Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PKn SBG MK PENGEMB. KEPRIBADIAN

1. Latar Belakang Pembelajaran PKn


2. Dinamika Internal Bangsa Indonesia
3. Tujuan Pembelajaran PKn
4. Pancasila sbg Nilai Dasar PKn utk Berkarya
Ad 1. Latar Belakang Pembelajaran PKn
a. Perubahan Pendidikan Masa Depan
1) Mempersiapkan pribadi sbg WN dan
anggota masyarakat yang bertanggung
jawab
2) Menanamkan dasar pembangunan
berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia
dan kelestarian hidup
3) Menyelenggarakan pendidikan yang
berorientasi pada penguasaan,
pengembangan, dan penyebaran IPTEKS.
Menurut konferensi internasional ttg PT yg dislenggarakan
UNESCO di ParisTh 1989 disepakati bahwa tanggung
jawab pendidikan adalah:
1. Tak hanya meneruskan nilai-nilai, WN yang
berkesadaran tinggi ttg bangsa dan kemanusiaan
2. Mempersiapkan tenaga masa depan yg produktif dalam
konteks yg dinamis
3. Mengubah cara berpikir, sikap hidup, dan peri laku
berkarya individu kelompok masyarakat dalam rangka
memprakarsai perubahan sosial yang diperlukan,
mendorong ke arah kemajuan yg adil dan beradab.
Ad 2. Dinamika Internal Bangsa Indonesia
Pengembangan OTDA berekses pada semakin
bermunculan daerah otonomi khusus, pemekaran wilayah
yg kadang tak dilandasi azas-azas kepentingan nasional.

Melemahnya komitmen masyarakat terhadap nilai-nilai dasar


yg telah menjadi prinsip/ pandangan hidup disebabkan 2 hal
yaitu:
a. Faktor eksternal: pengaruh globalisasi  liberalisme di
bidang ekonomi & demokrasi liberal di bidang politik.
Praktek penyelenggaraan ketatanegaraan dan pemb. sudah
menjauh dan terlepas dari konsep filosofis yg seutuhnya.
Eksistensi Pancasila nampak hanya formalitas. Masyarakat
dan bangsa Indonesia kehilangan dasar, pegangan, dan arah
pembangunan.
Perkiraan Masyarakat Masa Depan antara lain:
1. Perkembangan IPTEK makin cepat
2. Perkembangan arus informasi makin padat dan cepat
3. Kecenderungan globalisasi makin kuat
4. Tuntutan layanan profesional

Upaya Mengantisipasi Masa Depan:


1. Perubahan nilai dan sikap/ pembentukan kepribadian
yang mantab dan istiqomah
2. Pengembangan kebudayaan
3. Pengembangan sarana pendidikan
Menurut Tofler:
Sekarang ini kita sedang berada dalam taraf revolusi hijau di
antara gelombang revolusi masa depan, dengan indikator sbb:
1. Terjadi ledakan informasi
2. Menuju era globalisasi
3. Meningkatnya kesejahteraan ekonomi tak merata

Akibatnya:
a. Timbul pola kehidupan yang individualistis
b. Teknologi dalam segala kehidupan serba
materialistis, biaya hidup tinggi dan konsumtif
c. Padat informasi betul-betul trasparan sehingga
kurang kontrol
4. Timbul budaya tak punya rasa malu
Yang penting:
Dalam menghadapi masalah-masalah tersebut perlu
diteliti dan dikaji lalu disiasati sampai sejauh mana
trasformasi itu dapat diikuti & dikembangkan.

Dewasa ini:
1. Sadar dan prihatin lalu menyikapinya
2. Tak sadar, hanyut di dalamnya ibarat buih yang
terombang-ambing di atas samodra.
 ILUSTRASI:
1. Media informasi lewat layar kaca, mis. Film kesadisan,
pornografi, konflik material & seksual, balas dendam,
kriminalitas, dsb.
2. Bacaan-bacaan yang berupa: majalah, tabloid,
buletin, surat kabar dan lain-lain selalu menonjolkan
rangsangan seksual.
3. Meningkatnya kriminalitas: modus penggunaan miras,
jaringan NARKOBA sudah menjadi MAFIA, PIL KOPLO,
GANJA, MORFIN, KAFEIN, NARKOTIKA, SABU-SABU
dan sebagainya.

Semuanya itu akan merusak GENERASI MUDA


Usaha untuk menanggulanginya antara lain:

1. Tak boleh menutup diri, pasif, konsumtif, tetapi


harus selektif & kritis dalam memanfaatkannya
untuk kemaslahatan dan kerahmatan.
2. Intensifikasi pendidikan agama, aqidah kuat/
istiqomah sehingga memiliki fondasi yang kuat.
3. Pendidikan watak/ budi pekerti lebih intens,
dan juga pendidikan praktis, mis. keteladanan
(uswatun hasanah).
b) Faktor Internal: ada anggapan Pancasila sebagai alat
legitimasi kekuasaan ORBA. Segala titik kelemahan
pada ORBA linier dg Pancasila  akibatnya
menyalahkan Pancasila atau bahkan anti Pancasila.
Kenyataan semacam ini sekarang sedang menggejala
sebagian masyarakat Indonesia. Kesalahan semacam
menyebabkan masyarakat kehilangan sumber &
sarana orientasi nilai.
Disorientasi nilai dan distorsi nasionalisme di
kalangan masyarakat Indonesia sekarang ini terjadi saat
masyarakat menghadapi masa transisi dan trasformasi.
sebagian masyarakat Indonesia alami kegoyahan
konseptual, di mana pegangan hidup, gamang dalam
menghadapi berbagai persoalan kehidupan.

Distorsi Nasionalisme: rasa kepedulian sosial hilang,


menipisnya jiwa/ sikap kepahlawanan, kurang/ tak menghargai
pengorbanan para pahlawan, hilangnya rasa saling percaya antar
sesama. Fenomena yg kini berkembang adalah rasa saling curiga,
dan menjatuhkan sesama.
Ad 3. Tujuan Pembelajaran Pend. Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di PT memiliki tujuan:


a. mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yg
mempresiasi nilai-nilai moral-etika religius
b. menjadi warganegara yg cerdas, berkarakter, menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan
c. menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasinalisme dan rasa
cinta tanah air
d. mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggung
jawab, serta mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era
globalisasi
e. menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
Ad 4. Pancasila sebagai Nilai Dasar PKn untuk Berkarya
a. Nilai Ketuhanan dalam Sila Ketuhanan YME: melengkapi ilmu
pengetahuan menciptakan perimbangan antara yg rasional dan
irrasional, antara rasa dan akal. Faham ini tak memberikan
ruang bagi faham atheisme, foundamentalisme dan
ekstrimisme keagamaan, sekularisme keilmuan,
antroposentrisme dan kosmosentrisme.
b. Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kemanusiaan yg adil dan
beradab: memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan.
Pengembangan ilmu harus didasarkan pada tujuan awal
ditemukan ilmu, yaitu untuk mencerdaskan, mensejahterakan,
dan memartabatkan manusia, ilmu tak hanya untuk
kelompok/ lapisan tertentu.
c. Nilai Persatuan dalam Sila Persatuan Indonesia:
mengimplementasikan universalisme dalam sila-sila yg lain,
sehingga suprasistem tak mengabaikan sistem & subsistem. Nilai
Persatuan dalam Sila Persatuan Indonesia esensinya adalah
pengakuan kebhinekaan dalam kesatuan, koeksistensi, kohesivitas,
kesetaraan, kekeluargaan, dan supremasi hukum.
d. Nilai Kerakyatan dalam Sila Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan: Nilai
Kerakyatam dalam sila 4 ini esensinya menjunjung tinggi nilai-nilai
demokrasi yg berkeadaban, tak memberi ruang bagi faham egoisme
keilmuan, liberalisme dan individualisme kehidupan.
e. Nilai Keadilan dalam Sila Keadila sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia: menekankan pada keadilan distributif, keadilan
kontributif, dan keadilan komutatif. Keadilan sosial juga menjaga
keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat
Tugas (Individual)
*Jelaskan apa manfaat anda belajar Pend. Kewarganegaraan

Tugas Kelompok (anggota: 3-4 orang)


Kemajuan teknologi komunikasi banyak mendatangkan keuntungan dan
tidak sedikit pula kerugiannya.
1. Jelaskan keuntungan dan kerugiannya!
2. Bagaimana memanfaatkan kemajuan tersebut dalam
dunia pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana anda memanfaatkan kemajuan tersebut
untuk memajukan perekonomian di Indonesia?

Keterangan: *Minggu depan Dikumpulkan (dikoordinir Pj nya dijadikan


satu (1) file
*Pekerjaan ditulis tangan saja!
------- o0o ------

Anda mungkin juga menyukai