Anda di halaman 1dari 12

TOKSIKOLOGI SSP

&
KARDIOVASKULER
TOKSIKOLOGI
SSP
SISTEM SYARAF PUSAT
• Sistem saraf pusat merupakan bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi organ dan anggota tubuh
serta tempat budi pekerti manusia terletak.
• Sistem saraf pusat terdiri dari otak atau enchephalon dan sumsum tulang belakang atau medula spinalis
• Untuk dapat menanggapi suatu rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
diantarnya yaitu:
 Resptor
 Penganatar Impuls
 Efektor
BAGIAN-BAGIAN SEL SARAF

4
TOLERANSI OBAT
• Toleransi farmakokinetika adalah perubahan distribusi atau metabolisme suatu obat setelah
pemberian berulang, yang membuat dosis obat yang diberikan menghasilkan kadar dalam darah
yang semakin berkurang dibandingkan dengan dosis yang sama pada pemberian pertama kali.
Mekanisme yang paling umum adalah peningkatan kecepatan metabolisme obat tersebut.
Contohnya adalah obat golongan barbiturat.
• Toleransi farmakodinamika merujuk pada perubahan adaptif yang terjadi di dalam system tubuh
yang dipengaruhi oleh obat, sehingga respon tubuh terhadap obat berkurang pada pemberian
berulang. Hal ini misalnya terjadi pada penggunaan obat golongan benzodiazepine, di mana
reseptor obat dalam tubuh mengalami desensitisasi, sehingga memerlukan dosis yang makin
meningkat pada pemberian berulang untuk mencapai efek terapetik yang sama.
• Toleransi yang dipelajari (learned tolerance) artinya pengurangan efek obat dengan mekanisme
yang diperoleh karena adanya pengalaman terakhir.
CONT…
• Kebutuhan dosis obat yang makin meningkat dapat menyebabkan ketergantungan fisik, di mana
tubuh telah beradaptasi dengan adanya obat, dan akan menunjukkan gejala putus obat
(withdrawl symptom) jika penggunaan obat dihentikan. Ketergantungan obat tidak selalu
berkaitan dengan obat-obat psikotropika, namun dapat juga terjadi pada obatobat non-
psikotropika, seperti obat-obat simpatomimetik dan golongan vasodilator nitrat.
• adiksi atau ketagihan obat ditandai dengan adanya dorongan, keinginan untuk menggunakan obat
walaupun tahu konsekuensi negatifnya. Obat-obat yang bersifat adiktif umumnya menghasilkan
perasaan euphoria yang kuat dan reward, yang membuat orang ingin menggunakan dan
menggunakan obat lagi. Adiksi obat lama kelamaan akan membawa orang pada ketergantungan
fisik juga.
Bagaimana terjadinya
mekanisme adiksi?
TOKSIKOLOGI
K ARDIOVASKULER
SISTEM KARDIOVASKULER
• Sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari
sel.
• Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
• Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.
• Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
CARDIOTOXICANTS
• Sirkulasi darah terjadi oleh aksi dari detak jantung dan juga dipengaruhi oleh kondisi dalam sisa
dari sistem vaskular. Denyut jantung melibatkan kedua listrik (impuls saraf) dan mekanik
(kontraksi otot jantung dan relaksasi) peristiwa. Beberapa toxicants dapat mempengaruhi
tindakan yang terkoordinasi halus. Efek samping seperti bradikardia (penurunan denyut nadi),
takikardia (peningkatan denyut), dan aritmia (denyut nadi tidak teratur) dapat hasil.
• Beberapa obat yang menyebabkan efek samping melibatkan jantung  akibat overdosis atau
pada subyek dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya.
• Beberapa antibiotik yang umum digunakan untuk memerangi infeksi bakteri telah menunjukkan
efek depresan pada fungsi jantung.
• Agen antineoplastik yang digunakan untuk kemoterapi kanker telah menyebabkan kasus
cardiotox-icity.
VASCULAR TOXICANTS
• Salah satu faktor penting dalam toksisitas vaskular adalah bahwa zat beracun yang diangkut oleh
darah, yang berarti bahwa obat tsb menghubungi sel-sel yang membentuk struktur sistem
vaskular, yang mungkin terpengaruh sebagai konsekuensinya.
• Efek toksik yang merugikan pada sistem vaskular dapat diwujudkan dalam berbagai cara,
umumnya jatuh ke dalam kelas efek degeneratif dan inflamasi.
• Dinding pembuluh darah memburuk mungkin perdarahan atau kebocoran cairan, menyebabkan
edema.
• Kerusakan pembuluh darah di paru-paru oleh agen-agen seperti hidrogen fluorida, nitrat oksida,
dan ozon dapat menyebabkan akumulasi cairan yang dikenal sebagai edema paru.
• Sebuah efek toksik umum adalah penebalan abnormal dari dinding arteri disertai dengan
hilangnya elastisitas, suatu kondisi yang disebut arteriosklerosis.
TERIMA K ASIH

Anda mungkin juga menyukai