C. Volume Sendok
Dibawah ini beberapa volume (ml) sendok, antara lain :
1. Sendok kecil bervolume 5 ml
2. Sendok besar bervolume 15 ml
3. Sendok teh bervolume 3 ml (dalam farmakope belanda
disebut sendok teh (cth))
4. Sendok bubur (c.p) bervolume 8 ml
5. Sendok makan bervolume 15 ml
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan
mampu meracik dan menghitung dosis maksimum dari resep
serbuk sesuai dengan metode peracikan serbuk.
B. Teori Umum
Serbuk adalah campuran kering bahan-bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau
pemakaian luar.
Menurut Farmakope Indonesia edisi III, serbuk adalah
campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan.
Sedangkan menurut Farmakope Indonesia edisi IV, serbuk adalah
campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian dalam.
Secara Kimia Fisika, serbuk adalah partikel bahan padat yang
mempunyai ukuran antara 10.000-0,1 mikrometer.
1. Lumpang 4. Gunting
2. Alu 5. Lap Kasar/halus
3. Sudip 6. Timbangan analitik
o Bahan
D. Resep I
1. Bacalah resep dibawah ini dengan seksama
2. Hitung bahan baku yang harus diracik menjadi serbuk bagi
3. Pasien hanya ingin menebus setengah resep saja
4. Buatlah cara kerja dan etiketnya
A. Tujuan Percobaan
Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan
mampu meracik serbuk dan mahir memasukkan serbuk ke dalam
kapsul yang sesuai dengan banyaknya serbuk.
B. Teori Umum
Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam
suatu cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang
pada umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga dibuat dari
pati atau bahan lain yang sesuai.
Macam-Macam Kapsul
Kapsul bercangkang keras (capsulae durae, hard capsul)
terdiri atas bagian wadah dan tutup (capsulae overculateae)yang
terbut dari metil selulosa, gelatin, pati atau bahan lain yang sesuai.
Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling 5
sampai nomor paling besar 000, kecuali cangkang hewan.
Biasanya cangkang kapsul ini diisi dengan bahan padat atau
serbuk, butiran atau granul. Campuran serbuk yang cenderung
meleleh dapat diisikan kedalam kapsul cangkang keras jika
digunakan absorben seperti MgCO3 atau silicon dioksida.
17 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar
Penutupan cangkang kapsul gelatin keras dapat dilakukan
dengan cara memberikan lekukan khas pada bagian tutup dan
induk atau dengan pemanasan langsung. Penutupan cangkang
kapsul pati keras dilakukan dengan cara pelekatan dengan
mengoleskan cairan campuran air, alkohol kemudian dikeringkan.
Membersihkan cangkang kapsul gelatin keras dapat dilakukan
dengan cara meletakkan kapusl di antara sepotong kain (linen,
wool) kemudian digosok-gosokkan.
Kapsul cangkang lunak (capsulae molles, soft capsul)
merupakan suatu kesatuan berbentuk bulat atau silindris atau
bulat telur yang dibuat dari gelatin (kadang disebut gel lunak);
biasanya lebih tebal dibandingkan dengan cangkang keras.
Keuntungan dan Kerugian Bentuk Sediaan Kapsul
Keuntungan pemberian bentuk sediaan kapsul :
1. Bentuknya menarik dan praktis
2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat
yang berasa dan berbau tidak enak
3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam lambung
sehingga obat cepat diabsorpsi
4. Dokter dapat mengombinasikan beberapa macam obat dan
dosis yang berbeda-beda sesuai kebutuhan pasien
5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memrlukan
bahan zat tambahan seperti pada pembuatan pil dan tablet
18 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar
Kerugian pemberian bentuk sediaan kapsul :
1. Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap kartena pori-
pori kapsul tidak dapat menahan penguapan
2. Tidak bisa untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab)
3. Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat beraksi dengan
cangkang kapsul
4. Tidak bisa untuk balita
5. Tidak bisa dibagi-bagi
Penyimpangan kapsul sebaiknya dalam tempat atau ruangan
yang :
1. Tidak terlalu lembab atau dingin dan kering
2. Terbuat dari botol gelas, tertutup rapat dan diberi bahan
pengering
3. Terbuat dari wadah botol plastik, tertutup rapat dan juga
diberi bahan pengering
4. Terbuat dari alumuniumfoil dalam blister atau strip
Cara Pengisian Kapsul
Ada 3 cara pengisian kapsul yaitu :
1. Dengan tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yaitu dengan tangan
tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering digunakan di apotek
untuk melayani resep dokter. Untuk memasukkan obat dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
19 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar
a. Serbuk dibagi dahulu sesuai dengan jumlah kapsul yang
diminta
b. Tiap bagian serbuk tadi dimasukkan kedalam badan
kapsul dan ditutup
2. Dengan alat bukan mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan
tangan manusia. Dengan menggunakan alat ini akan
didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya
dapat lebih cepat sebab sekali buat dapat dihasilkan
berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri atas 2 bagian yaitu
bagian yang tetap dan bagian yang bergerak.
Cara Pengisian Kapsul :
a. Buka bagian-bagian kapsul
b. Badan kapsul dimasukkan kedalam lubang pada bgian
alat yang tidak bergerak/tetap
c. Taburkan serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul
d. Ratakan dengan bantuan alat kertas film
e. Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau
menggerakkan bagian alat yang bergerak.
3. Dengan Mesin
Untuk memproduksi kapsul secara besar-besaran dan
menjaga keseragaman kapsul perlu digunakan alat yang
5. Obat
6. Plastic obat
7. Copy Resep
8. Etiket
A. Tujuan Percobaan
Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan
mampu meracik sediaan salep atau krim yang terdapat pada resep
dengan memperhatikan metode pencampuran yang sesuai.
B. Teori umum
Salep (Unguenta Menurut FI ed III) adalah sediaan setengah
padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen kedalam
salep yang cocok.
Peraturan Pembuatan Salep Menurut F. Van Duin
1. Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan
kedalamnya jika perlu dengan panaskan
2. Bahan-bahan yang larut dalam air, jika tidak ada pelarut lain
dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan jumlah air yang
dipergunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep dan
jumlah air yang dipakai, dikurangi dari basis salepnya.
3. Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut
dalam lemak dan air harus diserbukkan lebih dahulu,
kemudian diayak dengan pengayak No. 60
o Bahan
1. Alkohol 70% 6. Chloramphenicol salep,
Miconazole
2. Kapas
Cr,Hidrocortison Cr,
3. Kertas perkamen Propylenglikol, Adeps
4. Copy Resep Lanae, Vaselin Album,
dr.
SIK :
Jl.
Telp.
R/ Chloramphenicolum200 mg
Miconazole1 tube
Lanolinq.s
Acid Salicyl0,5%
LCD3%
Pro: Indah
Umur: 20 tahun
dr.
SIK :
Jl.
Telp.
A. Tujuan Percobaan
Mahasiswa diharapkan mampu meracik bedak tabur untuk
pemakaian luar dan mengetahui cara penggunaannya
B. Teori Umum
Sebuk tabur termasuk dalam serbuk tidak terbagi (pulvis),
dimana pulvis ini digunakan untuk pemakaian dalam (oral) dan
serbuk tabur atau pulvis adspersorius yaitu serbuk ringan yang
bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Aturan pembuatan serbuk tabur yaitu :
1. Serbuk tabur yang mengandung lemak diayak dengan ayakan
No. 44
2. Serbuk tabur yang tidak mengandung lemak diayak dengan
ayakan No. 100
3. Seluruh serbuk harus terayak semua
Cara membuat serbuk tabur yang mengandung :
- Adeps lanae, vaselin, emplastrum, oxydipumblici dengan cara
dilarutkan dalam eter atau aseton kemudian dikeringkan
dengan talk
D. Resep I
1. Perhatikan resep ini dengan seksama
2. Hitunglah bahan baku yang harus diambil
3. Tuliskan cara kerja, etiket, dan copy resepnya
dr.
SIK :
Jl.
Telp.
Gorontalo, 28 November 2014
R/ Acid Salicyl 1%
Zno 10%
Acid boric 1%
Talcum ad 50 g
Oleum Rosari q.s
32
Pro : Bayi Wahyu
Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar
Umur : 10 Bulan
E. RESEP II
1. Hitunglah jumlah bahan baku yang akan diracik
2. Tuliskan cara kerja dan etiket
dr.
SIK :
Jl.
Telp.
R/ Acid Salicyl0,5
Mentol0,1
Adeps Lanae2
Magnesii Oxydi2,5
Zinc Oxydi3
Talkum ad30
A. Tujuan Percobaan
Setelah menyelesaikan percobaan ini, mahasiswa diharapkan
mampu meracik dan membuat infus/dekok yang terdapat pada
resep dengan memperhatikan metode pencampuran yang sesuai.
B. Teori Umum
Sediaan galenika adalah sediaan yang dibuat dari simplisia
nabati atau hewani yang disari zat-zat berkhasiatnya. Zat
berkhasiat antara lain : alkaloid, glikosida, karbohidrat, minyak
lemak, minyak atsiri, dammar
Infus adalah sediaan cair, dibuat dengan menyari simplisia
nabati dengan air pada suhu 90 0nciC selama 15 menit
menggunakan panci infuse.
Cara membuat infus yaitu :
1. Memasukkan simplisia dengan derajat halus yang cocok ke
dalam panci infus
2. Basahi dengan air 2x bobot simplisia
3. Tambahkan air 100 ml, panaskan diatas tangas air selama 15
menit terhitung mulai suhu mencapai 900C sambil sekali-kali
diaduk
34 Penuntun Praktikum Farmasetika Dasar
4. Serkai selagi panas melalui kain flannel, tambahkan air panas
secukupnya melalui ampas hingga 100 ml
Catatan :
- Infus yang mengandung minyak atsiri dapat diserkai setelah
dingin
- Infus daun sena, asam jawa, dan dengan mengandung lender
tidak boleh diperas
- Asam jawa sebelum dibuat infus harus dibuang bijinya dan
remas dengan air sampai massa seperti bubur.
Sari infus tidak stabil dan mudah tercemar mikroorganisme
dimana tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam (dibuat segar / r.p =
rescen paratus)
Dekok dibuat dengan cara :
1. Pembuatan sama seperti infus
2. Lama penyarian 30 menit
3. Cocok untuk menyari simplisia yag keras seperi batang
(lignum), akar (radix)
4. Tidak boleh/tidak cocok jika bahan aktifnya mudah menguap
atau terurai/rusak oleh pemanasan
o Bahan
1. Aqudes
2. Etiket
3. Andrographis paniculata Flos 100 mg
4. Carica papaya Semen 75 mg
5. Areca catechu Semen ¼ kg
6. Sirup Simpleks 7 ml
7. Cinnamomun verum Caulis 250 mg
8. Solenostemon scutellarioides 1%
9.
dr.
SIK :
Jl.
Telp.
Gorontalo, 8 Desember 2014