Anda di halaman 1dari 7

BAB I

ENZIM

Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup. Sekarang
kira-kira lebih dari 2.000 enzim telah teridentifikasi, yang masing-masing berfungsi sebagai
katalisator reaksi kimia dalam sistem hidup. Sintesis enzim terjadi terjadi di dalam sel dan
sebagian besar enzim dapat diperoleh dengan ekstraksi dari jaringan tanpa merusak fungsinya.
Sebagai katalisator, enzim berbeda dengan katalisator anorganik dan organik sederhana
yang umumnya dapat mengatalisis berbagai reaksi kimia. Enzim mempunyai spesifitas yang
sangat tinggi, baik terhadap reaktan (substrat) maupun jenis reaksi yang dikatalisisnya.
Pada umumnya, suatu enzim hanya mengatalisis satu jenis reaksi dan bekerja pada suatu
substrat tertentu. Kemudian enzim dapat meningkatkan laju reaksi yang luar biasa tanpa
pembentukan produk samping dan molekul berfungsi dalam larutan encer pada keadaan biasa
(fisiologis) tekanan, suhu, dan pH normal. Hanya sedikit katalisator nonbiologi yang
dilengkapi sifat-sifat demikian. Banyak faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim. Beberapa
diantaranya yang penting adalah suhu, pH, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat.

Percobaan Enzim
I. Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas Enzim
A. Tujuan: Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
B. Dasar Teori
Pada suhu sangat rendah, aktivitas enzim dapat terhenti secara reversibel. Kenaikan
suhu lingkungan akan meningkatkan energi kinetik enzim dan frekuensi tumbukan
antara molekul enzim dan substrat, sehingga enzim menjadi aktif.
C. Bahan dan pereaksi
1) Enzim amilase (saliva), larutan Benedict, larutan Lugol.
2) Larutan amilum 2%.
D. Cara Kerja
Cara mendapatkan enzim amilase (saliva): pertama-tama berkumurlah dengan
air bersih, kemudian berkumurlah dengan 20 mL NaCl 0,2%. Kumuran ini ditampung
dan digunakan dalam percobaan.
Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering. Kondisikan dahulu suhu yang
akan digunakan. Perlakukan seperti pada tabel 1.1 di berikut ini.

Tabel 1.1. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


Tabung 1 2 3 4 5
Larutan 2 mL 2 mL 2 mL 2 mL 2 mL
amilum
2%
Enzim 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL
amilase
Masukkan ke Simpan padaMasukkan ke Masukkan ke Masukkan ke
dalam beaker suhu kamar dalam dalam dalam
glass berisi air penangas air penangas air penangas air
es dengan suhu dengan suhu mendidih
37-40ºC 75-80ºC
Biarkan masing-masing tabung pada tempatnya selama 15 menit. Selanjutnya uji dengan reagen
iodium dan benedict.
Tes Iodium
Siapkan piring reaksi (plat tetes) yang bersih dan kering. Letakkan pada lekukan-lekukan
seperti pada tabel 1.2.

Tabel1.2. Prosedur kerja tes Iodium dan hasil pengamatan


Lekukan 1 2 3 4 5
Hasil perlakuan 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes
Reagen iodium 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes 1 tetes
Aduk
Ungu Hitam Coklat (-)
Warna Kecoklatan Kecoklatan
(+) (+)
Catatan : Tuliskan warna yang tampak dari hasil pengamatan

Tes Benedict
Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Pipetkan masing-masing larutan seperti pada
tabel 1.3.

Tabel 1.3. Prosedur kerja tes Benedict dan hasil pengamatan


Tabung 1 2 3 4 5
Hasil perlakuan 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL
Reagen Benedict 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL
Kocok dan panaskan dalam penangas air selama 5 menit. Amati
Warna larutan
Warna endapan
Catatan : Tuliskan warna larutan dan endapan yang tampak dari hasil pengamatan.

Pembahasan

Kesimpulan
II. Pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim
A. Tujuan: Membuktikan bahwa derajat keasaman (pH) mempengaruhi aktivitas enzim
B. Dasar Teori
Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu dan umumnya tergantung pada pH
lingkungannya. Enzim menunjukkan aktivitas maksimal pada pH optimum, umumnya
antara pH 6-8,0. Jika pH rendah atau tinggi, maka dapat menyebabkan enzim
mengalami denaturasi, sehingga menurunkan aktivitasnya.
C. Bahan dan pereaksi
1) Enzim amilase (saliva), larutan Benedict, larutan Lugol.
2) Larutan amilum 2%.

D. Cara Kerja
Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. Kondisikan dahulu pH yang akan
digunakan. Perlakukan seperti pada tabel 1.4. di bawah ini.
Tabel 1.4. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim
Tabung 1 2 3
HCl 0,4% pH 1 2 mL - -
Akuades - 2 mL -
Na2CO3 1% pH 14 - - 2 mL
Enzim amilase 1 mL 1 mL 1 mL
Larutan amilum 2% 2 mL 2 mL 2 mL
Campur hingga homogen dan biarkan selama 15 menit. Kemudian uji iodium dan
benedict.

Tes Iodium
Siapkan piring reaksi (plat tetes) yang bersih dan kering. Letakkan pada lekukan-lekukan
seperti pada tabel 1.5.

Tabel 1.5. Prosedur kerja tes iodium dan hasil pengamatan


Lekukan 1 2 3
Hasil perlakuan 3 tetes 3 tetes 3 tetes
Reagen iodium 1 tetes 1 tetes 1 tetes
Aduk
Warna
Catatan : Tuliskan warna yang tampak dari hasil pengamatan

Tes Benedict
Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Pipetkan masing-masing larutan seperti pada
tabel 1.6.
Tabel 1.6. Prosedur kerja tes benedict dan hasil pengamatan
Tabung 1 2 3
Hasil perlakuan 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL
Reagen benedict 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL
Kocok dan panaskan dalam penangas air selama 5 menit. Amati
Warna larutan
Warna endapan
Catatan : Tuliskan warna larutan dan endapan yang tampak dari hasil pengamatan.
Pembahasan

Kesimpulan

III. Uji Urease


A. Tujuan: Membuktikan adanya enzim urase dalam suspensi kedelai.
B. Dasar Teori
Substrat urea oleh enzim urease di dalam suspensi kedelai akan diuraikan menjadi
amonia (NH3) dan gas karbondioksida (CO2). Senyawa amonia yang dihasilkan bersifat
basa, sehingga pH larutan menjadi naik. Akibatnya, fenolptalein dalam larutan yang
semula tidak berwarna berubah menjadi merah muda. Aktivitas enzim urease dapat
dihambat oleh inhibitor logam berat, seperti Hg2+ atau Pb2+, dan rusak pada pemanasan
100ºC.
C. Bahan dan pereaksi
1) Suspensi kedelai
2) Larutan urea 1%, larutan fenolptalein (pH 8,3-10), larutan HgCl2 1%.

D. Cara Kerja
Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. Perlakukan seperti pada tabel 1.7 di
bawah ini.
Tabel 1.7. Prosedur kerja uji urease
Tabung 1 2 3
Larutan urea 1% 1 mL 1 mL 1 mL
Suspensi kedelai 10 tetes - 10 tetes
Suspensi kedelai dipanaskan - 10 tetes -
Fenolptalien 2 tetes 2 tetes 2 tetes
Larutan HgCl2 1% - - 10 tetes
Campurlah, lalu masukkan dalam penangas air 37-40ºC selama 5 menit. Amati.
Warna merah muda
Pembahasan

Kesimpulan

IV. Uji Peroksidase


A. Tujuan: Membuktikan adanya enzim peroksidase.
B. Dasar Teori
Hidrogen peroksida (H2O2) oleh enzim peroksidase dalam suatu bahan akan direduksi
menjadi air.
C. Bahan dan pereaksi
1) Hati ayam, daun pepaya, kunyit.
2) Larutan H2O2.
D. Cara Kerja
Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. Haluskan semua bahan berlebih dahulu
dan perlakukan seperti pada tabel 1.8 di bawah ini.

Tabel 1.8. Prosedur kerja uji peroksidase


Tabung 1 2 3
Larutan hati ayam 1 mL - -
Larutan daun pepaya - 1 mL -
Larutan kunyit - - 1 mL
Larutan H2O2 5 tetes 5 tetes 5 tetes
Segeralah tutup ujung tabung reaksi setelah penambahan Larutan H2O2. Amati.
Gelembung yang terbentuk
Masukkan bara api dalam tabung reaksi.
Bara api (mati/hidup)
Pembahasan

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai