Laboratorium Bahan, Struktur dan Konstruksi Bangunan, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
Abstrak
Kuat tekan beton adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengontrol mutu sebuah
beton. Metode pengujian kuat tekan beton yang dianggap tingkat keandalannya paling tinggi adalah
pengujian merusak (destructive test) menggunakan alat compressive testing machine. Pengujian
membutuhkan biaya cukup tinggi dan waktu pengerjaan lebih lama. Namun terkadang pengujian
harus dilakukan di lapangan. Untuk kondisi ini dibutuhkan alat pengujian untuk mengukur atau
mengetahui kuat tekan beton tanpa merusak yakni dikenal dengan istilah uji tidak merusak ( non-
destructive test). Alat yang biasa dipakai pengujian ini adalah Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). Jenis
Penelitian adalah eksperimental. Tujuan penelitian adalah mendapatkan konstanta pengali untuk
nilai hasil pengujian Ultrasonic Pulse Velocity sehingga hasilnya bisa mendekati/ sama dengan hasil
pengujian menggunakan compressive testing machine. variabel penelitian adalah metode pengujian,
umur selinder beton, metode perawatan. Jumlah sampel selinder beton adalah 40. Hasil penelitian
adalah kuat tekan beton menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity lebih rendah terhadap pengujian
dengan compressive testing machine. dan didapatkannya konstanta pengali untuk nilai hasil
pengujian dengan hammer test sehingga hasilnya lebih valid.
Kata-kunci : destructive test, kuat tekan, non-destructive test, perawatan basah dan kering, ultrasonic
pulsevelocity test
Pengantar
Metode pengujian kuat tekan beton yang diang-
Beton adalah material komposit yang tersusun gap tingkat keandalannya paling tinggi adalah
dari tiga penyusun utama yaitu: semen, agregat, pengujian merusak (destructive test) dengan
dan air, dimana beton mempunyai kuat tekan menggunakan alat compressive testing machine.
yang besar, sementara kuat tariknya yang kecil. Uji merusak ini dilakukan di laborato-rium de-
Tetapi sebelum material beton mengeras, cam- ngan menguji sejumlah sampel peneliti-an untuk
puran beton merupakan campuran yang plastis, melihat capaian nilai kuat tekannya. Pengujian
sehingga keadaan ini sering kita sebut kelecakan ini membutuhkan baiya yang cukup tinggi dan
beton. Kekuatan tekan merupakan salah satu memerlukan waktu pengerjaan yang lebih lama.
kinerja utama beton dimana kekuatan tekan Namun terkadang pengujian untuk mengetahui
(f’c) adalah kemampuan beton untuk menerima kuat tekan beton tidak selalu bisa dilakukan di
gaya tekan per-satuan luas. Kuat tekan beton laboratorium dengan alat compressive testing
adalah salah satu parameter yang digunakan machine, tapi harus dilakukan langsung di lapa-
untuk mengontrol mutu dari sebuah beton. Ke- ngan. Untuk kondisi seperti ini dan dalam rang-
kuatan tekan adalah kemampuan beton untuk ka pengawasan mutu beton dilapangan dibutuh-
dapat menerima gaya per satuan luas (Tri kan alat pengujian untuk mengukur atau me-
Mulyono, 2004). ngetahui kuat tekan beton keras dengan cepat
dan praktis serta tidak merusak. Pengujian ini
dikenal dengan istilah uji tidak merusak (non-
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | H 019
Analisis Perbandingan Nilai Kuat Tekan Beton antara Destructive Test dan Non-Destructive Test dalam Perawatan Basah dan Kering
(Utm Vs Upv)
destructive test). Cara non destruktif dilakukan beton dengan UTM dan UPV. Metode analisis
tanpa merusak benda uji, pelaksanaannya dapat data yang digunakan adalah analisis komparatif
dilakukan di tempat kerja (insitu), hasilnya beru- dengan menggunakan tabulasi dan grafik.
pa data kekuatan beton yang bersifat perkiraan.
Metode yang umum dipakai adalah hammer test Tabel 1. Jumlah Benda Uji
Jumlah
dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). (Hannachi No Alat Umur 7 Umur 14 Umur 28
dan Guetteche, 2012). Wet Dry Wet Dry Wet Dry
1 UPV
5 5 5 5 5 5
Penelitian dengan menggunakan hammer test 2 UTM
Pencetakan
Oleh karena itu dirasa perlu untuk mengadakan
penelitian dengan tes UPV guna meningkatkan Setelah dilakukan pengujian nilai slump, beton
kepresisian nilai tes UPV dengan cara penelitian yang dimasukkan ke dalam bekisting ber-dia-
meter 10cm dan tinggi 20cm. Bekisting sebe-
untuk menganalisis perbandingan nilai kuat
tekan beton antara destructive test dan non- lumnya diolesi menggunakan minyak gemuk
/grease yang akan mempermudah proses
destructive test yang dirawat dengan cara dry
curing dan wet curing. pelepasan beton dari bekisting.
Gambar 2. Bekisting diolesi dengan minyak gemuk / Pengujian dilakukan menggunakan 2 alat, yaitu
grease universal testing machine dan ultrasonic pulse
velocity. Pengujian non-destruktif dilakukan ter-
lebih dahulu menggunakan ultrasonic pulse ve-
locity.
TI f
LUAS
N DIA '
BIDAN
G MET P c
DIA KODE G
TIN LUAS GI ER r
ME UTM TEKAN f'c
GG BIDANG (m (m) (
KODE TE (m2) (M
I TEKAN ) k (
R pa)
(m) (m2) N M
(m) P f'c f'cr
) p
(kN) (Mpa) (Mpa)
a
D1 –
0.2 0.1 0.00785 98 12.48 )
14
D2 – 0. 0.0078 9 11.
0.2 0.1 0.00785 69 8.79 10.06 D1 – 28 0.1
14 2 5 0 46
D3 – 1
0.2 0.1 0.00785 70 8.92 0. 0.0078 9 11.
14 D2 – 28 0.1 2
2 5 0 46
W1 – 0.2 0.1 0.00785 75 9.55 .
1
14 0. 0.0078 1
D3 – 28 0.1 0 13.
W2 – 10.28 2 5
0.2 0.1 0.00785 74 9.43 5 38
14 0. 0.0078 1 14. 1
W3 – 0.2 0.1 0.00785 93 11.85 W1 – 28 0.1
2 5 1 27 3
H 022 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
Victor Sampebulu
Tabel 8. Hasil Pengujian
UTM
1 3
0. 0.0078 14 10.28 10.06 9.7 6.6
1.0 0.9 1.5 1.6
W2 – 28 0.1 1 14. 3 6 2
2 5 8 4
2 27
0. 0.0078 9 11. 0.8 1.7
W3 – 28 0.1 28 13.33 12.1 16.5 6.83
1 7
2 5 0 46