Anda di halaman 1dari 9

BIOSTATISTIK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Gatot S. Lawrence

Unit Riset Vaskuler, Bagian Patologi Anatomi dan Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal (IKFM), Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar-Indonesia

RANCANGAN PENELITIAN Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka membuat suatu rancangan penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghindari hasil penelitian yang tingkat kepercayaan (reliability) yang rendah. Dalam hal mencari hubungan Sebab-Akibat antara variabel yang diduga sebagai penyebab, yang sering disamakan dengan Variabel Bebas (Independent Variable), dengan variabel akibat, yang sering disebut sebagai Variabel Tergantung (Dependent Variable) maka ada beberapa hal berikut ini yang harus dipertimbangkan, yaitu:

1. Karakeristik Sampel (Sample Characteristic) A. Homogenitas: merupakan sampel yang representatif B. Heterogenitas: merupakan sampel yang dapat memberikan hasil penelitian yang sering bias. Namun penelitian klinis sering kita dihadapkan dengan keadaan sampel yang sangat heterogen.

2. Faktor Perancu (Confounding Factor): Fox-Lion Phenomenon A. Variabel terpilih harus dilakukan dengan cermat (Orbis-2) B. Peran patobiologi-patomekanisme dari masing-masing harus dipahami (Orbis-3)

3. Faktor Penyebab: Untuk menelusuri dugaan variabel/ faktor mana yang dapat berperan sebagai variabel/ faktor penyebab, maka ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan:

Gatot S Lawrence: Metodologi Penelitian dan Biostatistik

A. The Bradford Hill Criteria (1965): pendekatan yang digunakan untuk menentukan hubungan sebab-akibat yang paling dominan dan terpercaya. B. Spiral Penta Orbis (2007): pendekatan yang digunakan untuk menentukan hubungan sebab akibat yang lebih terpercaya, dengan memanfaatkan media teknologi informasi yang up-to-date, pendekatan evidence based medicine.

4. Bias A. Bias pada saat seleksi sample B. Bias Pengukuran (Measurement Bias) i. ii. iii. Observer bias Responder bias Instrument bias

Fox-Lion Phenomenon Phenomenon Fox-Lion sebenarnya merupakan hikayat cerita anak2 yang memperlihatkan kecerdikan dari ruba (Fox) mengelabui singa (Lion). Dengan keberaniannya dan kecerdikan dari ruba, ia memperdaya singa yang pada awalnya ingin menyantamnya, namun kemudian singa diajak keliling hutan untuk menunjukkan bahwa telah terjadi pergantian kepemimpinan raja hutan yang sudah beralih dari singa ke ruba. Untuk membuktikan hal tersebut, maka ruba menunjukkan Efek kehadirannya terhadap binatang lainnya di hutan, dengan mengajak singa berjalan-jalan. Singa menyaksikan sendiri bahwa memang benar semua binatang yang berada dihutan berlari menjauhi ruba yang berjalan di depan singa. Sehingga akhirnya singapun tidak jadi menyantap ruba karena setuju bahwa tahta kerajaan hutan telah berpindah tangan. Cerita tersebut menunjukkan kepada kita bahwa sebenarnya binatang hutan lainnya berlarian menjauhi bukan karena takut pada ruba namun sebenarnya takut pada singa yang berjalan berdampingan dengan ruba. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehadiran singa sebenarnya merupakan

Gatot S Lawrence: Metodologi Penelitian dan Biostatistik

faktor perancu bilamana kita ingin mengetahui pengaruh ruba yang sebenarnya terhadap binatang hutan lainnya. Dalam merancang penelitian hal ini sangatlah penting, sebab tidak jarang kita merancang penelitian yang ingin melihat korelasi kelompok individu yang obes (independent variable) terhadap kejadian pembekakkan jantung kiri (left ventricle hypertrophy=LVH) yang berposisi sebagai dependent variable. Namun bilamana tidak dilakukan analisis yang

cermat dengan tetap mengikutkan individu dengan derajat tekanan darah yang tinggi, maka walaupun hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara keberadaan obes dengan LVH, namun efek/ dampak tersebut sebenarnya tidak steril sebab kehadiran faktor hipertensi sebenarnya memberikan dampak yang lebih besar (peran sebagai singa) dari pada obes (peran sebagai ruba) terhadap kejadian LVH. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehadiran hipertensi adalah sebagai faktor perancu yang sangat kuat. Untuk mengetahui derajat pengaruh suatu variabel terhadap variabel dependent, maka perlu dilakukan studi pendahuan, misalnya melalui pendekatan eksplorasi terhadap potensi dinamik dari semua variabel yang telah kita seleksi sebagai variabel independent. Pendekatan demikian ini disebut juga sebagai eksplorasi kepustaan Orbis-2 pada Spiral 5-Orbis.

Kriteria Bradford Hill Kriteria ini dikenal sebagai Hills criteria for causation (sebab-aklibat); pendekatan ini mengelompokan sejumlah kondisi minimal yang diperlukan untuk memberikan bukti yang memadai dalam menentukan hubungan kausal antara kejadian dan akibatnya, yang dikemukakan oleh Sir Austin Bradford Hill , seorang epidemiologis dari Inggris (1897-1991) pada tahun 1965.

Pendekatan Bradford Hill Criteria dikembangkan pada tahun 1965 digunakan untuk hubungan sebab-akibat 1. Strength of association: measured by the magnitude of the relative risk. Stronger associations are more likely to be causal

Gatot S Lawrence: Metodologi Penelitian dan Biostatistik

2. Consistency : there should be other studies that replicate the result of the study in question 3. Specificity : if a particular exposure increases the risk of a certain disease but not the risk of other diseases, then this is strong evidence in favour of a causeeffect relationship 4. Temporal relationship : Exposure must precede the disease/ outcome 5. Biological gradient (dose-response relationship) : If increasing levels of exposure lead to increasing risks of disease, the higher the chance of causality 6. Plausibility (biological plausibity) : Result must be consistent with other knowledge,e.g. animal experiments, biological mechanisms, etc 7. Coherence: a causal conclusion should not fundamentally contradict with established knowledge. 8. Experiment (Reversibility) : When the removal of a possible cause result in a reduced disease risk, the likelihood of the association being causal is strengthened 9. Analogy: for analogous exposure and outcomes an effect has already been shown.

Spiral Penta Orbis Spiral Penta Orbis (Spiral 5-Orbis) merupakan pendekatan yang dikembangkan oleh Gatot S. Lawrence sejak tahun 1998 dengan sebutan Gatot Lawrence Method of Investigation (Glaw Method of Investigation). Dasar pemikiran dari Sprial 5-Orbis adalah bahwa (1) dalam membuat suatu argumen, maka diperlukan dukungan referensi yang dapat diterima dalam dunia ilmiah (acceptable in the scientific world), seperti misalnya dalam hal memilih rujukan jurnal ilmiah yang akan digunakan, maka hanya direkomendasikan mengutip dari artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh sumber yang terpercaya (reliable source); yaitu publikasi yang telah disaring melalui: - Published Articles - Citation Index - Impact Factor - H-index - PageRank
4

Gatot S Lawrence: Metodologi Penelitian dan Biostatistik

- Eigenfactor scores (2). dalam pembuktian hubungan sebab-akibat penelitian yang dibuat dalam bentuk kerangka konsep, maka konsep pemikiran tersebut harus diuji tingkat kepercayaannya dengan memanfaatkan media teknologi informasi (Information Technology) terhadap publikasi yang up-to-date, pendekatan evidence based medicine. Secara garis besar pendekatan ini Spiral Penta-Orbis Approach dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Construct a Conceptual Framework 2. Explore the dynamic potential of each variable within the Conceptual Framework 3. Conduct the correlation, cause-effect studies, etc among the variables 4. Explore the surrounding factors 5. Confirm or Re-construct New Conceptual Framework a. Proceed to the next level of Spiral 5-Orbis b. Pause: Accepted as the study limitation

Gatot S Lawrence: Metodologi Penelitian dan Biostatistik

Klasifikasi Rancangan Penelitian Rancangan penelitian (Research Design) secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

I.

Observational studies A. Descriptive or case series B. Case-control studies C. Cross-sectional studies, surveys D. Cohort studies E. Historical Cohort Studies Experimental studies A. Controlled trials B. Studies with no controls Meta-analysis

I.

I.

Dasar Pemilihan Rancangan Penelitian Dalam pemilihan rancangan penelitian yang sesuai dengan penelitian yang kita akan lakukan tentu sangat berkaitan dengan permasalah/ pertanyaan penelitian (research questions) yang ingin dijawab atau diselesaikan. Secara sederhana dapat dilihat pada penjelasan berikut ini: A. Descriptive or case series: bilamana hanya ingin memaparkan apa yang diketahui oleh peneliti tentang sejumlah fakta klinis. B. Case-control studies (retrospective): bilamana peneliti mengharapkan untuk mengetahui insidens dan penyebab (Cause and incidence of disease) dari suatu penyakit (disease entity) atau peneliti ingin mengidentifikasi faktor risiko dari suatu penyakit (identification of risk factors. C. Cross-sectional studies, surveys (prevalence): Disease description, Diagnosis and staging, Disease processes, mechanisms D. Cohort studies (prospective): Causes and incidence of disease, Natural history, pronosis, Identification of risk factors E. Historical Cohort Studies (retrospective cohort studies)

Gatot S Lawrence: Metodologi Penelitian dan Biostatistik

CASE-SERIES STUDIES A simple descriptive account of interesting characteristics observed in a group of patients Generally involve patients seen over a relatively short time Often do not include control subjects Generally not planned studies and do not involve any research hypothesis The type of studies play as a precursor to other studies

CASE-CONTROL STUDIES Begin with absence or presence of an outcome and then look backward in time to find out the possible causes or risk factors that may have been suggested in a case series; or postulated previously Cases : have the disease or outcome Control: without the disease or outcome The direction of the inquiry is retrospective, start from the onset of study Match the sample of cases and controls (the best that we can do) Imbalance of sample characteristics may affect the conclusions Carefull analyze the possible confounding factors If possible exclude the confounding factors If not consider that the condition as limitation of the study

CROSS-SECTIONAL STUDIES Cross-sectional studies, surveys, epidemiologic studies, and prevalence studies Analyze data collected on a group of subjects at one time rather than over a period of time Designed to determine What is happening? right now Subjects are selected and information is obtained in a short period of time It focus on a point in time, therefore sometimes it is called prevalence studies

Gatot S Lawrence: Metodologi Penelitian dan Biostatistik

EXPERIMENTAL STUDIES A. Controlled trials 1. Parallel or concurrent controls a. Randomized b. Not randomized 2. Sequential controls a. Self controls b. Crossover 3. External controls (including historical)

A. Studies with no controls

META-ANALYSIS Non-observational non experimentals Analysis of published information Almost similar to review articles, but incorporated the quantitative assessment and summary of the findings Suitable for evaluating published studies (observational or experimental) that have small number of samples or contradictive conclusions

Catatan: Bilamana para mahasiswa setelah membaca, dan merasa kurang/ tidak jelas, atau ada kritikan yang ingin disampaikan, maka sangat diharapkan partisipasi para mahasiswa/i dengan berkomunikasi dengan kami, melalui alamat e-mail: vaskuler@hotmail.com atau gatot.law@gmail.com Selamat belajar

Gatot S Lawrence: Metodologi Penelitian dan Biostatistik

Anda mungkin juga menyukai