Anda di halaman 1dari 68

PENDIDIKAN PANCASILA

SEMESTER -I

HEILLEN M. Y. TITA, SH., MH.


2. Kebijakan nasional
1. Latar belakang
pembangunan
Pendidikan Pancasila
bangsa dan karakter

3. Landasan hukum 4. Kerangka konseptual


pendidikan Pendidikan Pancasila
Pancasila

PENGANTAR
PENDIDIKAN
PANCASILA
6. Tujuan Pandidikan
5. Visi dan misi Pancasila

8. Kompetensi inti dan


7. Desain Matakuliah
Kompetensi dasar
 Mahasiswa memahami konsep, hakikat, dan
perjalanan Pendidikan Pancasila di Indonesia.

Alasan belajar Pendidikan Pancasila di Perguruan


Tinggi :

 Pasang surut Pemberlakuan Pendidikan Pancasila


di Perguruan Tinggi.
 Kebijakan penyelenggaraan pendidikan
Perguruan Tinggi belum mengimplementasikan
dengan baik.
 Dasar hukum yg mengatur Penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia berpengaruh terhadap
perubahan dan persepsi pengambangan
kurikulum di masing-masing Perguruan Tinggi yg
berganti dari waktu ke waktu.
UU No. 12 Tahun 2012 tentang PENDIDIKAN
TINGGI, Pasal 35 ayat (5):
“Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat
Matakuliah Pendidikan Agama, Pendidikan
Pancasila, Pendidika Kewarganegaraan dan
Bahasa Indonesia.”
Mencerminkan kehendak negara bahwa
Pendidikan Pancasila dilaksanakan dan wajib
dimuat dalam kurikulum PT sbgai MK yang berdiri
sendiri. Tujuannya adalah MK Pendidikan
Pancasila agar lebih fokus pada pembinaan,
pemahaman, dan penghayatan mahasiswa pada
ideologi bangsa Indonesia.
 Mahasiswa dapat menguasai kompetensi :
bersyukur atas karunia kemerdekaan dan
Pancasila sebagai dassar negara
indonesia;
 Menunjukkan sikap positif terhadap
pentingnya pendidikan Pancasila;
 Menjelasakan tujuan dan fungsi
Pendidikan Pancasila sebagai komponen
Mata Kuliah Wajib umum pada Program
Diploma, dan Sarjana;
 Menalar dan menyusun mata kuliah wajib
umum dalam sistem pendidikan di
Indonesia.
 Pendidikan
Pancasila apa saja yg
sudah pernah Saudara pelajari ?
 Pernahdengar tentang :
Pendidikan Budi Pekerti, PMP,
PPKn, atau sejenisnya ?
Apakah saudara sudah memahami
nilai-nilai Pancasila yg terkandung di
dalamnya ?
Apa kesan Saudara setelah
memperoleh pelajaran yg terkait
dengan nilai-nilai Pancasila
tersebut ?
Dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa sudah terwujud dalam kehidupan
bermasyarakat jauh sebelum Pancasila
dirumuskan sebagai suatu sistem nilai.
Contoh :
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran
2. Gotong royong
3. Musyawarah
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial
dsb-nya.
Ilustrasikan Gambar
 Kemukakan nilai-nilai yg saudara
temukan dalam kehidupan sesehari di
masyarakat/lingkungan tempat tinggal
saudara.

Pendapat …
 Dalam konteks kekinian, di bidang
pemerintahan, apakah nilai-nilai itu masih
kental dirasakan ?

 Notonegoro (Teori Kausalitas) : “kausa


materialis, kausa formalis, kausa efisien,
kausa finalis) merupakan penyebab lahirnya
negara kebangsaan RI, maka penyimpangan
terhadap nilai-nilai Pancasila dpt berakibat
pada terancamnya kelangsungan negara.

Masalah negara menggusur nilai Pancasila dlm


kehidupan masyarakat
 Uang dari pajak menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan.
Lebih dari 50% penerimaan negara setiap tahunnya berasal dari pajak.
Namun kesadaran untuk membayar pajak masih sangat rendah.
 Terdapat banyak kecurangan dalam membayar pajak.

1. Masalah kesadaran Perpajakan


 Di pusat / daerah ‘Korupsi tdk dapat dihindari’. (pejabat
publik)
 Indonesia peringkat 88 dlm urutan negara terkorup di
dunia.

2. Masalah Korupsi
 Status Indonesia sebagai paru-paru dunia punya makna besar bagi
Indonesia, maupun bagi dunia.

3. masalah Lingkungan
Namun citra itu semaki
memudar dengan adanya
penebangan hutan secara liar,
sampah, pembanguan tanpa
AMDAL, Polusi dll.
Demokratisasi Reformasi

Perbaikan-
perbaikan 1. Terkikisnya rasa
kesatuan dan persatuan
bangsa
Contoh : Segelintir Elit
Politik yg gagal paham
tentang otonomi daerah

4. Masalah disintegrasi bangsa


1. Materialisme
2. Pragmatisme
media Mengikis
moralitas
3. hedonisme massa masyarakat

5. Masalah Dekadensi moral


6. Masalah narkoba
7. Masalah Penegakan Hukum yg berkeadilan
 Asal mulanya tidak jelas
 Menyakiti orang lain dengan
mengatasnamakan agama.
 Alasannya :
1. Himpitan ekonomi
2. Rendahnya tingkat pendidikan,
pemahaman keagamaan yg sempit,
3. Tingkat pendidikan terbatas;

8. Masalah Terorisme
 Menginventarisir
1. Tokoh penggiat anti korupsi
2. Tokoh pecinta lingkungan
3. Tokoh pejuang Integrasi bangsa di era
globalisasi;
4. Tokoh penggiat anti narkoba
5. Tokoh Penegak Hukum yg adil
6. Tokoh anti terorisme

Tugas kelompok
 Visi :
Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yg
bersumber pada nilai-nilai Pancasila
Misi :
1. Mengembangkan potensi akademik peserta didik
(misi psikopedagogis)
2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan
berkehidupan dalam masyarakat bangsa dan
negara (misi psikososial)
3. Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah
satu determinan kehidupan (misi sosiokultural)
4. Mengkaji dan mengambangkan pendidikanPancasila
sebagai sistem pengetahuan terintegrasi atau
disiplin ilmu sintetik (synthetic discipline) sebagai
misi akademik (sumberTIM DIKTI)

Visi dan Misi Pendidikan Pancasila


 Rujukan dalam proses:
1. Learning to know
2. Learning to do
3. Learning to be
4. Learning to live together (Delor : 1996)-
(Rujukan utama)

TUGAS : mencari informasi tentang 4 pilar


UNESCO (minggu depan diskusi kelas)

4 Pilar pendidikan UNERCO


MENGAPA HARUS ADA
PENDIDIKAN PANCASILA DI
PERGURUAN TINGGI ?

B. Perlunya Pendidikan Pancasila di PT


 Spesifikasi bidang ilmu di Perguruan Tinggi
menjadi alasan orang menganggap Pendidikan
panasila itu tidak penting karena tidak terkait
langsung dengan bidang ilmu massing-masing.
 Dekadensi moral mengakibatkan ketaatan
masyarakat terhadap norma sosial yg hidup dan
berkembang di masyarakat mulai menurun.
 Elit politik-pun mulai mengabaikan dan
meninggalkan budaya politik santun dari jiwa
kenegaraan yg diamanatkan konstitusi dan
Pancasila.

Pancasila penting….!!!
 Memperkokoh modalitas akademik mhs dlm berperan
serta membangun pemahaman masyarakat, a.l.:
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk
dalam negeri;
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi
mendatang;
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan
persatuan (solidaritas) nasinal;
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam
pergaulan;
5. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa;
6. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap
ideologi Pancasila.

Pancasila Penting …!!!


 Jika tidak Disosialisasikan,
diinternalisasikan, dan diperkuat
implementasinya, maka kemungkinan
terburuknya adalah musnahnya suatu
bangsa. (the ednd of the nation – state.
By Kenici Ohmae (1995))
 Catatan : punahnya suatu bangsa tidak
hanya ditimbulkan oleh faktor ekternal,
tetapi juga faktor internal.

Resiko
 Musnahnya bangsa Astec di Mexico yg
semulanya merupakan bangsa yg ber-
peradaban maju, akibat pengaruh
petualang dari Portugis.

 Cari info dari berbagai sumber dan catat


pada buku catatan MK. Pendidikan
Pancasila tentang : fakto-faktor yg
menyebabkan punahnya suatu bangsa.

Contoh :
1. Apakah yg dapat Saudara pahami
tentang pentingnya pendidikan Pancasila
sesuai dengan jurusan/prodi yg sedang
ditempuh ?
2. Bagaimana relasi antara pendidikan
Pancasila dengan Prodi Saudara ?
3. Bagaimana relasi antara tujuan negara
mencerdasakan kehidupan bangsa dan
tujuan pendidikan Pancasila dan tujuan
prodi Saudara ?

Diskusi Kelompok dan buat


laporan tertulis dalam catatan :
Tujuan :
Mengkaji dinamika Pancasila pada era pra
kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru dan
Reformasi.
Mahasiswa memahami arus sejarah
bangsa indonesia, terkait dengan sejarah
perumusan Pancasila yg mengalami
dinamika yg kaya dan penuh tantangan.

II. Pancasila dalam Kajian Sejarah


Bangsa Indonesia
 SK Dirjen DIKTI No. 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3 ayat
(2) bahwa kompetensi yg harus dicapai Mata Kuliah
pendidikan Pancasila yg merupakan bagian dari MK
Pengambangan Kepribadian adalah menguasai
kemampuan berpikir, bersikap rasional, dan dinamis
serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual.
UU No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi :
1. Pasal 2 menyebutkan, Pendidikan tinggi
berdasarkan Pancasila, UUD NRI tahun 1945 dan
Bhineka Tunggal Ika;
2. Pasal 35 ayat (3) menegaskan bahwa Kurikulum
Pendidikan tinggi sebagaimana di maksud pada ayat
(1) Wajib memuat Mata Kuliah Agama, Pancasila,
Kewarganegaraan dan bahasa Indonesia.

Dasar Hukum Pembelajaran pendidikan


Pancasila :
Agar Mhs :
1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
bertanggung jawab sesuai hati nurani;
2. Memiliki kemampuan untuknmengenali
masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya;
3. Mampu mengenali perubahan-perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni;
4. Mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-
nilai budaya bangsa untuk menggalang
persatuan Indonesia.

Tujuannya :
1. Menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa
kepada TUHAN YME;
2. Sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia,
dan berbudi pekerti luhur;
3. Memiliki kepribadian yg mantap, mandiri,
dan bertanggung jawab;
4. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK
dan seni;
5. Mampu ikut mewujudkan kehidupan yg
cerdas dan berkesejahteraan bagi bangsa.

Tujuan Pendidikan Pancasila


1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah dan
ideologi berbangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar
Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat;
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan
nilai dasar Pancasila kepada Mhs sebagai WNRI dan
membimbing untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Mempersiapkan Mhs agar mampu menganalisis dan
mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, melalui sistem
pemikiran yg berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD
NRI Tahun 1945
4. Membentuk sikap mental Mhs yg mampu mengapresiasi
nilai-nilai ke-Tuhanan, kemanusiaan, kecintaan

Spesifik tujuan :
Perumusan Pancasila mulai dari sidang
BPUPKI sampai pengesahan Pancasila
sebagai dasar Negara dalam sidang PPKI,
masih mengalami tantangan berupa
“amnesia sejarah” (Pidato Habibie 1 Juni
2011).
 Membahas sejarah perumusan Pancasila.
 Mengetahui dan memahami proses
terbentuknya Pancasila sebagai dasar
negara.
 Menjelasakan proses perumusan Pancasila
untuk menghapus persepsi bahwa
Pancasila merupakan produk rezim Orde
Baru.

Tujuan
 Penelusuran konsep urgensi Pancasila dalam
arus sejarah bangsa Indonesia;
 Menemuka alasan arti pentingnya Pancasila
dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
 Menggali sumber historis, sosiologis dan
politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia
 Membangun argumen tentang dinamika dan
tantangan Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia
 Mendeskripsikan esensi dan urgansi Pancasila
dalam kajian sejarah bangsa Indonesia.

Alur materi pembelajaran


Jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah

Sumber Historis
 Sejarah sangat bermakna dalam
membangun bangsa dan negara dengan
lebih bijaksana di masa mendatang.
 Cicerro seorang ahi Yunani, lahir tgl 3
Januari 106 s.M. “Historia vitae Magistra.”
bermakna bahwa, “ Sejarah memberikan
kearifan.
 Common Sanse (pendapat Umum) :
Sejarah adalah guru kehidupan.
 Pancasila secara historis tidak boleh dianggap
remeh untuk mewujudkan kekayaan bangsa di
kemudian hari.
 Pendekatan historis menghantar saudara untuk
mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa
sejarah, baik nasional maupun bangsa-bangsa
lain.
 Pendekatan historis menghentar saudra untuk
memperoleh inspirasi untuk berpartisipasi dalam
pembangunan bangsa sesuai dengan program
studi masing-masing.
 Juga dapat berperan secara aktif dan arif dalam
berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara
serta dapat berusaha menghindari perilaku yg
bernuansa mengulangi kembali kesalahan
sejarah.
 Soaisologis dipahami sebagai ilmu tentang
kehidupan antar manusia, yg menkaji :
1. Latar belakang, susunan dan pola
kehidupan sosial dari berbagai golongan
dan kelompok masyarakat;
2. Menkaji masalah-masalah sosial, perubahan
dan pembaharuan dalam masyarakat
 Soerjono Soekanto menegaskan bahwa
dalam perspektif sosiologi, suatu
masyarakat pada suatu waktudan tempat
memiliki nilai-nilai yg tertentu.

Somber soaisologis
 Dengan pendekatan soaiologis,
diharapkan :
 Kita dapat menkaji struktur sosial, proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan
sosial dan masalah-masalah sosial yg
patut disikapi secara arif dengan
menggunakan standar nilai-nilai yg
mengacu pada Pancasila sebagai suatu
sistem nilai.
 Bung karno pernah menegaskan bahwa :
“NILAI-NILAI PANCASILA DIGALI DARI
BUMI PERTIWI INDONESIA.”
 NKRI adalah Negara Hukum (Rechstaat)Pancasila
sebagai dasar negara merupakan landasan dan
sumber dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara hukum.
 Itu berarti pendekatan Yuridis(hukum)
merupakan cara utama dalam pengembangan
atau pengayaan materi MK ini.
 Urgensinya adalah penegakkan UU (law
enforcement) sebagai kewajiban negara.
 Sasarannya adalah mewujudkan negara hukum
formal dan material untuk menciptakan
keteraturan sosial (social order) dan sekaligus
mewujudkan kesejahteraan sosial.

Sumber Yuridis
 Fenomena Politik juga menjadi dasar
pengambangan pendidikan Pancasila.
 Tujuannya adalah menjadikan mampu untuk
mendiagnosa dan memformalisasikan saran-
saran tentang upaya atau usaha mewujudkan
kehidupan politik yg ideal sesuai nilai-nilai
Pancasila.
 Miriam Budiardjo : “Ideologi Politik adalah
himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma,
kepercayaan dan keyakinan suatu
“weltanchauung” yang dimiliki seseorang
atau sekelompok orang.

Sumber Politik
Implementasi

Pasang

Surut

Dinamika Pendidikan Pancasila


 Pembudayaan nilai-nilai Pancasila
dilakukan dengan cara pidato
 Pada 1 Juli 1947 diterbitkan Buku yg
berisi Pidato Bung Karno ttg “LAHIRNYA
PANCASILA”. Diawali dgn kata Pengantar
dari Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat
(ketua (kaitjo) Badan Penyelidik
UsahaPersiapan Kemerdekaan Indonesia
(Dokutitsu Zyumbi Tyoosakai)

Zaman kemerdekaan
 Departemen Pendidikan dan kebudayaan
menerbitkan buku ttg : “Manusia dan
Masyarakat Baru Indonesia (civics)
 Tujuannya untuk membentuk manusia
Indonesia Baru yg patriotik melalui
pendidikan.
 Selanjutnya diterbitkan buku oleh C. V. 2R,
ttg : “Penetapan Tudjuh Bahan-bahan Pokok
Indoktrinasi pada thn 1961. diawali dgn kata
pengantar dari presiden RI.
 Buku ini ditujukan kepada masyarakat dan
aparatur negara.

Zaman setelah Dekrit Presiden tgl


5 Juli 1959.
 Tap MPR No. II/MPR/1978 ttg Pedoman Penghayatan dan
pengamalan Pancasila (P4) atau ekaprasetya pancakarsa.
Ini dijadikan sebagai substansi Pendidikan pancasila.
 Tap MPT No. II/MPR/1988 ttg GBHN, mencantumkan
bahwa Pendidikan Pancasila termasuk Pendidikan P4 Pola
Status Jam di PT.
 SK No.86/DIKTI/KEP/1983 tgl. 5 Desember 1983 ttg
Pelaksanaan Penataran P4 Pola 100 Jam di PT.
 SK Kepala BP-7 Pusat tgl. 2 Januari 1984 No. KEP.01/BP-
7/IV/1984 ttg Penataran P4 Pola Pendukung 100 Jam bagi
Mhs. Baru Univ./Instiut/Akademi Negeri dan swasta,
 SK No. KEP.24/BP-7/IV/1994 tgl. 13 Aril 1984 ttg.
Pedoman Penyusunan Materi Khusus sesuai Bidang Ilmu yg
diasuh Fakultas/Akademi dlm rangka Penyelenggaraan
Penataran P4 Pola Pendukung 100 Jam bagi Mhs Baru
Univ./Istitut/Akademi Negeri dan Swasta.
 Dalam rangka penyempurnaan Pendidikan Pancasila di PT,
Dirjen Dikti menerbitkan SK. No. 25/DIKTI/KEP/1985 ttg
Penyempurnaan Kurikulum Inti MKDU.
 Terdapat PT (swasta) tdk dapat
melaksanakannya.
 Pendidikan Pancasila dilakukan dgn Pola
45 Jam.
 Diantara PTN dan PTS ada pula yg
menyelenggarakan P4 Pola 100 Jam + MK
Pendidikan Pancasila.

Penataran P4 Pola 100 Jam


 Sila Instruksi Direktor Jenderal Perguruan Tinggi No.
1 Tahun 1967 ttg Pedoman Penyususnan Daftar
Perkuliahan mendasari Pelaksanaan Pendidikan
Pancasila di PT.
 MK Pendidikan Pancasila semakin kokoh dgn
berlakunya UU No. No. 2 tahun 1989 ttg Sisdiknas.
Psl. 39 menegaskan : “Kurikulum Pendidikan Tinggi
harus memuat MK Pendidikan Pancasila”.
 Peratuan Pelaksana : Pasal 13 ayat (2) PP No. 60 thn
1999 ttg Dikti, jo Pasal 1ikti No. 467/DIKTI/Kep/1999
: MK Pendidikan Pancasila adalah MK yg wajib
ditempuh oleh seluruh Mhs baik program diploma
maupun program sarjana.

Masa kepemimpinan Presiden


Soeharto
1. SK Dirjen DIKTI No. 232/U/2000, ttg
Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan tinggi
2. SK Dirjen DIKTI No. 265/Dikti/2000, ttg
Penyempurnaan Kurikulum Inti MK
Pengembangan Kepribadian
3. SK Dirjen DIKTI No. 38/Dikti/2000, ttg
Rambu-rambu pelaksanaan Kelompok
MK Pengembangan kepribadian di PT.

Tahun 2000
 Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 ttg pencabutan
Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 ttg P4.
 UU No. 20 tahun 2003 memudarkan
pelaksanaan Pendidikan Pancasila di PT.
(tahun 2004, sekitar 81 PT tidak memuat MK
Pendidikan Pancasila dlm kurikulumnya)
 PT yg masih tetap mempertahan MK itu
dalam Kurikulumnya adalah UGM Jogjakarta.

Reformasi di tahun 1998


 Menggalakan seminar-seminar yg pada
akhirnya melahirkan Surat Edaran Dirjen
Pendidikan Tinggi No. 91/E/T/2011, tgl.
30 Juni 2011 perihal penyelenggaraan
pendidikan Pancasila sebagai MK di PT, 2
SKS dilakukan secara terpisah atau 3 SKS
jika diselenggarakan bersama dgn
pendidikan Kewarganegaraan dengan
nama PPKn.

Upaya Pemerintah
1. Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila
dan UUD NRI tahun 1945 (Pasal 2 UU
No. 12 Tahun 2012 ttg DIKTI)
2. Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib
memuat MK agama, Pancasila,
Kewarganegaraan dan Bahasa indonesia.

Dasar Hukum Ketentuan Wajib


 Mencari alasan mengapa tahun 2004
sekitar 81 Perguruan Tinggi di Indonesia
tidak memasukan Mata kuliah Pendidikan
Pancasila kedalam Kurikulumnya.
 Mencari alasan mengapa UGM tetap
memasukkan Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila dalam Kurikulumnya.

Tugas Kelompok
Pendidikan Pancasila
(Abdul Gani)

T
I
Leitmotive D
(dorongan Pokok) A
Leitstar (bintang
K penunjuk jalan)

A
D
A

Kekuasaan Negara Menyeleweng

Tantangan Pendidikan Pancasila


 Cari Pidato Presiden B. J. Habibie
(republika)
 Cari Pidato Presiden Megawati Soekarno
Putri (berita sore)
 Cari Pidato Presiden Soesilo Bambang
Yudhoyono (setkab)
1. Kemukakan point utama isi pidato
2. Memaknai pembinaan kesadaran
masyarakat dalam mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dlm kehidupan bernegara.

Tugas kelompok diskusi di kelas


1 Pengantar Perkuliahan
Pendidikan Pancasila;

E Pancasila dalam kajian Sejarah


2 Bangsa Indonesia
S
E
N Pancasila sebagai Dasar
S 3 Negara
I
Pancasila sebagai Ideologi
Pend. 4 Negara
Pancasila
Pancasila sebagai Sistem
UU No. 12
5 Filsafat
Tahun
2012 ttg
Pancasila sebagai Sistem etika
DIKTI 6

Pancasila sebagai Dasar Nilai


7 Pengembangan Ilmu
 Pendekatan yg direkomendasikan adalah :
Student cetre learning. Untuk memahami
dan menghayati nilai-nilai Pancasila, baik
sebagai etika, filsafat negara, maupun
ideologi bangsa secara scientific, menuju
guiding principles (kaidah penuntun) bagi
mahasiswa dalam mengembangkan jiawa
profesionalitas sesuai jurusan/program
studi masing-masing.
 Untuk membentengi/menjawab tantangan
perubahan-perubahan di masa yang akan
datang.

“APAKAH SAUDARA PUNYA CITA-CITA


YANG INGIN DICAPAI DI MASA DEPAN ?”

Urgensi Pendidikan Pancasila


“Warga negara seperti apa yang ingin
dibentuk melalui Pendidikan di Indonesia
saat ini ?”

“Menurut pendapat Saudara, hal paling


pokok apa dari Pendidikan Pancasila yg
harus dipelajari untuk menghadapi masa
depan ?”

Output
 Pasal 3 :
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yg bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia
yg beriman dan bertakwa kepada TUHAN yg
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yg demokratis serta bertanggung
jawab.

UU No. 20 tahun 2003


 Mekaninsme pembentukkan suatu
Undang-Undang :

Contoh Urgensi Pendidikan Pancasila :


 Pendidikan pancasila merupakan usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa
cecara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki pengetahuan, kepribadian dan
keahlian sesuai dengan program studi masing-
masing.
 Mhs mampu memberikan kontribusi yg
konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, dgn mengacu padda nilai Pancasila.
 Menggunakan metode studen centre learning
untuk mengembangkan knowlage, attitude, dan
skill mhs sebagail calon pemimpin bangsa.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai