Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA

PULVERES

Disusun oleh :

Nama : Sherly Muthiara Armelia

NPM : F1G020042

Hari/Tanggal : Jumat/15 Januari 2021

Dosen Pengampu : 1. Apt. Delia Komalasari, S.Farm., M.Farm

2. Apt. Dwi Dominica, S.Farm., M.Farm

Asisten Dosen : 1. Wafa Syahidah (F1G018009)

2. Mifta Violina Aniza (F1G018028)

3. Dinda Zulkarnain (F1G019008)

4. Kurnia Hafidzah (F1G019023)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
PULVERES

I. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari cara menghitung
dosis obat dalam bentuk sediaan pulveres.
II. Tinjauan Pustaka
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Bentuk serbuk
mempunyai luas permukaan yang lebih mudah terdispersi daripada bentuk sediaan
padatan lainnya (seperti kapsul, tablet, pil). Anak – anak dan orang dewasa yang
sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk
serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum. (Syamsuni, dkk.
2007).
Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi – bagi dan dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis yaitu pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak), pulvis dentrificius
(serbuk gigi), pulvis sternutatorius (serbuk bersin), dan pulvis efervesen (serbuk
biasa yang dilarutkan dahulu sebelum diminum). (Syamsuni, dkk. 2007).
Keuntungan sediaan serbuk :
1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada sediaan yang di
padatkan
2. Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan
dalam sediaan serbuk
4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat di buat dalam
bentuk serbuk
5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat
dibuat dalam bentuk serbuk
6. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan penderita.
Kerugian sediaan serbuk:
1. Tidak tertutup nya rasa dan bau yang tidak enak seperti pahit, lengket di
lidah, amis dan yang lain-lain
2. Pada penyimpanan nya kadang terjadi kelembaban atau basah .
3. Saat peracikan membutuhkan waktu lama
4. Kurang baik untuk zat obat yang mudah terurai karena kontak dengan udar
Syarat-syarat sediaan serbuk :
Secara umum syarat serbuk adalah sebagai berikut
1. Kering
2. Halus
3. Homogen
4. Memenuhi uji keragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman
kandungan (seragam dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk serbuk
terbagi/pulveres yang mengandung obat keras, narkotika, dan psikotropika.
Uji keseragaman bobot untuk serbuk terbagi(pulveres) :
1. Timbang isi dari 20 bungkus satu per satu
2. Campur isi ke 20 bungkus tadi dan timbang sekaligus
3. Hitung rata-ratanya. (Syamsuni, 2007).
Serbuk dapat dimintakan terbagi-bagi atau tak terbagi-bagi. Dalam hal yang
pertama, biasanya dokter menyatakan banyaknya zat dalam tiap serbuk (d.t.d),
tetapi dapat pula dinyatakan dalam jumlah dan banyak nya serbuk yang harus
dibuat dari padanya. Serbuk yang terbagi-bagi, biasanya dibagi-bagi menurut
penglihatan, tetapi sebanyak-banyaknya 10 serbuk bersama-sama. (Van duin)
Pulveres ( serbuk bagi ) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih
kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali
minum, untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang mudah melelh atau atsiri
harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin
kemudian di lapisi lagi dengan kertas logam. Penyimpanan antara penimbangan
satu per satu terhadap bobot isi rata-rata tidak boleh lebih dari 15% tiap 2 bungkus
dan tisak lebih dari 10% tiap 18 bungkus. (F1 ED III,1979).
III. Pembuatan Sediaan
a. Resep
dr. Milla Anggraini
SIP : 022/209
Alamat : jl kinibalu v
no 2 sawah lebar
Tlp : 073641361
R/ Dumin 325mg
m.f pulv dtd no XIV
Stdd pulv I
Pro : joko
Umur : 10th

b. Resep standar
FO: Dumin(ISO: 13) Gol DM Pemerian Kelarutan Khasiat
R/ Paracetamol 500mg W - Serbuk Larut dalam Antipiretik
hablur putih, 70 bagian dan
tidak air, dalam 7 Analgetik
berwarna, bagian
rasa pahit etanol
(95%)P

c. KR/ Paraf dokter, jadwal praktek


d. OB/OK -
e. OTT -
f. Usul Carmin qs, SL qs, ed, Sediaan di buat kapsul
g. Perhitungan DM -
h. PB PB APOTEK
1. Dumin =
PB LABOR

1. Paracetmaol = 9,1tab x 500mg = 4550mg


2. SL = 500mg
3. Carmin qs
i. Cara kerja 1. Ambil dan timbang semua bahan yang ada di R/
2. Lapisi lumpang dengan sebagian SL gerus
3. Masukan paracetamol ke dalam lumpang gerus ad
homogen tambahkan sisa sebagian sl gerus tambahkan
carmin qs gerus ad homogen
4. Keluarkan semua sediaan dari lumpang, bagi
menjadi 14 bagian sama rata diatas kertas perkamen
lalu bungkus
5. Masukkan kedalam pastik klip, tandai “tiga kali
sehari satu bungkus” tambahkan label NI
6. Obat siap diserahkan.
j. Etiket
APOTEK UNIB
Jl. Kandang Limun No.80
Telp : 535425
SIA : 77/SIA/DPMPTSPVII/2019
APA :
No.01 tgl: 15 jan 2021

Nama : Joko(10th)
3 X Sehari 1 Bungkus
Sesudah Makan
IV. Pembahasan
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Bentuk serbuk
mempunyai luas permukaan yang lebih mudah terdispersi daripada bentuk
sediaan padatan lainnya (seperti kapsul, tablet, pil). Anak – anak dan orang
dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat
dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.
Adapun hasil dari praktikum pulveres yaitu didapatkan resep yang berisi obat
dumin, kandungan obat dari dumin adalah paracetamol 500mg (terdapat dalam
ISO 50 hal 13), obat paracetamol berkhasiat kan antipiretik yang digunakan
sebagai obat penurun panas, juga digunakan untuk gejala-gejala seperti myalgia,
kedinginan, nyeri kepala. Selain antipiretik, paracetamol juga berkhasiat kan
analgetik yang digunakan sebagai obat pereda nyeri ringan sampai dengan nyeri
sedang. Obat paracetamol merupakan obat bebas yang dijual di toko obat
ataupun di apotek. Pemerian dari paracetamol adalah serbuk hablur putih, tidak
berbau dan rasa pahit. Kelarutan nya adalah larut dalam 70 bagian air, dalam 7
bagian etanol 95%p, dalam 13 bagian aseton p, dalam 40 bagian gliserol p dan
dalam 9 bagian propilenglikol, larut dalam larutan alkali hidroksida. (F1 ED III,
1979 P: 37).
Kontra indikasi dari obat paracetamol adalah penderita gangguan fungsi hati
yang berat. Penggunaan obat ini pada penderita yag mengkonsumsi alcohol dapat
meningkatkan kerusakan fungsi hati.
Efek samping dari obat paracetamol yaitu :

 Mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan


 Urin berwarna gelap, feses berwarna pucat
 Kuning pada kulit dan mata
Sesuai dengan obat yang ada di resep, obat ini diberikan pada pasien bernama
joko umur 10th dengan mengalami sakit demam. Obat nya diminum tiga kali
sehari satu bungkus sesudah makan.
V. Kesimpulan
Adapun kesimpulan praktikum kali ini tentang pulveres adalah:
Pulveres ( serbuk bagi ) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih
kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali
minum, untuk serbuk bagi yang mengandung bahan yang mudah melelh atau
atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung
lilin kemudian di lapisi lagi dengan kertas logam. Penyimpanan antara
penimbangan satu per satu terhadap bobot isi rata-rata tidak boleh lebih dari 15%
tiap 2 bungkus dan tisak lebih dari 10% tiap 18 bungkus.
Keuntungan sediaan serbuk :
1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada sediaan yang di
padatkan
2. Anak-anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan
dalam sediaan serbuk
4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat di buat dalam
bentuk serbuk
Kerugian sediaan serbuk:
1. Tidak tertutup nya rasa dan bau yang tidak enak seperti pahit, lengket di
lidah, amis dan yang lain-lain
2. Pada penyimpanan nya kadang terjadi kelembaban atau basah .
VI. Daftar Pustaka
Syamsuni, H,A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta
Duin, Van, C,F. Buku Penuntun Ilmu Resep dalam Praktikum dan Teori.
Soeroengan
Sirait, Midian, et all. 1979. FARMAKOPE INDONESIA EDISI KETIGA.
Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai