Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI FITOKIMIA 1

“Identifikasi Umum Alkaloid”


Dosen Pengampu :
Drs. Ahmad Musir, MSc.,Apt.
Suci Ahda Novitri, M.Si.,Apt.
Farendina Suarantika, M.Farm., Apt.

Disusun oleh:
Kelompok 4 A

Ersa Fiki Adila 11181020000105


Hijria Abd Gani 11181020000107
Abrilia Arasywati 11181020000108
Sarah Amelia Lubis 11191020000021
Dinda Humaidah 11191020000023
Ardelia Adika Putri 11191020000022
Qonita Azzahra 11191020000024
Wulan Purnama Sari 11191020000025

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
DESEMBER/2020
I. HARI/TANGGAL PRAKTIKUM
Senin, 30 Desember 2020

II. JUDUL PRAKTIKUM


Identifikasi Umum Alkaloid

III. TUJUAN PRAKTIKUM


Sesudah praktikum diharapkan mahasiswa dapat melakukan identifikasi umum alkaloid
dalam tumbuhan.

IV. TEORI SINGKAT

Alkaloid merupakan suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen (N)
pada umumnya berasal dari tanaman, yang mempunyai efek fisiologis kuat terhadap
manusia. Kegunaan senyawa alkaloid dalam bidang farmakologi adalah untuk memacu
sistem syaraf, menaikkan tekanan darah, dan melawan infeksi mikrobial (Pasaribu, 2009).
Ekstraksi senyawa alkaloid dilakukan dengan menggunakan metode maserasi, metode ini
dipilih karena pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diperoleh
maseratnya, serta proses perendaman yang cukup lama diharapkan dapat menarik lebih
banyak zat aktif yang terkandung di dalam simplisia. Tahap selanjutnya yaitu diidentifikasi
dengan menggunakan pereaksi umum alkaloid dan Kromatografi Lapis Tipis.
Alkaloid juga adalah suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan
di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloida berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar
luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar
alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan
pteridofida mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit. Semua alkaloida
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen. Hampir semua alkaloida yang ditemukan
di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula
yang sangat berguna dalam pengobatan. Misalnya kuinin, morfin dan stiknin adalah
alkaloida yang terkenal dan mempunyai efek sifiologis dan fisikologis.
Alkaloida dapat ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti biji, daun,
ranting dan kulit batang. Alkaloida umunya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus
dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan.
Berdasarkan literatur, diketahui bahwa hampir semua alkaloid di alam mempunyai
keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga
tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari obat-obatan
dari berbagai ekstrak tumbuhan. Fungsi alkaloid sendiri dalam umbuhan sejauh ini belum
diketahui secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid diperkirakan
sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau
sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion.
V. BAHAN UJI
1. Serbuk biji kopi
2. Serbuk Daun teh
3. Serbuk coklat
4. Serbuk tembakau

VI. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Tabung reaksi
2. Beker glass
3. Penangas air
4. Corong
5. Kapas
6. Pipet tetes

Bahan :
1. HCl 2N
2. Eter
3. Kloroform

VII.CARA KERJA
A. Reaksi Pengendapan
1. Pembuatan larutan percobaan
Kurang lebih 500 mg serbuk simplisia, ditambah 1 ml HCl 2N dan 9 ml air, dipanaskan
diatas penangas air selama 2 menit, dinginkan dan saring.
2. Reaksi Pengendapan
Diambil 3 tetes larutan percobaan, diletakkan pada gelas arloji. mereaksikan dengan
pereaksi Bouchardat LP atau dengan Mayer LP. Jika tidak terjadi endapan, maka serbuk
yang diperiksa tidak mengandung alkaloid (dengan bourchardat LP terjadi endapan
coklat hingga hitam, dengan Mayer LP terjadi endapan putih menggumpal yang larut
dalam etanol).
B. Reaksi Warna
1. Pembuatan larutan percobaan penyarian dilakukan dengan campuran eter-
kloroform seperti pada reaksi pengendapan. Beberapa ml filtrate dippindahkan ke
cawan porselen dan diuapkan.
2. Reaksi Identifikasi
Melakukan reaksi identifikasi dengen menggunakan pereaksi-pereaksi warna yang
tersedia (asam sulfat P, asam nitrat P, erdman LP).
VIII. HASIL PENGAMATAN
1. Reaksi Warna serbuk biji kopi

Asam Asam Nitrat Erdman LP Gambar


Sulfat Pekat
Pekat
kuning kuning keruh → kuning keruh →
keruh → kuning terang Dua lapisan,
coklat lapisan atas
berwarna
kuning dan
lapisan bawah
bening.

2. Reaksi warna Serbuk daun teh

Hasil HASIL
REAKSI WARNA
Asam Sulfat Asam Nitrat Erdman LP Gambar
P P
Serbuk Terjadinya Terjadinya terbentuknya
daun Teh perubahan perubahan dua lapisan.
warna dari warna dari Pada lapisan atas
kuning kuning keruh berwarna hijau
keruh menjadi dan pada lapisan
menjadi coklat muda. bawah bening.
coklat
kekuningan
3. Reaksi warna Serbuk coklat

Bahan Reaksi Warna


uji Asam Sulfat Asam Nitrat
Erdman LP Gambar
P P
Serbuk Kuning Kuning Kuning
coklat kecoklatan → kecoklatan → kecoklatan →
coklat coklat coklat muda.
kehitaman kekuningan.
Erdman LP

As. Nitrat Pekat

As. Sulfat Pekat


4. Reaksi warna Serbuk tembakau

Reaksi Warna
Bahan Uji Asam Sulfat Asam Nitrat P Erdman LP Gambar
P
Serbuk Adanya Adanya Adanya
tembakau perubahan perubahan perubahan
warna warna warna
menjadi menjadi menjadi
merah merah muda kuning.
kecoklatan

5. Reaksi pengendapan biji kopi dan dauh teh

HASIL
BAHAN REAKSI PENGENDAPAN
UJI Bouchardat Meyer gambar
Serbuk Terbentuk endapan Tidak terbentuk endapan,
Biji kopi berwarna coklat larutan berwara bening
Serbuk Terbentuk endapan Terbentuk sedikit
daun teh coklat kehitaman, endapan berwarna putih
lambat laun endapan
akan hilang. Larutan
menjadi coklat
kekuningan

6. Reaksi pengendapan coklat dan tembakau

HASIL
BAHAN UJI REAKSI PENGENDAPAN
Bouchardat Meyer gambar
Serbuk coklat Terbentuk endapan coklat Terbentuk endapan
kehitaman berwarna kuning
kecoklatan.
Serbuk Tidak terbentuk endapan Terbentuk endapan
tembakau berwarna putih

7. PEMBAHASAN

Senyawa alkaloid adalah substansi-substansi yang relatif toksis yang bekerja


terutama pada SSP (Susunan Saraf Pusat), bersifat basa mengandung nitrogen heterosiklis
dan disintesa dalam tumbuhan dari asam-asam amino dan turunan-turunannya (Rina
Wijayanti, 2015)

Alkaloid memiliki beberapa sifat yaitu berbentuk kristal yang halus, memiliki rasa
pahit dan asam serta alkaloid yang bebas bersifat basa. Senyawa aktif dalam tanaman yang
bersifat racun bagi manusia tetapi dapat digunakan sebagai obat adalah alkaloid sehingga
digunakan secara luas dalam bidang pengobatan, dengan alkaloid dapat digunakan sebagai
pengatur tumbuh atau penghalau atau penarik serangga, alkaloid yang tersebar luas didunia
tumbuhan terdapat dalam tumbuhan sebagai garam organik dimana alkaloid diperoleh
dengan mengekstraksi bahan tumbuhan memakai air yang diasamkan dan dilarutkan
sebagai garam (Reinhard Hiskia Sianipar dan Maniur Arianto, 2016)

Pada praktikum kali ini, akan dilakukan identifikasi senyawa alkaloid dalam
tanaman dengan menggunakan metode uji pengendapan dan uji warna. Adapun pereaksi
yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ; untuk uji pengendapan menggunakan pereaksi
Bouchardat dan pereaksi meyer, tujuan dari penggunaan pereaksi tersebut adalah untuk
mengendapkan senyawa alkaloid pada tanaman sehingga mudah untuk diidentifikasi dan
endapan tersebut akan larut dengan penambahan etanol 96%. Sedangkan, untuk reaksi
warna pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam nitrat dan pereaksi erdman.
Pada praktikum ini bahan uji yang akan di identifikasi ada empat serbuk yaitu, serbuk
kopi, serbuk teh, serbuk coklat, dan serbuk tembakau.

Persiapan praktikum yang pertama yaitu pembuatan larutan percobaan dengan


menimbang serbuk simplisia sebanyak 500 mg, ditambah 1 mL HCl 2N dan 9 mL air,
kemudian dipanaskan selama dua menit, lalu di dinginkan dan disaring. Larutan tersebut
akan digunakan untuk melakukan uji pengendapan dengan menggunakan pereaksi
bouchardat dan pereaksi meyer. Endapan hasil reaksi tersebut akan mudah larut dengan
penambahan etanol 96%.

Adapun pembuatan larutan percobaan untuk uji warna yaitu, dengan menimbang
masing-masing serbuk simplisia sebanyak 500 mg, kemudian dilarutkan dengan etil
salisilat lalu dipanaskan selama dua menit. Setelah itu larutan percobaan diuapkan hingga
yang tersisa hanya sari dari larutan tersebut. Pada uji warna tiap larutan uji akan
direaksikan denga asam sulfat pekat, asam nitrat, dan pereaksi erdman.

Pembahasan masing-masing bahan uji :


1. Serbuk biji kopi

Biji kopi memiliki nama lain yaitu coffeae semen. Nama tanaman asal dari biji
kopi adalah Coffea arabica Linden ex de Wildem (Cofffea arabica L) disebut juga
Coffea canephora piere ex Froehner varietas Robusta (Coffea canephora) dan beberapa
spesies Coffea lainnya (Coffea liberica & Coffea excelsa) (menurut Rahardjo,2012).
Tanaman kopi masuk kedalam famili rubiaceae. Kegunaanya yaitu penawar racun
(antidota), penurun panas (antipiretika), peluruh air seni (diuretik). Organoleptiknya
memiliki bau aromatic, khas, rasa pahit. Pada reaksi warna dilakukan dengan
menambahkan asam asetat, asam nitrat, dan pereaksi erdman. Pada larutan serbuk kopi
setelah direaksikan dengan asam sulfat terjadi perubahan warna dari kuning keruh
menjadi coklat. Menandakan bahwa adanya senyawa alkaloid. Pada penambahan asam
nitrat terjadi perubahan warna dari kuning keruh menjadi kuning terang. Menandakan
bahwa adanya senyawa alkaloid. Pada penambahan pereaksi erdman terjadi perubahan
warna dari kuning keruh menjadi terbentuknya dua lapisan, yaitu lapisan atas berwarna
kuning dan pada lapisan bawah bening. Menandakan bahwa adanya senyawa alkaloid.
Jadi, reaksi warna dari ketiga peereaksi tersebut menunjukkan bahwa serbuk kopi
mengandung senyawa alkaloid.

2. Serbuk Daun teh

Tanaman Asal : Camellia sinensis (L.) Kuntze, Familia : Theaceae, Pemerian


: warna helaian hijau tua; tidak berbau; tidak berasa, lama kelamaan pahit dan kelat.
Manfaat : Mencegah kanker; Mencegah risiko stroke dan jantung; Meningkatkan sistem
kekebalan tubuh; Mencegah pusing dan menurunkan risiko penyakit berbahaya;
Mengurangi stres; Menjaga kesehatan gigi; Membantu menurunkan berat badan;
Menjaga kesehatan kulit; Menjaga kadar gula darah; Menjaga kesehatan tulang.
Uji alkaloid serbuk daun teh. Ekstrak larutan daun teh yang telah disiapkan
kemudian ditetesi pada dua bagian kaca arloji, kemudian masing-masing larutan
percobaan direaksikan dengan pereakasi bourchad dan pereaksi meyer. Berdasarkan
literatur serbuk teh memiliki kandungan alkaloid. Berdasarkan hasil reaksi dengan
bourchad menunjukkan hasil positif, karena terbentuk endapan coklat kehitaman,
lambat laun endapan akan hilang. Larutan menjadi coklat kekuningan. Pada reaksi
dengan meyer terbentuk sedikit endapan berwarna putih, kemudian ditambahkan etanol
96% endapan tersebut larut. Reaksi dengan pereaksi Mayer lalu terbentuk endapan
putih menunjukkan bahwa sampel mengandung alkaloid. (Anonim). Selanjutnya,
dilakukan uji warna, pada larutan serbuk teh setelah ditambahkan asam sulfat terjadi
perubahan warna dari kuning keruh menjadi coklat kekuningan berfungsi untuk
mengikat alkaloid menjadi garam alkaloid, pada penambahan reaksi asam nitrat terjadi
perubahan warna dari kuning keruh menjadi coklat muda. Dan pada penambahan
pereaksi erdmarn terbentuk dua lapisan. Pada lapisan atas berwarna hijau dan pada
lapisan bawah bening.
3. Serbuk coklat

Serbuk coklat (Cacao semen) berasal dari tanaman Theobroma cacao L. dan
famili Sterculiaceae. Pada reaksi warna diperoleh hasil uji positif (+) pada serbuk coklat
karena terjadi perubahan warna oleh penambahan ketiga larutan percobaan. Adanya
perubahan warna disebabkan oleh adanya interaksi antara alkaloid yang bersifat basa
dengan larutan percobaan yang bersifat asam sehingga menimbulkan reaksi asam-basa
dan memicu timbulnya warna tertentu. Pada serbuk coklat ketika ditambahkan asam
sulfat pekat terjadi perubahan warna menjadi coklat kehitaman, ditambahkan asam
nitrat pekat terjadi perubahan menjadi warna coklat kekuningan, dan ditambahkan
erdman LP terjadi perubahan menjadi warna coklat muda. Dengan begitu, telah
menunjukkan kebenaran bahwa serbuk coklat (Cacao semen) mengandung alkaloid
yaitu kafein dan teobromina.

4. Serbuk tembakau

Serbuk tembakau berasal dari tanaman Nicotiana tabacum dan Nicotiana


rustica dan Famili Solanaceae. Proporsi kadar nikotin banyak bergantung kepada
varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur teknis serta proses pengolahan
daunnya. Kandungan nikotin yang ada dalam tembakau merupakan golongan alkaloid
yang terdapat dalam famili Solanaceae. Kadar nikotin berkisar antara 0,6 –3,0% dari
berat kering tembakau, dimana proses biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi
pada daun tembakau. Nikotin yang berfungsi sebagai bahan kimia antiherbivora dan
adanya kandungan neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga menyebabkannikotin
dapat digunakan sebagai pestisida. Pada reaksi warna dilakukan dengan menambahkan
asam asetat, asam nitrat, dan pereaksi erdman. Pada serbuk tembakau dilakukan uji
warna denga menambahkan asam sulfat, asam nitrat, dan pereaksi erdman. Pada Serbuk
tembakau ditambahkan asam sulfat pekat terjadi perubahan warna menjadi merah
kecoklatan. Selanjutnya kami tambahkan asam nitrat pekat terjadi perubahan warna
menjadi merah muda. Dan jika direaksikan dengan Erdman LP maka terjadi perubahan
menjadi warna kuning.
5. Reaksi Pengendapan Biji Kopi dan Dauh Teh

Uji alkaloid serbuk daun teh. Ekstrak larutan daun teh yang telah disiapkan
kemudian ditetesi pada dua bagian kaca arloji, kemudian masing-masing larutan
percobaan direaksikan dengan pereakasi bourchad dan pereaksi meyer. Berdasarkan
literatur serbuk teh memiliki kandungan alkaloid. Berdasarkan hasil reaksi dengan
bourchad menunjukkan hasil positif, karena terbentuk endapan coklat kehitaman,
lambat laun endapan akan hilang. Larutan menjadi coklat kekuningan. Pada reaksi
dengan meyer terbentuk sedikit endapan berwarna putih, kemudian ditambahkan etanol
96% endapan tersebut larut. Reaksi dengan pereaksi Mayer lalu terbentuk endapan
putih menunjukkan bahwa sampel mengandung alkaloid. (Anonim).

Sedangakan pada serbuk kopi, larutan percobaan yang telah disiapkan di


letakkan pada 2 kaca arloji yang berbeda. Kemudian masing-masing larutan percobaan
terebut direaksikan dengan perekasi bouchardat dan pereaksi meyer. Adapun hasil dari
reaksi tersebut yaitu, pada reaksi bouchard menunjukkana terbentuk endapan berwarna
coklat, setelah ditambahkan etanol 96% endapan tersebut larut. Hal tersebut
menunjukkan bahwa serbuk kopi mengandung alkaloid. Sedangkan hasil dari pereaksi
meyer menunjukkan hasil negatif, karena tidak terbentuk endapan, larutan berwara
bening. Hal tersebut terjadi karena tidak semua larutan serbuk dapat mengendap jika
direaksikan dengan pereaksi meyer.

6. Reaksi Pengendapan Coklat dan Tembakau

Uji reaksi selanjutnya adalah serbuk coklat. Reaksi pertama yang dilakukan
adalah reaksi pengendapan yang menggunakan pereaksi Bouchardat LP dan mayer LP.
Pada serbuk coklat direaksikan dengan pereaksi bouchardat LP terdapan endapan coklat
kehitaman jika ditambahkan dengan pereaksi mayer LP terdapat endapan berwarna
kuning kecoklatan. Kemudian endapan tersebut ditambhakan dengan etanol 96% dan
dapat larut. Dari uji pengendapan ini maka didalam serbuk coklat dan terdapat alkaloid.
Kemudian dilakukan reaksi warna kepada serbuk coklat dan serbuk tembakau ini
menggunakan asam sulfat pekat, asam nitrat pekat dan Erdman LP. Pada serbuk coklat
jika ditambahkan asam sulfat pekat dan asam nitrat pekat terjadi perubahan menjadi
warna coklat. Namun, jika ditambahkan erdman LP terjadi perubahan menjadi warna
coklat muda. Setelah dilakukan reaksi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa didalam
serbuk coklat dan tembakau terdapat alkoloid.
Uji pengendapan yang ke empat adalah serbuk tembakau. Reaksi yang
dilakukan adalah reaksi pengendapan menggunakan pereaksi Bouchardat LP dan mayer
LP. Reaksi dengan bouchardat tidak terbentuk endapan, sedangkan reaksi dengan
meyer Terbentuk endapan berwarna putih, kemudian endapan tersebut dilarutkan
dengan etanol 96% dan dapat larut. Hal itu menunjukkan bahwa serbuk tembakau
mengandung alkaloid. Setelah itu dilakukan uji warna denga menambahkan asam
sulfat, asam nitrat, dan pereaksi erdman. Pada Serbuk tembakau ditambahkan asam
sulfat pekat terjadi perubahan warna menjadi merah kecoklatan. Selanjutnya kami
tambahkan asam nitrat pekat terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Dan jika
dirreaksikan dengan Erdman LP maka terjadi perubahan menjadi warna kuning.
7. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Serbuk biji kopi yang diuji mengandung alkaloid melalui reaksi warna dilakukan
dengan menambahkan asam asetat, asam nitrat, dan pereaksi erdman semua hasilnya
menandakan serbuk biji kopi positif mengandung alkaloid. Pengujian endapan dengan
2) Serbuk daun teh yang diuji mengandung alkaloid melalui reaksi warna dilakukan
dengan menambahkan asam asetat, asam nitrat, dan pereaksi erdman semua hasilnya
menandakan serbuk daun teh positif mengandung alkaloid. Pengujian endapan dengan
bourchad menunjukkan hasil positif, karena terbentuk endapan coklat kehitaman;
reaksi dengan pereaksi Mayer lalu terbentuk endapan putih menunjukkan bahwa
sampel mengandung alkaloid.
3) Serbuk coklat yang diuji mengandung alkaloid melalui pengujian reaksi warna
diperoleh hasil uji positif (+) alkaloid pada serbuk coklat karena terjadi perubahan
warna oleh penambahan ketiga larutan percobaan. Pengujian endapan pada serbuk
coklat direaksikan dengan pereaksi bouchardat LP terdapat endapan coklat kehitaman
dan jika ditambahkan dengan pereaksi mayer LP terdapat endapan berwarna kuning
kecoklatan.
4) Serbuk tembakau yang diuji mengandung alkaloid melalui pengujian reaksi warna
pada serbuk tembakau dengan menambahkan asam sulfat, asam nitrat, dan pereaksi
erdman menjukkan perubahan warna yang menandakan positif mengandung alkaloid.
Reaksi dengan bouchardat tidak terbentuk endapan, sedangkan reaksi dengan meyer
terbentuk endapan berwarna putih, kemudian endapan tersebut dilarutkan dengan
etanol 96% dan dapat larut. Hal itu menunjukkan bahwa serbuk tembakau
mengandung alkaloid. Pada serbuk biji kopi pada reaksi bouchard menunjukkana
terbentuk endapan berwarna coklat, setelah ditambahkan etanol 96% endapan tersebut
larut. Hal tersebut menunjukkan bahwa serbuk kopi mengandung alkaloid. Sedangkan
hasil dari pereaksi meyer menunjukkan hasil negatif, karena tidak terbentuk endapan,
larutan berwara bening.
DAFTAR PUSTAKA

Wullur, A. C., Schaduw, J., & Wardhani, A. N. (2012). Identifikasi alkaloid pada daun
sirsak (Annona muricata L.). JURNAL ILMIAH FARMASI (JIF), 3(2), 54-56.
file:///C:/Users/USSER/Downloads/278-Article%20Text-475-1-10-
20180323.pdf
Buku Penuntun Praktikum Farmakognosi Fitokimia-I
Wijayanti, Rina. 2015. Senyawa Alkaloid Di Dalam Tumbuhan.
https://farmasi.fkunissula.ac.id/sites/default/files/GOLONGAN20ALKALOID
.pdf
Sianipar, Reinhard Hiskia dan Maniur Arianto Siahaan.2016. Pemeriksaan Senyawa
Alkaloid Pada Beberapa Tanaman Familia Solanaceae Serta Identifikasinya
Dengan Kromatografi Lapis Tipis (Klt). Universitas Sari Mutiara Indonesia
Rahardjo P. 2012. Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Trias
QD, editor. Jakarta(ID): Penerbar Swadaya.
Anshori, Muhammad Fuad. 2014. Analisis Keragaman Morfologi Koleksi Tanaman Kopi
Arabika dan Robusta Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
Sukabumi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Diakses pada 3
Desember 2020 dari
https://www.researchgate.net/publication/328891211_ANALISIS_KERAGA
MAN_MORFOLOGI_KOLEKSI_TANAMAN_KOPI_ARABIKA_DAN_RO
BUSTA_BALAI_PENELITIAN_TANAMAN_INDUSTRI_DAN_PENYEG
AR_SUKABUMI_MUHAMMAD_FUAD_ANSHORI
Mustikasari, K & Ariyani, D. (2010).Skrining fitokimia ekstrak metanol biji Kalangkala
(Litsea angulata). Sains dan Terapan Kimia. Vol.4, No.2, Hal.131-136
Wulandari, R. (2019). Skrinning Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Teh Herbal Daun
Buas–Buas (Premna cordifolia ROXB.). Jurnal Dinamika Penelitian
Industri, 30(2). Diakses pada 4 Desember 2020 melalui
http://ejournal.kemenperin.go.id/dpi/article/view/5525
Ningsih, D. R. (2017). Ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.) sebagai antijamur
terhadap jamur Candida albicans dan identifikasi golongan senyawanya. Jurnal
Kimia Riset, 2(1), 61-68.
Anonim. (n.d.). uji daun dewa. Retrieved from ejournal.kemenperin.go.id:
http://ejournal.kemenperin.go.id/ihp/article/download/2580/2014
Kayaputri, I.L. 2014. Kajian Fitokimia Ekstrak Kulit Biji Kakao (Thebroma cacao L.).
Chimica et Natura Acta. 2 (1). 83-90. Diakses dari
https://core.ac.uk/download/pdf/297839843.pdf
Anonim. 2019. Penuntun Praktikum Farmakognosi Fitokimia. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah
Anonim. TINJAUAN PUSTAKA. Diakses pada tanggal 04 November 2020 Pukul 08.10
melalui http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2695/3/BAB%20II.pdf
Sianipar, Reinhard Hiskia dan Maniur Arianto Siahaan.2016. Pemeriksaan Senyawa
Alkaloid Pada Beberapa Tanaman Familia Solanaceae Serta Identifikasinya
Dengan Kromatografi Lapis Tipis (Klt). Universitas Sari Mutiara Indonesia
Wijayanti , Rina.2015. Senyawa Alkaloid Di Dalam Tumbuha.
https://farmasi.fkunissula.ac.id/sites/default/files/GOLONGAN20ALKALOID
.pdf

Anda mungkin juga menyukai