Anda di halaman 1dari 6

Analisa Dan Peramalan Campuran Ampas Tebu Sebagai Filter

Pembuatan Beton Dengan Metode Distribusi Binomial


Analysis and Forecasting of Mixed Sea as a Concrete Filter with Binomial Distribution
Method

Rida Pribady
Program studi Teknik Sipil, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Jalan Raya Rungkut Madya, Surabaya, 60293, Indonesia
Email : ridapribady19@gmail.com

ABSTRAK
Beton adalah sebuah bahan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pigmen semen.
Beton dapat di buat dengan cara mencampurkan semen, air, agregat halus (dan
kadang-kadang bahan tambahan, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan,
serat, sampai bahan non-kimia) pada perbandingan tertentu. Adukan beton, air dan semen
membentuk pasta yang disebut dengan pasta semen. Pasta semen ini selain mengisi pori-pori
diantara butiran - butiran agregat halus juga bersifat sebagai perekat atau pengikat, sehingga
butiran-butiran agregat saling terekat dengan kuat dan terbentuklah suatu massa yang padat.
Percobaan ini bertujuan untuk menguji kemungkinan kerusakan beton secara teoritis dengan
probabilitas ampas tebu sebagai filter untuk campuran beton tersebut. Yang mana setiap
percobaan ini memiliki dua hasil saja yakni sukses atau gagal. Didalam percobaan ini bisa
dikatakan sukses bila hasil sampel beton bagus dan bisa dikatakan gagal jika hasil sampel
beton rusak. Dalam melakukan percobaan ini bersifat independent (bebas), artinya semua
peristiwa yang terjadi didalam hasil percobaan beton tidak mempengaruhi dan dipengaruhi
peristiwa percobaan beton lainnya. Percobaan ini dilakukan didalam laboratorium beton dan
membuat 10 sampel dengan berbagai macam-macam ketentuan.

Kata kunci : Beton, Probabilitas, Distribusi Binomial

ABSTRACT

Concrete is a composite material made from a combination of cement aggregates and


pigments. Concrete can be made by mixing cement, water, fine aggregate (and sometimes
additives, which vary widely from chemical additives, fiber to non-chemical substances) in a
certain ratio which is usually called cement paste. This cement paste in addition to filling the
pores between the fine aggregate grains also acts as an adhesive or binder, so that the
aggregate grains stick together firmly and form a dense mass. This experiment aims to test the
theoretical possibility of concrete damage with the probability of bagasse as a filter for the
concrete mixture. Each of these experiments has only two results, namely success or failure.
In this experiment, it can be said to be successful if the results of the concrete sample are good
and it can be said to fail if the results of the concrete sample are damaged. In conducting this
experiment, it is independent (free), meaning that all events that occur in the results of the
concrete experiment do not affect and are influenced by other concrete experimental events.
This experiment was carried out in a concrete laboratory and made 10 samples with a variety
of conditions.

Keywords: Concrete, Probability, Binomial Distribution

1
1. Pendahuluan rekayasa transportasi, pengamatan curah
hujan, dan lain sebagainya.
Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang
ahli matematika berkebangsaan Swiss 2. Bahan dan Metode
bernama Jacob Bernauli. Oleh karena itu
distribusi binomial ini dikenal juga sebagai Lokasi Percobaan
distribusi bernauli. Distribusi binomial Lokasi percobaan ini dilakukan di
berasal dari percobaan binomial yaitu suatu laboratorium kontruksi dan bahan bangunan
proses Bernoulli yang diulang sebanyak n teknik sipil UPN Veteran Jawa Timur.
kali dan saling bebas. Suatu distribusi Yang beralamat di Jalan Raya Rungkut
Bernoulli dibentuk oleh suatu percobaan Madya, Surabaya.
Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah
percobaan Bernoulli harus memenuhi syarat.
Keluaran (outcome) yang mungkin hanya
salah satu dari “sukses” atau “gagal”, Jika
probabilitas sukses p, maka probabilitas
gagal q = 1 – p.
Distribusi binomial adalah distribusi
probabilitas diskrit jumlah keberhasilan
dalam n percobaan ya atau tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana
setiap hasil percobaan memiliki probabilitas
p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut
percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusi
binomial adalah distribusi bernoulli.
Distribusi binomial merupakan dasar dari
uji binomial dalam uji signifikansi statistik.
Distribusi Binomial digunakan untuk data Gambar 2.1 Map alamat laboratorium
diskrit (bukan data kontinu) yang dihasilkan
dari eksperimen Bernouli, mengacu kepada
matematikawan Jacob Bernouli. Peristiwa
pelemparan mata uang (koin) yang
dilakukan beberapa kali adalah contoh dari
proses bernouli, dan hasil (outcomes) dari
tiap-tiap pengocokan dapat dinyatakan
sebagai distribusi probabilitas binomial.
Kejadian sukses atau gagal calon pegawai
dalam psikotest merupakan contoh lain dari
proses Bernouli. Sebaliknya distribusi
frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik
anda harus diukur dengan skala kontinu dan
bukan dianggap sebagai distribusi binomial.
Distribusi binomial sendiri telah banyak
diaplikasikan di kehidupan kita sehari-hari
yang mana bertujuan untuk menganalisis
dan meramalkan suatu percobaan. Sebagai Gambar 2.2 laboratorium kontruksi dan
mana contoh dibidang teknik sipil untuk bangunan
menganalisis percobaan uji kekuatan beton,

2
Teknik Pengukuran Crack Widht Gauge

Untuk percobaan ini dilakukan pengukuran Crack widht gauge dirancang khusus untuk
atau pengujian beton dengan beberapa alat mengukur lebar dan lokasi retak sebelum
yang ada di laboratorium kontruksi dan memulai program monitoring. Lebar retak
bahan bangunan. pengukur cocok untuk penggunaan internal
Inti dari cara kerja alat-alat ini adalah untuk dan eksternal. Hal ini terbuat dari
mengukur kekuatan beton dengan polycarbonate yang memiliki koefisien
memperhatikan retakan yang disebabkan ekspansi termal linear dari 7,0 x 10-5 cm /
kekuatan tekanan tertentu. Ada pun cm / ° C untuk suhu sekitar antara -30 ° C
jenis-jenis alat uji beton yaitu Crack Depth dan 30 ° C. Skala dikalibrasi dari ujung
Gauge, Crack Widht Gauge, Concrete test pengukur untuk memfasilitasi mengukur
hammer, Digital Concrete test hammer. retakan di sudut-sudut. Disediakan dalam
kasus pelindung.
Crack Depth Gauge

Crack Depth Gauge adalah alat uji yang


berfungsi untuk mengukur retakan, baik
kedalaman retakan maupun lebar retakan.
Namun dalam beberapa bidang, Crack
depth gauge juga dirancang untuk
mendeteksi kemungkinan cacat atau flaw.
Misalnya dengan menggunakan deteksi
suara (ultrasound) yang dapat mendeteksi
saat material tersebut diuji. Dengan
menerapkan teknologi ini, kecepatan dan
ketepatan data input yang ditampilkan akan
semakin mempermudah kerja kita.
Gambar 2.4 alat crack widht gauge

Concrete Test Hammer

Concrete test hammer adalah suatu alat


pemeriksa mutu beton tanpa merusak beton.
Disamping itu dengan menggunkana
metode ini akan diperoleh cukup banyak
data dalam waktu yang relatif singkat
dengan biyaya yang murah. Metode
pengujian ini dilakukan dengan
memberikan beban intact (tumbukan) pada
permukaan beton dengan menggunakan
suatu massa yang diaktifkan dengan
menggunakan energi yang besarnya tertentu.
Jarak pantulan yang timbul dari massa
tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan
permukaan beton benda uji dapat
memberikan indikasi kekerasan juga setelah
Gambar 2.3 alat crack depth gauge di kalibrasi.

3
2. Setiap eksperimen memiliki hasil
eksperimen yang bersifat independent yaitu
hasil dari setiap percobaan tersebut tidak
akan mempengaruhi percobaan lain.
3. Probabilitas (peluang) percobaan
tersebut dikategorikan sukses harus sama
bagi setiap percobaan.
4. Eksperimen terdiri atas banyaknya (n)
yang merupakan bilangan tetap bagi setiap
percobaan.
5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan
dengan p dan dalam setiap ulangan nilai p
tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q,
dimana q = 1-p.
Rumus Distribusi Binomial :
Gambar 2.5 alat concrete test hammer
h h
th
h
Digital Concrete Test Hammer

Digital concrete test hammer adalah p = probabilitas sukses


beton digital uji palu terintegrasi yang q = probabilitas gagal( 1-p)
menggabungkan prosesor data dan uji palu n = jumlah total percobaan
ke dalam satu unit. Hal ini banyak x = jumlah sukses dari n kali percoba
digunakan untuk pengujian kualitas
destruktif non beton dan bahan bangunan 3. Hasil dan Pembahasan
dalam struktur jadi atau blok prefabrikasi.
Hasil dari percobaan ampas tebu sebagai
filter dalam pembutan beton dengan cara
distribusi binomial adalah sebagai berikut.
Diketahui :

q = 5/20 = 0,25
p = 1-q = 1- 0,25 = 0,75
n = 10
x = Beton tidak rusak

Jika dari pembuatan 10 buah beton


terjadi 3 buah beton yang mengalami
kerusakan maka presentase dengan cara
Gambar 2.6 alat Digital concrete test distribusi binomial adalah :
hammer
h h
th
Rumus Yang Digunakan h

Ciri-Ciri Distribusi Binomial :


1. Tiap percobaan (eksperimen) hanya
10!
memiliki 2 kategori hasil yaitu sukses (S) Pr(7)  .(0,75) 7 (0,25) 3
atau gagal (G) yaitu dapat kita tuliskan 7!(10  7)!
dengan ruang sampel { S,G }.

4
10.9.8.7!
 .(0,75) 7 (0,25) 3
7!.3.2.1 h h
th
h
= 120.(0,1334838867).(0,015625)
10!
Pr(10)  .(0,75)10 (0,25) 0
= 0,2503 10!(10  10)!

Jika dari pembuatan 10 buah beton (0,0563135147).1


terjadi 5 buah beton yang mengalami
kerusakan maka presentase dengan cara = 0,0563
distribusi binomial adalah :
Jika dari pembuatan 10 buah beton
h h terjadi 2 buah lebih beton yang
th
h mengalami kerusakan maka presentase
dengan cara distribusi binomial adalah :
10!
Pr(5)  .(0,75) 5 (0,25) 5
5!(10  5)! P(0 ≤ x ≤ 2) = Pr(0) + Pr(1) + Pr(2)

10.9.8.7.6.5! = 0,0000 + 0,0000 + 0,0004


 .(0,75) 5 (0,25) 5
5!.5.4.3.2.1
= 0,0004
= 252.(0,2373046875).(0,0009765625)
Tabel Data Percobaan Beton dengan
= 0,0584 Distribusi Binomial

Jika dari pembuatan 10 buah beton X n-x Pr(x) F(x)


terjadi 1 buah beton yang mengalami
0 10 1(0,75)0(0,25)10 0,0000
kerusakan maka presentase dengan cara
= 0,0000
distribusi binomial adalah :
1 9 10(0,75)1(0,25)9 0,0000
= 0,0000
h
th h 2 8 45(0,75)2(0,25)8 0,0004
h
= 0,0004
3 7 120(0,75)3(0,25)7 0,0035
10!
Pr(9)  .(0,75) 9 (0,25) = 0,0031
9!(10  9)! 4 6 210(0,75)4(0,25)6 0,0197
= 0,0162
10.9! 5 5 252(0,75)5(0,25)5 0,0781
 .(0,75) 9 (0,25)
9!.1 = 0,0584
6 4 210(0,75)6(0,25)4 0,2241
= 10.(0,0750846863).(0,25) = 0,1460
7 3 120(0,75)7(0,25)3 0,4744
= 0,1877 = 0,2503
8 2 45(0,75)8(0,25)2 0,7560
Jika dari pembuatan 10 buah beton tidak = 0,2816
ada yang mengalami kerusakan maka 9 1 10(0,75)9(0,25)1 0,9437
presentase dengan cara distribusi = 0,1877
binomial adalah :

5
10 0 1(0,75)10(0,25)0 1 https://media.neliti.com/media/publicati
= 0,0563 ons/140472-ID-pengaruh-pemanfaatan-
abu-ampas-tebu-seba.pdf, di akses pada
tanggal 20 November 2020
4. Kesimpulan

Dengan distribusi binomial ini dapat kita


ramalkan dan analisa bahwa dalam
pembuatan beton dengan ampas tebu sebagai
filternya dimana nilai probabilitas
maksimum berada pada ketika beton yang
rusak berjumlah 2 buah dengan probabilitas
sebesar 0,2816.

Daftar Pustaka

1. Andi Kaharuddin, 2018, “ Distribusi


Binomial”, diambil dari laman web
https://www.researchgate.net/publicati
on/327645399_DISTRIBUSI_BINOM
IAL, di akses pada tanggal 20
November 2020.
2. Toko alat uji, 2017, “macam-macam
alat untuk uji kekuatan beton”, diambil
dari laman web
https://www.alatuji.com/article/detail/4
85/ingin-tau-kekuatan-beton-inilah-alat-
uji-beton-serta-fungsinya-485, di akses
pada tanggal 20 November 2020
3. Google map, 2017, “alamat UPN
Veteran Jawa Timur”, diambil dari
laman web
https://www.google.com/search?gs_ssp
=eJzj4tLP1TdItyxLKco2YPQSSMxJzE
0sUSgtyFPISizJzAUAkvUKCg&q=ala
mat+upn+jatim&oq=alamat+&aqs=chro
me.1.69i59j46i39j69i57j0i457j0j46j0l2.
2396j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
#, diakses pada tanggal 20 november
2020
4. Wikipedia, 2015, “pengertian beton”,
diambil dari laman web
https://id.wikipedia.org/wiki/Beton,
diakses pada tanggal 20 november 2020
5. Gerry Phillip Rompas, 2013, “pengaruh
ampas tebu terhadap pembuatan beton”,
diambil dari laman web

Anda mungkin juga menyukai