Laporan Resmi
Praktikum Salep (Unguentum)
DI SUSUN OLEH :
YUDIA SUSILOWATI
(30313031)
DIII-FARMASI TK.1
SEDIAN SALEP
garam
amonium
kuartener,
dan
campuran-campuran
lain.
atau
campurannya.
Homogenitas jika dioleskan pada sekeping kaa atau bahan transparan lain
yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen (Anif, 2000).
Tujuan :
1. Mengetahui langkah-langkah cara pembuatan sediaan salep yang
baik dan tepat
2. Mengetahui sifat-sifat bahan obat
3. Mengetahui Fungsi obat
4. Mengetahui permasalahan bahan obat dan cara penyelesainnya.
DASAR TEORI
Definisi Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok (Depkes.1979).
Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar
bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau obat narkotik
adalah 10% (Moh. Anief. 1997).
Penggolongan Salep
(Moh. Anief. 1997):
1.
2.
b.
Vaselin putih.
Vaselin kuning.
Campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning.
Paraffin encer.
Parafin padat..
Minyak tumbuh-tumbuhan.
c.
d. Dasar salep yang dapat larut dalam air, yaitu terdiri dari PEG atau
campuran PEG.
Pemilihan dasar salep disesuaikan dengan kebutuhan atau sifat salep
yang diinginkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah:
1. Laju pelepasan bahan obat dari dasar salep
2. Peningkatan absorpsi perkutan oleh dasa salep dari bahan obat
mencegah
hilangnya
kelembaban,
efek
membersihkan
untuk
ditetapkan
karena
menguraikan
sifat-sifat
sediaan
khas, pada
seluruhnya membeku
b. Kelarutan : sukar larut dalam etanol (95%)p, mudah larut
dalam kloroform p, dalam eter p, dan dalam eter minyak
3.
tanah p
c. Khasiat : Zat tambahan
Asam Salisilat/ Acidhum Salicylicum (FI IV: 51)
a. Pemerian: Hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus
atau serbuk hablur halus putih, rasa agak manis, tajam dan
stabil di udara. Bentuk sintetis warna putih dan tidak
berbau. Jika dibuat dari metal salisilat alami dapat berwarna
kekuningan atau merah jambu dan berbau lemah mirip
menthol.
b. Kelarutan: Sukar larut dalam air dan dalam benzene, mudah
larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam air
mendidih, agak sukar larut dalam kloroform.
c. Khasiat: Antifungi.
4.
tidak
berbau,
lambat
laun
menyerap
METODOLOGI KERJA
Formula 1
:
Sip no 1994
IDI No 14/1974
.....................
R/ Champora 2%
Vaselin ad
20
m.f ung
s.u.e
Perhitungan bahan
1. Champora 2% x 20g = 0, 4g = 400mg
2. Vaselin 20g 0.4g = 19, 6g = 19600 mg
Tahap peracikan
1. Menyetarakan timbangan
2. Timbang champora 400mg, tetesi dengan spiritus fortior aduk ad
larut dan halus
3. Timbang vaselin 19600mg, masukkan mortir gerus ad halus dan
homogen
4. Masukkan pot salep + etiket Biru
Formula 2
:
Sip no 1994
IDI No 14/1974
.....................
R/ Champora 2%
Ol olivae 10%
Vaselin ad 20
m.f ung
s.u.e
pro :
Perhitungan bahan
1. Champora 2% x 20g = 0,4 g= 400mg
2. Ol. Olival 10% x 20g = 2g
3. Vaselin = 20g-(0,4g+2g)
= 17, 6g
Tahap peracikan
1.
2.
3.
4.
Menyetarakan timbangan
Menara cawan
Menimbang champora sebanyak 400mg, masukkan mortir
Menimbang ol. Olival sebanyak 2g dengan menggunakan cawan,
:
Sip no 1994
IDI No 14/1974
.....................
60
Paraf. Sol
Vas. Alb
25
ad
100
m.f. ung
s.u.e
da 1/4
pro : Andik
2.
3.
Cara pembuatan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menyetarakan timbangan
Timbang parafifinum solidum sebanyak 6,25g sisihkan
Ditimbang vaselin album 3, 75g disisihkan.
Menara cawan
Menimbang olium minthae piperitae 15g, sisihkan
Lebur parrafinum solidum dengan vaselin album dengan cawan
diatas water bath sambil di aduk dengan batang pengaduk sampai
sedikit mencair.
7. Angkat dari water bath dan masukkan olium minthae sambil terus
diaduk
8. Masukkan kedalam mortir aduk ad homogen
9. Keluarkan salep dengan sudip dan masukkan ke dalam pot salep
10.
Pot salep dibungkus kertas perkamen dan di beri etiket biru
Formula 4
DOKTER UTAMA HUSADA
Alamat praktek : jalan sumatra 59
Jam periksa
:
Sip no 1994
IDI No 14/1974
.....................
R/ Zinci Oxyd
10
Vas. Album. ad
100
m.f ung
s.u.e
da 1/2
Pro: Subagio
Aturan pembuatan salep no. 2, zat yang tidak cukup larut dalam
dasaar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dengan derajat ayakan no.
100.
Perhitungan bahan:
1.
2.
Vas. Alb. ad
(100g x ) 5g = 45g
Cara pembuatan:
1. Menyetarakan timbangan
2. Menimbang vaselin album 45g masukkan mortir
demi sedikit
Aduk ad homogen
Keluarkan salep dari mortir dengan sudip dan masukkan pot salep
Bungkus pot salep dengan kertas perkamen
Beri etiket biru pada pot salep
Formula 5
DOKTER UTAMA HUSADA
Alamat praktek : jalan sumatra 59
Jam periksa
:
Sip no 1994
IDI No 14/1974
R/ Acid Salicyl
Sulf. Praeccip
Vasellin Flav. ad
100
Mf ungt
s.u.e
da 1/4
Pro: Rahayu
Perhitungan bahan:
1. Acid. Salicyl
2g x = 0,5g
2. Sulf. Praeccip
4g x = 1g
3. Vasellin flav
Cara pembuatan:
1. Menyetarakan timbangan
PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini, dibuat sediaan salep. Pada pembuatan salep
pertama, champora ditetesi dengan spiritus fortior ad larut. Spiritus fortior
ini
digunakan
untuk
melarutkan
champora,
karena
champora
itu
berbentuk kristal dan memiliki sifat Larut dalam 700 bagian air, dalam 1
bagian etanol (95%)p, dalam 0,25 bagian kloroform p; sangat mudah larut
dalam eter p; mudah larut dalam minyak lemak (FI.Edisi III Hal.130).
karena
mudah
larut
dalam
etanol
95%
maka
digunakan
spiritus
pembuatan
salep
yang
kelima
Acidhum
Salicylicum
Sukar larut dalam air dan dalam benzene, mudah larut dalam etanol dan
dalam eter, larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam kloroform.
(FI IV: 51).
Sedangkan untuk Sulfur Praeciptatum harus diayak terlebih dahulu
dengan menggunakan ayakan kulit, tidak boleh menggunakan ayakan
logam karena akan menimbulkan percikan api. Setelah kedua bahan
tersebut
dicampur,
baru
dimasukkan
vaselin
flavum
yang
sudah
mendingin,
menggumpal.
sehingga
hasilnya
kurang
homogen,
dan
sedikit
KESIMPULAN
Dari praktikum dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Champora merupakan bahan obat yang berbentuk padat, sehingga
harus dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan spritus
fortior. Namun spiritus fortior ini tidak perlu ditambahkan ketika
sudah ada ollium Olivae.
2. Paraffinum Solidum berbentuk padat, memiliki BJ berbeda dengan
bahan obat lain sehingga sulit homogen. Sehingga hahan ini harus
dilebur di atas water bath terlebih dahulu dengan menggunakan
cawan sambil diaduk dengan batang pengaduk.
3. Zinc Oxyd berbentuk Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih
kekuningan
tidak
berbau,
dan
lambat
laun
akan
menyerap
karbondioksida dari udara. Bahan ini tidak cukup larut dalam dasar
salep dan mudah menggumpal ketika terkena udara. Oleh karena itu
bahan ini harus diayak terlebih dahulu dengan menggunakan
ayakan no. 100
4. Acidhum Salicylicum berbentuk jarum halus, Sukar larut dalam air
dan benzene, serta mudah larut dalam etanol dan dalam eter. Untuk
itu bahan ini harus dilarutkan menggunakan spitus fortior/alkohol
96% terlebih dahulu.
5. Sulfur Praeciptatum
harus
diayak
terlebih
dahulu
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat ; Teori dan Praktik. UGM Press.
Yogyakarta
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Keesehatan
Republik
Indonesia
Indonesia
http://gi-healthy.blogspot.com/2013/05/sediaan-salep.html
http://themaseko.blogspot.com/2012/09/ sediaan-salep.html#.Uy5HmzfF-ho