Anda di halaman 1dari 15

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA

KELOMPOK : 1/A1 SHIFT : Reguler A

SOAL : Pembuatan Eliksir Ibuprofen

I. Latar Belakang
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang sedap
mengandung selain obat juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis lainnya, zat warna,
zat pewangi, dan zat pengawet dan digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama yang
digunakan adalah etanol yang dimaksudkan untuk mempertinggi kelarutan suatu obat. Eliksir
bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir merupakan obat untuk efek terapi
dari senyawa obat yang dikandungnya ( Depkes RI,1979).
Ibuprofen merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid ( NSAID) yang membantu
meredakan nyeri, peradangan, demam, dan mengatasai patent duct ateriosus. Ibuprofen bekerja
dengan cara menghalangi tubuh memproduksi prostaglandin yaitu senyawa penyebab
peradangan dan rasa sakit ( Juwita DA, 2015).
Sediaan eliksir umumnya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh anak anak dan orang lanjut
usia yang sulit atau tidak mampu menelan. Zat aktif yang memiliki sifat tidak larut dalam air
tidak memungkinkan untuk dibuat sediaan larutan dan rasa pahit yang cukup kuat diperlukan
penambahan pemanis sehingga sediaan dibuat dalam bentuk eliksir.

II. Preformulasi
a. Zat Aktif

Ibuprofen (Rowe, 2009), (Pubchem,2020)

Struktur kimia

Rumus molekul C13H18O2


Nama kimia Ibuprofenum
Sinonim Asam 2-(4-isobutilfenil),brufen, motrin
Berat molekul 206,28 g/mol
Pemerian Serbuk hablur, putih hingga hamper putih, berbau
Kelarutan Tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, menthol,
aseton, dan kloroform. Sukar larut dalam etil asetat.
pH stabil larutan 1,2 -7,5
PKa 5,3
Titik lebur 75-77,5 C
Stabilitas Diudara, ibuprofen terdapat dalam keadaan stabil bahkan pada
 Panas suhu tinggi (105 C – 110 C) setidaknya dalam empat hari.
 Hidrolisis/oksidasi
 Cahaya
Kegunaan Analgesik antipiretik
Wadah dan Wadah tertutup rapat dan terhindar dari sinar matahari langsung.
penyimpanan
Kesimpulan :
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : Asam
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : Eliksir
(krim/salep) :
Kemasan : botol kaca tertutup
b. Eksipien (zat tambahan)

Etanol (Rowe, 2009)


Struktur kimia

Rumus molekul C2H6O


Nama kimia Ethanol
Sinonim Ethanolum (96 per centum); ethyl alcohol; ethyl hydroxide; grain
alcohol; methyl carbinol.
Berat molekul 46.07
Pemerian Cairan bening, tidak berwarna, mudah bergerak, dan mudah
menguap, bau khas, mudah terbakar
Kelarutan Larut dengan kloroform, eter, gliserin dan air (dengan kenaikan
suhu dan volume)
pH larutan 7,33
pKa 15,9
Titik lebur -1120C
Konstanta Dielektrik 24,3
Bobot jenis 0.8119–0.8139
Stabilitas Larutan etanol dapat disterilkan dengan cara autoklaf atau dengan
 Panas filtrasi
 Hidrolisis/oksidasi
 Cahaya
Kegunaan Pengawet antimikroba, desinfektan, penetran kulit, pelarut
Wadah dan Disimpan dalam wadah kedap udara, ditempat yang dingin
penyimpanan
Propilen glikol (Rowe, 2009)
Struktur kimia

Rumus molekul C3H8O2


Nama kimia 1,2-Propanediol
Sinonim 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl
ethylene
glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol; propylenglycolum.
Berat molekul 76.09
Pemerian Bersih, tidak berwarna, kental, praktis, tidak berbau, dengan rasa
manis, agak tajam menyerupai sorbitol
Kelarutan Larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin dan air,
larut pada 1 dalam 6 bagian eter, tidak larut dengan minyak
mineral ringan atau minyak tetap, tetapi akan larut dengan
beberapa minyak esensial.
pH larutan 3-6
pKa 14,9
Titik lebur -590C
Konstanta Dielektrik 32
Bobot jenis 1.038 g/cm3
Stabilitas Pada suhu dingin propilen glikol stabil dalam kondisi wadah
 Panas tertutup rapat, tetapi pada suhu tinggi, ditempat terbuka cenderung
 Hidrolisis/oksidasi teroksidasi, menimbulkan produk seperti propionaldehyde, asam
 Cahaya laktat, asam piruvat dan asam asetat. Propilen glikol secara
kimiawi dicampur dengan etanol (95%), gliserin atau air dapat
disterilkan dengan autoklaf
Kegunaan Pengawet antimikroba, desinfektan, humektan, pelarut, zat
penstabil, cosolvent yang larut dalam air.
Wadah dan Propilen glikol bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam
penyimpanan wadah tetrtutup. terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan
kering.
Aquades. (Rowe, 2009), (Pubchem, 2020)
Struktur kimia

Rumus molekul H2O


Nama kimia Aquadest, aqua destilata
Sinonim Air suling/aqua purificata
Berat molekul 18,02
Pemerian Cairan jernih; tak berwarna; tak berbau
Kelarutan Bercampur dengan hampir semua pelarut polar
pH larutan 5,0-7,0
pKa -
Titik lebur 0oC
Konstanta Dielektrik 78,54
Bobot jenis 1 g/Ml
Stabilitas Stabil pada semua wujud, menguap pada suhu 100oC
 Panas
 Hidrolisis/oksidasi
 Cahaya
Kegunaan Pelarut
Wadah dan Aqua disimpan dalam wadah yang sesuai dengan kegunaan.
penyimpanan
Sukrosa. (Rowe, 2009), (Pubchem, 2020)

Struktur kimia

Rumus molekul C12H22O11


Nama kimia B-D-fructofuranosyl-a-D-glucopyranoside
Sinonim Gula, sakarum, sakarosa
Berat molekul 342,30
Pemerian Kristal tak berwarna, serbuk, atau massa; tak berwarna; rasa manis
Kelarutan 1 bagian dalam 0,5 air
pH larutan Netral pada litmus
PKa 12,62
Titik lebur 160-186 C
Konstanta Dielektrik -
Bobot jenis 1,6 g/cm3
Stabilitas Stabil dalam suhu ruang dan kelembaban sedang. Sukrosa larut
 Panas rentan terhdap fermentasi oleh mikroorganisme.Pada suhu 110-
 Hidrolisis/oksidasi 145 C dapat terjadi inversi sukrosa menjadi dekstrosa
 Cahaya
Kegunaan Pemanis
Wadah dan Wadah tertutup rapat, di tempat yang kering dan sejuk.
penyimpanan
Propil Paraben (Rowe, 2009)
Struktur kimia

Rumus molekul C10H12O3


Nama kimia Propyl 4-hydroxybenzoate
Sinonim Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid propyl
ester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl
butex; Propyl Chemosept; propylis parahydroxybenzoas; propyl
phydroxybenzoate;
Propyl Parasept; Solbrol P; Tegosept P; Uniphen
P-23.
Berat molekul 80.20
Pemerian Putih, kristal, tidak berbau dan bubuk tidak berasa
Kelarutan Acetone sangat larut
Ethanol (95%) 1 dalam 1.1
Ethanol (50%) 1 dalam 5.6
Ether sangat larut
Glycerin 1 dalam 250
Minyak mineral 1 dalam 3330
Propylene glycol 1 dalam 3.9
Propylene glycol (50%) 1 dalam 110
Air 1 dalam 4350 at 15 C
1 dalam 2500
1 dalam 225 at 80 C
pH larutan 3-6
PKa 8,4
Titik lebur 96-99oC
Konstanta Dielektrik -
Bobot jenis 1,288g/cm3
Stabilitas Larutan propilparaben stabil pada pH 3-6 (kurang dari 10%
 Panas dekomposisi) hingga sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan
 Hidrolisis/oksidasi larutan pada pH lebih dari 8 cepat terhidrolisisi (10% atau lebih
 Cahaya setelah siktar 60 hari di suhu kamar)
Kegunaan Pengawet antimikroba
Wadah dan Harus disimpan dalam wadah tertutup rapat di tempat yang sejuk
penyimpanan dan kering.
Sorbitol (Rowe, 2009) (Pubchem, 2020)
Struktur kimia

Rumus molekul C6H14O6


Nama kimia D-glucitol
Sinonim Meritol, sorbitab, D-sorbitol,sorbogem
Berat molekul 182,17 g/mol
Pemerian Berupa kristal, bubuk higroskopis, tak berbau, putih atau tak
berwarna
Kelarutan 1 bagian dalam 0,5 air ; sedikit larut dalam metanol ; 1 bagian
dalam 25 etanol 95%
pH larutan 4,5- 7 untuk 10% w/v larutan
PKa -
Titik lebur Bentuk anhidrat 110-112 C. bentuk metastable 93 C
Konstanta Dielektrik -
Bobot jenis 1,49 g/cm3
Stabilitas Relatif inert secara kimia dan cocok untuk kebanyakan eksipien.
 Panas Stabil bila terkena udara tanpa katalis, suhu rendah dan adanya
 Hidrolisis/oksidasi alkali atau asam
 Cahaya
Kegunaan Pemanis, anticap-locking
Wadah dan Wadah tertutup rapat ditempat yang sejuk dan kering
penyimpanan

III. Permasalahan Farmasetika

1. Ibuprofen bersifat tidak larut dalam air


2. Ibuprofen memiliki rasa yang pahit
3. Sediaan merupakan multiple dose sehingga rentan terhadap kontaminasi bakteri

IV. Penyelesaian Masalah

1. Ibuprofen dibuat dalam sediaan eliksir yang menggunakan penambahan etanol


sebagai pelarut campur
2. Sirupus simplek dapat ditambahkan pada sediaan berfungsi sebagai pemanis dan
peningkat viskositas
3. Penambahan propil paraben sebagai pengawet untuk mencegah kontaminasi bakteri
1. Pendekatan Formula (Formula Yang Diusulkan)

NO. Bahan Jumlah Fungsi Bahan Alasan Penambahan


1 Ibuprofen 1400 mg Zat aktif Analgesik antipiretik

2 Etanol 7 ml Kosolven Karena ibuprofen tidak


larut dalam air maka
perlu ditambahkan
etanol
3 Propilen glikol 7,7 ml Kosolven dan Karena sediaan yang
pengawet dibuat mudah
ditumbuhi mikroba
maka perlu
ditambahkan pengawet
dan kosolven
4 Sirupus simplek 17,5 ml Pemanis dan Karena rasa zat aktif
peningkat pahit ditambahkan
viskositas pemanis untuk
menutupi rasa pahit
5 Propil paraben 0,014 gram Pengawet Sediaan mudah
ditumbuhi mikroba
maka perlu
ditambahkan pengawet
antimikroba dan pelarut
propilen glikol
6 Sorbitol 10,5 ml Anticap-locking, Karena sediaan
peningkat menggunakan pemanis
viskositas sehingga rentan
terbentuk kristal gula
pada leher botol
7 Red colour 3 tetes Pewarna Sediaan menghasilkan
warna tidak menarik
sehingga pewarna akan
meningkatkan
penerimaan pasien
8 Strawberry essence 3 tetes Pengaroma Sediaan ditujukan
untuk anak anak
sehingga penambahan
pengaroma akan
membuat lebih menarik
9 Aquadest ad 70 ml Pelarut Pelarut
2. Perhitungan

Contoh perhitungan konstanta dielektrik :


Konstanta dielektrik Ibuprofen
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
KD = (𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝐾𝐷 𝑎𝑖𝑟) + ( 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝐾𝐷 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙)
28 7
= (35 𝑥 80,4) + (35 𝑥 25,7)

= 69,46

Penentuan komposisi pelarut campur


Dengan asumsi:
 Volume pelarut adalah 70 mL
 Volume etanol = 7 mL (diambil syarat maksimum karena Ibuprofen larut baik
dalam etanol)
 Volume air = y mL
 Volume propilen glikol = (70-7-y) mL = (63-y) mL
(𝑉𝑜𝑙.𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝐾𝐷 𝑎𝑖𝑟)+ (𝑉𝑜𝑙.𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝑥 𝐾𝐷 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙)+ + (𝑉𝑜𝑙.𝑝𝑟𝑜𝑝𝑖𝑙𝑒𝑛 𝑔𝑙𝑖𝑘𝑜𝑙 𝑋 𝐾𝐷 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑖𝑙𝑒𝑛 𝑔𝑙𝑖𝑘𝑜𝑙)
KD = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
(𝑦 𝑥 80,4)+ (7𝑥 25,7)+ ([63−𝑦] 𝑋 33)
69,46 = 70

y = 54,92 mL dibulatkan menjadi 55 ml


63-55 = 8 mL
Jadi volume propilen glikol yang harus ditambahkan adalah 8 mL

3. Penimbangan
NO. Bahan Jumlah dalam Jumlah
formula penimbangan
1 Ibuprofen 100 mg/ 5ml 100 mg/ 5 ml x 70
= 1400 mg
2 Etanol 10% 10% x 70 = 7 ml

`3 Propilen glikol 11% 11% x 70 = 7,7ml


4 Sirupus simplek 25% 25% x 70 = 17,5
ml
5 Propil paraben 0,02% b/v 0,014 gram
6 Sorbitol 15% 15%x 70 = 10,5
ml
7 Red colour q.s 3 tetes
8 Strawberry essence q.s 3 tetes
9 Aquadest ad 70 ml Ad 70 ml

4. Prosedur Pembuatan

1. Pembuatan sirupus simplex, stok 50 mg


- Ditimbang 33,33 mg sukrosa
- Tambahkan air hingga beratnya 50 mg lalu diaduk hingga homogen kemudian
disaring dengan kertas saring

2. Pembuatan eliksir Ibuprofen


- Tentukan jumlah masing-masing komponen kosolven yang diperlukan dengan
menghitung dari KD Ibuprofen yang telah didapatkan.
- Dilarutkan 1,4 gram Ibuprofen ke dalam 10 mL etanol
- Dilarutkan propil paraben 0,014 gram dengan propilen glikol 7,7 ml di wadah
lain
- Dicampurkan larutan Ibuprofen dan propil paraben
- Ditambahkan sorbitol 10,5 ml dan sirupus simplek 17,5 ml, diaduk rata
- Ditambahkan pengaroma (strawberry essens) 3 tetes
- Ditambahkan pewarna (red colour) 3 tetes
- Aquades ditambahkan hingga batas tara 70 mL
- Campuran diaduk hingga homogen dan dimasukkan ke dalam wadah yang
sudah ditara
- Sisa volume sediaan digunakan untuk evaluasi sediaan

5. Analisis titik kritis pembuatan sediaan

Dalam pembuatan eliksir, zat aktif Ibuprofen memiliki sifat yang sukar larut
dalam air sehingga perlu dilarutkan kedalam pelarut campur (kosolven) yaitu etanol.
6. Evaluasi

Jumlah Hasil
No Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Syarat
sampel pengamatan
1 Uji Pengamatan secara 1 Warna : merah
organoleptis visual. Bau : strawberry
(warna, bau, Rasa : manis
rasa dan
kejernihan)

2 Uji pH larutan Berdasarkan 1 Stabil pada pH


(Rowe,2009) perubahan warna maksimum 1,2-
pada kertas pH 7,5
indikator yang
kemudian
dibandingkan dengan
warna standar pada
berbagai pH.
3 Penentuan Menentukan densitas 1 -
densitas larutan dengan
larutan (FI IV, menimbang massa
1030) larutan sebanyak
volume tertentu (10
mL) dengan
piknometer yang
kemudian
dibandingkan dengan
cairan yang telah
diketahui
densitasnya
(aquadest) pada suhu
tertentu
4 Penentuan Mengukur waktu 2 Ukuran satuan
viskositas yang dibutuhkan kekentalan
larutan oleh bola yang dalam rentang
dengan alat digunakan untuk normal
Hoppler jatuh sejauh jarak dinyatakan
tertentu. dalam
sentistoke.
Perkiraan
kekentalan
dalam sentistoke
pada suhu
kamar, untuk
eter 0,2; air 1;
minyak tanah
2,5; minyak
mineral 20
hingga 70 dan
madu, 10.000
(FIV 1037)
5 Uji stabilitas Sediaan disimpan 1 -
sediaan pada temperatur
kamar untuk
mengamati lamanya
stabilitas sediaan.
6 Uji volume Pengukuran volume 30 Volume rata-rata
terpindahkan sediaan dengan gelas larutan yang
(FI IV, 1995) ukur. diperoleh dari 10
wadah tidak
kurang dari
100%, dan tidak
satupun volume
wadah yang
kurang dari 95%
dari volume
yang dinyatakan
pada etiket. Jika
A adalah volume
rata-rata kurang
dari 100% dari
yang tertera
pada etiket akan
tetapi tidak ada
satu wadah pun
volumenya
kurang dari 95%
dari volume
yang tertera
pada etiket, atau
B yang tidak
lebih dari satu
wadah volume
kurang dari
95%, tetapi tidak
kurang dari 90%
dari volume
yang tertera
pada etiket,
lakukan
pengujian
terhadap 20
wadah
tambahan.
Volume rata-rata
yang diperoleh
dari 30 wadah
tidak kurang dari
200% dari
volume yang
tertera pada
etiket, dan tidak
lebih dari 1 dari
30 wadah
volume kurang
dari 95%, tetapi
tidak kurang dari
90% seperti
yang tertera
pada etiket.
7 Penetapan Penetapan kadar zat 1 Ibuprofen
kadar zat aktif aktif dengan metode mengandung
(FI IV, 1995) analisis yang sesuai tidak kurang dari
97% dan tidak
lebih dari 103%
C13H18O2
dihitung
terhadap zat
anhidrat

7. Hasil Percobaan (untuk Laporan)


8. Pembahasan (untuk Laporan)
9. Kesimpulan :

10. Daftar Pustaka

Departemen Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi


IV : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia ; Jakarta.

http://www.Pubchem.ncbi.nlm.nih.gov diakses tanggal 13 Februari 2020.

Rowe, Raymond C, Paul J Sheskey, Dan Mariam E Quinn. 2009. Handbook Of


Pharmaceutical Excipient 6th Edition : Pharmaceutical Press ; UK.

Juwita DA, Novita D, Erizal. Perbandingan Efek Antipiretik antara Ibuprofen dengan
Campuran Ibuprofen dan Kafein. 2015. Jurnal Farmasi Indonesia ; 7 (4) : 223-224 .

Anda mungkin juga menyukai