Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN (FST) PADAT


“KURVA LAJU REAKSI”

Disusun oleh :

Kelompok 2, Gelombang 1

1. Anisa Kurnia Sari (050117A008)


2. Annisa Vera Zaskia (050117A009)
3. Aries Andriano K (050117A010)
4. Arlin Fidya Putri (050117A011)
5. Auliya Rahmawati (050117A012)
6. Aulia Yusefa (050116A009)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019

1
Daftar Isi

Halaman Judul......................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................. ii

Jobdesk .................................................................................................................... iii

I. Judul Praktikum .......................................................................................... 1


II. Tanggal Praktikum ...................................................................................... 1
III. Tujuan Praktikum ........................................................................................ 1
IV. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 1
V. Alat dan Bahan ............................................................................................ 2
VI. Cara Kerja skematis .................................................................................... 2
VII. Hasil dan Perhitungan ................................................................................. 3
VIII. Pembahasan ................................................................................................. 4
IX. Kesimpulan ................................................................................................ 6
X. Daftar Pustaka ............................................................................................. 7
XI. Lampiran .................................................................................................... 8

ii
PEMBAGIAN JOBDESK

Tugas
Nama Praktikum Laporan
Anisa Kurnia Sari Menimbang cawan Cover, Judul praktikum,
petri Tujuan
Annisa Vera Zaskia Menimbang laktosa alat dan bahan serta cara
kerja
Aries Andriano K Menimbang amilum Kesimpulan, edit, daftar
manihot isi
Arlin Fidya Putri Memasukan kedalam
mikser dan mencampur Pembahasan
sampai homogen
Auliya Rahmawati Menambahkan Tinjauan pustaka, daftar
mucilago smpai pustaka
terbentuk granul
Aulia Yusefa Mengayak granul dan Hasil percobaan dan
menimbang granul perhitungan

iii
II. Judul Praktikum:

Kurva Laju Pengeringan


III. Tanggal Praktikum
Selasa, 17 september 2019
IV. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui proses perubahan kandungan air dalam granul akibat
perlakuan panas selama proses pengeringan
V. Tinjauan pustaka
Granul merupakan gumpalan-gumpalan dari partikel-partikel yang
lebih kecil dengan bentuk tidak merata dan menjadi partikel tunggal yang
lebih besar (Ansel, 1989).
Granulasi serbuk ialah proses membesarkan partikel,dari ukuran
partikel kecil yang dikumpulkan menjadi agregat atau gumpalan yang lebih
besar. Secara fisik lebih kuat dan partikel orisinil masih teridentifikasi dan
membuat agregat bebas mengalir. Metode terpenting dari granulasi
farmasetika,dapat digolongkan menjadi tiga kategori utama yaitu: proses
basah, proses kering dan proses kempa. Granulasi basah adalah proses
menambahkan cairan pada suatu serbuk atau campuran serbuk dalam suatu
wadah yang dilengkapi dengan pengadukan yang akan menghasilkan
aglomerasi atau granul, sedangkan granulasi kering adalah proses granulasi
serbuk tanpa menggunakan cairan granulasi (Siregar, 2010).
Pengeringan granul dalam penelitian menggunakan oven karena sering
digunakan dalam produk komersial dengan waktu proses yang wajar serta
kontrol pengeringan yang baik. Pengeringan bee pollen segar menggunakan
oven sebelumnya telah dilakukan dengan hasil optimal pada suhu 45°C
selama 156-198 menit (Barajas et.al., 2012).
Suhu yang tinggi dan waktu pengeringan yang lama akan mentransfer
lebih banyak energi panas dari luar sampai ke bagian dalam ke granul

1
sehingga penguapan air dari dalam granul lebih banyak dan granul menjadi
lebih kering (jurnal farmasi Vol.10 No.1)

VI. Alat dan bahan


1. Alat
a. Sudip
b. Alat penggiling
c. blender
d. Ayakan No.12
e. Loyang
f. Gelas ukur 100 ml
g. Cawan petri
h. Neraca digital
i. Oven
j. sendok
2. Bahan
a. Laktosa
b. Amylum
c. Mucilago amylum

VII. Cara Kerja Skematis


Ditimbang piring petri kosong (wadah dan tutupnya)

Ditimbang laktosa dan amilum manihot masing-masing 100 gram

Dimasukkan ke dalam mikser dan dicampur homogen

2
Dibuat mucillago amilum 7,5% sebanyak 100 ml dan ditambah pada
campuran amylum + laktosa sedikit demi sedikit sebanyak 100 ml dicampur
homogen sampai terbentuk massa granul

Diayak dengan ayakan nomor 12 mesh

Ditimbang granul basah pada cawan petri sebanyak 25 gram,sisa granul
ditempatkan pada loyang

Keringkan granul pada suhu 40ºC pada oven selama 30 menit dan 3 hari.

Catat massa granul basah,pengeringan 30 menit dan 3 hari

Hitung moisture content (MC)

VIII. Hasil percobaan dan perhitungan


Perhitungan kandungan lembab setelah waktu pengeringan selama 30 menit
(MC30):
a. Sebelum pengeringan:
Berat petri+granul basah = 123,9gram
Berat petri =98,9 gram
(t= 0 menit) Berat granul = 25 gram

b. Setelah pengeringan 30 menit :


Berat petri+granul basah = 123,4gram
Berat petri =98,9 gram
(t= 30 menit) Berat granul = 24,5 gram

c. Setelah pengeringan 3 hari:

3
Berat petri+granul basah = 121,9gram
Berat petri =98,9 gram
(t= 3 hari ) Berat granul = 23 gram

berat granul(t30) − Berat granul(t3hari)


Maka, MC30 = X 100
Berat granul (t3hari)
24,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 −23 𝑔𝑟𝑎𝑚
= x 100
23 𝑔𝑟𝑎𝑚

1,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
= x 100%
23 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 0,06 gram x 100

= 6

IX. Pembahasan
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui laju dan proses
perpindahan massa pada proses pengeringan yaitu dengan cara menghitung
kadar MC (Moisture Content) sebagai fungsi waktu pengerimgan. Dalam
praktikum kali ini, metode yang digunakan adalah granulasi basah (wet
granulation) yang terlebih dahulu dilakukan dengan mencampurkan bahan
obat dengan bahan pengisi kemudian ditambah dengan bahan pengikat sampai
terjadi massa granul yang baik.
Pengeringan yang dimaksudkan untuk mengurangi kandungan air
dalam granul,melindungi dari pengaruh mikroorganisme,memperkecil volume
serbuk dan juga memudahkan pulverisasi sehingga akan meningkatkan
fluiditasnya.
Pada saat pengeringan granul akan terjadi perpindahan panas dan
perpindahan massa yang berlangsung secara bersamaan. Perpindahan panas
yaitu berasal dari ruang oven menuju ke permukaan granul. Sedangkan
perpindahan massa terjadi berupa difusi air dari dalam granul ke
permukaan,kemudian berubah menjadi uap dan lepas mengikuti aliran udara

4
kering.Apabila ada bahan obat atau zat warna yang larut dalam air di dalam
granul, maka pada saat migrasi obat selama proses pengeringan dapat
mengakibatkan dehemogenitas.
Perncampuran bahan didalam blender atau alat penggiling yaitu agar
bahan tercampur homogen. Penambahan mucilago sedikit demi sedikit adalah
karena jika terlalu banyak akan menyebbkan lembek pada adonan granul.
Maksud dari penambahan mucilago adalah untuk memberikan kandungan
kelembapan tinggi yang dapat menyebabkan luas kontak permukaan naik
sehingga ikatan antar partikel kuat dan terbentuk jembatan cair. Pengayakan
dengan ayakan mesh 12 dimasudkan agar massa granul terbentuk ukuran yang
seragam.
Dari hasil yang didapat setelah proses pengeringan, berat granul
mengalami penyusutan dari bentuk basah sampai kering. Suhu yang tinggi dan
waktu pengeringan yang lama akan mentransfer lebih banyak energi panas
dari luar sampai ke bagian dalam ke granul sehingga penguapan air dari dalam
granul lebih banyak dan granul menjadi lebih kering.Proses penyusutan yang
terjadi dari pengeringan granul selama 30 menit sampai 3 hari sebesar 1,5
gram. Karena semakin lama waktu pengeringan, maka granul akan semakin
berkurang beratnya. Kemudian bila granul tidak mengalami penyusutan
diakibatkan karena proses pemanasan granul kurang merata.
Terjadinya penyusutan pada granul dapat mempengaruhi nilai MC
(Moisture Content) dan kurva laju pengeringannya. Nilai MC digunakan
untuk mengetahui kadar kelembapan atau kadar air dari suatu granul. Dari
nilai MC yang diperoleh dapat digunakan untuk membuat kurva laju
pengeringan. Kurva laju pengeringan yang baik menunjukkan dari waktu awal
pengeringan sampai akhir pengeringan,kurva yang terbentuk menunjukkan
penurunan. Dari hasil praktikum yang dilakukan berdasarkan nilai MC yang
didapat menunjukkan nilai MC dari pengeringan 30 menit adalah 6%.

5
X. Kesimpulan
Semakin lama proses pengeringan yang terjadi, maka kadar air yang
terkandung semakin rendah. Penurunan kadar granul disebabkan oleh proses
pengeringan. Pada proses pengeringan terjadi perpindahan panas dan
perpindahan massa. Kadar air terendah adalah pada proses pengeringan granul
3 hari. Sementara kadarair tertinggi terdapat pada pengeringan granul 30
menit. Nilai moisture content 30 menit (MC) yang dihasilkan yaitu 6%.

6
XI. Daftar pustaka

Taufikurrahmi,dkk.2017.Pengaruh Variasi Bahan Penghancur Terhadap Sifat


Fisikokimia dan Disolusi Tablet Aminofilin Sebagai Terapi Asma.
Jurnal pharmachist.Vol.4.No.01.

Elisabeth,victoria,dkk.2018. Formulasi Sediaan Granul dengan Bahan Pengikat Pati


Kulit Pisang Goroho dan Pengaruhnya Pada Sifat Fisik Granul.
Jurnal Ilmiah Farmasi.Vol.7.No.04.

Hadi,Marisa,dkk.2014.Optimasi Suhu dan Waktu Pengeringan Granul Tablet Kunyah


Bee Polen. Yogyakarta.Majalah farmasetika.Vol.10.No.1.

7
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai