NIM : 1811102415066
KELAS :A
KELOMPOK :1
2018
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL
Resep Pulv dan Kapsul
B. TUJUAN
Tujuan pembuatan resep ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan, penggolongan, perhituan hingga
cara pembuatan obat sesuai resep
2. Agar mahasiswa mampu dan mengerti membuat sediaan obat dengan
baik dan benar
3. Agar mahasiswa mengetahui cara pemakaian obat sesuai dengan resep
dokter
3
BAB II
DASAR TEORI
DEFINISI KAPSUL
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, Kapsul adalah sediaan padat yang
terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang
umumnya terbuat dari gelatin, bisa juga dari pati atau bahan lain yang sesuai
(Anonim,1995).
isi biasanya padat, dapat juga cair isi biasanya cair, dapat juga padat
a. Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak
menahan penguapan
b. Tidak untuk zat-zat yang higroskopis
c. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
d. Tidak untuk Balita
e. Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul)
6
Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin,
dan dengan alat mesin :
a. Dengan tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa
bantuan alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep
dokter. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan
untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan
terhadap obat tersebut. Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan
cara serbuk dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta lalu tiap
bagian serbuk dimasukkan kedalam badan kapsul dan ditutup.
b. Dengan alat bukan mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan
manusia. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih
seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat
dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu
bagian yang tetap dan bagian yang bergerak.
Caranya :
1) Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam lubang dari bagian
alat yang tidak bergerak.
2) Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul dimasukkan /ditaburkan
pada permukaan kemudian diratakan dengan kertas film.
3) Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakkan bagian yang
bergerak. Dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup.
c. Dengan alat mesin
Untuk menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul secara
besar-besaran dan untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut , perlu
dipergunakan alat yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi
sampai dengan menutup kapsul. Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul
7
Penutupan kapsul yang berisi serbuk dapat dilakukan dengan cara yang
biasa yakni menutupkan bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan
bahan perekat. Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan
pemanasan langsung, menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan
cairan campuran air – alkohol.
Cangkang kapsul dapat rusak jika kapsul tersebut (Anief, M., 1996):
Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan (Anief, M.,
1996):
a. Keseragaman Bobot
Menurut FI. III, dibagi menjadi dua kelompok , yaitu :
1) Kapsul berisi obat kering
2) Kapsul berisi obat cair atau pasta
b. Waktu Hancur
c. Keseragaman Sediaan
d. Uji Disolusi
10
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. RESEP
dr. Candy lou
Dum : 720/DKK/III/2016
JL.Sambutan 20 Samarinda
B. RESEP STANDAR : -
C. KELENGKAPAN RESEP :
a. Tidak ada paraf Dokter (subscriptio)
Usulan : diminta paraf Dokter
b. Tidak ada alamat pasien
Usulan : diminta alamat pasien
D. TERJEMAHAN LATIN
R/ : recipe : Ambillah
m : misce : Campur
f : fac : dibuat
cap : capsulae : kapsul
S : signa : tandai
1-0-1: mane et verspere : pagi dan malam
11
G. PERHITUNGAN DOSIS :
Codein (60 mg/300 mg)
10
DM 1 kali = 20 × 60 𝑚𝑔 = 70 𝑚𝑔
10
1 hari = 20 × 300 𝑚𝑔 = 150 mg
DP 1 kali = 0,015 g = 15 mg
1 hari = 15 mg × 2 = 30 mg
15 𝑚𝑔
% 1 kali = 30 𝑚𝑔 × 100% = 50%
30 𝑚𝑔
1 hari = 150 𝑚𝑔 × 100% = 20%
Pehaclor (-/40)
10
DM × 40 𝑚𝑔 = 20 𝑚𝑔
20
1 kali = 0,002 g = 2 mg
= 2 × 2 = 4 mg
H. PENIMBANGAN BAHAN
150 𝑚𝑔
a. Codein : 15 mg × 10 = = 5 𝑡𝑎𝑏
30 𝑚𝑔
b. Bisolvon : 1 × 10 = 10 mg
2500 𝑚𝑔
c. PCT : 250 × 10 = = 5 𝑡𝑎𝑏
500 𝑚𝑔
20 𝑚𝑔
d. Pehaclor : 2 mg × 10 = 4 𝑚𝑔
= 5 𝑡𝑎𝑏
I. CARA KERJA
a. Disetarakan timbangan
b. Disiapkan alat dan bahan
c. Diambil Bisolvon 2 tablet, 1 tablet dilakukan pengenceran,dimasukkan
ke dalam mortir, gerus ad halus kemudian sisihkan
d. Ambil codein HCL 8 tablet, 1 tablet dibuat pengenceran, dimasukkan
kedalam mortir gerus ad halus
e. Dimasukkan Bisolvon yang sudah diencerkan dan digerus kedalam
mortir gerus ad homogen dan halus
f. Ambil pehaclor 5 tablet dimasukkan kedalam mortir gerus ad homogen
dan halus
13
APOTEK AR-RAHMAN
JL.IR.Juanda,Samarinda
APA : Maulida Hasanah S.Farm.,Apt
SIPA :14/DKK/V/2018
No. 2 Tgl. 11 Desember 2018
Angga
2 X Sehari 1 Kapsul
Sesudah makan
K. KIE
Nama Pasien : Angga
Indikasi : Batuk
Aturan Pakai : 2× sehari 1 bungkus kapsul, pagi dan malam sesudah makan
Efek Samping : Mengantuk
Penyimpanan : simpan ditempat yang bersih dan tidak lembab
14
BAB IV
PEMBAHASAN
R/ Acetaminophen 600 mg
Luminal 0,30
SL 200 mg
m.f.pulv No.VI
Azka (5 tahun)
5
1 kali = 5+12 × 300 𝑚𝑔 = 88,2 𝑚𝑔
5
1 hari = 5+12 × 600 𝑚𝑔 = 176,4 𝑚𝑔
300 𝑚𝑔
DP 1 kali = = 50 𝑚𝑔
6
1 hari = 50 mg × 2 = 100 mg
50 𝑚𝑔
% dosis 1 kali = 88,2 𝑚𝑔 × 100% = 56,6%
100 𝑚𝑔
1 hari = 176,4 𝑚𝑔 × 100% = 56,8%
5
DM 1 kali = 5+12 × 300 𝑚𝑔 = 88,2 𝑚𝑔
5
1 hari = 5+12 × 600 𝑚𝑔 = 176,4 𝑚𝑔
250 𝑚𝑔
DP 1 kali = = 41,6 𝑚𝑔
6
15
41,2 𝑚𝑔
% dosis 1 kali = 88,2 𝑚𝑔 × 100% = 46,7%
83,2 𝑚𝑔
1 hari = 176,4 𝑚𝑔 × 100% = 47,1%
R/ Codein 0,050
Bisolvon 0,002
Pehaclor 0,003
m.f.cap.dtd.No.X
S.2.dd.I
8
1 kali = 20 × 60 𝑚𝑔 = 24 𝑚𝑔
8
1 hari = 20 × 300 𝑚𝑔 = 120 𝑚𝑔
DP 1 kali = 0,010 g = 10 mg
1 hari = 10 mg × 2 = 20 mg
10 𝑚𝑔
% dosis 1 kali = 24 𝑚𝑔 × 100% = 41,6%
20 𝑚𝑔
1 hari = 120 𝑚𝑔 × 100% = 16,6%
1 kali = -
8
1 hari = 20 × 40 𝑚𝑔 = 16 𝑚𝑔
DP 1 kali = 0,003 g = 3 mg
1 hari = 3 mg × 2 = 6 mg
16
% dosis 1 kali = -
6 𝑚𝑔
1 hari = 16 𝑚𝑔 × 100% = 37,5%
pada resep ini akan dibuat sediaan berbentuk kapsul yang berisi Codein
HCL berkhasiat sebagai antitusif dan termasuk kedalam obat narkotika sehingga
pembuatannya tidak boleh diulang tanpa resep dokter an bila ingin menebus
obatnya harus kembali berobat kepada dokter yang bersangkutan, Bisolvon sebagai
batuk berdahak (ekspektoran), PCT berkhasiat antipiretik, analgetik dan pehaclor
yang berisi CTM yang berkhasiat sebagai anti histamin tapi ketika dikombinasikan
dengan obat batuk akan berkhasiat sebagai obat pilek.
Codein yang diambil adalah sebanyak 7,5 tablet atau dibulatkan menjadi 8
tablet karena sediaan yang ada dilaboratorium adalah 20 mg jadi dilakukanlah
pengenceran, lalu dilakukan pengenceran tablet dengan menggunakan 1 tablet
pertama-tama timbang tablet terlebih dahulu setelah itu SL dipakai untuk
pengenceran adalah sampai 200 mg. Setelah itu tablet dimasukkan ke dalam mortir
dan gerus hingga halus, masukkan SL kedalam mortir gerus sampai homogen lalu
dikeluarkan dari mortir dan timbang sebanyak 100 mg, sisa dari pengenceran
dibungkus dan diberi kepada pengawas praktikum. Lalu untuk bisolvon yang kita
ambil sebanyak 1,25 tablet dibulatkan menjadi 2 tablet,dilakukan kembali
pengenceran tablet dengan menggunakan 1 tablet, ditimbang tablet lalu
ditambahkan SL sampai 200 mg, setelah itu dimasukkan 1 tablet tadi kedalam
mortir gerus hingga halus masukkan SL kedalam mortir gerus hingga sampai
homogen, dikeluarkan dari mortir dan timbang sebanyak 100 mg sisa dari
pengenceran dibungkus dan diberikan kepada pengawas praktikum.
dari mortir dan diletakkan diatas perkamen. Kemudian siapkan 10 kertas perkamen
serta kapsul, dibagi sama rata dan dimasukkan serbuk kedalam kapsul
menggunakan tangan, setelah semua kapsul terisi bersihkan kapsul menggunakan
kasa lalu masukkan kedalam plastik klip dan beri etiket putih dan beri aturan pakai.
Serahkan kepada pasien dan beri KIE obat tentang cara penyimpanan obat, efek
samping, indikasi, serta aturan pakai obat tersebut.
18
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan dalam resep ini merupakan sediaan serbuk
yang berkhasiat sebagai pereda demam, batuk, dan pilek.
Penggunaannya 3 kali sehari satu kapsul sesudah makan pada pagi dan
malam hari, dalam penggunaannya diharapkan agar pasien tidak sedang
melakukan aktifitas yang berat seperti mengendarai motor atau aktifitas
yang dilakukan sendiri dikarenakan dalam kandungan obat ini
yang menyebabkan Kantuk. Simpanlah ditempat yang sejuk dan kering.
B. SARAN
Praktikan diharapkan lebih cepat melakukan proses pembuatan
resep , mengetahui dan memahami dasar-dasar pembuatan kapsul serta
melakukan pengerjaan dengan lebih baik dan teliti.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., 1996, Ilmu Meracik Obat Teori Dan Praktek, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Indonesia, Jakarta.
Indonesia, Jakarta.