Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS PALU

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU RESEP


PERCOBAAN II
KAPSUL

Disusun Oleh :
Agnes Nur Sagita (2012001)
Ernawati (022113003)
Felicia Berlian Kindangen (022113004)
Suci Rahmayanti (022113012)

Dosen Pengampuh Mata Kuliah :


Ayu Wulandari, S.Farm,. M.Farm

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PELITA MAS
PALU
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah kapsul berasal dari bahasa latin “capsula” yang berarti kotak
kecil, kapsul sudah digunakan sejak abad ke 19. Salah satu masalah farmasi
yang muncul pada saat itu ,yaitu bau dan rasa yang tidak enak dari obat herbal
sehingga diperkenalkan dan dipatenkan sediaan kapsul.
Kapsul memiliki bentuk yang menarik dan praktis,selain itu juga kapsul
me miliki keuntungan dari pemberian sediaan kapsul, yaitu dapat menutupi
bau obat yang tajam dan rasa pahit dihindari saat dikonsumsi. Selain itu
cangkang kapsul mudah hancur sehingga ketika diminum akan cepat
menyerap,serta dapat mempermudah dalam mengkombinasikan beberapa
macam obat dan dosis yang berbeda dalam 1 cangkang kapsul sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Dengan keadaan kapsul yang mudah hancur,maka penyimpanannya harus
ditempat yang terlindung dari cahaya dan dalam wadah tertutup baik.
Peracikan sediaan obat berupa kapsul yang memenuhi persyaratan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk mengetahui
cara pembuatan dan peracikan sediaan kapsul. Serta pengemasan dan
penandaan (pemberian etiket) sesuai dengan persyaratan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kapsul

2.1.1 Pengertian Kapsul

Menurut FI edisi IV,kapsul adalah sediaan padat yang terbungkus


dalam satu cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang
umumnya terbuat dari gelatin, tetapi juga dapat dibuat dari pati atau
bahan lain yang sesuai.

2.1.2 Macam-Macam Kapsul

1. Kapsul cangkang keras (capsulae durae,hard capsul) terdiri atas


bagian wadah tutup yang terbuat dari metilselulosa,gelatin,pati atau
bahan lain yang sesuai ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari
nomor paling kecil 5 sampai paling besar 000
2. Kapsul cangkang lunak (capsule molies,soft capsul) merupakan suatu
kesatuan berbentuk bulat atau silindris (pearl) atau bulat telur
(globula)nyang terbuat dari gelatin (kadang disbeut gel lunak) atau
bahan yang sesuai.
2.1.3 Cara Pengisian Kapsul
1. Dengan tangan merupakan cara yang paling sederhana,yaitu dengan
tangan tanpa bantuan alat lain. Caranya :
- Serbuk dibagi t erlebih dahulu ke kertas perkamen sesuia dengan
jumlah yang diminta dalam resep
- Serbuk yang sudah dibagi sama rata dimasukkan dalam badan
kapsul lalu ditutup sampai terdengar bunyi klik
2. Dengan alat bukan mesin, dengan menggunkan alat pengisi kapsul
yang terdiri dari 2 bagian, yitu bagian yang tetap dan bagian yang
bergerak. Dengan menggunkan alat ini akan didapatkan kapsul yang
lebih beragam dan pengerjaannya lebih cepat. Caranya :
- Buka bagian kapsul
- Badan kapsul dimasukkan dalam lubang pada bagian yang tidak
bergerak (tetap)
- Taburkan serbuk yang akan dimasukkan dalam kapsul lalu
taburkan dan ratakan dengan kertas film.
- Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau merenggang dan
menggerakkan bagian alat yang bergerak.
3. Dengan mesin, digunakan untuk memproduksi kapsul secara besar-
besaran dan menjaga keseragaman kapsul dimana alat ini otomatis .
Mulai dari membuka,mengisi,sampai menutup kapsul.
2.2 Uraian Bahan
1. Avil (FI Edisi V,2014)
Nama lain : Feniramin maleat
RM/BM : C16 H20 N2. C4H4O4 / 356,42
Rumus Struktur :

Pemerian : Serbuk hablur,


putih atau hampir putih,tidak berbau atau hampir
tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Anti alergi
2. Oradexon ( FI Edisi V, 2014)
Nama lain : Dexametason
RM/BM : C22H29FO5/392,47
Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk hablur,putih sampai praktis putih.tidak
berbau,stabil diudara,melebur pada suhu 2500
disertai penguraian.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam aseton,etanol,dioksan, dan
metanol; sukar larut dalam kloroform; sangat sukar
larut dalam eter; praktis tidak larut dalam air.
Penyimpanan : Disimpan pada wadah yang tertutup baik
Kegunaan : Anti inflamasi
3. Longatin (FI Edisi VI,2020)
Nama lain : Noscapine
RM/BM : C22H23NO7/ 413,42
Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk hablur halus, putih atau praktis putih


Kelarutan : Mudah larut dalam kloroform, larut dalam
aseton,sukar larut dalam etanol dan eter,praktis tidak
larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat
Kegunaan : Antitussive
4. GG ( FI Edisi VI,2020)
Nama lain : Glycerilis Guaiacolate
RM/BM : C10H14O4/ 198,22
Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk hablur; putih sampai agak kelabu; bau khas
lemah; rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam air,etanol,kloroform dan propilen
glikol; agak sukar larut dalam gliserin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan baik.
Kegunaan : Ekspektoran
BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
alu,lap halus,lumpang,timbangan analitik,sendok tanduk,kertas
perkamen,dan sudip.
3.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah avil,oradexon,GG,longatin,dan alkohol 70%
3.2 Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dibersihkan alat menggunakan alkohol 70%
3. Obat digerus satu persatu secara bergantian didalam limpang hingga
halus.
4. Obat yang telah digerus diletakkan ke atas perkamen kemudian
ditimbang satu persatu.
5. Dicampurkan semua obat yang telah diserbukkan hingga halus dan
homogen.
6. Diletakkan kembali serbuk yang sudah homogen diatas kertas
perkamen
7. Serbuk dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta dalam resep
8. Dimasukkan serbuk tersebut kedalam badan kapsul sampai terisi
penuh dan ditutup dengan rapat
9. Dimasukkan kapsul yang sudah jadi kedalam plastik obat,diberi etiket
putih dan ditandai cara aturan minumnya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

R/ Avil 3 tab
Oradexon ½ tab
Mf.Caps.dtd.No. XV
S.3.dd.Caps1 pc det 8
R/ Longatin 50 mg
Equal q.s
Mf.Caps.dtd.No.XV
S.4.dd.Caps1 pc det 8
R/ GG 34 mg
E qual q.s
Mf.Caps. dtd. No.XV
S.6.dd. Caps1 pc det 8
Perhitungan dosis
1. Avil 3 tab
Dosis dewasa dan anak ≥ 12 tahun : 2-3 x sehari ½-1 tab (1 tab
mengandung 25 mg)
Sehari : 3 x 25 mg = 75 mg
2. Oradexon ½ tab
Mengandung obat dexamethasone dengan dosis 0,5 mg, diminum 3 x
sehari
1
Sehari : ×0,5=0,25 mg ⇒ 3 ×0,25=0,75 mg
2
3. Longatadin 50 mg
Dosis dewasa = 4 x sehari 25-50 mg (100-200 mg)
Sehari : 4 x 25 mg = 100 mg
4. GG 34 mg
Dosis dewasa 2-4 tab setiap 4 jam, max 24 tab/sehari; 1 tab mengandung
100 mg (200-400 mg)
24 tab ÷ 4 jam = 6 x sehari diminum
Sehari : 6 x 34 mg = 204 mg

Perhitungan bahan

1. Avil 3 tab
Oradexon ½ tab
 3 x 25 mg = 75 mg x 15 = 1.125
 ½ x 0,25 mg = 0,125 x 15 = 1,875
1.125 + 1,875 = 1.126,875 ÷ 15 = 75,125 mg
75,125
75,125 mg diubah ke gram = =0,075
1000
= 0,1 g
Jadi no ukuran kapsul yang digunakan adalah 5
2. Longatin 50 mg
Equal s.q
 No. Kapsul x jml resep yang akan dibuat = 0,1 x 15 = 1,5 g = 1.500 mg
 50 mg x 15 = 750 mg
 Equal = 1.500 mg – 750 mg = 750 mg
750
= =0,75 = 1 g
1000
Jadi no ukuran kapsul yang digunakan adalah 000
3. GG 34 mg
Equal q.s
 0,1 x 15 = 1,5 g = 1.500 mg
 34 mg x 15 = 510 mg
 Equal = 1.500- 510 = 990 mg
990
= =0,9=1 g
1000
Jadi no ukuran kapsul yang digunakan adalah 000

4.2 Pembahasan

Sediaan kapsul dapat diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih
bahan obat yang telah dihaluskan. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri
dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Sediaan kapsul
merupakan partikel zat padat yang mempunyai ukuran 0,1-10000µ. Dalam
ilmu farmasi cangkang dibuat dari gealtin,pati, dan bahan lain yang cocok.

Dalam percobaan kali ini,langkah awal yang dilakukan sebelum


meracik sediaan kapsul terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan. Kemudian membersihkan alat menggunakan alkohol
70%,selanjutnya menyediakan bahan yang telah dihitung yaitu Avil 3 tab,
Oradexon ½ tab, Longatin 50 mg, GG 17 mg dan equal secukupnya. Setlah
semua bahan telah disiapkan, mulailah menggerus bahan satu persatu dengan
mendahulukan dari bobot yang paling besar kemudian bobot yang kecil, hal
ini dilakukan agar partikel didalamnya memiliki kehalusan yang sama rata.
Setelah semua bahan homogen, langkah berikutnya serbuk diletakkan diatas
kertas perkamen. Selanjutnya dimasukkan serbuk tersebut kedalam badan
kapsul sesuai dengan jumlah yang ada dalam resep sampai terisi penuh dan
ditutup dengan rapat. Kemudian sediaan kapsul yang sudah jadi dimasukkan
kedalam plastik obat disertakan dngan etiket putih. Pada percobaan ini dalam
cara pengisian kapsul , kita menggunakan metode dengan tangan. Metode ini
merupakan cara yang paling sederhana,yaitu dengan tanpa bantuan alat lain
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimipulkan bahwa :

1. Kapsul terdiri dari kapsul cangkang keras dan kapsul cangkang lunak.
Ukuran kapsul cangkang keras bervariasi dari nomor yang paling 5 sampai
nomor yang paling besar 000, kecuali cangkang untuk hewan.
2. Komponen-komponen kapsul adalah zat aktif,zat tambahan dan cangkang
kapsul
3. Keuntungan kapsul diantaranya adalah bentuknya menarik dan praktis serta
dapat menutupi rasa dan bau obat yang tidak enak. Sedangkan kerugian
kapsul diantaranya adalah tidak bisa untuk balita dan tidak bisa dibagi-bagi.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Asisten

Diharapkan untuk kedepannya dapat lebih tegas dalam


membimbing praktikan saat praktikum atau pada saat memperbaiki
laporan.

5.2.2 Saran Praktikan

Kepada praktikan diharapkan untuk lebih siap lagi dalam


melaksanakan praktikum dan lebih teliti dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan RI


Jakarta

Depkes RI, 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan RI


Jakarta
Lachman L,1986. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi III Jilid 2. UI Press.
Jakarta
Howard C dan Ansel,1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
Rehardiansyah,2019. Pengertian Tentang Kapsul. Universitas Gajah Mada :
YogJakarta

Anda mungkin juga menyukai