Disusun oleh :
Kelompok 2 (S1-4B)
Shafira Melsonia 16010
Yola Marina Dwiputri 1601061
M. Zuhdi Pratama 1601106
Adinda Putri Yani 1801042
Aidil Fitrah Syah 1801043
Dosen pengampu :
Adriani Susanti M. Farm., Apt
Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan salah satu
bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan,
menghantarkan rangsangan ke seluruh
bagian tubuh, serta memberikan respons
terhadap rangsangan tersebut.
Komponen sistem saraf:
Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls.
Pada tubuh kita yang ber tindak sebagai reseptor adalah
organ indera.
enyimpan energi
Kerja obat pada kedua sistem syaraf ini
menyebabkan perangsangan/penghambatan
Istilah obat perangsang simpatis adalah :
Adrenergik/ Simpatomimetik/
Agonis adrenergik
Istilah obat penghambat simpatis adalah :
Simpatolitik/
Anti adrenergik
Istilah obat perangsang parasimpatis adalah :
Kolinergik/
Parasimpatomimetik/ Agonis
kolinergik
Istilah obat penghambat parasimpatik adalah
Parasimpatolitik/
Antikolinergik
Perangsangan simpatis Perangsangan
tekanan darah parasimpatis
nadi tekanan darah
relaksasi Bronkus Nadi
dilatasi Pupil kontraksi Bronkus
relaksasi vesica urinaria kontraksi Pupil
relaksasi peristaltik kontraksi vesica urinaria
gula darah kontraksi peristaltik
relaksasi uterus
salivasi
1.Agonis kolinergik
Agonis kolinergik berarti obat-obat tersebut dapat
berikatan dengan reseptor dan dapat menimbulkan efek.
Obat-obatan disini berarti aksinya menyerupai
neurotransmitter utama yaitu asetilkolin. Istilah agonis
kolinegik ini juga dapat disebut dengan kolinomimetik atau
parasimpatomimetik.
2.Antikolinergik
Aktifitas obat antagonis berarti melawan, yaitu melawan
dari aksi neurotransmitter : asetilkolin. Secara definitif
berarti obat yang menghambat atau mengurangi aktifitas
dari asetilkolin atau persyarafan kolinergik. Istilah lain dari
antagonis kolinergik ini yaitu kolinolitik atau
parasimpatolitik.
1.Agonis kolinergik
Karbakol
Indikasi : digunakan sebagai miotikum pada glaucoma dan pada atonia
organ dalam.
Pilokarpin
Indikasi : Efek miotikum yang terdapat pada
larutan ini dapat menurunkan tekanan intraokuler
pada pasien dengan glaukoma sudut terbuka dan
tertutup. Namun, larutan pilocarpine tidak cukup
efektif pada pasien dengan tekanan intraokuler
yang sangat tinggi (glaukoma sudut tertutup
akut), larutan pilocarpine harus dikombinasi
degan acetazolamide dan mannitol intravena.
Mekanisme Kerja:
2. Kolinesterase inhibitor,
obat atau senyawa yg menghambat kerja enzim
asetilkolinesterase (yg mendegradasi asetilkolin). dibagi
menjadi 2 golongan, namun cara kerja keduanya sama
yaitu sebagai substrat palsu sehingga Asetilkolin
menggandeng obat tersebut, bukan asetil-kolinesterase
1. Inhibitor reversible
menghambat interaksi asetilkolin dengan enzim asetil-kolinesterase.
namun setelah waktu tertentu kompleks tersebut bisa lepas
Sehingga kadar asetilkolin akan meningkat dan biasanya digunakan untuk
penyakit yang kadar asetilkolinnya turun (alzheimer, myasthenia gravis,
demensia). obatnya:
1.) Edroponium : digunakan untuk diagnosis apakah pasien menderita
myasthenia gravis (penyakit autoimun dimana ototnya lemah).
2.) Neostigmin dan piridostigmin: untuk terapi secara per oral.
2. Inhibitor IRreversible (BUKAN OBAT!!!)
memfosforilasi enzimnya sehingga enzim terinaktivasi. namun
sayangnya mereka kurang selektif dibanding golongan di atas
sehingga bisa menghambat berbagai enzim yg ada serine-
nya.
jika asetil-kolinesterase dihambat kuat, maka kadar asetilkolin
akan meningkat karena tidak ada yg menginaktivasi. akibatnya?
seolah2 otot terasa kuat dan juga keringat berlebihan.
biasanya golongan senyawa ini digunakan pada insektisida.
yang lebih bahaya adalah senyawa organofosfat bisa menembus
semua membran: kulit bahkan barier darah otak!
Antikolinergik
• mata :
Gastrointestinal:
Kardiovaskular :
Mekanisme kerja:
Efek samping
Sedasi,rasa mengantuk,tetapi pada dosis
yang tinggi dapat menyebabkan
kegelisahan / kegundahan.
Penghambat Ganglionik