., 2008, Teori dan Praktek Industri
Farmasi Edisi III, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Sinko, P. J., 2011, Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika edisi 5,
diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB, 706, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Carstensen, J T. Drug Stability Principles and Practices Third edition vol 107. USA:
CRC Press. 2000
KEMASAN PRIMER

KEMASAN TERSIER
KEMASAN SEKUNDER

Netto 60 mL Netto 60 mL PENYIMPANAN


INDIKASI Simpan di tempat yang sejuk pada
Mengatasi kulit kering, membantu suhu 25˚C dan terlindung dari
menjaga kelembapan kulit. cahaya

EMULFIN ® ATURAN PAKAI


EMULFIN ® PERHATIAN DAN PERINGATAN
Gunakan secara teratur. Sehabis Hentikan pemakaain jika terjadi
mandi dan bila diperlukan. iritasi atau gatal-gatal pada kulit
Oleskan pada tangan dan seluruh tangan dan badan
badan secara merata
perlindungan untuk kulitmu
Paraffin Liquid sebelum beraktivitas Paraffin Liquid
Emulsion Emulsion
KOMPOSISI Kocok dahulu
Tiap 60 mL mengandung 7,5%
parafin cair Keterangan lebih lanjut
lihat pada brosur

HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR

Diproduksi Oleh :
Diproduksi Oleh : PT. Hopeless Pharma No. reg : DBL2312713832A1
PT. Hopeless Pharma Jakarta-Indonesia No. Batch : D321329
Jakarta-Indonesia Tgl produksi : 25 Maret 2023
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024
ETIKET DAN BROSUR
ATURAN PAKAI PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
ATURAN PAKAI
Gunakan secara teratur. Sehabis Simpan dalam botol tertutup baik
2 kali sehari setelah makan Simpan di tempat yang sejuk pada
mandi dan bila diperlukan. Oleskan pada suhudandi terlindung
bawah 25dariderajat
> 12tangan
pada tahun...1
dansendok makan
seluruh badan suhu 25˚C
celcius dan terlindung dari cahaya.

EMULFIN ®®
BRONKOFILIN
secara merata perlindungan untuk cahaya
kulitmu
No. Regsebelum :beraktivitas
DKL1712345633A1
No.Reg
No. Batch : DBL2312713832A1
: 8 190211 KOMPOSISI
KOMPOSISI
TglBatch
produksi :D321329
: 19 Februari 2020
No. Theophylline Akuades,
Tiap 60 mL Teofilin, Asam Sitrat,
mengandung 7,5%
Kadaluwarsa : 19 Februari 2021
Tgl produksi : 25 Maret 2023
HET : Rp. 35.000
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024 IMULSIO
Suspension
Paraffin Liquid
Sirupus
parafin Simplex,
cair Natrium Hidroksida,
CMC-Na, Metil Paraben.
INDIKASI
KOCOK DAHULU Mengatasi kulit kering, membantu
Emulsion KONTRA INDIKASI
KOCOK DAHULU menjaga kelembapan kulit.
HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR Hipersensitif terhadap teofilin dan
senyawa golongan xantin, penderita
PT. Tribe
Hopeless Pharma Netto 60 mL
PT. Pharma tukak lambung, diabetes.
Jakrta-Indonesia
Yogyakarta-Indonesia Netto 100 mL
BRONKOFILI

EMULFIN ®
IMULSIO
Paraffin Liquid Emulsion

Komposisi :
Tiap 60 mL megandung 7,5% Paraffin Cair

Indikasi :
Mengatasi kulit kering, membantu menjaga kelembapan kulit.

Aturan pakai :
Gunakan secara teratur. Sehabis mandi dan bila diperlukan. Oleskan pada tangan dan
seluruh badan secara merata perlindungan untuk kulitmu sebelum beraktivitas

Perhatian dan Peringatan :


Hentikan pemakaain jika terjadi iritasi atau gatal-gatal pada kulit tangan dan badan

Cara penyimpanan :
Simpan di tempat yang sejuk pada suhu 25˚C dan terlindung dari cahaya

No. Reg : DBL2312713832A1


No. Batch : D321329
Tgl produksi : 25 Maret 2023
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024
HET : Rp. 20.000

PT. Hopeless Pharma


Jakarta, Indonesia

KOCOK DAHULU

HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR


ETIKET DAN BROSUR
ATURAN PAKAI PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
ATURAN PAKAI
Gunakan secara teratur. Sehabis Simpan dalam botol tertutup baik
2 kali sehari setelah makan Simpan di tempat yang sejuk pada
mandi dan bila diperlukan. Oleskan pada suhudandi terlindung
bawah 25dariderajat
> 12tangan
pada tahun...1
dansendok makan
seluruh badan suhu 25˚C
celcius dan terlindung dari cahaya.

EMULFIN ®®
BRONKOFILIN
secara merata perlindungan untuk cahaya
kulitmu
No. Regsebelum :beraktivitas
DKL1712345633A1
No.Reg
No. Batch : DBL2312713832A1
: 8 190211 KOMPOSISI
KOMPOSISI
TglBatch
produksi :D321329
: 19 Februari 2020
No. Theophylline Akuades,
Tiap 60 mL Teofilin, Asam Sitrat,
mengandung 7,5%
Kadaluwarsa : 19 Februari 2021
Tgl produksi : 25 Maret 2023
HET : Rp. 35.000
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024 IMULSIO
Suspension
Paraffin Liquid
Sirupus
parafin Simplex,
cair Natrium Hidroksida,
CMC-Na, Metil Paraben.
INDIKASI
KOCOK DAHULU Mengatasi kulit kering, membantu
Emulsion KONTRA INDIKASI
KOCOK DAHULU menjaga kelembapan kulit.
HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR Hipersensitif terhadap teofilin dan
senyawa golongan xantin, penderita
PT. Tribe
Hopeless Pharma Netto 60 mL
PT. Pharma tukak lambung, diabetes.
Jakrta-Indonesia
Yogyakarta-Indonesia Netto 100 mL
BRONKOFILI

EMULFIN ®
IMULSIO
Paraffin Liquid Emulsion

Komposisi :
Tiap 60 mL megandung 7,5% Paraffin Cair

Indikasi :
Mengatasi kulit kering, membantu menjaga kelembapan kulit.

Aturan pakai :
Gunakan secara teratur. Sehabis mandi dan bila diperlukan. Oleskan pada tangan dan
seluruh badan secara merata perlindungan untuk kulitmu sebelum beraktivitas

Perhatian dan Peringatan :


Hentikan pemakaain jika terjadi iritasi atau gatal-gatal pada kulit tangan dan badan

Cara penyimpanan :
Simpan di tempat yang sejuk pada suhu 25˚C dan terlindung dari cahaya

No. Reg : DBL2312713832A1


No. Batch : D321329
Tgl produksi : 25 Maret 2023
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024
HET : Rp. 20.000

PT. Hopeless Pharma


Jakarta, Indonesia

KOCOK DAHULU

HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR


KEMASAN PRIMER

KEMASAN TERSIER
KEMASAN SEKUNDER

Netto 60 mL Netto 60 mL PENYIMPANAN


INDIKASI Simpan di tempat yang sejuk pada
Mengatasi kulit kering, membantu suhu 25˚C dan terlindung dari
menjaga kelembapan kulit. cahaya

EMULFIN ® ATURAN PAKAI


EMULFIN ® PERHATIAN DAN PERINGATAN
Gunakan secara teratur. Sehabis Hentikan pemakaain jika terjadi
mandi dan bila diperlukan. iritasi atau gatal-gatal pada kulit
Oleskan pada tangan dan seluruh tangan dan badan
badan secara merata
perlindungan untuk kulitmu
Paraffin Liquid sebelum beraktivitas Paraffin Liquid
Emulsion Emulsion
KOMPOSISI Kocok dahulu
Tiap 60 mL mengandung 7,5%
parafin cair Keterangan lebih lanjut
lihat pada brosur

HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR

Diproduksi Oleh :
Diproduksi Oleh : PT. Hopeless Pharma No. reg : DBL2312713832A1
PT. Hopeless Pharma Jakarta-Indonesia No. Batch : D321329
Jakarta-Indonesia Tgl produksi : 25 Maret 2023
Kadaluwarsa : 25 Maret 2024
PROPOSAL PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR
“SIRUP”

KELAS PRAKTIKUM :G
KELOMPOK :4
TANGGAL PRAKTIKUM : Maret 2023
ANGGOTA KELOMPOK :
1. WAFIQ NUR JANNAH 2021210189
2. RIFATUN FADILAH 2021210191
3. SYARIFAH ANNISA PUTRI ASEGAF 2021210192
4. PUTRI ANJEN M D 2021210193
5. AYUNI RATNA SARI FAUZIAH B 2021210194

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
I. JUDUL PRAKTIKUM
Pembuatan Sirup Amonium Klorida

II. DATA PREFORMULASI


a. Zat aktif
1. Amonium Klorida ( Farmakope Indonesia ed. VI hal. 137-138. HOPE ed
6th hal. 42-43)

Rumus Molekul : NH4Cl


Bobot Molekul : 53,49 g/mol
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur halus
atau kasar putih; dalam keadaan dingin rasa asin
dan bersifat higroskopis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin; lebih
mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut
dalam etanol.
Stabilitas : Tahan terhadap panas, dapat mengalami
kristalisasi pada suhu rendah, tidak mudah
terhidrolisis/ teroksidasi.
Inkompatibilitas : Amonium klorida tidak kompatibel dengan asam
kuat dan basa kuat. Bereaksi keras dengan amonium
nitrat dan kalium klorat, menyebabkan kebakaran
dan ledakan bahaya, itu juga menyerang tembaga
dan senyawanya.
Khasiat : Ekspektoran, Diuretika lemah
Dosis : oral 3-4 dd 100-150 mg ( OOP hal 671)
pH : antara 4,6 dan 6,0
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat pada suhu tidak lebih
dari 25 derajat C
b. Zat Tambahan
1. Sorbitol ( Farmakope Indonesia VI hal. 1632, HOPE ed 6 hal. 679)

Rumus Molekul : C6H14O6


Bobot Molekul : 182,17 g/mol
Pemerian : Serbuk, butiran, putih, rasa manis
higroskopik
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
Stabilitas : kompatibel dengan hampir semua eksipien, stabil pada
udara
pH : 4,5 - 7,0
Konsentrasi : 20 - 35 % ( HOPE ed 6 hal. 679)
Kegunaan : Wetting agent dan pemanis
Inkompatibilitas : Akan membentuk kelat yang larut air dengan banyak ion
logam dalam kondisi asam dan alkali yang kuat
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan rapat.

2. Glukosa (Farmakope Indonesia VI hal 374

Rumus Molekul : C₆H₁₂O₆


Bobot Molekul : 180.156 g/mol
Pemerian : Hablur tidak berwarna , serbuk hablur atau serbuk granul
putih; tidak berbau ; rasa manis
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air mendidih; mudah larut
dalam air; larut dalam etanol mendidih; sukar larut dalam
etanol
Kegunaan : Pemanis
Konsentrasi : >5% (HOPE ed 6 hal 282)
pH : 4,0 - 6,0
Stabilitas : Stabil pada pH 3.5-6.5
Inkompatibilitas : Glukosa OTT dengan vitamin K akan
kehilangan kejernihannya ketika larutan
infus glukosa dicampurkan dengan
sianokobalamin, kanamycin sulphate,
novobiocin sodium atau warfarin sadium.
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup,sejuk, dan kering

3. Na. CMC ( Farmakope indonesia VI hal. 175, HOPE ed 6 hal. 118-120)

Rumus Molekul : C8H16NaO8


Bobot Molekul : 337,27 g/mol
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna ; rasa manis;
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak).
Higroskopik ; larutan netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal
Stabilitas : Na. CMC bahan yang stabil meski higroskopis. Dibawah
kondisi kelembaban tinggi natrium karboksimetilselulosa
dapat menyerap air dalam jumlah besar (>50%).
Konsentrasi : 0,1 - 1,0 % ( HOPE ed 6th hal. 118)
pH : 6-8,5
Kegunaan : Thickening agent
Inkompatibilitas : Na. CMC tidak kompatibel dengan larutan asam kuat dan
dengan garam terlarut dari besi dan beberapa logam
lainnya, seperti alumunium, merkuri, dan seng. Na. CMC
juga kompatibel dengan xantha gum. Pengendapan dapat
terjadi pada pH <2 dan jika dicampur dengan etanol (95%)
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

4. Gliserin ( FI ed VI hal. 681, HOPE ed V hal 283)

Rumus Molekul : C3H8O3


Bobot Molekul : 92,09 g/mol
Pemerian : Cairan bening, tidak berbau, kental, higroskopik; rasa
manis
Kelarutan : Larut dalam metanol dan air; praktis tidak larut dalam
minyak, benzena, dan kloroform; sukar larut dalam aseton
Stabilitas : Higroskopik, tidak tahan oksidasi atmosfer pada kondisi
penyimpanan biasa
Konsentrasi : <20 % (HOPE ed 6 hal. 283
pH : 6,0 - 7.0
Kegunaan : Anticaplocking
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan agen pengoksidasi kuat
Wadah dan Penyimpanan : Disimpan dalam kontainer tertutup rapat pada
tempat sejuk dan kering

5. Na. Benzoat ( HOPE 6th hal. 627, FI VI hal. 1215)

Rumus Molekul : C7H5NaO2


Bobot Molekul : 144,11 g/mol
Pemerian : Granul/serbuk hablur putih, tidak berbau/praktis tidak
berbau, stabil diudara
Kelarutan : Mudah larut dalam air dengan perbandingan 1:2 bagian
air
Stabilitas : Stabil dalam udara dan kelarutan dalam air mudah
larut,dapat disimpan dalam wadah yang berbahan logam
dan kaca. Tidak boleh disimpan dalam wadah plastik.
Konsentrasi : 0,02-0,5% (HOPE ed 6 hal. 627)
pH : 2,5-4,0
Kegunaan : Pengawet
Inkompatibilitas : Dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi, garam
kalsium dan garam logam berat, termasuk perak,timah dan
merkuri. Proses pengawetan dapat berkurang jika
berinteraksi dengan kaolin
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah berbahan logam dan kaca,
tidak boleh disimpan dalam wadah plastik
6. Strawberry Essence (HOPE ed 6th hal. 189)

Rumus Molekul : C6H8O3


Bobot Molekul : 126,11 g/mol
Pemerian : Padatan kristal putih dengan bau dan rasa seperti
karamel yang khas. Dalam larutan encer, memiliki rassa
dan bau yang manis, seperti stroberi atau seperti
nanas.
Kelarutan : Larut dalam 83 bagian air pada pH 20C dan larut
dalam 80 bagian gliserin pada pH20C
Stabilitas : Dapat disimpan dalam wadah kaca atau plastik,
terlindung dari cahaya, ditempat yang sejuk dan kering
Inkompatibilitas : konsentrasi larutan dalam wadah terbuat dari logam
mengandung stainless steel dapat mengurangi warna pada
penyimpanan.
Konsentrasi : < 1% (HOPE ed 6th hal. 189)
pH : 5,3
Kegunaan : Flavoring agent
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

7. FD&C Red (MSDS) (Martindale ed 36 hal. 1469)

Rumus Molekul : C18H14N2Na2O8S2


Bobot Molekul : 496,42 g/mol
Pemerian : larutan cair berwarna merah
Kelarutan : Larut dalam etanol dan propilenglikol
Stabilitas : Stabil terhadap cahaya dan asam
Inkompatibilitas : berbeda untuk setiap jenis warna
Konsentrasi : 0,01% (HOPE hal. 194)
ph : 2-4
Kegunaan : Pewarna
Wadah dan Penyimpanan : Simpan di tempat yang sejuk dan ruangan ventilasi

8. Orange Essense (Martindale 36th, hal. 2357)

Rumus Molekul : C10H20O


Bobot Molekul : 156.3 g/mol
Pemerian : Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar yang diproduksi
mekanik dan kurang lebih 90% lemak
Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol 90%
Kegunaan : Flavouring agent
pH :8,8-9,5
Konsentrasi : 1,2-2,5% (Martindale 36th hal. 2357)
Stabilitas : Stabil pada suhu 20°C
Inkompatibilitas : konsentrasi larutan dalam wadah logam
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, suhu tidak lebih dari 25℃.
Tidak tembus cahaya

9. Sunset Yellow (HOPE ed.VI 194)

Rumus Molekul : C16H10N2Na2O7S2


Bobot Molekul : 452,37 g/mol
Pemerian : Serbuk kuning kemerahan, dalam larutan memberi warna
kuning
Kelarutan : Mudah larut dalam gliserin dan air
Kegunaan : Pewarna
Konsentrasi : ≤ 0,2% (HOPE ed 6th hal. 194)
ph :-
Inkompatibilitas : Tidak cocok dengan asam askorbat,gliserin,glukosa
Stabilitas : sensitif terhadap cahaya
Wadah dan Penyimpanan : wadah kedap udara dan tidak tembus cahaya
10. Aquadest ( HOPE 6th hal. 766)

Rumus Molekul : H2O


Bobot molekul : 18,02 g/mol
Pemerian : Tidak berwarna, cair, tidak berasa, tidak berbau
Kelarutan : Bercampur dengan sebagian besar pelarut polar.
Stabilitas : Stabil disemua bentuk (es, caur dan uap).
Konsentrasi : Nilai khusus air yang digunakan untuk
aplikasi tertentu dalam konsentrasi hingga 100%. (HOPE
6th hal. 766)
pH : 5-7
Kegunaan : Pelarut
Inkompatibilitas : Air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien yang
rentan terhadap hidrolisis. Air dapat berekasi dengan logam
alkali, kalium oksida, magnesium oksida, garam anhidrat
membentuk hidrat, bereaksi dengan beberapa bahan
organik dan kalsium karbida
Wadah dan Penyimpanan : Air untuk tujuan tertentu harus disimpan
dalam wadah yang sesuai
V. FORMULA

FORMULA 1
Bahan Formula 1 Kagunaan

Amonium Klorida 100 mg/mL Zat Aktif

Larutan Sorbitol 25% Pemanis

Na. CMC 0,5% Thickening Agent

Gliserin 5% Anti cap-locking

Na. Benzoat 0.1% Pengawet

Strawberry Essence 0,01% Perasa

FD&CRed 0,01% Pewarna

Aquadest Ad 300 ml Pelarut

FORMULA 2
Bahan Formula Kegunaan

Amonium Klorida 100 mg/10mL Zat Aktif

Glukosa 20% Pemanis

Na.CMC 1% Thickening Agent

Gliserin 10% Anti cap-locking

Na. Benzoat 0,5% Pengawet

Orange essense 1,5% Pemberi Rasa

Sunset yellow 0,2% Pewarna

Aquadest Ad 300 mL Pelarut


IV. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
Formula 1
Amonium Klorida = (100mg/10ml) x 300 ml = 3 gr
Larutan sorbitol = 25% x 300 ml = 75 mL
Na. CMC = 0,5% = 1,5 gr
Air untuk Na. CMC = 20 x 1,5 gr = 30 mL
Gliserin = 5% = 15 mL
Na. benzoat = 0,1% = 0,3 gr
Strawberry essence = 0,01% = 0,03 mL
FD&C Red = 0,01% = 0,03 mL
Aquadest = 300 ml - (3+75+1,5+30+15+0,3+0,03+0,03)
= 175,14 mL.

Bahan Teoritis Praktek

Amonium klorida 3 gr

Larutan sorbitol 75 ml

Na. CMC 1,5 gr

Gliserin 15 ml

Na. benzoat 0,3 gr

Strawberry essence 0.03 ml

Aquadest 175,14 mL

Air untuk Na. CMC 30 ml

FD&C Red 0,03 ml

Formula 2
Amonium Klorida = (100mg / 10ml ) x 300 mL =3g
Glukosa = 20% x 300 mL = 60 g
Na. CMC = 1% x 300 mL =3g
Air untuk Na.CMC = 20 x 3 g = 60 mL
Gliserin = 10% x 300 mL = 30 mL
Na. benzoat = 0,5% x 300 mL = 1,5 g
Orange essence = 1,5% x 300 mL = 4,5 mL
Sunset yellow = 0,2% x 300 mL = 0,6 g
Aquadest = 300 mL - (3+60+3+60+30+1,5+4,5+0,6)
= 137,4 mL
Bahan Teoritis Praktek

Amonium Klorida 3g

Glukosa 60 mL

Na.CMC 3g

Gliserin 30 mL

Na. Benzoat 1,5 g

Orange essense 4,5 mL

Sunset yellow 0,6 g

Aquadest 137 mL

Air untuk Na.CMC 60 mL

V. CARA KERJA
Formula 1
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang masing-masing bahan.
3. Dikalibrasi botol 60 mL
4. Na CMC dikembangkan dengan cara masukan air panas sebanyak 20 kali bobot
Na CMC, masukan ke dalam beaker glass, Na CMC di taburkan secara merata
kedalam beaker berisi air panas dan didiamkan selama 24 jam sampai
mengembang
5. Dilarutkan Amonium Klorida dengan aquadest secukupnya di dalam erlenmeyer
ad larut, dimasukkan ke dalam beaker glass.
6. Dilarutkan Na. Benzoat dengan aquadest secukupnya di dalam beaker glass ad
larut. Dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi campuran obat, diaduk ad
homogen.
7. Dimasukkan Sorbitol ke dalam beaker glass yang berisi campuran obat, diaduk
ad larut.
8. Dimasukkan CMC Na yang sudah dikembang dalam mortir, digerus ad homogen,
ditambahkan gliserin ad homogen.
9. Dimasukkan campuran bahan lain ke dalam CMC Na. Lalu digerus ad homogen.
Kemudian dipindahkan ke beaker glass.
10. Dimasukkan FD&C Red dan Essence Strawberry ke dalam beaker glass tersebut,
diaduk ad larut.
11. Ditambahkan sisa Aquadest, diaduk ad homogen.
12. Dimasukkan sirup yang sudah siap ke dalam botol ad kalibrasi, diberi etiket,
dikemas, dan diserahkan.
13. Dilakukan Uji Evaluasi pada sisa sediaan.

Formula 2
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang masing-masing bahan
3. Dikalibrasi botol 60 mL
4. Na CMC dikembangkan dengan cara masukan air panas sebanyak 20 kali bobot
Na CMC, masukan ke dalam beaker glass, Na CMC di taburkan secara merata
kedalam beaker berisi air panas dan didiamkan selama 24 jam sampai
mengembang
5. Dilarutkan glukosa dalam air panas hingga larut sempurna.
6. Dilarutkan Amonium Klorida dengan aquadest secukupnya didalam erlenmeyer
ad larut, dimasukkan ke dalam beaker glass.
7. Dilarutkan Na. Benzoat dengan aquadest secukupnya didalam beaker glass ad
larut. Dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi campuran obat, diaduk ad
homogen.
8. Dimasukkan larutan glukosa ke dalam beaker glass yang berisi campuran obat,
diaduk ad larut
9. Dimasukkan CMC Na yang sudah dikembang dalam mortir, digerus ad homogen,
ditambahkan gliserin ad homogen.
10. Dimasukkan campuran bahan lain ke dalam CMC Na. Lalu digerus ad homogen.
Kemudian dipindahkan ke beaker glass.
11. Dimasukkan sunset yellow, dan orange essence ke dalam beaker glass tersebut,
diaduk ad larut.
12. Ditambahkan sisa aquadest, diaduk ad homogen.
13. Dimasukkan sirup yang sudah siap ke dalam botol ad kalibrasi, diberi etiket,
dikemas dan diserahkan.
14. Dilakukan uji evaluasi pada sisa sediaan.
VI. EVALUASI
1. Uji Organoleptik (Drug Stability Vol. 17 hal. 263)
Alat : Pancaindra
Cara : diperhatikan bau dan warna, bentuk melalui panca indera
Syarat : Bau, Warna, dan Bentuk sesuai dengan ketentuan
Organoleptik Formula I Formula II

Bau

Warna

Bentuk

2. Uji pH Larutan (Farmakope Indonesia ed V hal. 1563)


Alat : pH meter atau pH meter universal
Cara :
1) Dikalibrasi pH meter dengan buffer pH 7.
2) pH meter dibilas dengan aquadest.
3) Dilakukan pengukuran.
Syarat : 4-8
Formula pH

3. Uji Bobot Jenis (Farmakope Indonesia ed VI hal. 2054)


Alat : Piknometer
Cara :
1) Gunakan piknometer bersih, kering, dan telah dikalibrasi dengan menetapkan
bobot piknometer dan bobot air yang baru dididihkan, dinginkan dengan suhu
25℃.
2) Atur suhu zat uji hingga lebih kurang 20℃.
3) Masukkan cairan ke dalam piknometer.
4) Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25℃
5) Buang kelebihan zat uji dan timbang.
6) Jika pada monografi tertera suhu yang berbeda dari 25℃, piknometer yang telah
diisi harus diatur hingga mencapai suhu yang diinginkan sebelum ditimbang.
7) Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot yang telah diisi
Syarat : 1,3 (BJ)
rumus :
Formula Piknometer Piknometer + Piknometer + Bobot jenis
kosong (g) Aquadest (g) Sampel (g)

4. Uji Viskositas dan Sifat Alir (Martin hal. 706 dan Lachman hal. 292-293)
Alat : Viskometer Brookfield
Cara :
1. Dimasukkan sediaan kedalam gelas viskometer.
2. Dipasang spindel yang sesuai.
3. Diletakkan gelas yang berisi sediaan dibawah spindel.
4. Diturunkan spindel sampai tanda batas.
5. Diatur RPM tertentu sampai jarum menunjunkan pada skala dan konstan.
6. Ditentukan sifat alir dengan RPM yang berbeda.
Perhitungan Viskositas (n) = skala ( r ) × faktor ( f )
Perhitungan Gaya (F) = skala ( r ) × Kv
Syarat : Hasil rata-rata nilai viskositas sirup berkisar antara 30-51,33 cPs
Formula Nomor RPM Skala (r) Faktor (f) Viskositas Gaya (F)
Spindel (cps) (dyne/cm2)

II

5. Stabilitas (Farmakope Indonesia ed IV hal. 998)


Cara : Dilakukan secara visual menggunakan lampu senter yang disoroti pada sediaan
Syarat : Stabil pada bau, rasa, warna, dan kejernihan

Waktu Pengamatan Formula 1 Formula 2


6. Uji Volume Terpindahkan
Cara : 1. Dituang kembali sirup yang ada di dalam wadah ke gelas ukur.
2. Dilihat dan dicatat volumenya sesuai atau tidak.
Syarat : volume sirup yang diperoleh tidak kurang dari 95%
Alat : Gelas Ukur

Formula Sebelum Sesudah

VII. RANCANGAN KEMASAN


Terlampir

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. Departemen Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia edisi Kelima. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
2. Departemen Kesehatan RI. 2020. Farmakope Indonesia edisi Keenam. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
3. Sweetman, S. C., 2009. Martindale: The Complete Drug Reference. 36th ed. London:
Pharmaceutical Press
4. American Pharmacists Association. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edited by
Paul J. Sheskey and Raymond C. Rowe, Pharmaceutical Press, 2009.
5. Lachman L., Herbert, A. L. & Joseph, L. K., 2008, Teori dan Praktek Industri Farmasi
Edisi III, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai