Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA DASAR

“KAPSUL”

Dosen Pengampu:
Anna L Yusuf, M.Farm, Apt

Disusun Oleh :

Amelia Hermawan (2204277006)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat membaca resep

2. Mahasiswa dapat menghitung perhitungan bahan obat

3. Mahasiswa dapat menimbang bahan obat

4. Mahasiswa dapat meracik sediaan kapsul

B. Dasar Teori

Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995, kapsul adalah sediaan padat yang terdiri
dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin,
tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

Syarat – Syarat kapsul

1. Keseragaman sediaan
2. Keseragaman bobot
3. Keseragaman kandungan
4. Disolusi

Keuntungan dan Kerugian Sediaan Bentuk kapsul :

a. Menutupi rasa dan bau bahan obat yang kurang enak


b. Memudahkan penggunaan dibanding serbuk
c. Mempercepat penyerapannya dibanding pil dan tablet
d. Kapsul gelatin keras cocok untuk peracikan extemperaneous, karena dosis dan kombinasi obat
bisa disesuaikan
e. Dapat dibuat sediaan cair jika diinginkan dengan konsentrasi tertentu
f. Dapat untuk sediaan lepas lambat

1
Kerugian bentuk kapsul antara lain :

a. Tidak sesuai untuk bahan obat yang mudah larut (kcl, kbr, nh4br, cacl2) larutan pekat dapat
mengiritasi lambung
b. Tidak dapat digunakan untuk bahan eflorescen (ada air kristalnya) dan ddelikuesen (menyerap air
sampai menjadi larutan

Macam -macam kapsul :

1. Berdasarkan konsistensi cangkang kapsul


2. Berdasarkan cara pemakaian
3. Berdasarkan tujuan pemakaian
1) Berdasarkan konsistensi cangkang kapsul
 Kapsul keras:
a. Terdiri alas tubuh dan tutup
b. Tersedia dalam bentuk kosong
c. Isi biasanya padat, dapat juga cair
d. Cara pakai per oral
e. Bentuk hanya satu macam
 Kapsul lunak:
a. Satu kesatuan
b. Selalu sudah terisi
c. Isi biasanya cair, dapat juga dapat
d. Bisa oral, vaginal, rectal, topikal
e. Bentuknya bermacam- macam
 Ukuran kapsul

No Kapasitas Berat
000 700-1000 mg 1 gram
00 500-700 mg 0,6 gram
0 300-500 mg 0,5 gram
1 200-300 mg 0,4 gram
2 150-200 mg 0,25 gram
3 100-150 mg 0,2 gram
4 50-100 mg 0,15 gram

2
5 >50 mg 0,1 gram

2) Berdasarkan cara pemakaian :


a. Per oral
b. Per rektal
c. Per vaginal
d. Topikal
 Alat dan Bahan :
 Alat
1. Timbangan halus dan kasar
2. Anak timbangan
3. Mortir dan stamper
4. Kertas perkamen
5. Spatel
6. Sudip
7. Plastik klip obat
8. Etiket dan label
9. Cangkang kapsul
10. Kain lap
 Bahan
1. Bahan obat sediaan kapsul yang sudah tersedia di laboratorium

3
BAB II

HASIL PENGAMATAN

Dr. Amelia Hermawan


SIP:No.101/DKK-DN/05/2017
JL. Kapten Murod Idrus No.34
No. Telp 081991476981
No:02 Ciamis, 21-11-2022

R/ Sanexon ½ tab

Piroxicam 20 mg 20 mg

Omeprazole 1 cap 1 cap

Mf cap dtd no. xxx

S 2 dd c1 pagi

Pro :Tn.Cang Kim Hion (25 tahun)

Berat badan : 50 kg

Alamat : Jl. Cigembor No.15 Ciamis

4
A. Kelengkapan Resep

No. Kelengkapan Resep Keterangan


1. Nama dokter Ada
2. SIP dokter Ada
3. Alamat dokter Ada
4. No. Telp dokter Ada
5. No. resep Ada
6. Tanggal penulisan resep Ada
7. Tanda R/ Ada
8. Nama obat Ada
9. Berat obat masing-masing Ada
10. Jenis sediaan yang diminta Ada
11. Jumlah sediaan Ada
12. Petunjuk/Aturan pakai Ada
13. Nama pasien Ada
14 Umur/berat badan pasien Ada
15 Alamat pasien Ada
16 No. Telp pasien Ada
17 Paraf dokter Ada

B. Resep strandar
 Piroxicam (180 vol 52 hal. 33) tiap tablet mengandung piroxicam 20 mg
 Omeprazole (150 vol 52 hal. 321) tiap tablet mengandung omeprazole 20 mg
C. Monografi
 Piroxicam

Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang;tidak
berbau. Bentuk monohidrat berwarna kuning

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan sebagian
besar pelarut organik;sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali
mengandung air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya

Khasiat : Analgesik

Dapus : Farmakope Indonesia edisi IV hal. 683

 Sanexon(metilprednisolon asetat)

5
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau praktis putih:tidak berbau;melebir pada suhu
lebih kurang 225° disertai peruraian

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air;larut dalam dioksan;agak sukar larut dalam
aseton, dalam etanol, dalam kloroform dan dalam metanol;sukar larut
dalam eter

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya

Dapus : Farmakope Indonesia edisi IV hal. 551

 Omeprazole
Pemerian : Serbuk putih hingga hampir putih, melebur pada suhu 150° hingga 160°
disertai penguraian
Kelarutan : Larut dalam diklorometan, agak sukar larut dalam metanol dan dalam
etanol : sangat sukar larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat di tempat dingin, terhindar dari kelembaban

Dapus : Farmakope Indonesia edisi V

D. Usul
Penambahan laktosa untuk menambah bobot

E. Dasar teori
Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995, kapsul adalah sediaan padat yang
terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat
dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

F. Penggolongan obat

1.Sanexon(methylprednisolone) : golongan obat keras

2.Piroxicam :golongan obat keras

3.Omeprazole :golongan obat keras

G. Perhitungan DL
1) Sanexon (metilprednisolon Asefat)

6
DL 1 ×=4 mg
DL 1 h=8 mg
1
DT 1 ×= ×4 mg=2 mg
2
DT 1 h=2 mg ×2=4 mg
DP 1 ×=DL1×=4 mg
DP 1 h=DL 1 h=8 mg
DT 2 mg
% DL ¿ 1×= ×100 %=50 %
DP 4 mg
DT 4 mg
%DL ¿ 1 h= ×100 %=50 %
DP 8 mg
2) Piroxicam
DL 1 ×=20 mg
DL1 h=40 mg
DT 1 ×=20 mg
DT 1 h=20 mg ×2=40 mg
DP 1 ×=DL 1×=20 mg
DP 1 h=DL 1 h=40 mg
DT 1 × 20 mg
% DL = = × 100 %=100 %
DP 1 × 20 mg
DT 1 h 40 mg
% DL = = × 100 %=100 %
DP 1 h 40 mg

3) Omeprazole
DL 1 ×=20 mg
DL 1 h=40 mg
DT1 ×=20 mg ( 1 cap )
DT 1 h=20 mg ×2=40 mg
DP 1 ×=DL 1×=20 mg
DP 1 h=DL 1 h=40 mg
DT 20 mg
%DL ¿ = × 100 %=100 %
DP 20 mg
DT 40 mg
%DL¿ = ×100 %=100 %
DP 40 mg

H. Perhitungan bahan

Metilprednisolon Asetat 1
tab × 30=15
2

7
15 × 4 mg=60 mg

Piroxicam 20 mg× 30=600 mg

Omeprazole 1 cap ×30=30 cap

1 cap=20 mg

30 ×20 mg=600 mg

Laktosa 50 mg× 30=1500 mg

Cangkang kapsul 60 mg+ 600 mg+600 mg+1500 mg


30 mg

2.760 mg
=92mg=4 (ukuran)
30 mg

I. Penimbangan bahan

Sanexon = 60 mg

Piroxicam = 600 mg

Omeprazol = 600 mg
e

J. Prosedur kerja
a) Siapkan alat dan bahan
b) Setara kan timbangan
c) Timbang bahan sesuai takaran masing-masing
d) Lapisi mortir dengan laktosa
e) Masukkan omeprazole 600 mg ke dalam mortir gerus ad halus
f) Masukkan sanexon 60mg ke dalam mortir gerus ad homogen
g) Masukkan piroxicam 600 mg ke dalam mortir gerus ad homogen
h) Masukkan ke dalam kertas perkamen semua bahan untuk menentukan cangkang kapsul
i) Masukkan ke dalam cangkang kapsul bagi menjadi 3 bagian masing-masing 10 bungkus
j) Masukkan ke dalam plastik klip
k) Beri etiket

8
K. Etiket

L. Indikasi
 Piroxicam= Analgesik
 Omeprazole= menurunkan sekresi pada lambung
M. Informasi obat
 Dalam wadah tertutup rapat
 Obat ini digunakan untuk pemakaian oral
 Metilprednisolon bisa menimbulkan sakit kepala, mual muntah, kelelahan otot.
 Dipakai untuk dalam

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995, kapsul adalah sediaan padat yang terdiri
dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin,
tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.Kapsul termasuk obat yang terbungkus
cangkang atau kulit terluar. Kulit terluar ini dipecah dalam saluran pencernaan sehingga obat dapat
terserap dalam tubuh. Hal ini didasarkan pada prinsip dimana cangkang kapsul akan diserap secara
bertahap dalam jangka waktu tertentu.

9
Pengisian kapsul tanpa alat campurkan bahan obat dibagi dalam jumlah yang sesuai dalam
resep,masukkan tiap bagian ke induk kapsul sampai 2/3 bagian volume lalu induk kapsul dibalik dan
ditekan-tekan pada sisa serbuk sampai masuk semua dan tutup kapsul. Pada praktikum kapsul langkah
pertama yaitu siapkan alat dan bahan lalu timbang masing-masing bahan sesuai takaran, lapisi mortir
dengan laktosa kemudian masukkan omeprazole 600 mg kedalam mortir gerus ad halus, masukkan
sanexon 60mg kedalam mortir gerus ad homogen, dan masukkan piroxicam 600 mg ke dalam mortir
gerus ad homogen, lalu masukkan ke dalam kertas perkamen semua bahan untuk menentukan cangkang
kapsul, setelah itu masukkan ke dalam cangkang kapsul dan bagi menjadi 3 bagian masing-masing 10
bungkus, kemudian masukkan ke dalam plastik klip dan beri etiket.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kapsul berasal dari bahasa Latin(kapsula) yang berarti kotak kecil, Kapsul termasuk obat
yang terbungkus cangkang atau kulit terluar. Kulit terluar ini dipecah dalam saluran pencernaan
sehingga obat dapat terserap dalam tubuh. Hal ini didasarkan pada prinsip dimana cangkang kapsul
akan diserat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
Syarat-syarat kapsul yaitu keseragaman bobot, waktu hancur, keseragaman sediaan,dan uji
disolusi digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam
masing-masing monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali
bila dinyatakan dalam masing-masing monografi. Disimpan di tempat yang sejuk dalam wadah
tertutup rapat, tambahkan zat pengering (silika gel) dan terlindung dari cahaya langsung

10
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. A. Syamsuni, Apt ;Ilmu Resep; Jakarta;Kedokteran EGC

Departemen Kesehatan RI; 1979; Farmakope Indonesia edisi Ketiga; Jakarta

Departemen Kesehatan RI; 1995; Farmakope Indonesia edisi Keempat; Jakarta

11
LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai