Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEMI SOLID

Nama : Nuri Destia Murdiani

NIM : 18330089

Kelas : C

1. Mencari contoh nama bahan ( 3 ) berserta masing – masing informasi datanya


1.1 Antioksidan
Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah
proses oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat
menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat merusak
sel. Antioksidan jarang digunakan pada sediaan suspensi, kecuali untuk zat aktif
yang mudah terurai karena teroksidasi. Antioksidan bekerja efektif pada
konsentrasi rendah.
Cara kerjanya memblokir reaksi oksidatif yang berantai pada tahap awal
dengan memberikan atom hidrogen. Hal ini akan merusak radikal bebas dan
mencegah terbentuknya peroksida.
a) Buthylis Hydroxyanisolum ( FI-IV hal 157 )
 Nama Lain : Butil Hidroksianol
 Rumus Molekul : C11H16O2
 Nama IUPAC : 2-tert-Butyl-4-hydroxyanisole and 3-tert-butyl-4

hydroxyanisole (mixture)

 Titik didih : 264°C


 Massa molar : 180,24 g/mol
 Kepadatan : 1,06 g/cm³
 Kelarutan : Tidak larut dalam air. Mudah larut dalam etanol,
Propilen glikol, klorofrom, dan ester
 Pemerian : Padatan seperti lilin, putih atau agak kekuningan, bau
khas lemah
 Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup baik
b) Acidum Aceticum ( FI-IV hal 45 )
 Nama lain : Asam asetat, cuka
 Rumus molekul : CH3COOH
 Masa molar : 60,05 g/mol
 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau
menusuk,rasa
asam, tajam
 Kelarutan : larut dalam air dengan etanol (95%) dengan
gliserol
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
 Penggunaan : Zat tambahan
c) Buthylis Hydroxytoluenum ( FI-IV hal 157 )
 Nama lain : Butil Hidroksitoluena
 Rumus Molekul : C15H24O
 Nama IUPAC : 2,6-bis(1,1-dimethylethyl)-4-methylphenol
 Massa molar : 220,35 g/mol
 Titik lebur : 70°C
 Kepadatan : 1,05 g/cm³
 Titik didih : 265°C
 Pemerian : Hablur padat, putih, bau khas, lemah
 Kelarutan : Tidak larut dalam air dan propilen glikol dan mudah
larut dalam etanol, kloroform, eter.
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
1.2 Antibakteri
Antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan
mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme yang merugikan. Cara
kerjanya mengahmbat sintesis dinding sel, menghambat keutuhan permeabilitas
dinding sel bakteri, menghambat kerja enzim, dan menghambat sintesis asam
nukleat dan protein.
a) Aethanolum ( FI-IIIhal 65 )
 Nama Lain : Etanol, alkohol
 Rumus molekul : C₂H₆O
 Berat molekul : 46,07
 Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap
dan mudah bergerak, bau khas rasa panas,
mudah terbakar dan memberikan nyala biru
yang tidak berasap
 Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform
dan dalam eter
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari
cahaya, ditempat sejuk jauh dari nyala api.
b) Phenolum ( FI-III hal 484 )
 Nama lain : Fenol
 Rumus molekul : C₆H₅OH
 Masa molar : 94,11 g/mol
 Titik Beku : 40,5°C
 Titik didih : 181°C

 Pemerian : Hablur berbentuk jarum atau massa hablur,
tidak berwarna atau merah jambu, bau khas,
kaustik
 Kelarutan : Larut dalam 12 bagian air, mudah larut dalam
etanol (95%) P, dalam gliserol P dalam minyak
lemak
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindungi
cahaya,
Di tempat sejuk
 Penggunaan : Antiseptikum ekstern
c) Propylis Parabenum (FI-IIIhal 535)
 Nama lain : Propil paraben, nipasol
 Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa
 Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5
bagian etanol (95%) P, 3 bagian aseton P, 140
bagian gliserol P, 40 bagian minyak lemak,
mudah larut dalam alkil halide
 Titik lebur : 95-98°C
 Kegunaan : Zat pengawet
1.3 Pendapar
Berfungsi mengatur pH, memperbesar potensial pengawet, meningkatkan
kelarutan. Dapar yang dibuat harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk
mempertahankan pH. Pemilihan pendapar yaitu dengan pendapar yang pKa-nya
berdekatan dengan pH yang diinginkan. Pemilihan pendapar harus
mmepertimbangkan inkompatibilitas dan toksisitas.
a) Dapar Benzoat
 Pemerian : Granul putih / hablur, sedikit higroskopis, tidak

berbau, rasa manis dan asin yang tidak

menyenangkan

 Kelarutan : Mudah larut dalam air (1:1,8): dalam air (1:1,4)


pada suhu 1000ºC , mudah larut dalam ethanol
90% (1:50) dalam etanol 95% (1:75)
 pH Stabilitas : pH = 8 dan tidak aktif pada kira-kira pH = 5
 Inkompatibilitas : Bahan kuartener, gelatin, garam besi, garam

kalsium, garam logam berat, termasuk timah,

timbale, raksa, kaolin, surfaktan non ionik.

b) Dapar Fosfat
 Pemerian : Serbuk putih atau Kristal putih atau hamper
putih, tidak berbau.
 Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih larut dalam air

panas, praktis tidak larut dalam etanol.

 pH : 9,1
 Stabilitas : Higroskopis dengan pemanasan pada suhu
100ºC akan kehilangan air Kristal.
c) Dapar Asetat
 Pemerian : Serbuk hablur bergranul, tidak berwarna,
Kristal

transparan, sedikit bau asam asetat.

 Kelarutan : Dalam air (1:0,8), dalam etanol 95% (1:20)


 pH stabilitas : 7,5-9,0
 Inkompatibilitas : Asam dan basa, flourin, kalium nitrat.

1.4 Peningkat Kelarutan ( Solubilizing Agent )


Kelarutan atau solubilitas dapat didefinisikan dalam istilah kuantitatif sebagai
konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada suhu tertentu dan secara
kuantitatif dapat pula dinyatakan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat
untuk membentuk dispersi molekul yang homogen.
a) Propylenglycolum ( FI-IV hal 712 )
 Nama lain : Propilen glikol
 Rumus Molekul : C3H8O2
 Nama IUPAC : propane-1,2-diol
 Kepadatan : 1,04 g/cm³
 Massa molar : 76,09 g/mol
 Titik didih : 188,2°C
 Titik lebur : -59°C
 Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa agak
manis, higroskopik
 Kelarutan : Dapat campur dengan air , dengan etanol
(95%),
dan dengan kloroform, tidak larut dengan 6
bagisn eter, tidak dapat campur dengan eter
minyak tanah, dan dengan minyak lemak
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Penggunaan : Zat tambahan pelarut
b) Paraffin Liquidum ( FI-III hal 475 )
 Nama Lain : Parafin Cair
 Pemerian : Transparan, tidak berwarna, cairan kental,
tidak berfluoresensi, tidak berasa dan tidak
berbau ketika dingin dan berbau ketika
dipanaskan.
 Kelarutan : Praktis tidak larut etanol 95%, gliserin dan air.
Larut dalam jenis minyak lemak hangat.
 Stabilitas : Dapat teroksidasi oleh panas dan cahaya.
 Penyimpanan : Dalam wadahtertutup baik, terlindungi dari
Cahaya
 Penggunaan : Laksativ (pencahar)
c) Adeps Lanae
 Nama lain : lemak bulu domba
 Pemerian : zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda dan
pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan
khas
 Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut
dalam etanol (95%) P, mudah larut dalam
kloroform P dan dalam eter P
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terhindar dari
cahaya di tempat sejuk.
 Penggunaan : Zat tambahan
1.5 Suspending Agent
Suspending merupakan bahan tambahan yang penting dalam pembuatan
suspensi. Suspending agent digunakan untuk meningkatkan viskositas, mencegah
penurunan partikel dan mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak.
Pemilihan suspensing agent harus tepat, tunggal atau kombinasi dan pada
konsentrasi yang tepat pula. Meskipun secara kimia sesuai, tidak menutup
kemungkinan suspensing agent dan obat dapat berinteraksi.
Suspending bekerja dengan meningkatkan kekentalan. Sehingga sebaiknya
penambahan suspending agent perlu diatur. Kekentalan yang berlebih
menyebabkan suspensi sulit terkonstitusi dengan pengocokan, dan sulitnya untuk
dituang. Suspensi yang baik memiliki viskositas yang sedang serta tidak
mengandung bahan bergumpal.
a) Gummi Acaciae ( FI-III hal 279 )
Gom akasia adalah eksudat gom kering yang diperoleh dari batang dan bahan
Acacia senegal willid, dan beberapa spesies Acacia lain.
 Nama lain : Gom akasia , gom arab
 Pemerian : Hampir tidak berbau, rasa tawar seperti lendir.
 Makroskopik : Bentuk bulatatau bulat telur, permukaan pecah
merupaikaca, tembus cahaya
 Kelarutan : Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan
yang kental dan tembus cahaya, praktis tidak
larut dalam etanol 95%
 Susut pengeringan : tidak lebih dari 150%
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Penggunaan : Zat tambahan
b) Tragacanta
Tragakan adalah eksudat gom kering yang di peroleh dengan penorehan
batang Astragalus gummiferLabill dan spesies Astrogalus lain
 Nama lain : Tragakan
 Pemerian : Tidak berbau , hampir tidak berasa
 Makroskopik : Bentuk pita atau keping, memanjang tidak

beraturan atau melengkung, warna putih atau

putih pucat kekuningan

 Kelarutan : Dalam air agak sukar larut, tetapi mengembang


menjadi masa homogen, lengket dan seperti
gelatin
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Penggunaan : Zat tambahan
c) Amylum Manihot
Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot ulitisima
pohl atau beberapa spesies Manihot lain.
 Nama lain : Pati singkong
 Pemerian : Serbuk halus, kadang – kadang berupa
gumpalan kecil, putih, tidak berbau, tidak
berasa
 Mikroskopik : Butir pati majemuk sedikit, butir pati tunggal
besar dan banyak
 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingindan dalam
etanol 95%
 Susut pengeringan : Tidak lebih dari 15%
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk
dan
kering
 Penggunaan : Zat tambahan
1.6 Wetting Agent
Berfungsi menurunkan tegangan permukaan bahan dengan air (sudut kontak)
dan meningkatkan dispersi bahan yang tidak larut. Cara kerja: Menghilangkan
lapisan udara pada permukaan zat padat, sehingga zat padat + humektan lebih
mudah kontak dengan pembawa.
a) Glycerolum ( FI-III hal 71 )
 Nama lain : Gliserol, Gliserin
 Rumus Molekul : C3H8O3
 Nama IUPAC : propane-1,2,3-triol
 Kepadatan : 1,26 g/cm³
 Massa molar : 92,09382 g/mol
 Titik didih : 290°C
 Pemerian : Cairan seperti sirup, jernih, tidak berwarna,
tidak berbau, manis di ikuti rasa hangat,
higroskopik, jika disimpan beberapa lama pada
suhu rendah dapat memadat membetuk masa
hablur tidak berwarna yang tidak melebur
hingga suhu mencapai lebih kurang 20°C
 Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
95%, praktis tidak larut dalam kloroform,
dalam eter dan dalam minyak lemak
 Penyimpanan : Wadah tertutup baik
 Penggunaan : Zat tambahan
b) Propylenglycolum ( FI-IV hal 712 )
 Nama lain : Propilen glikol
 Rumus Molekul : C3H8O2
 Nama IUPAC : propane-1,2-diol
 Kepadatan : 1,04 g/cm³
 Massa molar : 76,09 g/mol
 Titik didih : 188,2°C
 Titik lebur : -59°C
 Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa agak
manis, higroskopik
 Kelarutan : Dapat campur dengan air , dengan etanol
(95%),
dan dengan kloroform, tidak larut dengan 6
bagisn eter, tidak dapat campur dengan eter
minyak tanah, dan dengan minyak lemak
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
 Penggunaan : Zat tambahan pelarut
c) Polyaethylenglycolum-400 ( FI-III hal 504 )
 Nama Lain : Polietilena glikol
 Rumus molekul : C2nH4n+2On+1
 Massa molar : 44n+62
 Titik nyala : 182 - 287 °C
 Nama IUPAC : poly(oxyethylene), poly(ethylene oxide)
 Pemerian : Cairan krntal jernih, tidak berwarna, bau khas
lemah, agak higrokopis
 Kelarutan : Larut dalam air, etanol 95%, aseton, glikol lain

dan hidrokarbon aromatik. Praktis tidak larut

dalam eter dan hidokarbon alifatik

 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


 Penggunaan : Zat tambahan

2. Contoh sediaan larutan (3) dan suspensi (3) di sertai masing – masing formulanya dan
masing – masing fungsi komponen dalam formula.
2.2 Larutan
a) Sirup Bromida Timus ( Fornas Hal 53 )
Komposisi
Tiap 5ml Mengandung : Fungsi
Natrii Bromidum 75mg Sedativum
Thymi Sirupus ad 5ml Antitusiv
b) Sirup Neomisina ( Fornas Hal 209 )
Komposisi
Tiap 5ml Mengandung : Fungsi
Neomycini sulfas 250mg Antibiotik
Dinatrii edetas 2,5mg Bahan pengkelat
Sirupus simplex 1ml Zat pelarut/pembawa
Aqua dest ad 5ml Zat pelarut/pembawa

c) Sirup Dekstrometorfan ( Fornas Hal 100 )


Komposisi
Tiap 5 ml mengandung : Fungsi
Dextromethorphani Hydrobromidum 15 mg Antitusivum
Sirupus Simplex ad 5 ml Zat pelarut/pembawa

2.2 Suspensi

a) Losio kummerfeld ( Fornas Hal 172 )

Komposisi

Tiap 100ml mengandung : Fungsi

Camphora 1g Antiiritan

Sulfur 6,6g Antiskabisid

Aethanolum 90% 3ml Zat tambahan

Calcii Hydroxydi Solutio 40ml Astringen

Zat pengemulsi yang cocok 1,5g

Oleum Rosae gtt 1 Zat tambahan pengaroma

Aqua dest ad 100ml Zat pembawa/pelarut

b) Suspensi Kloramfenikol

Komposisi

Tiap 100ml mengandung : Fungsi


Chloramphenicoli palmitas setara

Dengan Chloramphenicolum 125mg Antibiotik

Carboxymethylcellulosum Natrium 50mg Suspending Agent

Polysorbatum-80 25mg Surfaktan

Propylenglycolum 1g wetting agent

Sirupus simplex 1,5g Zat pembawa/pelarut

Aqua dest ad 5ml Zat pembawa/pelarut

c) Suspensi Nistatina ( Fornas hal 215 )


Komposisi
Tiap ml mengandung : Fungsi
Nystatinum 100.000 UI Antijamur
Zat tambahan yang cocok secukupnya

Anda mungkin juga menyukai