Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA

Drs. Made Metu Dahana, SH.,MH


PENGANTAR
• Pernah mengenal
– Pendidikan Budi Pekerti
– Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
– Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKN), dll.
• Apa kesan anda setelah memperoleh
pelajaran yang terkait dengan nilai-nilai
Pancasila tersebut ?
• Sejak zaman dahulu wilayah (daerah) di
Nusantara ini sudah punya beberapa nilai yang
dipegang teguh oleh masyarakatnya
1. Percaya kepada Tuhan dan toleransi
2. Gotong-royong
3. Musyawarah
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial
5. persatuan
• Munculnya permasalahan yang menimpa Indonesia,
memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
1. Masalah kesadaran Perpajakan : Tahun 2016 APBN 74,6%
dari penerimaan negara berasal dari pajak.
wajib pajak ;
 Perorangan, Lembaga, instansi, perusahaan dll. Masih belum
sadar dalam memenuhi kewajiban pajak.
 Tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah
2. Korupsi
Tahun 2015 Transparansi Internasional (TI) merilis Korupsi
188 Negara. Indonesi peringkat 88, Negara paling Korup di
dunia.
3. Masalah Lingkungan
– Indonesia Paru-paru dunia
– Sekarang tidak lagi,karna berkaitan dengan kasus
pembakaran hutan, hutan jadi lahan pertanian,
perkebunan.
– Keseharian tentang sampah, pembangunan tidak
memperhatikan ANDAL dan AMDAL.
– Polusi karena Pabrik dan kendaraan.
– Kesadaran masyarakat terhadap kelestarian
lingkungan perlu ditingkatkan.
– Peningkatan kesadaran lingkungan merupakan
perhatian pendidikan Pancasila.
4. Masalah Disintegrasi Bangsa
– Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul dengan terjadinya
reformasi di indonesia
– Reformasi berdampak positif dan negatif
– Otonomi daerah ditafsirkan sebagai bentuk kekuasaan. Pemda
membentuk kerajaan-kerajaan kecil.
– Implikasinya menghendaki daerah istimewa
– Fenomena Primordialisme terkadang muncul dalam kehidupan
masyarakat.
– Berita dalam media yang memberitakan elemen masyarakat
tertentu memaksakan kehendaknya dengan cara kekerasan pada
masyarakat lainnya.
– Laporan hasil Survei Badan Pusat Statistik (BPS) di 181 Kab/Kota, 34
Provinsi, dengan melibatkan 12.056 responden sebanyak 89,4%
menyatakan penyebab permasalahan dan konflik sosial yang terjadi
karena kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila
5. Dekadensi Moral
• Dewasa ini Matrialisme, Pragamatisme,
Hedonisme makin menggila dalam kehidupan di
masyarakat.
– Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak
masyarakat, khusus generasi muda.
– Fenomena Dekadensi Moral ini terekspresikan dan
tesosialisasikan lewat tayangan berbagai media massa.
– Bukan hanya mengajarkan kekuasan tapi juga perilaku
tidak bermoral seperti penghianatan, pergaulan bebas.
– Bagaimana cara mencegah, cara meningkatkan kontrol-
kontrol sosial dalam masyarakat.
6. Masalah Narkoba
• Dilihat dari letak Geografis Indonesia sangat
strategis
– Letak strategis mempunyai dampak positif dan negatif
– Strategis dalam pemasaran obat-obat terlarang (dari
kacamata badan narkoba)
– Banyak tertangkap, solusinya terkesan kurang tegas.
Tidak memberikan jera.
– Tahun 2013 Polri menglaim telah menangani 32.470
kasus narkoba yang berjenis Narkotika, Psikotropika
dan jenis bahan berbahaya lainnya.
– Bukankah ini mengancam penerus-penerus bangsa.
7. Masalah penegakan Hukum yang berkeadilan
• Salah satu tujuan reformasi adalah mereformasi
sistem hukum dan meningkatkan kualitas
penegakan hukum.
– Banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektifitas
penegakan hukum.
– Yang dominan adalah faktor manusianya yaitu
kesadaran masyarakat dan profesionalitas aparat
penegak hukum.
– Salah satu urgensi pendidikan Pancasila yaitu
meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa
sebagai calon pemimpin bangsa.
8. Masalah Teroris
• Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia
saat ini adalah terorisme.
– Asal mula dari kelompok ini di Indonesia tidak begitu
jelas.
– Faktanya terdapat beberapa kelompok teroris yang
sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan hukum
yang berlaku.
– Para teroris melakukan kekerasan kepada orang lain
dengan melawan hukum dan mengatasnamakan Agama.
– Sejumlah tokoh berasumsi lahirnya teroris disebabkan ;
• Himpitan ekonomi, rendahya tingkat pendidikan, pemahaman
Agama yang kurang komprehensif, membuat mudah
dipengaruhi oleh keyakinan ekstrim
– Agama sejatinya menuntun manusia berprilaku
santun dan penuh kasih sayang.
– Di tangan Teroris mengejawantah menjadi
keyakinan yang bengis tanpa belas kasihan pada
sesama.

Memperhatikan masalah tersebut Pendidikan


Pancasila sangat penting diajarkan pada berbagai
jenjang pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi.
• Urgensi Pendidikan Pancasila
– Mahasiswa tidak tercbut dari akar budayanya
– Agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah
penuntun dalam berfikir, bertindak, berbicara
dalam kehidupan sehari-hari dengan berdasar
nilai-nilai Pancasila.
– Pancasila dapat memperkokoh jiwa kebangsaan.
VISI MISI
• VISI PENDIDIKAN PANCASILA
Terwujudnya kepribadian Civitas Akademika yang bersumber
pada nilai-nilai Pancasila.
• MISI PENDIDIKAN PANCASILA
1. Mengembangkan potensi akademik peserta didik (misi psikopedagogis)
2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam
masyarakat, bangsa dan negara (misi Psikososial)
3. Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah satu determinan
kehidupan (misi Sosiokultural)
4. Mengkaji dan mengembangkan pendidikan pancasila sebagai sistem
pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik (Synthetic
discipline), sebagai misi akademik. (Sumber : Tim Dikti)
TUGAS DISKUSI
Anda dipersilakan melakukan diskusi kelompok untuk
menginventarisasi kategori tokoh-tokoh (baik tokoh lokal,
nasional, maupun internasional)
sebagai berikut:
Tokoh Pejabat dan/atau Penggiat Antikorupsi (KPK, Polisi,
Jaksa, LSM, dan sebagainya), Tokoh Pecinta
Lingkungan,Tokoh Pejuang Integrasi Bangsa dalam era
globalisasi,Tokoh Penggiat Moral/Karakter Bangsa,Tokoh
Penggiat Antinarkoba,Tokoh Penegak Hukum yang
adil,Tokoh Anti Terorisme. Anda diminta untuk menyerahkan
daftar tokoh hasil diskusi kelompok tersebut kepada dosen.

Anda mungkin juga menyukai