Anda di halaman 1dari 5

JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.

1, 36-40, Juni 2017


http://journal.umy.ac.id/index.php/jmpm

IDENTIFIKASI MECHANICAL PROPERTIES DARI BAHAN DAUR ULANG


POLYSTYRENE
Taufik Nurhadi1.a, Cahyo Budiyantoro1.b, Harini Sosiati1.c
1
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan Tamantirto, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta,Indonesia, 55183
a
taufikn36@gmail.com, bcahyo_budi@umy.ac.id, chsosiati@ft.umy.ac.id

Abstrak
Polystyrene merupakan material yang umum digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari kemasan
makanan, minuman, hingga bidang otomotif. Karena belum adanya sifat mekanis dari bahan daur
ulang polystyrene dipasaran, menyebabkan produsen dan pengguna tidak memiliki referensi atau
rujukan tentang sifat mekanis dari bahan daur ulang polystyrene. Sehingga tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sifat mekanis yang diantaranya kuat tarik dan tingkat kekerasan polystyrene
murni dan daur ulang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga langkah, yaitu pembuatan
spesimen menggunakan mesin injection molding di laboratorium injeksi plastik Teknik Mesin
Gedung G6 lantai dasar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengujian tarik menggunakan alat
tensile strain tester dengan ISO 527-2, dan pengujian kekerasannya menggunakan alat hardness
tester dengan ASTM D2240 di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) di jalan Sukonendi,
Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Hasil dari penelitian polystyrene daur ulang ini yaitu tegangan
tarik sebesar 324.724 kg/cm2, regangan tarik sebesar 3.089, modulus elastisitas sebesar 77.14
kg/mm2, dan kekerasan sebesar 71.86. Mengacu hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan polystyrene daur ulang masih layak digunakan sebagai bahan peralatan rumah tangga
seperti sendok plastik, piring plastik,dan gelas plastik. Serta hasil pengujian tentang mechanical
properties seperti tegangan tarik, regangan tarik, modulus elastisitas dan tingkat kekerasan dari bahan
bahan daur ulang polystyrene dapat digunakan sebagai referensi atau rujukan untuk produsen dan
pengguna.

Kata Kunci : Mechanical Properties , Polystyrene, Daur Ulang, Injection Molding

1. Pendahuluan rujukan tentang sifat mekanis dari bahan daur


Indonesia merupakan negara penghasil plastik ulang polystyrene. Berdasarkan masalah tersebut,
yang terbesar di asia tenggara. Salah satu jenis perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
plastik tersebut yaitu polystyrene. Plastik sifat mekanis polystyrene daur ulang. Sifat
berjenis polystyrene menjadi material yang mekanis tersebut diantaranya kekuatan tarik dan
digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari kekerasan dengan menggunakan rumus-rumus
kemasan makanan, minuman, alat-alat rumah persamaan 1, 2, dan 3.
tangga serta bidang otomotif. Disamping itu, 2. Metodologi
meningkatnya jumlah penduduk indonesia Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
setiap tahunnya memunculkan permasalahan adalah PS murni dan daur ulang yang dibeli di
yang berdampak pada lingkungan. Salah satu PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri.
dampak yang dihasilkan yaitu sampah plastik Spesimen PS daur ulang diproses dengan
berjenis polystyrene. Salah satu solusi yang injection molding machine, untuk mendapatkan
diyakini mampu untuk mengatasi bentuk dan ukuran spesimen yang sesuai dengan
permasalahan tersebut yaitu dengan mendaur ISO 527-2, untuk spesimen pengujian tarik dan
ulang produk-produk polystyrene yang sudah kekerasan. Selanjutnya, sepuluh spesimen PS
tidak terpakai, menjadi produk baru yang dapat daur ulang diuji tarik dengan tensile strain tester
digunakan kembali. Lebih lanjut, belum berdasarkan ISO 527-2, dan diuji kekerasan
adanya sifat mekanis dari bahan daur ulang berdasarkan ASTM D2240 (shore hardness D).
polystyrene dipasaran, menyebabkan produsen Sepuluh spesimen PS murni diproses dengan
dan pengguna tidak memiliki referensi atau injection molding machine. Pengujian yang sama
36
JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.1, 36-40, Juni 2017
http://journal.umy.ac.id/index.php/jmpm

dilakukan pada spesimen PS murni.


setelah itu didapatkan hasil data pengujian
tarik dan kekerasan dari PS murni dan daur
ulang. Hasil data tersebut digunakan untuk
menganalisis perbandingan pengujian tarik dan
kekerasan PS murni dengan daur ulang.
Kekuatan tarik tersebut dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
𝐹
𝜎 = 𝐴 ................................................... (1)
Gambar 1 Pengujian tarik PS murni
𝑙𝑓 − 𝑙0
𝜀= .............................................. (2)
𝑙0
𝐹∙𝑙
E = 𝐴 ∙ ∆𝑙0 .............................................. (3)

𝑁
Dimana : 𝜎 = tegangan tarik (𝑚𝑚2)

𝜀 = regangan tarik
𝐹 = gaya tarik (N)
A = luas penampang (mm2)
𝑙𝑓 = panjang setelah patah (mm)
Gambar 2 Pengujian tarik PS daur ulang
𝑙0 = panjang awal (mm)
𝑁
Setelah didapatkan hasil pengujian tarik dari
E = modulus elastisitas (𝑚𝑚2 ) sepuluh spesimen PS murni dan daur ulang.
Dengan menggunakan rumus persamaan 1
∆𝑙 = selisih perpanjangan didapatkan hasil perhitungan tegangan tarik.
Untuk lebih jelasnya ditunjukkan Tabel 1
3. Hasil dan Pembahasan
dibawah ini.
Gambar 1, menunjukan hasil pengujian tarik Tabel 1 Hasil perhitungan tegangan tarik PS
dengan tensile strain tester pada sepuluh murni dan daur ulang
spesimen PS murni. Dengan kecepatan tarik Tegangan
Tegangan
tarik daur
sebesar 500 mm/min sehingga didapatkan No Spesimen tarik murni
ulang
(kg/𝑐𝑚2)
beban maksimum sebesar 1965.767 N yang (kg/𝑐𝑚2)
terjadi pada spesimen 1, sedangkan beban 1 Spesimen 1 488.208 327.346
2 Spesimen 2 479.515 324.625
minimum sebesar 1519.706 N yang terjadi 3 Spesimen 3 470.145 314.372
pada spesimen 6. 4 Spesimen 4 481.12 322.355
Gambar 2, menunjukan hasil pengujian tarik 5 Spesimen 5 473.882 327.955
6 Spesimen 6 377.603 326.042
dengan tensile strain tester pada sepuluh
7 Spesimen 7 468.433 324.485
spesimen PS daur ulang. Dengan kecepatan 8 Spesimen 8 462.265 327.416
tarik sebesar 500 mm/min sehingga beban 9 Spesimen 9 441.415 325.385
10 Spesimen
maksimum sebesar 1318.582 N yang terjadi 463.9 327.263
10
pada spesimen 5, sedangkan beban minimum Rata-rata 460.649 324.724
sebesar 1265.225 N yang terjadi pada spesimen Standar deviasi 0.83 1.651
3.

37
JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.1, 36-40, Juni 2017
http://journal.umy.ac.id/index.php/jmpm

500 460.649 3.5 3.361


3.089
Teganagn tarik (kg/cm2)

400

Regangan tarik (%)


324.724 3
300
2.5
200

100 2

0 1.5
Tegangan tarik murni Tegangan tarik daur ulang Regangan tarik murni Regangan tarik daur ulang

Grafik 1 Perbandingan tegangan tarik PS Grafik 2 Perbandingan regangan tarik PS murni


murni dengan daur ulang dengan daur ulang

Dari grafik 1 diatas menunjukkan hasil uji tarik Dari grafik 2 diatas menunjukkan hasil uji tarik
PS murni dan daur ulang yaitu tegangan tarik. PS murni dan daur ulang yaitu regangan tarik.
Dapat diketahui bahwa tegangan tarik PS daur Dapat diketahui bahwa regangan tarik PS daur
ulang mengalami penurunan dari tegangan
tarik PS murni. Hasilnya tegangan tarik PS ulang mengalami penurunan dari regangan tarik
daur ulang mengalami penurunan yaitu sebesar PS murni.. Hasilnya regangan tarik PS daur ulang
41,89 % daripada PS murni. mengalami penurunan yaitu sebesar 8,8 %
Dengan menggunakan rumus persamaan 2
daripada PS murni.
didapatkan hasil perhitungan regangan tarik.
Dengan menggunakan rumus persamaan 3
Untuk lebih jelasnya ditunjukkan Tabel 2
didapatkan hasil perhitungan modulus elastisitas.
dibawah ini.
Untuk lebih jelasnya ditunjukkan Tabel 3
Tabel 2 Hasil perhitungan regangan tarik PS dibawah ini.
murni dan daur ulang
Tabel 3 Hasil perhitungan modulus elastisitas PS
Regangan murni dan daur ulang
Regangan
No Spesimen tarik daur
tarik murni Modulus Modulus
ulang
elastisitas elastisitas
1 Spesimen 1 1.97 3.28 No Spesimen
murni daur ulang
2 Spesimen 2 3.79 3.95 (kg/𝑚𝑚2 ) (kg/𝑚𝑚2 )
3 Spesimen 3 4.43 4.6 1 Spesimen 1 80.98 75.75
4 Spesimen 4 3.16 3.95 2 Spesimen 2 79.10 72.51
5 Spesimen 5 3.16 2.63 3 Spesimen 3 85.13 80.98
6 Spesimen 6 3.95 1.97 4 Spesimen 4 75.75 84.02
7 Spesimen 7 4.6 3.94 5 Spesimen 5 84.18 75.61
6 Spesimen 6 82.14 78.22
8 Spesimen 8 2.63 2.63
7 Spesimen 7 82.88 68.90
9 Spesimen 9 3.29 1.97
8 Spesimen 8 78.91 78.39
10 Spesimen 10 2.63 1.97 9 Spesimen 9 78.38 81.22
Rata-rata 3.361 3.089 10 Spesimen 10 75.75 75.80
Standar deviasi 0.07 0.097 Rata-rata 80.32 77.14
Standar deviasi 1.082 1.965

38
JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.1, 36-40, Juni 2017
http://journal.umy.ac.id/index.php/jmpm

90 80.32 90
77.14 82.48

Kekerasan (shore D)
Modulus elastisitas 80
(kg/mm2) 70 71.86
70
50
60

30 50

E murni E daur ulang Kekerasan murni Kekerasan daur ulang

Grafik 3 Perbandingan modulus elastisitas PS Grafik 4 Perbandingan modulus elastisitas PS


murni dengan daur ulang murni dengan daur ulang

Dari grafik 3 diatas menunjukkan hasil uji tarik Dari grafik 4 diatas menunjukkan hasil uji
PS murni dan daur ulang yaitu modulus kekerasan PS murni dan daur ulang. Dapat
elastisitas. Dapat diketahui bahwa modulus diketahui bahwa kekerasan PS daur ulang
elastisitas PS daur ulang mengalami penurunan mengalami penurunan dari kekerasan PS murni.
dari modulus elastisitas PS murni. Hasil Hasilnya kekerasan PS daur ulang mengalami
modulus elastisitas PS daur ulang mengalami penurunan sebesar 13.387 % daripada PS murni.
penurunan yaitu sebesar 4.12 % daripada PS Dari grafik 1, 2, 3, dan 4, dapat diketahui bahwa
murni. tegangan tarik, regangan tarik, modulus
Tabel 4 menunjukan hasil pengujian kekerasan elastisitas, dan kekerasan PS daur ulang
dengan hardnes tester pada sepuluh spesimen mengalami penurunan dibandingkan PS murni.
PS murni dan daur ulang. Dengan Hal ini dapat dijelaskan keuletan/ductility bahan
menggunakan shore D dihasilkan kekerasan plastik sangat bergantung pada proses. Plastik
maksimum PS murni sebesar 83.5 dan PS daur yang sudah mengalami pemanasan berkali-kali
ulang 77.9, sedangkan kekerasan minimum PS akan menjadi getas/brittle.
murni sebesar 81.6, dan PS daur ulang sebesar Sehingga dapat diketahui bahwa penyebab
62.4. terjadinya penurunan pada tegangan tarik,
regangan tarik, modulus elastisitas dan kekerasan
Tabel 4 Hasil kekerasan PS murni dan daur dari bahan PS daur ulang. Penyebabnya yaitu
ulang karena ductility/keuletan dari PS daur ulang
Kekerasan Kekerasan mengalami penurunan, sehingga menyebabkan
No penurunan juga pada tegangan tarik, regangan
Spesimen murni daur ulang
(shore D) (shore D) tarik, modulus elastisitas dan kekerasannya.
1 Dari perhitungan hasil pengujian tarik dan
Spesimen 1 82.6 62.4
kekerasan dari sepuluh spesimen PS daur ulang
2 Spesimen 2 81.9 74.4
diketahui bahwa nilai yaitu tegangan tarik
3 Spesimen 3 83.3 76.3
sebesar 324.724 kg/cm2, regangan tarik sebesar
4 Spesimen 4 82.7 77.5 3.089, modulus elastisitas sebesar 77.14 kg/mm2,
5 Spesimen 5 81.8 68.7 dan kekerasan sebesar 71.86. Sementara standar
6 Spesimen 6 83.5 78 sifat mekanis untuk aplikasi pembuatan produk
7 Spesimen 7 82.5 65.1 rumah tangga seperti dari PT. Yogya Presisi
8 Spesimen 8 82.3 74 Tehnikatama Industri yaitu nilai tegangan tarik
9 Spesimen 9 81.6 64.3 sebesar 320 kg/cm2, regangan tarik sebesar 3 ,
10 Spesimen modulus elastisitas sebesar 75 kg/mm2,
82.6 77.9
10 kekerasan 70. Sehingga dapat diketahui bahwa
Rata-rata 82.48 71.86 bahan polystyrene daur ulang masih dapat
Standar deviasi 0.038 3.767 digunakan untuk pembuatan produk rumah
tangga seperti sendok plastik, piring plastik, dan

39
JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.1, 36-40, Juni 2017
http://journal.umy.ac.id/index.php/jmpm

gelas plastik. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat Cindy Tania, Andersen. 2011. Keefektifan
Tabel 5 dibawah ini. Styrofoam Sebagai Material Kulit Bangunan
Menginsulasi Panas. Prosiding Seminar
Tabel 5 perbandingan hasil uji daur ulang Nasional AVoER ke-3 : Palembang.
dengan standar aplikasi produk Juwono, Ariadne L, Hiong, Bernadeth Jong.
2010. Studi Perbandingan Sifat Mekanik
Polypropylene Murni Dan Daur Ulang.
MAKARA SAINS. Universitas Indonesia :
Indonesia.
Mentari, Febrina Hesti, Hartatiek, Yudyanto.
2014. Sintesis Komposit Polystyrene/Karbon
(PS/C) Berbasis Arang Kayu Jati dengan Variasi
Komposisi dan Pengaruhnya Terhadap
Porositas, Konduktivitas Listrik, dan
Mikrostruktur. Universitas Negeri Malang :
Malang.
Peydro, Miguel Angel. David Juarez. 2014.
Study Of The Mechanical Properties Of Recycled
ABS And Recovery Throught Mixing With Sebs.
Oradea University : Spain.
Ramly, Edly, Shaik Mohamed Yusoff, Jafri
3 Kesimpulan Mohd, Rohani, Wan Harun Wan Hamid. 2004. A
Hasil analisis data pengujian dapat Plastic Injection Molding Process
diketahui bahwa tegangan tarik, regangan Characterisation Using Experimental Design
tarik, dan modulus elastisitas polystyrene daur Technique. Universitas Teknologi Malaysia :
ulang masing-masing mengalami penurunan Malaysia.
yaitu sebesar 41,89 %, 4.12 %, dan 8.8 %
daripada polystyrene murni. Roylance, David. 2008. Mechanical Properties
Hasil analisis data pengujian dapat diketahui Of Materials : London.
bahwa tingkat kekerasan polystyrene daur Soandrijanie, L. 2011. Pengaruh Styrofoam
ulang mengalami penurunan yaitu sebesar Terhadap Stabilitas dan Nilai Marhall Beton
13,387 % daripada polystyrene murni. Aspal. Seminar Nasional-1 BMPTTSSI -
Mengacu hasil pengujian dapat disimpulkan Konteks 5 : Medan.
bahwa penyebab penurunan pada tegangan
Sutoyo, M Imron Rosyidi. 2014. Optimasi
tarik, regangan tarik, modulus elastisitas, dan
Kualitas Pembakaran Briket Char Produk
kekerasan yaitu karena ductility/keuletan dari
Pyrolysis Limbah Plastik Melalui Pengkajian
polystyrene daur ulang mengalami penurunan.
Ultimate Dan Efek Porositas. Universitas
Penggunaan polystyrene daur ulang masih
Muhammadiyah Magelang : Magelang.
layak digunakan sebagai bahan peralatan
rumah tangga seperti sendok plastik, piring Widodo, Slamet. 2005. Kajian Sifat Mekanik
plastik, gelas plastik tetapi tetapi tidak layak Beton Ringan Dengan Penggunaan Polystyrene
digunakan sebagai bahan peralatan otomotif. Sebagai Bahan Substitusi Agregat Halus. Teknik
UNY. Yogyakarta.
Daftar pustaka
Alfan, Amri 2009. Pengaruh Pendinginan Wisojodharmo, Lies A. 2014. Peningkatan Mutu
Dalam Proses Injection Molding Pembuatan Materila Daur Ulang Plastik Dengan
Acetabular Cup Pada Sambungan Hip. Teknik Penambahan Aditif. Prosiding Simposium
Mesin UMS : Surakarta. Nasional Polimer V : Jakarta.

40

Anda mungkin juga menyukai