Anda di halaman 1dari 7

Ahmad Kurnia Dwiputra

4401420074

PBIOC (C1)
BAB I
ENZIM

Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup. Sekarang
kira-kira lebih dari 2.000 enzim telah teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi sebagai
katalisator reaksi kimia dalam sistem hidup. Sintesis enzim terjadi terjadi di dalam sel dan
sebagian besar enzim dapat diperoleh dengan ekstraksi dari jaringan tanpa merusak fungsinya.
Sebagai katalisator, enzim berbeda dengan katalisator anorganik dan organik sederhana
yang umumnya dapat mengatalisis berbagai reaksi kimia. Enzim mempunyai spesifitas yang
sangat tinggi, baik terhadap reaktan (substrat) maupun jenis reaksi yang dikatalisisnya.
Pada umumnya, suatu enzim hanya mengatalisis satu jenis reaksi dan bekerja pada suatu
substrat tertentu. Kemudian enzim dapat meningkatkan laju reaksi yang luar biasa tanpa
pembentukan produk samping dan molekul berfungsi dalam larutan encer pada keadaan biasa
(fisiologis) tekanan, suhu, dan pH normal. Hanya sedikit katalisator nonbiologi yang
dilengkapi sifat-sifat demikian. Banyak faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim. Beberapa
diantaranya yang penting adalah suhu, pH, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat.

Percobaan Enzim
I. Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas Enzim
(LINK VIDEO : https://www.youtube.com/watch?v=S3TrhgLfsVc)
A. Tujuan: Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
B. Dasar Teori
Pada suhu sangat rendah, aktivitas enzim dapat terhenti secara reversibel. Kenaikan
suhu lingkungan akan meningkatkan energi kinetik enzim dan frekuensi tumbukan
antara molekul enzim dan substrat, sehingga enzim menjadi aktif.
C. Bahan dan pereaksi
1) Enzim amilase (saliva), larutan Benedict, larutan Lugol.
2) Larutan amilum 2%.
D. Cara Kerja
Cara mendapatkan enzim amilase (saliva): pertama-tama berkumurlah dengan
air bersih, kemudian berkumurlah dengan 20 mL NaCl 0,2%. Kumuran ini ditampung
dan digunakan dalam percobaan.
Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering. Kondisikan dahulu suhu yang
akan digunakan. Perlakukan seperti pada tabel 1.1 di berikut ini.

Tabel 1.1. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


Tabung 1 2 3 4 5
Larutan 2 mL 2 mL 2 mL 2 mL 2 mL
amilum
2%
Enzim 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL
amilase
Masukkan ke Simpan padaMasukkan ke Masukkan ke Masukkan ke
dalam beaker suhu kamar dalam dalam dalam
glass berisi air penangas air penangas air penangas air
es dengan suhu dengan suhu mendidih
37-40ºC 75-80ºC
Biarkan masing-masing tabung pada tempatnya selama 15 menit. Selanjutnya uji dengan reagen
iodium dan benedict.
Tes Iodium
Siapkan piring reaksi (plat tetes) yang bersih dan kering. Letakkan pada lekukan-lekukan
seperti pada tabel 1.2.

Tabel1.2. Prosedur kerja tes Iodium dan hasil pengamatan


Lekukan 1 2 3 4 5
Hasil perlakuan 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes
Reagen iodium 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes
Aduk
Ungu Hitam Coklat Hitam Ungu
Warna
kecoklatan kecoklatan keunguan
Catatan : Tuliskan warna yang tampak dari hasil pengamatan

Tes Benedict
Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Pipetkan masing-masing larutan seperti pada
tabel 1.3.

Tabel 1.3. Prosedur kerja tes Benedict dan hasil pengamatan


Tabung 1 2 3 4 5
Hasil perlakuan 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL
Reagen Benedict 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL
Kocok dan panaskan dalam penangas air selama 5 menit. Amati
Warna larutan Biru Hijau Hijau Biru Biru
Warna endapan - - Merah bata - -
Catatan : Tuliskan warna larutan dan endapan yang tampak dari hasil pengamatan.

Pembahasan

Tes yodium digunakan untuk mendeteksi keberadaan amilum, hasil positif yang
ditunjukan Ketika warna larutan berubah menjadi biru keunguan.
Tes benedict digunakan untuk mendeteksi keberadaan reduksi gula imonosakarida,
disakarida, kecuali sukrosa dan amilum, hasil positif yang ditunjukan Ketika larutan
berubah menjadi hijau dan adanya endapan merah bata.

Kesimpulan
 Enzim aktif pada temperature yang optimum
 Pada suhu rendah enzim akan inactive
 Pada suhu tinggi enzim akan denaturasi
II. Pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim
(LINK VIDEO : https://www.youtube.com/watch?v=SPPe_sswcr4)
A. Tujuan: Membuktikan bahwa derajat keasaman (pH) mempengaruhi aktivitas enzim
B. Dasar Teori
Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu dan umumnya tergantung pada pH
lingkungannya. Enzim menunjukkan aktivitas maksimal pada pH optimum, umumnya
antara pH 6-8,0. Jika pH rendah atau tinggi, maka dapat menyebabkan enzim
mengalami denaturasi, sehingga menurunkan aktivitasnya.
C. Bahan dan pereaksi
1) Enzim amilase (saliva), larutan Benedict, larutan Lugol.
2) Larutan amilum 2%.

D. Cara Kerja
Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. Kondisikan dahulu pH yang akan
digunakan. Perlakukan seperti pada tabel 1.4. di bawah ini.
Tabel 1.4. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim
Tabung 1 2 3
HCl 0,4% pH 1 2 mL - -
Akuades - 2 mL -
Na2CO3 1% pH 14 - - 2 mL
Enzim amilase 1 mL 1 mL 1 mL
Larutan amilum 2% 2 mL 2 mL 2 mL
Campur hingga homogen dan biarkan selama 15 menit. Kemudian uji iodium dan
benedict.

Tes Iodium
Siapkan piring reaksi (plat tetes) yang bersih dan kering. Letakkan pada lekukan-lekukan
seperti pada tabel 1.5.

Tabel 1.5. Prosedur kerja tes iodium dan hasil pengamatan


Lekukan 1 2 3
Hasil perlakuan 3 tetes 3 tetes 3 tetes
Reagen iodium 1 tetes 1 tetes 1 tetes
Aduk
Warna Coklat gelap Orange Ungu gelap
Catatan : Tuliskan warna yang tampak dari hasil pengamatan

Tes Benedict
Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Pipetkan masing-masing larutan seperti pada
tabel 1.6.
Tabel 1.6. Prosedur kerja tes benedict dan hasil pengamatan
Tabung 1 2 3
Hasil perlakuan 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL
Reagen benedict 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL
Kocok dan panaskan dalam penangas air selama 5 menit. Amati
Warna larutan Biru muda Kuning Biru muda
Warna endapan Biru muda Kuning pucat Biru muda
Catatan : Tuliskan warna larutan dan endapan yang tampak dari hasil pengamatan.
Pembahasan

Dari 3 tabung reaksi yang diisi HCl 0,4% pH 1 pada tabung 1, Akuades pada tabung 2
dan Na2CO3 1% pH 14 pada tabung 3, setelah dilakukan 2 uji coba yaitu tes iodium dan
tes benedict dapat dilihat bahwa HCl 0,4% pH 1 pada tabung 1 memiliki warna (coklat
gelap) berbeda seperti Na2CO3 1% pH 14 pada tabung 3 yang memiliki warna (ungu
gelap) begitu pun dengan tabung 2 (akuades) memiliki warna (orange) saat dilakukan 2
uji coba yang disebutkan tadi, pada uji benedict tabung reaksi 2 yang berisi akuades
memiliki warna lain saat dilakukan 1 uji coba yaitu benedict, akuades berubah warna
dan mendapat warna kuning pada larutannya dan kuning pucat pada endapannya saat uji
coba benedict sedangkan saat uji coba benedict tabung reaksi 1 dan 3 bewarna sama
yaitu biru muda dan juga biru muda pada endapannya.

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah pH berpengaruh terhadap kecepatan
aktivitas enzim dalam mengkatalis suatu reaksi. Hal ini disebabkan konsentrasi ion
hidrogen mempengaruhi struktur dimensi enzim dan aktivitasnya. Setiap enzim memiliki
pH optimum di mana pada pH tersebut struktur tiga dimensinya paling kondusif dalam
mengikat substrat.

III. Uji Urease


(LINK VIDEO : https://www.youtube.com/watch?v=LsYlAQIEsz4)
A. Tujuan: Membuktikan adanya enzim urase dalam suspensi kedelai.
B. Dasar Teori
Substrat urea oleh enzim urease di dalam suspensi kedelai akan diuraikan menjadi
amonia (NH3) dan gas karbondioksida (CO2). Senyawa amonia yang dihasilkan bersifat
basa, sehingga pH larutan menjadi naik. Akibatnya, fenolptalein dalam larutan yang
semula tidak berwarna berubah menjadi merah muda. Aktivitas enzim urease dapat
dihambat oleh inhibitor logam berat, seperti Hg2+ atau Pb2+, dan rusak pada pemanasan
100ºC.
C. Bahan dan pereaksi
1) Suspensi kedelai
2) Larutan urea 1%, larutan fenolptalein (pH 8,3-10), larutan HgCl2 1%.

D. Cara Kerja
Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. Perlakukan seperti pada tabel 1.7 di
bawah ini.
Tabel 1.7. Prosedur kerja uji urease
Tabung 1 2 3
Larutan urea 1% 1 mL 1 mL 1 mL
Suspensi kedelai 10 tetes - 10 tetes
Suspensi kedelai dipanaskan - 10 tetes -
Fenolptalien 2 tetes 2 tetes 2 tetes
Larutan HgCl2 1% - - 10 tetes
Campurlah, lalu masukkan dalam penangas air 37-40ºC selama 5 menit. Amati.
Warna merah muda Merah muda Putih Putih
Pembahasan

Pada uji urease disiapkan 3 tabung reaksi dengan diisi oleh 1ml dari Larutan urea 1%
dan pada tabung 1 dan 3 diisikan dengan suspensi kedelai sedangkan tabung 2 diisi
dengan suspensi kedelai yang telah dipanaskan setelah itu masukan fenolptalien pada
masing-masing tabung sebanyak 2 tetes dan masukan Larutan HgCl2 1% hanya pada
tabung yang ke 3 setelah ketiga tabung sudah siap kocok masing-masing tabung sehingga
bahan-bahan tercampur lalu masukkan dalam penangas air 37-40ºC selama 5 menit,
setelah 5 menit dapat dilihat bahwa hanya tabung 1 yang memiliki perubahan warna yang
signifikan yaitu merah muda sedangkan tabung 2 dan 3 tidak memiliki perubahan warna
yang terlihat jelas yaitu putih.

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat Kerja enzim dapat dipengaruhi oleh waktu dan suhu. Semakin
lama waktu penyimpanan maka akan semakin meningkat kerja enzim tersebut, sedangkan
enzim akan optimal pada suhu ruang dan akan terdenaturasi pada suhu tinggi. Jenis
substrat yang berbeda akan menghasilkan bau amoniak yang berbeda pula, hal ini terkait
dengan banyaknya urea yang terkandung dalam substrat tersebut, itulah mengapa hanya
tabung reaksi 1 yang hanya mendapatkan perubahan warna yang signifikan

IV. Uji Peroksidase(LINK VIDEO : https://www.youtube.com/watch?v=5B1OJzsKJxw)


A. Tujuan: Membuktikan adanya enzim peroksidase.
B. Dasar Teori
Hidrogen peroksida (H2O2) oleh enzim peroksidase dalam suatu bahan akan direduksi
menjadi air.
C. Bahan dan pereaksi
1) Hati ayam, daun pepaya, kunyit.
2) Larutan H2O2.
D. Cara Kerja
Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. Haluskan semua bahan berlebih dahulu
dan perlakukan seperti pada tabel 1.8 di bawah ini.

Tabel 1.8. Prosedur kerja uji peroksidase


Tabung 1 2 3
Larutan hati ayam 1 mL - -
Larutan daun pepaya - 1 mL -
Larutan kunyit - - 1 mL
Larutan H2O2 5 tetes 5 tetes 5 tetes
Segeralah tutup ujung tabung reaksi setelah penambahan Larutan H2O2. Amati.
Gelembung yang terbentuk Banyak Lumayan Sedikit
banyak
Masukkan bara api dalam tabung reaksi.
Bara api (mati/hidup) Hidup Hidup Hidup
Pembahasan

Hasil reaksi antara hydrogen peroksida dengan enzim peroksidase adalah air, ditunjukan
dengan dihasilkannya gelembung udara yang mengandung oksigen sehingga bara api
dapat menyala. Hati menghasilkan enzim peroksidase sebagai hasil metabolisme untuk
menawarkan racun maka dari itu jumlah enzim peroksidase pada dalam hati cukup
banyak, Enzim peroksidase pada tumbuhan dihasilkan oleh peroksisom yang
dipengaruhi proses fotorespirasi, semakin tinggi foto respirasi, aktivitas peroksisom juga
tinggi, daun papaya mendapat cahaya matahari, sedangkan kunyit terdapat didalam tanah
maka dari itu daun papaya lebih banyak menghasilkan enzim peroksidase.

Kesimpulan
Enzim peroksidase beraksi dengan hydrogen peroksida menghasilkan air dan oksigen,
sedangkan pada tumbuhan enzim peroksidase dihasilkan oleh peroksisom dipengaruhi
oleh fotorespirasi.

Anda mungkin juga menyukai