Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PEMERIKSAAN GLIKOSIDA

Dosen Pengampu :
Apt. Ayu Werawati, S.Si., M.Farm

Disusun oleh Kelompok 3 :


Annisa Zahra Frisilya Dewi 201030700165
Linawati 201030700138
Havita Putri Awaliyah 201030700168
Zulfa Hurriyyatudz Dzakiyyah 201030700162

Kelas : 02FKKP004

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG SELATAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan


semesta alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan yang berjudul
“Pemeriksaan simplisia yang mengandung senyawa golongan glikosida
secara makroskopik dan mikroskopik ” disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah yang dibimbing oleh Ibu Ayu Werawati S.Si,M.Farm,Apt

Laporan ini berisi tentang Pemeriksaan simplisia yang mengandung


senyawa golongan glikosida secara makroskopik dan mikroskopik. Oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan
yang diberikan untuk menyelesaikan laporan ini.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, Akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa laporan ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat


mengambil manfaat dan pelajaran dari laporan kami ini.

Tangerang Selatan, 23 April 2021


BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Ilmu farmakognosi menguraikan tentang pemeriksaan simplisia nabati dan
identifikasi tumbuhan obat berdasarkan kandungan kimianya, bentuk dan
simplisianya, baik makroskopik maupun mikroskopiknya. Farmakognosi adalah
ilmu yang mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman
dan zat-zat aktif lainnya, termasuk yang berasal dari dunia mineral dan hewan. Saat
ini, peranan ilmu farmakognosi sangat banyak diperlukan terutama dalam sintesis
obat.
Tidak semua tanaman dapat dijadikan sebagai bahan obat. Tanaman-tanaman
yang dijadikan obat tentu saja adalah tanaman yang memiliki kandungan atau zat-
zat yang dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kesembuhan tubuh.
Salah satu zat aktif yang banyak ditemukan di alam dan juga di tumbuhan adalah
glikosida. Glikosida adalah zat aktif yang termasuk dalam kelompok metabolit
sekunder. Dalam dunia industri senyawa glikosida yang sering dipakai memiliki
aglikon berupa flavonoid atau steroid. Selain itu senyawa glikosida biasa dipakai
untuk menyimpan senyawa aktif agar tidak bereaksi sehingga tidak rusak sebelum
dipakai. Secara umum, arti penting glikosida bagi manusia adalah untuk sarana
pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah sebagai obat jantung,
pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan. Oleh
karena itu disusun makalah ini untuk mengetahui definisi, sifat dan pembagian
glikosida serta glikosida yang berkhasiat sebagai obat dan tanaman penghasilnya.

II. TUJUAN

1. Mengetahui definisi, sifat dan pembagian glikosida


2. Mengetahui glikosida yang berkhasiat obat dan tanaman penghasilnya.
BAB II
PEMBAHASAN

III. TEORI DASAR


Menurut Kamus Farmakologi, Glikosida adalah senyawa asal gula dengan zat
lain yang dapat terhidrolisis menjadi penyusunnya.
Menurut Michael Henrich dkk (2010), glikosida adalah istilah generik untuk
bahan alam yang secara kimia berikatan dengan gula. Oleh karena itu glikosida
terdiri atas dua bagian, gula dan aglikon.
Menurut Midian Sirait (2007) glikosida adalah suatu senyawa, bila dihidrolisis
akan terurai menjadi gula (glikon ) dan senyawa lain (aglikon atau genin). Glikosida
yang gulanya berupa glukosa disebut glukosida.
Gula pada umumnya berupa glukosa, fruktosa, laktosa, galaktosa, dan manosa,
tetapi dapat juga berupa gula khusus seperti sarmentosa (sarmentosimarin),
oleandrosa (oleandrin), simarosa (simarin), dan rutinosa (rutin). Aglukosa (genin)
adalah senyawa yang mempunyai gugus OH dalam bentuk alkoholis dan fenolis
(Midian Sirait, 2007).

Sifat dan pembagian Glikosida


A. Sifat glikosida

1. Mudah larut dalam air, yang bersifat netral


2. Dalam keadaan murni; berbentuk kristal tak berwarna, pahit
3. Larut dalam alkali encer
4. Mudah terurai dalam keadaan lembab, dan lingkungan asam
B. Pembagian glikosida

1. Pembagian glikosida menurut glikonnya


Glikon pada senyawa glikosida ini merupakan suatu karbohidrat baik
berupa monosakarida maupun karbohidrat jenis lainya. Penamaan glikosida
yang berdasarkan glikonnya biasanya hampir sama dengan na glikonya
seperti glukosa menjadi glukosida, fruktosa menjadi fruktosida.

2. Pembagian glikosida menurut aglikonnya:

a. Glikosida sterol kardioaktif


b. Glikosida antrakinon
c. Glikosida sianofor
d. Glikosida thisianat
e. Glikosida flavonol
f. Glikosida alkohol
g. Glikosida aldehid
h. Glikosida lakton
i. Glikosida fenol

Glikosida Berkhasiat Obat dan Tanaman Penghasilnya


Glikosida yang berkhasiat obat dapat digolongkan menjadi: Karidioaktif(glikosida
jantung), antrakinon, saponin, sianofor, tiosianat, flavonol, alcohol, aldehid, lakton,
fenol, dan lainnya (Midian Sirait, 2007).

IV. ALAT DAN BAHAN


ALAT
 Object glass
 Cover glass
 Mikroskop
BAHAN
 Psidii Guajavae Folium
 Camelliae sinensidis folium
 Aquadest

V. CARA KERJA
1. Ambil sedikit simplisia (secukupnya).
2. Letakkan di atas gelas obyek, tetesi dengan sedikit kloralhidrat kemudian
dipanaskan,
2. tutup dengan gelas penutup.
3. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan perbesaran kuat. Analisis
4. bentuk simplisia dari masing-masing spesies tanaman.
5. Gambar hasil pengamatan yang diperoleh pada kolom yang tersedia. Tunjukkan
bagian-bagian simplisia hasil pengamatan.
6. Jelaskan taksonomi untuk simplisia tersebut!

VI. DATA PENGAMATAN


No Taksonomi simplisia Makroskopik Mikroskopik Gambar
1. Kingdom : plantae Daun jambu biji
Divisi : magnoliophyta memiliki tulang daun
Subdivisi : angiospermae yang menyirip, daun
Kelas : dicotyledonae memiliki 1 ibu tulang
Ordo : myrtales yang berjalan dari
Famili : myrtaceae pangkal ke ujung dan
Genus : psidium terusan tangkai daun
Keterangannya:
Spesies : psidium guajava L dari ibu tulang ke
1. Epidermis atas
samping.
2. Rambut penutup
3. Epidermis dengan
mesofil bagian atas
4. Epidermis bawah
dengan stomata
5. Mesofil bagian
bawah
6. Hablur kalsium
oksalat.
2. Camellia sinensis, suatu
Divisi : Magnoliophyta
tanaman yang berasal
Subdivisi: Spermatophyta dari famili theaceae,
merupakan pohon
Kelas : Magnoliopsida
berdaun hijau yang
Ordo : Theales
memiliki tinggi 10 - 15
Keterangannya:
Famili : Theaceae meter di alam bebas dan
1. Sel batu
tinggi 0,6 - 1,5 meter
Genus : Camellia
2. Epidermis dengan
jika dibudayakan
Spesies : Camellia sinensis L mesofil bagian
sendiri. Daun dari
atas
tanaman ini berwarna
3. Berkas pembuluh
hijau muda dengan
4. Rambut penutup
panjang 5 - 30 cm dan
5. Hablur kalsium
lebar sekitar 4 cm.
oksalat
Tanaman ini memiliki
6. Epidermis bawah
bunga yang berwarna
dengan stomata
putih dengan diameter
7. Epidermis atas
2,5 - 4 cm dan biasanya
dengan sel palisade
berdiri sendiri atau

VII. KESIMPULAN
Menurut Kamus Farmakologi, Glikosida adalah senyawa asal gula dengan zat lain
yang dapat terhidrolisis menjadi penyusunnya.
Menurut Michael Henrich dkk (2010), glikosida adalah istilah generik untuk bahan
alam yang secara kimia berikatan dengan gula. Oleh karena itu glikosida terdiri atas
dua bagian, gula dan aglikon
DAFTAR PUSTAKA

Awalin Shintya D., dan Saskia Sinta N., 2011. Kamus Farmakologi. Jakarta : Trans Info Media

Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Heinrich Michael dkk., 2010. Farmakognosi dan Fitoterapi. Jakarta : EGC

Gunawan, Didik. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Penebar Swadaya. Jakarta.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai