FARMASETIKA
TENTANG
KAPSUL
Ukuran kapsul manunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam
ukuran yang dinyatakan dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar, 00; 0; 1; 2; 3; 4
dan 5 ialah ukuran terkecil
Bahan :
- Paracetamol 500mg (3 tablet)
- CTM 4mg (13 tablet)
- Ambroxol 30mg (4 tablet)
- Saccharum Lactis
- Alkohol 70%
- Cangkang Kapsul
b. Kapsul
c. Gambar Etiket
d. Screening Administrasi
Resep dikatakan sah dan lengkap jika memenuhi semua unsur resep, yaitu :
1. Inscriptio = Nama dokter, alamat dokter, nomor ijin praktek dokter/SIP,
No.Telp/Hp, tempat dan tanggal penulisan.
2. Praescriptio = nama dan jumlah obat
3. Invocatio = Tanda R/ pada bagian kiri resep, dan nama obat atau komposisi obat .
4. Signatura = Aturan pakai yang tertulis.
5. Subscriptio = Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Nama pasien, bagi resep yang mengandung obat golongan narkotika harus
disertakan juga alamatnya
Inscriptio
Invocatio
Praescriptio
Signatura
Subscriptio
e. Perhitungan Dosis
Cara
Nama Obat Umur Dosis Sekali Dosis Sehari
Pemakaian
Paracetamol Oral 5-10 tahun 100-200 mg 400-800mg
(FI III)
CTM Oral Dewasa 2-4 mg 6-16 mg
(FI III)
Ambroxol Tablet oral Anak 6-12 tahun - tablet 2-3
(PIONAS kali sehari
BPOM)
f. Perhitungan Penimbangan
Ketentuan dalam menimbang obat:
1. Berat bahan obat yang boleh ditimbang minimal 50 mg, bila beratnya kurang dari
50 mg maka harus dibuat pengenceran (Di dalam resep dibutuhkan
Chlorpheniramini maleat 2, karena kadarnya kurang dari 50 mg maka harus
dibuat pengenceran.)
2. Berat satu bungkus puyer yang ideal = 500 mg, bila berat puyer < 500 mg, dapat
ditambahkan Sacchrum lactis/ gula susu
Berdasarkan ketentuan penimbangan di atas maka:
1. Analisis
- PCT = 200 x 6 = 1200 (Tidak perlu pengenceran)
- CTM = 2 x 6 = 12 (Perlu pengenceran)
- Ambroxol = 15 x 6 = 90 (Tidak perlu, tapi berat per puyer tidak ideal)
CTM = dibutuhkan 2 mg
52 mg CTM (13 tablet) = CTM isinya 4 mg per tablet maka 4 x berapa tablet > 50
mg. Kemudian 52 mg CTM ditambahkan S.L sampai 520 mg.
Jadi SL yang harus ditambahkan adalah 468 mg.
Maka didapatkan serbuk CTM + SL jumlahnya 520 mg.
Dari 520 mg ini, diambil berapa untuk dosis = 2 mg
2
Maka dibuatlah perhitungan pengenceran, x 520 mg = 20 mg
52
Jadi yang diambil adalah 20 mg dari 520 mg.
g. Untuk digerus
200 x 6 = 1200 mg 80 x 6 bungkus = 2.280 mg
Paracetamol
(3 tablet) ( 5 tablet dikurangi)
20 x 6 = 120 mg
CTM 20 x 6 bungkus = 120 mg
(13 tablet)
100 x 6 = 600 mg
Ambroxol 100 x 6 bungkus = 600 mg
( 4 tablet)
VI. PEMBAHASAN
Mengapa lumpang harus dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan?
Lumpang harus dibersihkan karena lumpang terbuat dari keramik dan
memiliki permukaan dalam yang kasar, sehingga akan ada sisa-sisa serbuk yang
tertinggal dalam wadah lumpang setelah kita mengunakannya. Jadi, jika kita tidak
membersihkan lumpang setelah menggunakannya, maka pada saat kita akan
menggunakan lumpang tersebut lagi, masih terdapat sisa-sisa serbuk yang
tertinggal dan kemungkinan serbuk sisa itu akan tercampur dengan serbuk baru
yang akan kita gerus. Maka dari itu, setiap kita selesai memakai lumpang alu,
baiknya kita membersihkannya agar obat yang akan kita campur terjamin mutu
dan kualitasnya. Kita juga bisa mensterilkan lumpang dan alu sebelum proses
pembuatan/pencampuran obat dilaksanakan.
Apa hal yang harus diperhatikan saat mengisi kapsul menggunakan tangan?
Hal yang harus diperhatikan saat mengisi kapsul dengan tangan adalah pastikan
tangan yang digunakan untuk mengisi kapsul sudah bersih atau steril, disarankan
untuk menggunakan sarung tangan untuk mencegah alergi yang mungkin timbul
karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut. Kita juga harus memastikan
bahwa badan kapsul sudah terisi penuh sesuai dengan dosis obat yang diberikan.
Jika sudah sesuai kapsul sudah bisa ditutup.
VII. KESIMPULAN & SARAN
a. Kesimpulan
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut . Berdasarkan bentuknya, kapsul dalam farmasi dibedakan
menjadi dua yaitu kapsul keras dan kapsul lunak. Kapsul juga terbagi ke dalam
beberapa ukuran yang berbeda. Keuntungan menggunakan obat sediaan kapsul
adalah bentuk menarik dan praktis, tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau
dari obat yang kurang enak serta mudah ditelan dan cepat hancur di dalam perut
sehingga bahan segera diabsorbsi usus. Sedangkan kerugiaan menggunakan obat
sediaan kapsul adalah tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap , tidak bisa
untuk zat-zat yang higroskopis, tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan
cangkang kapsul, dan tidak bisa dibagi-bagi.
Pada praktikum ini, obat yang digunakan adalah Paracetamol, CTM dan
Ambroxol. Obat yang pertama digerus adalah CTM dan dicampurkan dengan
Saccharum lactis, obat yang kedua adalah Ambroxol yang juga dicampurkan dengan
Saccharum lactis. Tujuan dicampur Saccharum lactis adalah agar obat mencapai
berat dosis ideal puyer. Obat yang terakhir digerus adalah Paracetamol.
b. Saran
Saran saya untuk melakukan praktikum ini adalah perhatikan kebersihan dan
kesterilan dari lumpang dan alu yang akan digunakan sehingga obat yang dihasilkan
bisa terjamin mutu, kualitas serta kebersihannya. Gunakanlah timbangan agar berat
dari obat bisa diketahui secara pasti dan tidak kurang atau lebih dari dosis yang
diminta. Perhatikan juga tempat penyimpanan dari kapsul dan pemberian etiket obat.
Disarankan untuk teliti dan hati-hati saat mengisi obat ke dalam badan kapsul
sehingga obat yang terisi di dalam kapsul sesuai dengan dosis yang diminta.
DAFTAR PUSTAKA
http://repositori.kemdikbud.go.id/10431/1/DASAR-
DASAR%20KEFARMASIAN%202.pdf (diakses pada 9 April 2021)
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Praktikum-
Farmestika-Dasar-Farmasi-Komprehensif.pdf (diakses pada 9 April 2021)
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Farmestika-
Komprehensif.pdf (diakses pada 9 April 2021)