Anda di halaman 1dari 8

FERMENTASI

Tujuan Praktikum : Mengetahui proses terjadinya fermentasi untuk


menghasilkan energi.

Alat dan Bahan:

Air Kapur
Glukosa
Termometer
Ragi
Penolftalein
Vaselin
Gelas Erlenmeyer
Gelas Kimia

Cara Kerja:

1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.


2) Pada gelas erlenmeyer 1,isilah lebih kurang 50 ml glukosa,lalu pada
gelas erlenmeyer 2 isilah lebih kurang 50 ml air kapur
3) Masukkan ragi kedalam erlenmeyer yang berisi glukosa dan tetesi
dengan penolftalein (1 tetes) di air kapur
4) Rangkailah alat tersebut
5) Amatilah perubahan yang terjadi dan catat pada tabel percobaan

N Perubahan
Perlakuan
O Awal Akhir
Warna (cream), Suhu (30 Warna (cream), Suhu (31
1 Glukosa + Ragi derajat) derajat)
Air Kapur + Warna (ungu), Suhu (28 Warna (bening),Suhu (28
2 Penolftalein derajat) derajat)
Tabel hasil pengamatan

Kesimpulan:

Campuran glukosa dan fermipan menghasilkan gelembung air pada


campuran fenoptalin dan air kapur. Erlenmeyer sebelah kanan diisi dengan
fermipan dan glukosa. Campuran antara fermipan dan glukosa menimbulkan
reaksi kimia Peristiwa yang terjadi dapat menggambarkan mekanisme
fermentasi. Pada praktikum kali ini disajikan fermentasi glukosa oleh ragi
(Saccharomyces).

Ragi yang digunakan merupakan contoh mikroorganisme ideal dalam


mekanisme fermentasi. Hal ini menunjukkan bahwa sel-sel ragi merupakan
contoh mikroorganisme yang mendapatkan energi yang dibutuhkannya
dengan respirasi anaerob. Lebih lanjut dijelaskan pernapasan anaerob
sebenarnya dapat juga berlangsung di dalam udara bebas akan tetapi proses
ini tidak menggunakan O2 yang tersedia di dalam udara itu. Pernapasan
anaerob juga lazim disebut fermentasi, meskipun tidak semua fermentasi itu
anaerob. Tujuan fermentasi sama saja dengan tujuan respirasi yaitu untuk
memperoleh energi.

Sketsa Alat Fermentasi Sederhana

MENGUJI KERJA ENZIM

TUJUAN : Untuk mengamati faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim


katalase.
Alat dan bahan:

1. Tabung Reaksi 8 buah


2. Sp
JUMLAH atu
NO PERLAKUAN BARA API
GELEMBUNG la
1 Ekstrak hati + H2O2 ++++ ++++
3. 2 Ekstrak hati + HCl + H2O2 + - Spi
3 Ekstrak hati + NaOH + H2O2 + - ritu
Ekstrak hati yang dipanaskan + s
4 - -
H2O2
4. Ekstrak hati yang didinginkan + Kor
5 +++ +++
H2O2 ek
6 Ekstrak jantung + H2O2 ++ ++ Api
7 Ekstrak umbi kentang + H2O2 - -
5. Bat
ang Lidi

6. Hati dan Jantung ayam

7. Air

8. NaOH & HCl

9. H2O2

Langkah Kerja:

I. Lumatkan hati atau jantung hingga berbentuk bulat.

II. Beri label pada tabung reaksi (1,2,3,4) dan pada tabung lainnya (A,B,C,D).

III. Tabung label 1-4 isi dengan bubur hati ayam setinggi 2 mm,lalu tabung
label A-D isi dengan H2O2 sebanyak 5 tetes.

IV. Tabung reaksi 1 tambahkan 15 tetes HCl,tabung reaksi 2 tambahkan


NaOH sebanyak 15 tetes,lalu dikocok.Tabung reaksi 3 dipanaskan hingga
mendidih.

V. Siapkan bara api,kemudian tuangkan tabung reaksi A ke tabung 1,lalu


segera tutup dengan ibu jari,lalu amati apa yang terjadi dan catat pada
tabel pengamatan.Setelah itu,segera lepaskan tutup dan masukkan bara
api kedalam tabung reaksi tersebut.Lakukan langkah tersebut pada
tabung lainnya.

Hasil pengamatan praktikum untuk mencari faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
disajikan dalam table sebagai berikut :
Keterangan (gelembung) :
++++ : banyak sekali
+++ : banyak
++ : sedang
+ : sedikit
- : tidak ada

Keterangan (bara api) :


++++ : besar
+++ : cukup besar
++ : sedang
+ : kecil
- : tidak ada

Dari hasil praktikum diperoleh bahwa ekstrak hati ayam yang dicampur senyawa
hydrogen peroksida dan ekstrak hati yang telah didingankan kemudian ditambah dengan
senyawa hydrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung dengan kategori banyak
sekali dan bara api dengan kategori banyak untuk yang tidak didinginkan dan banyak sekali
untuk yang sebelumya didinginkan. Untuk perlakuan ekstrak hati yang dicampur asam
klorida dan senyawa hydrogen peroksida maupun ekstrak hati yang dicampur dengan natrium
hidroksida dan senyawa hydrogen peroksida menghasilkan jumlah gelembung sedikit tanpa
menghasilkan bara api. Untuk ekstrak hati yang dipanaskan dan dicampur dengan senyawa
hydrogen peroksida tidak menghasilkan gelembung maupun bara api, hal yang serupa juga
terjadi pada perlakuan terakhir, yaitu ekstrak umbi kentang () yang dicampur dengan
senyawa hydrogen peroksida.

Kesimpulan
1. Aktivitas enzim katalase dipengaruhi oleh faktor suhu, pH, dan konsentrasi enzim.
2. Enzim katalase bekerja optimum pada suhu kamar atau normal dan pH netral.
3. Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang
dapat dipecahkan.

FOTOSINTESIS (Percobaan Ingenhousz)


Tujuan : Untuk melacak oksigen hasil fotosintesis serta mengetahui faktor-
faktor yang mempercepat fotosintesis pada hidrila.

Alat dan Bahan : Gelas Kimia,Termometer,Tabung Reaksi, CaCO3, Tanaman


Hidrilla

Tempat : Tempat terang (cahaya langsung), tempat terang + CaCO3 , dan


tempat teduh

Catatlah perubahan suhu (suhu awal dan akhir) yang terjadi pada masing-
masing tanaman pada tabel pengamatan.

SUHU JUMLAH
PERLAKUAN WAKTU
Awal Akhir GELEMBUNG
Tanaman di tempat 20-30
0 0
terang 30 C 32 C Banyak menit
Tanaman di tempat 20-30
teduh 310C 280C Sedikit menit
Tanaman di tempat 20-30
300C 320C Sedang
terang +CaCO3 menit

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan Ingenhousz adalah:

1. Dalam proses fotosintesis diperlukan air, cahaya matahari, dan karbon


dioksida.

2. Pada proses fotosintesis menghasilkan O2/oksigen.

3. Proses fotosintesis akan lebih efektif dalam kondisi cahaya merah (650-
700 nanometer).

4. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah


intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air.

PERSILANGAN MONOHIBRIDA

Tujuan : Untuk menentukan angka-angka perbandingan genetika


dari persilangan
Monohibrida.

Alat dan Bahan : Kancing genetika

Cara Kerja :

1. Tentukan kotak jantan dan kotak betina

2. Aduk sampai tercampur

3. Dengan memejamkan mata,ambillah dari masing-masing kotak,keping


biji dan pasangkan.

4. Jumlahkan hasil tally dan buat tabel perbandingan

Tabel hasil pengamatan

NO Kombinasi Warna Genotif Fenotif Tally Jumlah


1 Merah-Merah MM Merah IIIII IIIII I 11
Merah
2 Merah-Hitam Mm Hitam IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II 27
3 Hitam-Hitam mm Hitam IIIII IIIII II 12

Catatan :

1) Dominan Resesif : Merah-merah

2) Intermediet : Merah-Hitam

3) Resesif : Hitam-Hitam

Kesimpulan :

1) Jika gen resesif letal, maka perbandingan turunan pertama adalah

Homozigot dominan : Intermedier = 11 : 27

2) Jika gen homozigot dominan letal, maka perbandingan turunan pertama adalah

Intermedier : Resesif = 27 : 12
VI.

Anda mungkin juga menyukai