Anda di halaman 1dari 8

I.

Tujuan
Setelah selesai mengikuti praktikum modul sediaan sabun padat transparan, mahasiswa
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan formulasi sabun padat transparan
2. Menjelaskan cara pembuatan sabun padat transparan

II. Formula Sediaan


No Bahan Jumlah Bahan (%)
1 Ekstrak 10%
2 Asam Stearat 8%
3 Minyak Kelapa 20%
4 NaOH 22%
5 Ethanol 15%
6 Gliserin 10%
7 Sukrosa 13%
8 Na2EDTA 0,2%
9 Parfume qs
10 aquadest Ad 100%

III. Monografi Bahan


1. Asam Stearat

Nama resmi ACIDUM STEARICUM


Nama lain Asam stearat
Rumus molekul C18H36O2
Berat Molekul 284,48 g/mol
Struktur molekul

Pemerian Zat padat keras mengkilat, putih atau kuning pucat, mirip
lemak lilin.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol
(95%) P, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter
P.
Titik leleh 69-70°C
Stabilitas Merupakan bahan yang stabil
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan logam hidroksidan dan mungkin
tidak kompatibel dengan basa, bahkan pereduksi dan oksidator
Fungsi Emulsifying agent, solubilizing agent
2. Minyak Kelapa (Coconut Oil)

Sinonim Oleum vegetable, oleum neutralea, Medium Chain


Triglycerides
Fungsi pengemulsi, solvent, suspending agent, therapeutic
agent.
Pemerian cairan minyak berwarna kuning, bau khas tidak
tengik
kelarutan Larut dalam 2 bagian etanol (95%)P, paada suhu
60ºC, sangat mudah larut dalam kloroform P daneter
P
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung daricahaya,
di tempat sejuk
Berat Jenis 0,940-0,950 g / mL
Stabilitas Minyak membeku pada suhu 0°C dan viskositas
menjadi rendah bilamendekati suhu 0
Fungsi Emmolient

3. NaOH

Sinonim Natrii Hidroxydum, Natrium Hidroksida


Pemerian Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping,
kering, keras, rapuh dan menunjukkan susunan
hablur; putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis
dan korosif. Segera menyerap karbondioksida.
pH pH 12 (0.05% w/w aqueous solution);
pH 13 (0.5% w/w aqueous solution);
pH 14 (5% w/w aqueous solution).
kelarutan Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%) P.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung daricahaya,
di tempat sejuk
Inkompatibilitas Sodium hidroksida adalah basa kuat dan tidak cocok
dengan senyawa yang mudah mengalami hidrolisis atau
oksidasi. bereaksi dengan asam, ester, dan eter, terutama
dalam larutan air.
Stabilitas Natrium hidroksida harus disimpan dalam kedap
udara bukan logam, di tempat yang sejuk dan
kering. Saat terpapar udara, natrium
hidroksida dengan cepat menyerap kelembapan dan
cairan, tetapi selanjutnya menjadi padat kembali
karena penyerapan karbon dioksida dan
pembentukan natrium karbonat.
Fungsi Alkalizing agent; buffering agent.
4. Ethanol

Nama Kimia Etil Alkohol


Nama Lain
Rumus Kimia C2H6O
Berat Molekul 46,07
Kemurnian Ethanol mengandung tidak kurang 92,3% b/b dan
tidak lebih dari 93,8% b/b, setara dengan tidak
kurang dari 94,9% v/v dan tidak lebih dari 96,0% v/v
C2H5OH pada suhu 15,56°C
Pemerian Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau
khas dan menyebabkan rasa terbakar pada
lidah.Mudah menguap walaupun pada suhu rendah
dan mendidih pada suhu 78°.Mudah terbakar.
Kelarutan Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan
semua pelarut organik
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api.

5. Gliserin

Nama lain Croderol, glycerol, glycerine, glycerolum, 1,2,2-


propanetriol, trihydroxypropane glycerol
Rumus Molekul C3H8O3
Struktru molekul

Pemerian Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, cairan


higroskopis, mempunyai rasa manis, netral terhadap
lakmus
Berat Molekul 92,09 g/mol
Kelarutan Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut
dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemah dan
dalam minyak menguap
Titik leleh 17,8 °C
Stabilitas Gliserin bersifat higroskopis, dapat rusak oleh pemanasan.
Stabil sebagai campuran dalam air, dalam methanol 95%,
dan propilen glikol
Inkompatibilitas Dapat meledak saat bereaksi dengan agen pengoksidasi.
Gliserin membentuk kompleks asam borat.
Fungsi Solvent
6. Sukrosa

Nama lain Beet sugar; cane sugar; a-D-glucopyranosyl-b-D-


fructofuranoside; refined sugar; saccharose; saccharum;
sugar
Rumus Molekul C12H22O11
pKa 12.62
Pemerian Hablur putih tidak berwarna, massa hablur atau Berbentuk
kubus atau serbuk hablur putih

Berat Molekul 342,20


Kelarutan Chloroform = Praktis tidak larut
Ethanol = 1 in 400
Ethanol (95%) = 1 in 170
Propan-2-ol = 1 in 400
Water= 1 in 0.5
1 in 0.2 at 1008C
Titik leleh 160–186°C
Stabilitas Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu kamar
dan sedang kelembaban relatif. Ini menyerap kelembaban
hingga 1%, yang dilepaskan saat dipanaskan pada 90°C.
Sukrosa dikaramelisasi saat dipanaskan suhu di atas
160°C. Larutan sukrosa encer dapat dikenakan fermentasi
oleh mikroorganisme tetapi tahan dekomposisi pada
tingkat yang lebih tinggi konsentrasi, mis. di atas 60%
konsentrasi b / b. Encer solusi dapat disterilkan dengan
autoklaf atau filtrasi.
Inkompatibilitas Sukrosa bubuk mungkin terkontaminasi dengan jejak berat
logam, yang dapat menyebabkan ketidakcocokan dengan
bahan aktif, misalnya asam askorbat. Sukrosa juga dapat
terkontaminasi dengan sulfit dari proses pemurnian.
Dengan kandungan sulfit tinggi, perubahan warna
dapat terjadi pada tablet yang dilapisi gula; untuk warna-
warna tertentu yang digunakan dalam sugarcoating
batas maksimum untuk konten sulfit, dihitung sebagai
sulfur, adalah 1 ppm. Di hadapan asam encer atau pekat,
sukrosa adalah terhidrolisis atau terbalik menjadi
dekstrosa dan fruktosa (gula terbalik). Sukrosa dapat
menyerang penutupan aluminium.
Fungsi agen terapi; agen penambah viskositas.
7. Na2EDTA

Nama Kimia Sodium EDTA


Synonims Dinatrii edetas; disodium EDTA; disodium
ethylenediaminetetraacetate; edathamil disodium; edetate
disodium; edetic acid, disodium salt.
Pemerian Serbuk Kristal warna putih, tidak berbau, terkadang terasa
asam
pH 4,3-4,7
Titik Beku 0,14°C
Kelarutan Tidak larut di eter dan kloroform, sedikit larut di etanol 95
%, larut 1 bagian dalam 11 bagian air

Stabilitas Kehilangan air karena kristalisasi pada suhu > 120°C


karena bersifat higroskpis pada penyimpanan hindari
daerah lembab.

Inkompatibilitas Bereaksi dengan ion metal dan oksidator kuat

Fungsi Chelating agent

8. Parfum

Pemerian Cairan beraroma menyenangkan


Fungsi pengaroma

9. Aquadest

Berat molekul               18,02.                   


Rumus molekul H2O.
Pemerian Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam
bentuk Fisik (es , air , dan uap). Air harus disimpan
dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan
penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi
partikel - pertikel ion dan bahan organik yang dapat
menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik.
Serta harus terlindungi dari partikel - partikel lain dan
mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi
air.
Inkompatibilitas Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan
eksipient lainya yang mudah terhidrolisis
Fungsi Pelarut

IV. Alasan Pemilihan Ekstrak


Karena jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki daya antibakteri. Buah
jeruk nipis banyak digunakan oleh masyarakat dan dapat diperoleh dengan mudah dengan
harga yang relatif murah. Berdasarkan penelitian Ninditha (2012) air perasan jeruk nipis
(Citrus aurantifolia Swingle) dengan konsentrasi 6,25%-100% memiliki daya hambat
terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)
mengandung minyak atsiri yang mengandung limonen dan linalool. Selain itu, juga
mengandung flavonoid, seperti poncirin, hesperidin, rhoifolin, dan naringin (Setiawan,
2000). Aktivitas ini disebabkan oleh kandungan flavonoid yang terdapat dalam jeruk
nipis (Citrus aurantifolia Swingle). Mekanisme antibakteri senyawa flavonoid yaitu
dengan mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat
diperbaiki lagi (Ninditha, 2012; Abdul 2013).

V. Perhitungan Bahan

No Nama Bahan Jumlah bahan


1. Ekstrak 10
x 100 gram = 10 gram
100
2. Asam Stearat 8
x 100 gram = 8 gram
100
3. Minyak Kelapa 20
x 100 gram = 20 gram
100
4. NaOH 30% 22
x 100 gram = 22 gram
100
5. Ethanol 96% 15
x 100 gram = 15 gram
100
6. Gliserin 10
x 100 gram = 10 gram
100
7. Sukrosa 13
x 100 gram = 13 gram
100
8. Na2EDTA 0,2
x 100 gram = 0,2 gram
100
9. Parfum qs
10. Aquadest 100 gram – (98,2 gram) = 1,8 gram
VI. Prosedur Kerja Dan Evaluasi
Prosedur Kerja
1. Fase minyak (minyak kelapa, asam stearat) dilebur di atas penangas air hingga suhu
70oC.
2. Tambahkan larutan NaOH, diaduk sampai terbentuk masa yang homogen dan kalis.
3. Tambahkan gula dan Na2EDTA yang telah dilarutkan di dalam air.
4. Tambahkan gliserin aduk hingga homogen.
5. Tambahkan ekstrak yang telah dilarutkan dalam etanol diaduk sampai terbentuk massa
yang transparan dan homogen.
6. Tambahkan parfum pada suhu 50o-60oC aduk hingga homogen.
7. Tuangkan campuran ke dalam cetakan dan diamkan sampai mengeras kemudian
keluarkan dari cetakan.

Evaluasi Sabun
1. Tinggi dan stabilitas busa
Caranya: 10 g sabun dimasukan kedalam gelas ukur 100 ml, kocok dengan membolak-
balikan gelas ukur 10 kali, amati tinggi busa yang dihasilkan dan 5 menit kemudian amati
kembali stabilitasnya
2. Keasaman sabun: ukur dengan pH indikator universal
3. Warna, bau, dan tekstur
4. Daya bersih :Sensasi setelah penggunaan

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995. FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV. Jakarta ; Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Anonim, 2014. FARMAKOPE INDONESIA EDISI V. Jakarta ; Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Raymond, Paul J., dan Marian., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth
Edition. London : Royal Pharmaceutical Society of Great Britain.
Rowe, R.C., PJ. Sheshky, dan ME. Quinn, 2009. Pharmaceutical Design. London :
Pharmaceutical Press.
Lela Sulastri,dkk. FORMULASI SABUN PADAT TRANSPARAN AIR PERASAN JERUK
NIPIS (Citrus Aurantifolia Swingle). Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon.
Ninditha Retno Pradani,.2012, Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia,Swingle) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
Secara In Vitro, (Skripsi) Fakultas Kedokteran Universitas Jember,

Anda mungkin juga menyukai