FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PENGHIRUPAN
POKOK ANATOMI DAN
FISIOLOGI
DAN BAHASAN SALURAN NAPAS
PERPINDAHAN
TAHAPAN
TEKANAN
PERJALANAN
INTRAPULMONER
AEROSOL
PEMBAHASAN
JURNAL
Aerosol
• Aerosol : sediaan yang mengandung satu atau lebih zat
berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan, berisi
propelan atau campuran propelan yang cukup untuk
memancarkan isinya hingga habis, dapat digunakan
untuk obat luar atau obat dalam dengan menggunakan
propelan yang cukup (F.I. III, 1979).
• Propelan berfungsi memberikan tekanan yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah
• Propelan :
– gas yang dicairkan, misalnya hidrokarbon
– gas yang dimampatkan, misalnya CO2, N2, dan Nitrosa
• Aerosol pada umumnya sering ditemukan untuk
pengobatan saluran pernafasan misalnya untuk
penanganan simpatomatis pada penyakit asma,
aerosol topical untuk pengobatan acne (jerawat),
dan kosmetik seperti styling foam untuk penataan
rambut.
• Aerosol adalah suatu sistem koloid hidrofil:
– fase pendispersi berupa gas / campuran gas
– fase terdispersi berupa partikel zat cair yang terbagi
sangat halus atau partikel-partikelnya tidak padat
• Ukuran partikel aerosol lebih kecil dari 50 mm
• Penentuan distribusi ukuran aerosol dapat
dilakukan dengan sistem DMPS/C
Kelebihan
• Menghindari First Pass effect
• Kecepatan absorpsi dapat disetarakan
dengan rute intravena
• Onset kerja cepat
• Dosis lebih rendah sehingga efek samping
lebih kecil
• Dapat digunakan lokal dan sistemik
• Onset lebih cepat untuk daerah kerja CNS
Kekurangan
• Sekali digunakan, Penghilangan obat dari tempat
absorpsi sulit
• Mucociliary clearance menurangi waktu retensi obat
dalam rongga hidung
• obat terhalang oleh mucus dan ikatan mucus – obat
• Mukosa nasal dan sekresinya dapat mendegradasi obat
• Obat dengan berat molekul tinggi (susah diabsorbsi ),
route ini terbatas hanya untuk obat-obat yang poten
(dosis kecil )
• Iritasi lokal dan sensitisasi obat harus diperhatikan
Tujuan Kinerja
Obat Sistem
Intrapulmonar
Kerugian :
• Pasien mungkin kesulitan menggunakan alat
inhaler dengan benar
Tujuan Kinerja
Obat Sistem
Intrapulmonar
http://www.uclouvain.be/cps/ucl/doc/farg/documents/FernandesVanbeverEODD2009.pdf
ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN NAPAS
Getah
Hidung Mulut Trakea Bronkus Silia
bronkus
1. Hidung
Anatomi
1. Hidung luar
a. Pangkal hidung ( bridge )
b. Puncak hidung ( apeks )
c. Lubang hidung ( nares anterior )
2. Hidung dalam
a. Vestibulum
b. Konka
Fungsi Hidung :
1. Alat pengatur kondisi udara (air conditioning)
2. Indra pencium (olfactory)
3. Jalan dan pertahanan saluran nafas
4. Lingua
Anatomi :
• Panjangnya kira-kira 9 cm.
• Terdiri dari 16-20 cartilago
hyalin (mempertahankan agar
trakea tetap terbuka).
• Di permukaannya terdapat
3. Trakea
banyak sel kelenjar atau
epitelium Batang Tenggorokan
bersilia dan selaput lendir.
Sumber
Daerah pertukaran
berfungsi dalam
pertukaran udara antara
alveolus dan pembuluh
darah.
Terdiri dari :
1. Bronkiolus terminalis
2. Bronkiolus
respiratorius
3. Ductuli alveolaris
pediculi
4. Saccus alveolaris
5. Dinding alveoli
1. Bronchiolus terminalis dan respiratory
4. Dinding alveolus
• Merupakan lapisan film yang menyelubungi
alveoli dengan ketebalan 10-50 nm.
• Strukturnya berperan untuk transfer udara
dalam saluran napas dan hemoglobin dalam
peredaran darah kapiler yang berdekatan
dengan alveoli.
Struktur Dinding Paru
Epitelium
Sel otot halus
Sel kelenjar
Syaraf
Sel pertahanan
Pengasup darah
Tekanan intrapulmoner
• Arah aliran udara ditentukan oleh hubungan
antara tekanan atmosfer dan tekanan
intrapulmoner
• Tekanan intrapulmoner adalah tekanan di
dalam saluran pernafasan di alveoli
• Ketika istirahat dan bernafas normal,
perbedaan tekanan atmosfer dan tekanan
intrapulmoner relatif kecil
tek. Intrapulmoner
paru-paru
saat inhalasi turun menjadi 759
mengembang
mmHg
tek. Intrapulmoner
paru-paru
saat ekshalasi meningkat menjadi
mengempis
761 mmHg
• Komponen aerosol pada permukaan lumen (mis.
tracheobroncial) dan periferal (mis. alveolus)
memiliki tekanan farmakokinetik yang berbeda.
• Diagram 1 (central airways) menggambarkan
perjalanan obat dari permukaan lumen hingga
tempat terapeutiknya di saluran pusat (otot
polos)
• Diagram 2 (alveolus) menggambarkan sirkulasi
darah di saluran periferal paru-paru
DIAGRAM 1. CENTRAL AIRWAY
Aerosol
Lumen
Mucus 1
Cilia 2
Ephitalium 3
Blood Vessel 4
Submucosa
Smooth muscle 5
DIAGRAM 2. ALVEOLUS
Aerosol
Macrophage 2
Lumen
Surfactant 1
Ephitalium
Interstititum 3 Lymphatic
Endothelium 4
Blood 5
5
Proses masuknya aerosol di alveolus
1. Berinteraksi dengan permukaan mucus
2. Kotoran dihilangkan oleh makrofag
3. Aksesnya dibatasi oleh lapisan epitel
4. Biotransformasi atau terkompleks oleh
ephithelium-associated
JURNAL
Tahapan Perjalanan Aerosol
Penyerapan
Hembusan udara ekspirasi
Tetapan k1 sampai k5 menyatakan kecepatan dan
jumlah partikel yang melewati permukaan atau
kompartemen paru