Anda di halaman 1dari 8

POLIMER DAN KOMPOSIT

Studi Experimental Plat Lamina dengan Variasi Orientasi Serat


yang Berbeda Menggunakan Software ACP Ansys

DISUSUN OLEH :
RAMADHANA CANDRA K 02111440000001
DWI ARIYANTO 02111440000008
ADY THEO LOUIS DAVID 02111440000128
NYOMAN BUDI KUSUMA YOGA 02111440000186

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
I. Pendahuluan
Studi tentang polimer dan komposit sangat penting untuk mengetahui sifat
mekanik dari suatu material tersebut. salah satu cara untuk mengetahui sifat mekanik
material komposit yaitu dengan melakukan studi experiment menggunakan software
ACP ansys. Pada simulasi ini komponen yang digunakan yaitu plat tipis dengan
panjang 10 cm, lebar 4 cm dan mempunyai ketebalan 2 mm.

Gambar 1 Dimensi plat yang digunakan


Pada simulasi kali ini menggunakan dua variasi orientasi arah serat yang
berbeda. Variasi yang pertamayaitu 45,-45,0,-45 dan 45 variasi yang kedua
menggunakan 0,45,-45,45,0. Dilakukan pengujian menggunakan static structural dan
didapatkan hasil total displacement dan total shear stress yang bekerja pada kedua plat
tersebut kemudian membandingkan pengaruh orientasi arah serat terhadap hasil
simulasi static structural yang didapatkan.

II. Metode
Penelitian ini menggunakan software Ansys 18 dimana simulasi ACP untuk
pembuatan plat komposit dan simulasi static structural untuk mengetahui total
displacement, deformasi dan tegangan yang terjadi.
a) Simulasi
Tahapan dari simulasi yang dilakukan sebagai berikut :
 Pada simulasi ini menggunakan ACP (pre) untuk membuat material komposit
yang akan diuji. Terdapat empat parameter yang harus ditentukan seperti pada
gambar 2. Engineering data untuk menentukan material yang digunakan.
Geometry untuk menentukan dimensi plat. Model untuk mengatur mesh pada
komponen. Dan setup untuk pembuatan layer komposit yang digunakan.

Gambar 2. Parameter material komposit yang akan diuji


 Material yang digunakan pada simulasi ini yaitu epoxy carbon dengan arah
serat uni directional dengan tipe prepeg 230 GPa.

Gambar 3. Engineering data


 Selanjutnya menentukan geometri yang akan digunakan. Pada simulasi ini
menggunakan plat dengan panjang 10 cm dan lebar 4 cm dengan ketebalan 2
mm.

Gambar 4. Geometri material uji


 Model digunakan untuk pembuatan mesh pada komponen. Mesh yang
digunakan pada simulasi ini yaitu uniform dengan setting quality 90 %.
Gambar 5. Model pembuatan mesh
 Setup untuk menentukan susunan komposit yang akan digunakan. Pada
simulasi ini menggunakan 5 layer dengan dua variasi arah orientasi yang
berbeda. Variasi yang pertama menggunakan orientasi arah 45,-45,0,-45 dan
45. Variasi yang kedua menggunakan orientasi arah 0,45,-45,45,0.
Gambar 6. Setup susunan komposit
 Tahapan selanjutnya yaitu melakukan simulasi static structural dengan
menggunakan dua buah boundary, yaitu fix support pada bagian tepi plat dan
tekanan merata sebesar 5 MPa pada permukaan plat tersebut.

Gambar 7. Simulasi Static structural


III. Analisa Hasil

3.1 Variasi Sudut 45,-45,0,-45

Gambar 8. Hasil simulasi variasi sudut 45,-45,0,-45


Dari hasil simulasi seperti gambar diatas didapatkan hasil total deformation dan
shear stress. Nilai dari total deformation tersebut merupakan besarnya perpindahan atau
bsarnya kedalaman yang terjadi akibat adanya gaya tekan dari sisi atas material sebesar
5 MPa. Sedangkan nilai dari shear stress merupakan besarnya tegangan geser yang
mampu di terima oleh material uji saat diberikan gaya tekan sebesar 5 MPa. Nilai
maksimum total deformation dari simulasi ini sebesar 1,19 mm yang berada ditengah
material uji dengan luasan yang besar. Hal ini menandakan bahwa persebaran beban
akibat gaya tekan tersebut diterima secara merata oleh material uji. Sedangkan nilai
maksimum shear stress dari simulasi ini sebesar 710,17 MPa yang berada pada sisi
panjangnya. Hal ini menandakan bahwa variasi sudut mempengaruhi posisi dari
tegangan geser maksimum yang terjadi.

3.2 Variasi Sudut 0,45,-45,45,0

Gambar 9. Hasil simulasi variasi sudut 0,45,-45,45,0


Dari hasil simulasi seperti gambar diatas didapatkan hasil total deformation dan
shear stress. Nilai dari total deformation tersebut merupakan besarnya perpindahan atau
bsarnya kedalaman yang terjadi akibat adanya gaya tekan dari sisi atas material sebesar
5 MPa. Sedangkan nilai dari shear stress merupakan besarnya tegangan geser yang
mampu di terima oleh material uji saat diberikan gaya tekan sebesar 5 MPa. Nilai
maksimum total deformation dari simulasi ini sebesar 2,66 mm yang berada ditengah
material uji dengan luasan yang lebih kecil. Hal ini menandakan bahwa persebaran
beban akibat gaya tekan tersebut diterima secara terpusat oleh material uji. Sedangkan
nilai maksimum shear stress dari simulasi ini sebesar 1196,5 MPa yang berada pada sisi
lebarnya. Hal ini menandakan bahwa variasi sudut mempengaruhi posisi dari tegangan
geser maksimum yang terjadi.

IV. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari serangkaian proses simulasi ini antara
lain:
1. Orientasi arah serat memberi pengaruh yang signifikan terhadap besarnya
displacement atau deformasi yang terjadi pada konstruksi pertama dimana sudutnya
45,-45,0,-45, 45 mengalami deformasi maksimal sebesar 1,19 mm sedangkan pada
konstruksi kedua dengan sudut 0,45,-45,45,0 mengalami deformasi maksimal
sebesar 2,66 mm.
2. Orientasi arah serat serta gaya tekan dan tarik yang terjadi pada plat mempengaruhi
besar dan area shear stress pada plat tersebut. Pada konstruksi pertama dengan
sudutnya 45,-45,0,-45, 45 mengalami shear stress maksimal pada area panjang plat
sebesar 710,17 MPa sedangkan pada konstruksi kedua dengan sudut 0,45,-45,45,0
mengalami shear stress maksimal pada area lebar plat sebesar 1196,5 MPa.
3. Mengacu pada hasil simulasi uji penetrasi dipilih konstruksi plat yang pertama
dengan sudut 45,-45,0,-45,45 memiliki displacement dan shear stress yang lebih
kecil dengan besar beban yang diberikan sama. Konstruksi plat pertama mengalami
deformasi maksimal 1,19 mm dan shear stress sebesar 710,17 MPa.

Anda mungkin juga menyukai