III. Tujuan
Agar mahasiswa dapat melakukan pelayanan obat – obat Adrenergik dan kolinergik
Pada bab ini kita akan mempelajari tentang obat-obat Adrenergik dan Kolinergik
Susunan Saraf Otonom (SSO) dapat dipecah lagi dalam dua cabang yaitu Susunan
(Ortho) Simpatik (SO) dan Susunan Parasimpatik (SP). Pada umumnya dapat dikatakan
bahwa kedua susunan ini bekerja antagonis: bila suatu sistem merintangi fungsi tertentu,
sistem lainnya justru menstimulasinya. Tetapi, dalam beberapa hal, khasiatnya berlainan
sama sekali bahkan bersifat sinergis.
a. Simpatomimetik atau adrenergik, yaitu obat yang meniru efek perangsangan dari
saraf simpatik ( oleh noradrenalin ). Contohnya, efedrin, isoprenalin, dan lain-lain
b. Simpatolitik atau adrenolitik, yaitu obat yang meniru efek bila saraf parasimpatik
ditekan atau melawan efek adrenergik, contohnya alkaloida sekale, propanolol,
dan lain-lain.
2. Obat yang berkhasiat terhadap saraf parasimpatik, yang diantaranya sebagai berikut
a. Parasimpatomimetik atau kolinergik, yaitu obat yang meniru perangsangan dari
saraf parasimpatik oleh asetilkolin, contohnya pilokarpin dan phisostigmin
b. Parasimpatolitik atau antikolinergik, yaitu obat yang meniru bila saraf
parasimpatik ditekan atau melawan efek kolinergik, contohnya alkaloida
belladonna.
Reseptor adrenergik lain adalah dopaminergik dan terdapat pada arteri ginjal,
mesenterium, koroner dan serebral. Jika reseptor ini dirangsang, pembuluh darah berdilatasi
dan aliran darah bertambah. Hanya dopamin yang dapat mengaktivasi reseptor ini.
b. Agonis bekerja yang bekerja tidak langsung, mekanisme aksinya yaitu bekerja
dengan melepaskan katekolamin terutama norepinefrin dari granul-granul
penyimpanan di ujung saraf simpatik atau menghambat pemasukan norepinefrin pada
membran saraf. Contoh obat ini adalah Amfetamin dan tiramin
2. Obat Antagonis adrenergik terbagi menjadi 2 (dua) kelompok) yaitu Penyekat-α dan
Penyekat-β
B. KOLINERGIK
Obat Agonis Kolinergik bekerja meniru efek asetilkolin dengan cara berikatan
langsung pada kolinoseptor. Agonis Kolinergik terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu
Agonis kolinergik yang bekerja langsung, agonis kolinergik yang bekerja tidak langsung
(reversible) dan agonis Kolinergik tidak langsung (irreversible)
V. Langkah-langkah Praktikum
1. Mahasiswa dibagi kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang (kelompok
akan ditentukan oleh dosen pembimbing)
2. Setiap kelompok mengisi lembaran kerja yang tersedia.
3. Mahasiswa mendiskusikan brosure obat yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu
4. Mahasiswa mempresentasikan hasil diskusi dan tanya jawab
5. Laporan langsung dikumpulkan pada akhir jam praktikum.
Format laporan :
1. Judul Praktikum.
2. Waktu dan Tempat.
3. Tujuan Praktikum.
4. Konsep Teori.
5. Tabel Pengamatan.
6. Pembahasan dan Kesimpulan
7. Paraf Dosen Pembimbing
Lembaran Kerja:
Golongan Indikasi Nama zat Bentuk sediaan obat/ Brand name/ nama E.S
Obat aktif Kekuatan produsen spesifik
VI. Latihan
VIII. Ringkasan
Adrenergik adalah senyawa yang mempunyai kerja yang mirip dengan kerja
saraf simpatis jika dirangsang/sama seperti adrenalin dan non adrenalin. Obat ini
disebut obat adrenergik karena efek yang ditimbulkannya mirip perangsangan saraf
adrenergik atau mirip efek neurotransmitter norepinefrin dan epinefrin
Berdasarkan reseptor kerja obat adrenergik terdiri dari 4 reseptor yaitu reseptor
alfa-1, alfa-2, beta-1 dan beta-2. Berdasarkan Klasifikasi, Obat Adrenergik terdiri
dari dua jenis yaitu obat agonis adrenergik dan obat antagonis adrenergik. Obat
agonis adrenergik terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu agonis adrenergik yang
bekerja langsung, agonis adrenergik yang bekerja tidak langsung dan agonis
adrenergik yang bekerja campuran. Sedangkan obat antagonis adrenergik terdiri dari
dua kelompok, yaitu Penyekat-α dan penyekat-β.
1 Adrenergik adalah senyawa yang mempunyai kinerja yang mirip dengan kerja saraf
A. Otonom
B. Perifer
C. Simpatis
D. Parasimpatis
2 Efek stimulasi dari rangsangan saraf adrenergik pada organ mata adalah…..
A. Konstriksi pupil
B. Dilatasi pupil
C. Mata menutup
D. Mata membuka
3 Aktivasi saraf adrenergic pada reseptor beta -1 akan memberikan efek pada jantung
yakni…
A. memperkuat daya & frek,kontraksi jantung
B. pelebaran pembuluh darah jantung
C. menaikan tahanan perifer pembuluh darah
D. menurunkan ritme jantung
4 Berikut ini yang bukan merupakan contoh senyawa simpatomimetik yang bekerja
campuran adalah.....
A. Efedrin
B. Oktopamin
C. Dobutamin
D. Fenilpropanolamin
5 Contoh obat yang bekerja dengan melepaskan katekolamin terutama norepinefrin dari
granul-granul penyimpanan di ujung saraf simpatik atau menghambat pemasukan
norepinefrin pada membran saraf :
A. Fenilpropanolamin
B. Amfetamin
C. Klonidin
D. Oktopamin
6 Berikut salah satu efek saraf parasimpatis/kolinergik terhadap organ tubuh diantaranya
adalah.....
7. Salah satu obat yang dapat berinteraksi secara kompetitif dengan sisi aktif enzim AChE
dan dapat terbalikkan / reversible adalah....
A. Neostigmin
B. Eekotiofat
C. Isoflurofat
D. Dobutamin
8. Aktivasi saraf kolinergik pada reseptor muskarinik akan memberikan efek pada jantung
yakni…
A. Mempercepat denyut jantung
B. Vasokonstriksi pembuluh darah
C. Vasodilatasi Coronaria
D. Melambatkan denyut jantung
Daftar Pustaka
1. Tan Hoan Tjay, Drs. Obat-Obat Penting Edisi 5 PT. Elex Media Komputindo : Jakarta
ISO Indonesia Vol. 47- 2012 s/d 2013.
2. Guyton, A. C. 2006. Textbook of medical physiology11th edition. Elsevier Inc.
Philadelphia.