Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui komposisi

simvastatin

dalam

bentuk

bulk

dan

formulanya

berdasarkan

karakteristik farmasi serta perbandingan hasil penelitian yang terdapat


di jurnal-jurnal ilmiah dengan metode HPLC berdasarkan dasar teori
yang telah ada.
1.2.

Latar Belakang
Kromatografi Cair Tenaga Tinggi (KCKT) atau biasa juga disebut

dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan


metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif. Yang paling membedakan HPLC dengan
kromatografi lainnya adalah pada KCKT digunakan tekanan tinggi untuk
mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan
kepolarannya, dan kecepatannya untuk sampai ke detektor (waktu
retensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang
puncak-puncaknya terpisah.
Prinsip dasar dari KCKT, dan semua metode kromatografi adalah
memisahkan setiap komponen dalam sample untuk selanjutnya
diidentifikasi (kualitatif) dan dihitung berapa konsentrasi dari masingmasing komponen tersebut (kuantitatif). Sebetulnya hanya ada dua hal
utama yang menjadi krusial point dalam metode KCKT. Yang pertama
adalah proses separasi/pemisahan dan yang kedua adalah proses
identifikasi. Dua hal ini mejadi faktor yang sangat penting dalam
keberhasilan proses analisa.
Simvastatin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan
statin yang digunakan sebagai penurun kadar kolesterol bagi pasien
hiperkolesterolemia. Obat ini merupakan obat semisintetik yang
bekerja

dengan

cara

menginhibisi

3-hydroxy-3-methylglutaroyl-

coenzyme A (HMG-CoA) reduktase serta menurunkan kadar LDL.


Pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus

dipenuhi untuk menjamin kualitas suatu sediaan obat. Sediaan obat


yang berkualitas akan menunjang tercapainya efek terapetik yang
diharapkan. Obat dengan nama generik merupakan obat yang
harganya murah dibandingkan obat merek dagang dan anggapan
banyak orang bahwa generik bersifat kurang efektif.
Pada

Farmakope

Indonesia

edisi

IV

(1995)

tidak

ditemukan

monografi dari sediaan simvastatin tablet. Pada beberapa literatur


penetapan kadar simvastatin dapat dilakukan secara kromatografi cair
kinerja tinggi (KCKT). Dalam USP 32 (2009), menggunakan kolom tipe
L1 (25 cm 4,6 mm) dengan fase gerak acetonitril-larutan buffer pH
4,5 (65:35) pada aju alir 1,5 ml/menit dan di deteksi pada panjang
gelombang

238

nm.

Sedangkan

menurut

Guzik,

et

al

(2010),

menggunakan kolom Hypersil ODS (250 mm 4,6 mm) dengan fase


gerak metanol-air (70:30) pada menit ke 0 dan metanol-air (97:3) pada
menit ke 15 pada suhu 40oC pada laju alir 1,5 ml/menit dan deteksi
dilakukan pada panjang gelombang 238 nm.

Anda mungkin juga menyukai