Anda di halaman 1dari 14

NAMA : IA JULIA ASTUTI

KELAS : 2-A FARMASI

Elixir Parasetamol
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap,
mengandung selain obat juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya,
zat pengawet, zat warna dan zat pewangi, untuk digunakan sebagai obat dalam. Sebagai
pelarut utama digunakan etanol 90% yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan
obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilen glikol. sebagai pengganti gula
dapat ditambahkan sirup simpleks.

Eliksir merupakan produk yang kurang umum. Eliksir umumnya mengandung


obat yang poten seperti antibiotik, antihistamin dan sedatif, dan diformulasikan dengan
rasa yang enak dan biasanya sangat stabil. Jika perlu rasa pahit dan rasa yang
memabukkan (nauseous) ditutupi dengan flavour, dan pewarna buatan dapat
ditambahkan untuk memberikan penampilan yang menarik ( Anonim, 1978 ).

Parasetamol adalah paraaminofenol yang merupakan metabolit fenasetin dan


telah digunakan sejak tahun 1893 ( Wilmana, 1955). Hal ini disebabkan Parasetamol
bekerja pada tempat yang tidak terdapat peroksid sedangkan pada tempat inflamasi
terdapat lekosit yang melepaskan peroksid sehingga efek anti inflamasinya tidak
bermakna. Parasetamol berguna untuk nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri kepala,
mialgia, nyeri paska melahirkan dan keadaan lain ( Katzung, 2011).

Contoh obat antipiretik lainnya adalah asetosal, salsilamid dan parasetamol.


Parasetamol tidak mempunyai daya kerja antiradang, dan tidak menimbulkan iritasi dan
pendarahan lambung dibandingkan dengan Asetosal. Sebagai obat antipiretika, dapat
digunakan baik asetosal, salsilamid maupun parasetamol. Parasetamol mempunyai efek
nyeri dan menurunkan demam.
I. PREFORMULASI

Zat Aktif
A. Parasetamol

Struktur kimia

Rumus molekul C8H9NO2


Nama kimia Acetaminophen
Sinonim Acetaminophen 4-Acetamidophenol Paracetamol
Berat molekul 151,16
Pemerian Hablur atau serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa patit
Kelarutan Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam
13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dakam bagian
9 bagian propilen glikol P ; larut dalam larutan alkalihidroksida
pH larutan pH (larutan jenuh air) sekitar
pKa -4,4 (dasar terkuat)
Titik lebur 169o C sampai 172o C
Stabilitas Terhidrolisisr pada PH minimal 4 -7, stabil pada temperatur 45o C
(serbuk) , dapat terdegrasi oleh gumopismium, stabil terhadap
• Panas oksidasi, menyerap uap air dalam jumlah signifikan pada suhu 25o
• Hidrolisis/oksidasi
C dan kelembapan 90% stabil dalam larutan air .
• Cahaya
Kegunaan Analgetikum, antipiretikum
Wadah dan Dalam wadah tertutup baik, terlindungi cahaya
penyimpanan
Kesimpulan : parasetamol larut dalam air serta bebas larut dalam etanol 95%
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : asam
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : larutan elixir
Kemasan : botol kaca gelap
II. ZAT TAMBAHAN

A. Alkohol

Struktur kimia

Rumus molekul C2H6O

Nama kimia Ethanol

Sinonim Etanolum (96 %); etil alkohol; etil hidroksida; butiran alkohol;
metil karbino
Berat molekul 46.07

Pemerian Cairan bening, tidak berwarna, dan mudah menguap dengan


sedikit bau khas dan rasa terbakar.
Kelarutan Larut dengan kloroform, eter, gliserin, dan air (dengan kenaikan
suhu dan kontraksi volume).
pH larutan 7,33

pKa -
Titik lebur 78,15°C
Bobot jenis 0,8119-0,8139 pada 20°C
Stabilitas Larutan etanol berair dapat disterilkan dengan cara autoklaf atau
dengan penyaringan, mudah terbakar, terbakar dengan nyala api
• Panas biru.
• Hidrolisis/oksidasi
• Cahaya
Kegunaan Pengawet antimikroba. Desinfektan, penetran kulit, formulasi
farmasi dan kosmetik.

Wadah dan Wadah tertutup rapat dan terhindar dari cahaya matahari
penyimpanan
B. Propil Paraben

Struktur kimia

Rumus molekul C10H12O3


Nama kimia Propyl 4-hydroxybenzoate Propyl 4-hydroxybenzoate
Sinonim Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl
ester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform;
propyl butex; Propyl Chemosept; propylis parahydroxybenzoas;
propyl phydroxybenzoate; Propyl Parasept; Solbrol P; Tegosept
P; Uniphen P-23.
Berat molekul 180.20
Pemerian Propylparaben muncul sebagai putih, kristal, tidak berbau, dan
tidak berasa,bubuk
Kelarutan kurang dari 1 mg / mL pada 54 ° F
pH larutan 4–8
pKa 8,5
Titik Didih 295°C
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam kondisi tertutup
rapat wadah, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka,
• Panas cenderung teroksidasi,menimbulkan produk seperti
• Hidrolisis/oksidasi
propionaldehyde, asam laktat, piruvat asam, dan asam asetat.
• Cahaya
Propilen glikol secara kimiawi stabil bila dicampur dengan
etanol (95%), gliserin, atau air; solusi berair dapat disterilkan
dengan autoklaf.
Kegunaan Sebagai pengawet dan antimikroba
Wadah dan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang
penyimpanan
C. Propilen glikol

Struktur kimia

Rumusmolekul C3H8O2
Nama kimia 1,2-Propanediol [57-55-6]
(_)-1,2-Propanediol [4254-14-2]
(þ)-1,2-Propanediol [4254-15-3] [57-55-6]
Sinonim 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl
ethylene
glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol; propylenglycolum.
Beratmolekul 76,09 g/mol
Pemerian tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau, cair, dengan rasa
manis, agak tajam menyerupai gliserin
Kelarutan Kelarutan Larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%),
gliserin, dan air; larut pada 1 dalam 6 bagian eter; tidak larut
dengan minyak mineral ringan atau minyak tetap, tetapi akan
larut beberapa minyak esensial.
pH larutan 3–6
pKa 14,8
Titiklebur -59 °C
Bobot jenis 76.09
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam kondisi
tertutup rapat wadah, tetapi pada suhu tinggi, di tempat
• Panas terbuka, cenderung teroksidasi,menimbulkan produk seperti
• Hidrolisis/oksidasi
propionaldehyde, asam laktat, piruvat asam, dan asam asetat.
• Cahaya
Propilen glikol secara kimiawi stabil bila dicampur dengan
etanol (95%), gliserin, atau air; solusi berair dapat disterilkan
dengan autoklaf.
Kegunaan Pengawet antimikroba; desinfektan; humektan; plasticizer;
pelarut; zat penstabil; cosolvent yang larut dalam air.
Wadah dan disimpan dalam tertutup rapat wadah, terlindung dari cahaya,
penyimpanan di tempat yang sejuk dan kering
D. Aquades ( Rowe, 2009)

Struktur kimia

Rumus molekul H2O

Nama kimia Water [7732-18-5]

Sinonim Aqua; aqua purificata; hydrogen oxide.

Berat molekul 18,02 g/mol

Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna,tidak berbau, tidak berasa

Kelarutan Larut dengan sebagian besar pelarut polar

pH larutan 7

pKa 14,4

Titik lebur 0 °C

Konstanta Dielektrik D25 = 78,54

Bobot jenis 0,9971

Stabilitas Air secara kimiawi stabil di semua keadaan fisik (es, cairan, dan
uap).
• Panas
• Hidrolisis/oksi
dasi
• Cahaya
Kegunaan Pelarut

Wadah dan Secara khusus, sistem penyimpanan dan distribusi harus memastikan
penyimpanan bahwa air dilindungi terhadap kontaminasi ion dan organik, yang
masing-masing akan mengarah pada peningkatan konduktivitas dan
total karbon organik. Sistem juga harus dilindungi terhadap
masuknya partikel asing dan mikroorganisme secara fisik sehingga
pertumbuhan mikroba dicegah atau diminimalkan. Air untuk tujuan
tertentu harus disimpan dalam wadah yang sesuai
E. Gliserin

Struktur kimia

Rumus molekul C3H8O3

Nama kimia
Propane-1,2,3-triol
Sinonim Croderol; E422; glicerol; glycerine; glycerolum; Glycon G-100;
Kemstrene; Optim; Pricerine; 1,2,3-propanetriol;
trihydroxypropane glycerol.
Berat molekul 92.09

Pemerian Gliserin adalah cairan higroskopis yang jernih, tidak berwarna,


tidak berbau, kental; Itu memiliki rasa yang manis, kira-kira 0,6
kali semanis sukrosa.

Kelarutan Hidroskopis. Larut dalam air.

pH larutan Ph Netral pada lakmus

pKa 14.4
Titik lebur 17.8 °C
Bobot jenis 92.09
Stabilitas Stabil pada tekanan dan suhu normal ,Panas, nyala, percikan, dan
sumber nyala lain. Hindarkan kontak dengan bahan tancampurkan
• Panas serta hindari kontak matahari langsung
• Hidrolisis/oksidasi
• Cahaya
Kegunaan Pengawet antimikroba; cosolvent; yg melunakkan; humektan;
plasticizer; pelarut; zat pemanis; agen tonisitas.

Wadah dan Gliserin harus disimpan dalam wadah kedap udara, di tempat yang
penyimpanan sejuk dan kering
F. Sukrosa

Struktur kimia

Rumus molekul C12H22O11


Nama kimia b-D-fructofuranosyl-a-D-glucopyranoside
Sinonim Gula bit; gula tebu; a-D-glucopyranosyl-b-D-fructofuranoside;
gula halus; sakarosa; sakarum; Gula.
Berat molekul 342.30
Pemerian Sukrosa muncul sebagai kristal tidak berwarna, seperti kristal
massa atau balok, atau sebagai bubuk kristal putih; tidak berbau
dan
memiliki rasa yang manis.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam Chloroform Etanol larut 1 dalam 400
bagian Etanol (95%) larut 1 dalam 170 bagian Propan-2-ol larut
1 dalam 400 bagian Air larut 1 dalam 0,5 bagian, larut 1 dalam
0,2 bagian pada 100oC

pH larutan -
pKa 12.62
Titik lebur 160–186oC
Bobot jenis 1.6 g/cm3
Stabilitas Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu kamar dan
sedang kelembaban relatif. Ini menyerap kelembaban hingga
• Panas 1%, yang dilepaskan saat dipanaskan pada 908C. Sukrosa
• Hidrolisis/oksidasi dikaramelisasi saat dipanaskan suhu di atas 1608C. Larutan
• Cahaya sukrosa encer dapat dikenakan fermentasi oleh mikroorganisme
tetapi tahan dekomposisi pada tingkat yang lebih tinggi
konsentrasi, mis. di atas 60% konsentrasi b / b. Encer solusi
dapat disterilkan dengan autoklaf atau filtrasi.
Kegunaan Basis gula-gula; agen pelapis; bantuan granulasi;
menangguhkan
agen; zat pemanis; pengikat tablet; tablet dan pengencer kapsul;
pengisi tablet; agen terapi; agen penambah viskositas.
Wadah dan Dalam wadah tertutup baik.
penyimpanan

G. Strawberry Essence

Struktur kimia

Rumus molekul C6H6O3


Nama kimia Strawberry essence
Sinonim 3-Hydroxy-2-methyl-(1,4-pyran); 3-hydroxy-2-methyl-4-pyrone;
larixinic acid; 2-methyl-3-hydroxy-4-pyrone; 2-methyl
pyromeconic acid; Palatone; Veltol.
Berat molekul 126.11
Pemerian Kristal putih solid dengan karakteristik, bau seperti karamel dan
rasa. Dalam larutan encer ia memiliki manis, seperti stroberi atau
rasa dan bau seperti nanas.
Kelarutan Larut dalam 21 bagian etanol 95%, dan dalam 80 bagian gliserin,
dalam 53 bagian propanol. dalam 28 bagian propilen glikol,
dalam 83 bagian air

pH larutan 5,36
PKa -

Titik lebur 62–164o C

Bobot jenis 1,49 gram/cm3

Stabilitas Stabil pada sempat yang serjuk dan kering , jauhkan dari
matahari langsung
• Panas
• Hidrolisis/oksidasi
• Cahaya

Kegunaan Penambah rasa; agen penyedap


Wadah dan Solusi Maltol dapat disimpan dalam gelas atau wadah plastik. Itu
penyimpanan material curah harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindungi dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.

III. Pendekatan Formula

NO. Bahan Jumlah Fungsi Bahan Alasan Penambahan


1 Parasetamol 250 mg/ 5 ml Zat aktif Analgesik dan
antipireutik
2 Sirupus Simplex 20% Kosloven dan Meningkatkan
Pemanis viskositas dan
pemanis
3 Etanol 90% 10% Pelarut Membuat sediaan
elixir dan melarutkan
zat aktif
4 Natrium Fosfat 1% Dapar Mempertahankan pH
stabilitas obat yaitu
pH 7
5 Gliserin 15% Pemanis Menambahkan rasa
manis pada sediaan
6 Propil Paraben 0,02% Pengawet Agar sediaan terhindar
dari anti mikroba dan
bekerja pada pH 4-8
7 Propilenglikol 20% Kosolven Melarutkan etanol dan
meningkatkan
kelarutan
8 Strawberry q.s Aroma Memberiakn rasa
Essence strawberry pada
sediaan
9 Red Colour q.s Pewarna Memberikan warna
merah pada sediaan
10 Aquadest Ad 100% Pelarut Membuat sediaan
larutan

IV. Penimbangan

No. Bahan Jumlah dalam Jumlah Penimbangan


Formula
1 Parasetamol 250 mg/ 5 ml Dibuat dalam 70 ml
70 /5 = 14
250 mg x 14 = 3500 mg = 3,5 g
2 Sirupus Simpleks 20% 20/100 x 70 = 14 ml
3 Etanol 90% 10% 10/100 x 70 = 7 ml
4 Natrium Fosfat 1% 1/100 x 70 = 0,7 g
5 Gliserin 15% 15/100 x 70 = 10,5 ml
6 Propil Paraben 0,02% 0,02/100 x 70 = 0,014 g
7 Propilenglikol 20% 20/100 x 70 = 14 ml
8 Strawberry Essence q.s qs
9 Red Colour q.s qs
10 Aquadest Ad 100% Ad. 100

V. Prosedur Pembuatan

1. Pembuatan sirupus simplex


• Ditimbang 66,7 gram sukrosa
• Ditambahkan air 33,3 gram,ditambahkan 100 ml dipanaskan hingga larut dan
larutan homogen
• Diambil sirupus simplex 14 ml

2. Pembuatan Eliksir Parasetamol


• Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Ditimbang paracetamol sebagai zat aktif dan eksipien yang digunakan sesuai
dengan jumlah masing-masing perhitungan penimbangan bahan
• Dicampurkan metil paraben dengan gliserin hingga homogen
• Paracetamol digerus dan dicampurkan dengan etanol di dalam beaker glass
• Dicampurkan capuran gliserin dan metil paraben dengan campuran
paracetamol dan etanol didalam beaker glas, diaduk hingga homogen
• Ditambahkan sirupus simpleks dan propilenglikol kedalam sediaan,
kemudian diaduk hingga homogen
• Dimasukkan sediaan yang telah homogen ke dalam gelas ukur, diaddkan
larutan dapar hingga 70 ml, kemudian di tambahkan strawberry essence dan
red colour kemudian diasduk kembali hingga homogen
• Ditara botol sediaan. Dituangkan aquades ke dalam gelas ukur hingga 63 ml,
kemudian dituangkan ke dalam botol sediaan. Ditandai batas 63 ml aquades
dalam botol, kemudian aquades dikeluarkan dari botol
• Dimasukkan sediaan ke dalam botol yang telah ditara hingga batas yang telah
ditandai.
• Setelah selesai, dilakukan evaluasi sediaan
VI. Analisis titik kritis pembuatan sediaan
1. Parasetamol sukar larut dalam air sehingga dilarutkan menggunakan etanol
2. Parasetamol memiliki rasa pahit sehingga harus ditambahkan pemanis seperti
sirupus simplex dan gliserin
3. Propilparaben harus dilarutkan dalam gliserin hingga mudah untuk pencampuran
dengan bahan yang lain

VII. Evaluasi
Jumlah Hasil
No Jenis Evaluasi Prinsip Evaluasi Syarat
Sampel Pengamatan
1 Uji organoleptis Pengamatan secara 1 -Warna : MerahBau, rasa dan
(warna, bau, visual. warna sesuai
rasa dan -Bau : Aroma dengan
kejernihan) Strawberry spesifikasi yang
-Rasa : Manis ditentukan
(Depkes RI,
1995).
2 Uji pH larutan Berdasarkan 1 pH sediaan pH sesuai
perubahan warna eliksir: 7 dengan
pada kertas pH spesifikasi
indikator yang formulasi
kemudian sediaan
dibandingkan dengan
warna standar pada
berbagai pH.
3 Penentuan Menentukan densitas 1 - BJ Eliksir yaitu
densitas larutan larutan dengan 1,21-1,23 g/ml
menimbang massa
larutan sebanyak
volume tertentu (10
mL) dengan
piknometer yang
kemudian
dibandingkan dengan
cairan yang telah
diketahui
densitasnya
(aquadest) pada suhu
tertentu
4 Penentuan Mengukur waktu 2 - Nilai viskositas
viskositas yang dibutuhkan sesuai dengan
larutan dengan oleh bola yang spesifikasi yang
alat Hoppler digunakan untuk telah ditetapkan
jatuh sejauh jarak (Depkes RI,
tertentu. 1995).

5 Uji stabilitas Sediaan disimpan 1 - -


sediaan pada temperatur
kamar untuk
mengamati lamanya
stabilitas sediaan.
6 Uji volume Pengukuran volume 30 - Volume rata-rata
terpindahkan sediaan dengan gelas larutan yang
ukur. diperoleh dari
10 wadah tidak
kurang dari
100%, dan tidak
satupun volume
wadah yang
kurang dari 95%
dari volume
yang dinyatakan
pada etiket. Jika
A adalah volume
rata-rata kurang
dari 100% dari
yang tertera
pada etiket akan
tetapi tidak ada
satu wadah pun
volumenya
kurang dari 95%
dari volume
yang tertera
pada etiket, atau
B tidak lebih
dari satu wadah
volume kurang
dari 95%, tetapi
tidak kurang
dari 90% dari
volume yang
tertera pada
etiket. Volume
rata-rata larutan
diperoleh dari
30 wadah tidak
kurang dari
100% dari
volume yang
tertera pada
etiket, dan tidak
lebih dari satu
dari 30 wadah
volume kurang
dari 95%, tetapi
tidak kurang
dari 90% seperti
yang tertera
pada etiket
(Depkes RI,
1995).
7 Penetapan kadar Penetapan kadar zat 1 - Sesuai dengan
zat aktif aktif dengan metode yan tertera pada
analisis yang sesuai monografi
sediaan sirup
dengan
kandungan zat
aktif tertentu
pada Farmakope
Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/43108261/Jurnal_Praktikum_Elixir_Parasetamol

Anda mungkin juga menyukai