Tujuan
2. Fisiko Kimia
a. Ekstrak Tanaman Serai
Nama Latin : Cymbopogon citratus DC.
Kadungan Kimia : Ekstrak serai mengandung beberapa konstituen seperti
minyak atsiri, saponin, tanin, alkaloid, dan flavonoid
yang mengindikasikan serai memiliki aktivitas
antibakteri.
Alasan : Penggunaan antibakteri dari bahan alam dijadikan
sebagai alternatif untuk menghindari efek samping
yang
ditimbulkan oleh triclocarban. Salah satu bahan alam
yang berpotensi sebagai alternatif tersebut adalah
tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus).
dalam eter P.
f. Gliserin (FI IV hal 413, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 283)
Pemerian : Cairan seperti sirup; jernih, tidak berwarna; tidak
berbau; manis diikuti rasa hangat, higroskopik. Jika
disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat
memadat membentuk massa hablur berwarna yang
tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20
derajat.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol
(95%); praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam
eter P, dan dalam minyak lemak.
Khasiat : Zat tambahan
Rumus Molekul : C3H8O3.
Berat Molekul : 92,09
Titik Beku : -1,60 C.
Khasiat : Pelarut.
Konsentrasi : <50%.
Berat Jenis : Tidak kurang dari 1,249. 1,2620 g/cm3 pada suhu
250C.
OTT : Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan
oksidator kuat seperti kromium trioksida, potassium
klorat atau potasium permanganat. Adanya
kontaminan besi bisa menggelapkan warna dari
campuran yang terdiri dari fenol, salisilat dan tanin.
Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam
gliseroborat yang merupakan asam yang lebih kuat
dari asam borat.
Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Dapat terurai dengan
pemanasan yang bisa menghasilkan akrolein yang
beracun. Campuran gliserin dengan air, etanol 95 %
dan propilena glikol secara kimiawi stabil. Gliserin
bisa mengkristal jika disimpan pada suhu rendah yang
perlu dihangatkan sampai suhu 200 C untuk
mencairkannya.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat.
g. Sukrosa
Nama Resmi : SUCROSUM
terhadap lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dengan air dan lebih mudah larut
h. Na2EDTA
i. Parfum (HOPE ; 369)
Pemerian : Dalam larutan memiliki rasa dan bau seperti
strawberry atau nanas.
Kelarutan : Larut dalam 21 bagian etanol 95% dan dalam 80
bagian gliserin, dalam 53 bagian propanol, dalam 28
bagian propilen glikol, dalam 83 bagian air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup dan tempat yang sejuk dan
kering.
Inkompatibilitas : Konsentrasi larutan dalam wadah terbuat dari
logam yang mengandung stainless steel,dapat
mengurangi warna pada penyimpanan
Kegunaan : Pewangi
j. Aquadest (FI IV Hal 112, HOPE 6th Edition Hal 766)
Rumus Kimia : H2O
Berat Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, dan tidak berbau.
Kelarutan : Larut dalam semua pelarut polar
Titik Didih : 100℃
Titik Leleh : 0℃
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Stabilitas : Stabil dalam berbagai kondisi.
Inkompatibilitas : Aquadest dapat bereaksi dengan menghidrolisis obat-
Obatan atau eksipien lain tertentu.
Kegunaan : Sebagai pelarut.
3. Perhitungan