DRUG DELIVERY
SYSTEM
RISKY JULIANSYAH PUTRI
LATAR
BELAKANG
Transdermal drug delivery
(TDD) is the adminstration of
therapeutic agents through
the intact skin for systemic
effect.
Only a small number of drug
products are available for
TDD.
Sistem pengiriman obat
transdermal (TDDS) adalah
sistem yang memanfaatkan
kulit sebagai tempat untuk
pemberian obat terus
menerus ke dalam sirkulasi
sistemik.
KEUNTUNGAN
TRANSDERMAL
Menghindari metabolisme presistemik yang signifikan dan
karena itu perlu dosis harian yang lebih rendah.
Variabilitas pada inter & intra pasien .
Input obat dapat dihentikan hanya dengan menghilangkan
patch
Tingkat obat dapat dipertahankan dalam sirkulasi
sistemik, yang mana nantinya akan terjadi efek terapeutik
untuk jangka waktu yang lama.
Administrasi mandiri dimungkinkan.
KERUGIAN
TRANSDERMAL
hanya terbatas hanya pada molekul obat yang poten.
Obat-obatan tidak boleh menyebabkan iritasi atau
kepekaan secara lokal.
Obat-obatan dengan waktu paruh biologis pendek yang
mengalami metabolisme lintasan pertama yang besar.
KULIT
Epidermis
a) Stratum corneum
b) Stratum lucidum
c) Stratum granulosum
d) Stratum spinosum
Dermis
Subcutaneous
EPIDERMIS
• Stratum basale
• Stratum spinosum
• Stratum granulosum
• Stratum lucidum
• Stratum corneum
STRATUM KORNEUM
Ketebalan 10 mm saat kering, 10-15 lapisan sel
Sel mati tanpa inti sel
Sel keratin yang tertanam dalam membran lipid
75-80% protein, 5-15% lemak, 5-10% tak teridentifikasi
Diferensiasi str. basale 14 hari, str. corneum bertahan 14
hari
STRATUM KORNEUM
(2)
Pengatur fluks dari obat terutama lapisan lemak dua lapis
(bilayer lipid)
Mengatur penguapan air dari tubuh dan mencegah
masuknya materi berbahaya dari luar
Tampak seperti , ‘brick and mortar’, keratinosit poligonal,
panjang dan datar
Protein pada keratinosit adalah a keratin (70%) b keratin
(10%) dan sel envelope (5%). Sel envelope sangat sukar
larut dan resisten terhadap masuknya bahan kimia
PATWAYS OF DRUG
ABSORPTION THROUGH
THE SKIN
a. Jalur trans-epidermal
Transcellular
Jalur transport transcellular merupakan jalur lipid. Jalur
transport transcellular
terjadi proses partisi molekul obat pada kompartemen sel
Stratum Corneum yang sifatnya lipophilic dan hydrophilic.
PATWAYS OF DRUG
ABSORPTION THROUGH
THE SKIN
Intercellular
Jalur transport ini juga masih dipengaruhi oleh
intercellular lipid.
Jalur ini lebih mudah dibandingkan jalur transcellular.
B. Trans appendageal
Rute ini berperan penting pada beberapa senyawa polar dan
molekul ion yang tidak bisa berpenetrasi melalui stratum
corneum. Rute ini dapat menghasilkan difusi yang lebih
cepat segera setelah penggunaan. Pada rute ini obat
terpenetrasi melalui folikel rambut atau kelenjar keringat.
SYARAT OBAT UNTUK
DIBERIKAN SECARA
TRANSDERMAL
obat yang mempunyai bobot molekul yang <500 Da
(sangat kecil) yang bisa menembus stratum corneum.
Memiliki koefisien partisi sedang yang larut baik dalam
lipid maupun air.
Memiliki titik lebur yang rendah, kurang dari 200oC.
KARAKTERISTIK
PSIKOKIMIA OBAT
BM 300-500
Log PKa 1 - 3