Disusun oleh :
I. TUJUAN
Mampu mengetahui bagaimana cara memformulasikan sediaan salep dan
melakukan evaluasi sediaan salep.
Fungsi salep :
1. Dasar salep hidrokarbon (dasar salep bersifat lemak) bebas air, preparas
yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, dasar
hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Contoh minyak atsiri, parafin.
Dasar salep larut dalam air hanya mengandung komponen yang larut
dalam air, tetapi seperti dasar salep lain yang dapat dibersihkan dengan air basis
yang terlarut dalam air dapat dicuci dengan air, contoh polietilen glikol.
Stabilitas Salep
1. Organoleptis
2. Homogenitas
Dilakukan dengan menggunakan kaca objek. Suatu sediaan harus
menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat butiran kasar.
6. Uji kebocoran
Dilakukan selama 8 jam dengan posisi horizotal dan temperatur 60
° C ±3 ° C .Untuk menidentifikasi terjadi kebocoran atau tidak selama pengujian
ataupun setelahnya.
Pengawetan salep
Salep biasanya dikemas baik dalam wadah, tube maupun botol. Botol
dapat dibuat dari gelas tidak berwarna, warna hijau, atau buram. Botol plastik juga
dapat digunakan. Wadah dan gelas buram dan berwarna berguna untuk salep yang
mengandung obat yang peka terhadap cahaya. Tube salep untuk pemakaian
topikal yang sering digunakan dari ukuran 5-30 gram.
Monografi Bahan
Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam propilen
glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat.
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tiak berbau,
menyerap air pada udara lembab
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloroform,
larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial, tidak dapat bercampur
dengan minyak lemak
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang dua
kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas,
mudah larut dalam eter dan dalam kloroform
Pemerian : Masa seperti lemak, putih atau kekuningan, pucat, masa berminyak
transparan dalam lapisan tipis setelah pada suhu 0°.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin atau panas, dan
dalam etanol mutlak dingin, mudah larut dalam benzen, dalam karbon disulfida,
dalam kloroform, larut dalam heksan dan dalam sebagian minyak lemak dan
minyak atsiri.
Perhitungan Bahan :
Chloramphenikol = 0,2 gr
Propilen glikol= 1 gr
Adeps lanae = 1 gr
Vaselin album = 10 – (0,2 gr + 1 gr + 1gr)
= 10 – 2,2 gr
= 7,8 gr
b. Bahan
Chloramphenikol
Prosedur
Adeps lanae
Vaselin album
c. Formula
R/Chloramphenicol 200 mg
Propilen glikol 1g
Adeps lanae 1g
Vaselin album ad 10 g
Pro : Liana
IV. PROSEDUR
Evaluasi Homogenitas
1. Bungkus tube yang telah berisi salep dengan tissue, masukkan salep kedalam
oven yang telah diatur suhunya sekitar 80° C
2. Tunggu hingga beberapa menit
3. Amati kebocoran tube
1. Letakkan salep secukupnya diatas objek gelas yang telah ditentukan luasnya
2. Letakkan objek gelas yang lain di atas salep tersebut, tekanlah dengan beban
1 kg selama 5 menit
3. Pasanglah objek galss pada alat uji
4. Lepaskan beban seberat 80 gram dan catat waktunya hingga kedua objek
glass tersebut terlepas
5. Ulangi sebanyak 3×
6. Lakukan pula pada formula salep yang lain
Kemampuan Proteksi
Dosen Pengampu
Uji Evaluasi
50 g 4, 25 cm 50 g 4,1 cm 50 g 4,25 cm
100 g 4, 35 cm 100 g 4,3 cm 100 g 4,6 cm
150 g 4,55 cm 150 g 4,65cm 150 g 4,9 cm
200 g 4,7 cm 200 g 4,8 cm 200 g 5,05 cm
4. Uji pH pH pH pH pH pH pH
Univers meter Univers meter Univers meter
al al al
6 5,85 6 6 6 6,18
5 Uji Daya 1, 20 detik 2, 13 detik 1, 02 detik
Sebar
6. Uji Daya Terdapat noda Terdapat noda Terdapat noda
Proteksi merah merah merah
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum Teknologi sediaan liquid dan semi solid adalah membuat
tiga sediaan Salep. Tujuan dari percobaan ini adalah memformulasi sediaan salep
dan melakukan kontrol kualitas (evaluasi) sediaan salep.
Setelah itu adalah melakukan evaluasi pada sediaan salep berupa uji
organoleptik dengan menggunakan panca indera yaitu penglihatan berupa warna,
penciuman berupa bau dan pecobaan berupa rasa dari sediaan tersebut. Dan hasil
evaluasi menunjukkan bahwa sediaan salep yang dibuat dan setelah dilakukan uji
organoleptik sediaan tersebut berwarna putih kekuningan, sedikit berbau vaselin
album karena vaselin album lebih dominan, dan pengukuran bobot jenis sediaan
salep didapat hasil gram.
VII. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas mengenai praktikum pembuatan salep dapat
disimpulkan bahwa :