SEMESTER -I
PENGANTAR
PENDIDIKAN
PANCASILA
6. Tujuan Pandidikan
5. Visi dan misi Pancasila
Pendapat …
Dalam konteks kekinian, di bidang
pemerintahan, apakah nilai-nilai itu masih
kental dirasakan ?
2. Masalah Korupsi
Status Indonesia sebagai paru-paru dunia punya makna besar bagi
Indonesia, maupun bagi dunia.
3. masalah Lingkungan
Namun citra itu semaki
memudar dengan adanya
penebangan hutan secara liar,
sampah, pembanguan tanpa
AMDAL, Polusi dll.
Demokratisasi Reformasi
Perbaikan-
perbaikan 1. Terkikisnya rasa
kesatuan dan persatuan
bangsa
Contoh : Segelintir Elit
Politik yg gagal paham
tentang otonomi daerah
8. Masalah Terorisme
Menginventarisir
1. Tokoh penggiat anti korupsi
2. Tokoh pecinta lingkungan
3. Tokoh pejuang Integrasi bangsa di era
globalisasi;
4. Tokoh penggiat anti narkoba
5. Tokoh Penegak Hukum yg adil
6. Tokoh anti terorisme
Tugas kelompok
Visi :
Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yg
bersumber pada nilai-nilai Pancasila
Misi :
1. Mengembangkan potensi akademik peserta didik
(misi psikopedagogis)
2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan
berkehidupan dalam masyarakat bangsa dan
negara (misi psikososial)
3. Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah
satu determinan kehidupan (misi sosiokultural)
4. Mengkaji dan mengambangkan pendidikanPancasila
sebagai sistem pengetahuan terintegrasi atau
disiplin ilmu sintetik (synthetic discipline) sebagai
misi akademik (sumberTIM DIKTI)
Pancasila penting….!!!
Memperkokoh modalitas akademik mhs dlm berperan
serta membangun pemahaman masyarakat, a.l.:
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk
dalam negeri;
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi
mendatang;
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan
persatuan (solidaritas) nasinal;
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam
pergaulan;
5. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa;
6. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap
ideologi Pancasila.
Resiko
Musnahnya bangsa Astec di Mexico yg
semulanya merupakan bangsa yg ber-
peradaban maju, akibat pengaruh
petualang dari Portugis.
Contoh :
1. Apakah yg dapat Saudara pahami
tentang pentingnya pendidikan Pancasila
sesuai dengan jurusan/prodi yg sedang
ditempuh ?
2. Bagaimana relasi antara pendidikan
Pancasila dengan Prodi Saudara ?
3. Bagaimana relasi antara tujuan negara
mencerdasakan kehidupan bangsa dan
tujuan pendidikan Pancasila dan tujuan
prodi Saudara ?
Tujuannya :
1. Menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa
kepada TUHAN YME;
2. Sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia,
dan berbudi pekerti luhur;
3. Memiliki kepribadian yg mantap, mandiri,
dan bertanggung jawab;
4. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK
dan seni;
5. Mampu ikut mewujudkan kehidupan yg
cerdas dan berkesejahteraan bagi bangsa.
Spesifik tujuan :
Perumusan Pancasila mulai dari sidang
BPUPKI sampai pengesahan Pancasila
sebagai dasar Negara dalam sidang PPKI,
masih mengalami tantangan berupa
“amnesia sejarah” (Pidato Habibie 1 Juni
2011).
Membahas sejarah perumusan Pancasila.
Mengetahui dan memahami proses
terbentuknya Pancasila sebagai dasar
negara.
Menjelasakan proses perumusan Pancasila
untuk menghapus persepsi bahwa
Pancasila merupakan produk rezim Orde
Baru.
Tujuan
Penelusuran konsep urgensi Pancasila dalam
arus sejarah bangsa Indonesia;
Menemuka alasan arti pentingnya Pancasila
dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
Menggali sumber historis, sosiologis dan
politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia
Membangun argumen tentang dinamika dan
tantangan Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia
Mendeskripsikan esensi dan urgansi Pancasila
dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.
Sumber Historis
Sejarah sangat bermakna dalam
membangun bangsa dan negara dengan
lebih bijaksana di masa mendatang.
Cicerro seorang ahi Yunani, lahir tgl 3
Januari 106 s.M. “Historia vitae Magistra.”
bermakna bahwa, “ Sejarah memberikan
kearifan.
Common Sanse (pendapat Umum) :
Sejarah adalah guru kehidupan.
Pancasila secara historis tidak boleh dianggap
remeh untuk mewujudkan kekayaan bangsa di
kemudian hari.
Pendekatan historis menghantar saudara untuk
mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa
sejarah, baik nasional maupun bangsa-bangsa
lain.
Pendekatan historis menghentar saudra untuk
memperoleh inspirasi untuk berpartisipasi dalam
pembangunan bangsa sesuai dengan program
studi masing-masing.
Juga dapat berperan secara aktif dan arif dalam
berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara
serta dapat berusaha menghindari perilaku yg
bernuansa mengulangi kembali kesalahan
sejarah.
Soaisologis dipahami sebagai ilmu tentang
kehidupan antar manusia, yg menkaji :
1. Latar belakang, susunan dan pola
kehidupan sosial dari berbagai golongan
dan kelompok masyarakat;
2. Menkaji masalah-masalah sosial, perubahan
dan pembaharuan dalam masyarakat
Soerjono Soekanto menegaskan bahwa
dalam perspektif sosiologi, suatu
masyarakat pada suatu waktudan tempat
memiliki nilai-nilai yg tertentu.
Somber soaisologis
Dengan pendekatan soaiologis,
diharapkan :
Kita dapat menkaji struktur sosial, proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan
sosial dan masalah-masalah sosial yg
patut disikapi secara arif dengan
menggunakan standar nilai-nilai yg
mengacu pada Pancasila sebagai suatu
sistem nilai.
Bung karno pernah menegaskan bahwa :
“NILAI-NILAI PANCASILA DIGALI DARI
BUMI PERTIWI INDONESIA.”
NKRI adalah Negara Hukum (Rechstaat)Pancasila
sebagai dasar negara merupakan landasan dan
sumber dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara hukum.
Itu berarti pendekatan Yuridis(hukum)
merupakan cara utama dalam pengembangan
atau pengayaan materi MK ini.
Urgensinya adalah penegakkan UU (law
enforcement) sebagai kewajiban negara.
Sasarannya adalah mewujudkan negara hukum
formal dan material untuk menciptakan
keteraturan sosial (social order) dan sekaligus
mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sumber Yuridis
Fenomena Politik juga menjadi dasar
pengambangan pendidikan Pancasila.
Tujuannya adalah menjadikan mampu untuk
mendiagnosa dan memformalisasikan saran-
saran tentang upaya atau usaha mewujudkan
kehidupan politik yg ideal sesuai nilai-nilai
Pancasila.
Miriam Budiardjo : “Ideologi Politik adalah
himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma,
kepercayaan dan keyakinan suatu
“weltanchauung” yang dimiliki seseorang
atau sekelompok orang.
Sumber Politik
Implementasi
Pasang
Surut
Zaman kemerdekaan
Departemen Pendidikan dan kebudayaan
menerbitkan buku ttg : “Manusia dan
Masyarakat Baru Indonesia (civics)
Tujuannya untuk membentuk manusia
Indonesia Baru yg patriotik melalui
pendidikan.
Selanjutnya diterbitkan buku oleh C. V. 2R,
ttg : “Penetapan Tudjuh Bahan-bahan Pokok
Indoktrinasi pada thn 1961. diawali dgn kata
pengantar dari presiden RI.
Buku ini ditujukan kepada masyarakat dan
aparatur negara.
Tahun 2000
Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 ttg pencabutan
Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 ttg P4.
UU No. 20 tahun 2003 memudarkan
pelaksanaan Pendidikan Pancasila di PT.
(tahun 2004, sekitar 81 PT tidak memuat MK
Pendidikan Pancasila dlm kurikulumnya)
PT yg masih tetap mempertahan MK itu
dalam Kurikulumnya adalah UGM Jogjakarta.
Upaya Pemerintah
1. Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila
dan UUD NRI tahun 1945 (Pasal 2 UU
No. 12 Tahun 2012 ttg DIKTI)
2. Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib
memuat MK agama, Pancasila,
Kewarganegaraan dan Bahasa indonesia.
Tugas Kelompok
Pendidikan Pancasila
(Abdul Gani)
T
I
Leitmotive D
(dorongan Pokok) A
Leitstar (bintang
K penunjuk jalan)
A
D
A
Output
Pasal 3 :
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yg bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia
yg beriman dan bertakwa kepada TUHAN yg
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yg demokratis serta bertanggung
jawab.
Kesimpulan